Crafty | Treasure ✔

By HOLLA-GREEL

106K 24.5K 4.5K

❝ Mau digambar zig-zag atau horizontal, nih? ❞ More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Epilog

17

2.8K 834 120
By HOLLA-GREEL

"Ih gila, siapa sih anjir yang ngirim begituan, kuker banget."

Jaehyuk mendudukkan dirinya di samping Asahi sambil mengomel. Paket yang didapatkan Junghwan tadi sudah disingkirkan, laki-laki bontot itu sekarang sedang ditemani Jihoon.

"Bukan kuker, itu mau neror, dodol. Gitu aja nggak tahu," balas Asahi dingin. Sejujurnya Asahi sedikit lega dan merasa bersalah secara bersamaan, apalagi setelah melihat mayat Jeongwoo. Seharusnya yang ada di sana bukan Jeongwoo, tapi temannya yang sedang mengomel di sampingnya ini, Jaehyuk.

"Iya, maksud gue kuker banget neror-neror begini."

"Jaehyuk."

"Pakek Kak dong, gue lebih tua dari pada elo."

"Banyak omong lo, umur nggak ada jarak dua meter aja bangga. Minta dipanggil Kak," balas Asahi.

"Iye-iye terserah lo dah."

"Gue mau tanya sesuatu."

"Tanya mah tanya aja ngapain ijin, kayak mau gue smack down aja," ujar Jaehyuk.

"Nggak nyambung, babi."

Jaehyuk melirik sinis Asahi yang tiba-tiba jadi suka ngumpat, pasti karena banyak gaul sama Junkyu ini.

"Gue mau tanya nih, elo pernah nggak ke atap? Setelah ataupun sebelum kejadian Kak Yoonbin jatuh?" tanya Asahi.

"Ih lo ngapain sih ngungkit-ngungkit orang yang udah mati, mau didatangin lo?"

Denger jawaban Jaehyuk, Asahi udah pengen jedotin kepalanya ke dinding sekarang. Ditanya apa, jawabnya pasti nggak nyambung.

"Bisa nggak sih lo jawabnya yang nyambung?" ujar Asahi galak.

"Iye-iye, galak banget sih lo. PMS ya?"

"Tuh kan banyak omong."

"Iye-iye, kayaknya pernah sekali sebelum Kak Yoonbin jatuh. Kenapa emang?" tanya Jaehyuk.

"Setelah dia jatuh, nggak pernah?"

"Belum pernah sih, atau udah...? Gue lupa sih, tapi kayaknya nggak pernah."

Asahi hanya mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.

"Kenapa sih emangnya?"

"Nggak papa."

"Idih, sok misterius ye lo?"

"Minta ditabok?" Asahi berujar sembari mengangkat tangannya di udara, seperti beneran ingin menabok Jaehyuk.

"Tapi, Asahoy. Sebelum Kak Yoonbin jatuh itu ya, gue ke atap bareng seseorang," ujar Jaehyuk tiba-tiba.

"Siapa?"

"Lo kayaknya nggak bakalan percaya. Tapi gue sama Doyoung, dan lo tahu dia ngomong apa?"

Asahi menggelengkan kepalanya tak tahu.











































































"Dia bilang dia bakalan mati terakhir di antara kita. Padahal jelas waktu itu Kak Yoonbin belum jatuh dan aksi pembunuhan belum terjadi."







































"Junkyu."

"Eh?"

Junkyu menoleh ke arah Yoshi yang tiba-tiba nongol di depan pintu atap. Junkyu sendiri ke atap hendak mencari sesuatu, tapi tiba-tiba Yoshi datang dengan wajah datarnya.

"Ngapain lo ke sini?" tanya Yoshi.

"E-eh, cuman mau ngadem doang kok, cari angin," ujarnya. Sejujurnya... wajah Yoshi tampak seram sekarang, apakah lelaki itu punya masalah dengan Junkyu?

"Nggak usah bohong, lo ngapain ke sini?" tanya Yoshi lagi mendekat pada Junkyu yang diam saja di ujung pagar atap.

"Gue bohong apa ya?" sahut Junkyu sambil tertawa canggung. Kenapa ia jadi merinding? Takut didorong Yoshi terus jatuh. Mending ntar kalau kondisi jatuhnya keren kayak Yoonbin, lah ntar kalau jatuhnya Junkyu jadi komuk gimana?

"Lo ngapain ke sini? Jawab gue," kata Yoshi yang tampak kesal pada Junkyu.

"Elo sendiri ngapain ke sini?" tanya Junkyu balik, sadar kalau Yoshi seperti mengkhawatirkan sesuatu.

Yoshi tersenyum miring, ia lalu menepuk pundak Junkyu pelan. "Gue tahu apa yang mau lo lakuin, Junkyu. Mungkin lo bisa bikin orang percaya sama elo, tapi gue nggak," katanya.

Junkyu mengernyit bingung. "Maksud lo?"

"Gue bakalan peringatin lo, jauh-jauh dari anak-anak dan gue. Karena mau seberapa keras lo berusaha, nggak ada gunanya," kata Yoshi lagi yang bikin Junkyu bingung.

"Junkyu, berhenti pura-pura nutupin semuanya dengan candaan aneh lo."

Junkyu yang mulai mengerti ke mana arah Yoshi bicara menggelengkan kepalanya. "Heh, lo curiga sama gue? Beneran Yosh, bukan gue!" katanya sembari menyilangkan kedua tangannya, seperti membela diri.

Yoshi hanya tersenyum tipis saja melihat kepanikan Junkyu.

"Gue punya salah ya sama lo?" tanya Junkyu.

"Your fault is only one, covering everything with your funny behavior."

"Anjir, berarti lo ngakuin kan kalau gue lucu!" kata Junkyu yang bikin Yoshi jadi pusing. Pede nya bukan tingkat dewa lagi, tapi tingkat bawah tanah.

"Junkyu, mau gue tampol nggak?"

"Nggak lah, pala lo. Siapa manusia yang mau ditampol?" ujar Junkyu nggak terima.

"Ya lo pantes nggak ditampol?" sahut Yoshi yang bikin Junkyu terdiam, ia menyadari ada maksud tersembunyi dibalik kalimat Yoshi, itu bukan hanya sekadar candaan.

"Don't be fooled by someone, Junkyu. Whoever it is, Doyoung, or yourself."

"Idih, sok inggris lo?"


















































































"Junghwan, makan nggak lo? Gue cekik lho," ancam Jihoon begitu melihat Junghwan yang hanya menatap kosong jendela depannya.

"Gue kebayang kaki anjingnya, Kak," jawab Junghwan.

"Lo udah ngomong itu hampir lima puluh kali, Junghwan. Percuma lo bayangin terus nggak ada guna."

"Siapa sih anjir yang bayangin? Itu emang kebayang sendiri," dengus Junghwan. Kadang ia bingung, Jihoon beneran bisa diterima kerja nggak sih dengan otaknya yang begitu? Maksudnya, dia beneran diterima kerja murni karena otaknya atau hal lain?

"Iye, itu maksud gue. Udah makan, kasihan Yoshi masakin lo dari kemarin cuman dimakan dikit doang," ujar Jihoon.

"Kak, lo tahu nggak sih. Gue setiap malam nangis di kamar karena denger suara Kak Yoonbin yang jatuh dari atap waktu itu," cerita Junghwan tiba-tiba.

"Lo tahu?" tanya Jihoon. "Bukannya elo nggak ada di sana waktu itu?"

Junghwan menggigit bibir bawahnya, khwatir apakah ia harus mengatakannya pada Jihoon atau tidak.

"Sejujurnya gue ada di atap waktu itu, Kak."

"Hah?"

"Gue ada di sana, Kak. Bahkan, gue juga pernah cerita ini sama Kak Mashiho."

"Mashiho?"

Junghwan mengangguk kecil, ia terbayang-bayang bagaimana Mashiho tersenyum padanya saat itu dan mengatakan bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan selagi kita bertindak atau bersikap seperti orang bodoh.

"Lo tahu Kak siapa yang ada di sana waktu itu?"

Jihoon berpikir sebentar. "Doyoung?"

"Kak Doyoung sama..."

























































"... Kak Asahi."








































































"Lo tahu pelakunya kan?"

Seseorang itu terduduk diam, menatap kosong kaca di hadapannya. Sedangkan orang yang bertanya tersebut tersenyum miring melihat temannya itu terdiam, seolah-olah membenarkan apa yang diucapkannya.

"Kenapa lo bilang lo nggak tahu?" tanyanya lagi.

"Bukan urusan lo, harusnya lo bersyukur karena gue juga nggak ungkap kebusukan lo."

"Kebusukan gue?"

Orang yang duduk tadi bangkit berdiri, menatap remeh orang yang bertanya tadi. "Lo lupa gue datang dari mana?"

"Nggak usah ngalihin pembicaraan. Sekarang gue tanya, siapa pelakunya? Kenapa elo bohong sama gue, kalau lo kasih tahu dari kemarin, kita bisa langsung tangkep pelakunya dan nggak akan ada yang mati."

"Elo salah."

Orang tadi mengernyit, tak mengerti. "Lo lupa yang namanya takdir? Nggak ada yang bisa merubah, lo mungkin bisa merubah urutan kematian seseorang, tapi lo nggak akan bisa merubah kematian seseorang."

"Ck, nggak usah bohong lo."

Orang yang dituduh berbohong tadi terkekeh. "Kayaknya lo nggak tahu hukum takdir."

"Gue nggak perduli tentang hukum takdir. Sekarang kasih tahu gue siapa pelakunya."

"Gue kasih tahu pelakunya, berarti lo juga minta gue buat buka kebusukan lo?"

"Apa?"



































































"Sejujurnya lo adalah pembantu dalam pembunuhan Kak Yoonbin, memang sih lo nggak sengaja. Tapi tetep aja..."




























































"Kak Yoonbin ke atap bukan mau baca buku, tapi mau nemuin lo. Dan sampai sekarang lo masih bohong tentang itu."

Continue Reading

You'll Also Like

15.8K 3K 16
❝ Jika harus memilih mana yang lebih kejam, manusia atau zombie? ❞
56K 13.9K 33
there are many things a friend can do, killing for example maybe?
21.2K 2.9K 24
"Gue ga mau mati di tangan mayat hidup" •100% Fiction Start: 5 November 2022 End: 21 Maret 2023
23.2K 2.3K 29
Semalam yang membekas di ingatan😋 #POOHPAVEL ONLY OKE💋