ANNETTE I | Blazing Lady [TAM...

Από piaaannn_

125K 12.2K 1.6K

Buku pertama dari seri : Annette Genre : Fantasi, Romansa Menjadi ratu kerajaan Rotherham bukanlah tujuan Ann... Περισσότερα

PROLOG
Indeks
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
Cast
45
46
47
48
49
50
Epilog

25

1.3K 168 32
Από piaaannn_

    Hai, kamu! Jangan lupa untuk tinggalkan vote & komen

Happy Reading ❤️

***


   Sehari setelah Annette membuat perjanjian darah, ia kembali disibukkan dengan persiapan pesta debutante. Pesta debutante tidak boleh dianggap sepele. Para pelayan menyiapkan keperluan Annette selama berjam-jam---memastikan semuanya sempurna.

    Annette memakai gaun berwarna merah muda yang dihiasi dengan benang emas dan mutiara. Bagian atas gaunnya menunjukkan bahu indah Annette dan dibuat ketat. Sedangkan bagian bawahnya sedikit mengembang. Annette menyukai gaunnya, karena ini adalah rancangan Madam Giselle dan ia juga tidak membayar sepeserpun. Terimakasih kepada Ratu Ophelia yang sudah menggunakan uang kas istana untuk membelikannya gaun ini. Sekaya apapun keluarga Rouge dan sebebas apapun Annette memegang kunci ruang harta keluarganya, ia tetap tidak mau mengeluarkan nominal besar untuk sebuah gaun.

    Satu set perhiasan berhiaskan berlian juga diberikan oleh sang ratu. Sepasang antingnya berukuran sedang dan tidak membuat telinganya terasa berat. Annette menyentuh bandul kalung berhiaskan berlian besar di lehernya. Jarinya terasa dingin saat menyentuh permukaan berlian. Kemudian, ia mengambil bros dari kotak perhiasan yang sama dan menempelkannya di bagian tengah dada gaunnya.

     Pintu kamarnya terbanting kasar karena ulah Hererra. Nona muda keluarga Rouge itu terlihat antusias sampai melupakan tata kramanya. "Anne! Kereta kuda kerajaan sudah tiba,"

    Annette yang merupakan seorang bangsawan hingga ke tulang merasa risih dengan sikap kasar adiknya. Ia menatap jengah pada Hererra. "Aku akan membuatmu belajar tata krama lagi selama setahun jika kau masih tidak bisa membuka pintu dengan lembut," Annette menatap adiknya dengan tegas, membuat Hererra sedikit takut dengan ancaman itu. Ia tahu Annette tidak pernah bercanda dengan segala ucapannya.

   Hererra sebenarnya tidak tahan untuk mencibir, tapi hal itu mungkin akan membuat Annette semakin membulatkan tekadnya untuk membuatnya belajar tata krama lagi. Alih-alih mencibir, ia tersenyum gugup sambil menggaruk tengkuknya. "Anne, kau tahu 'kan aku sedang antusias untuk melihat tunangan mu. Aku tidak akan bersikap begini jika aku bisa datang ke pesta debutante. Kesempatan ku untuk melihat putra mahkota hanya hari ini,"

    "Ya ampun. Kau akan sering melihatnya nanti jika kami pergi berkencan. Untuk hari ini kau bisa mengantarku sampai ke kereta kuda, jadi kau bisa melihatnya dari dekat,"

    Hererra menatap Annette dengan binar kebahagiaan. Ia lagi-lagi nyaris melupakan tata kramanya dan ingin melompat kegirangan. Ia meraih tangan Annette dan meremasnya. "Kau bisa memperkenalkan aku juga 'kan?"

     Itu tidak mungkin. Hererra akan kecewa jika tahu Rikhaleid sangat dingin bagaikan es abadi. Hererra harus berkenalan dengan Rikhaleid secara alami agar mengurangi resiko rasa kecewa gadis itu.

    Annette menggeleng, ia menarik tangannya. "Tidak bisa. Tunangan ku orang yang cukup dingin. Kau akan kecewa nantinya jika melihat raut terpaksa nya saat aku memperkenalkan kalian," Setelah menghabiskan banyak waktu bersama, Annette jadi tahu betul kalau Rikhaleid adalah orang yang malas bertemu dengan orang baru.

    Lily memberikan sentuhan terakhir di rambut Annette yang sudah beberapa kali diubah gayanya. Para pelayannya mencoba beberapa gaya rambut. Seperti digulung tinggi hingga menampakkan lekukan leher indahnya---merupakan gaya rambut yang sempurna untuk menyematkan tiara. Tapi, para pelayan merasa gaya rambut yang digulung tinggi itu memiliki kesan wanita dewasa, sedangkan Annette masih sangatlah muda. Akhirnya mereka memutuskan untuk menggulung rambutnya setengah keatas dan menyisakan setengahnya lagi untuk menutupi lehernya dan membuat kesan yang cocok untuk wanita muda.

   "Selesai. Anda sempurna malam ini, nona," Lily menatap pantulan Annette dengan haru.

    Hererra sedikit kecewa. "Ya, kurasa melihatnya dari dekat sudah cukup,"

    Annette beranjak dari kursi meja riasnya. "Ayo,"

    Hererra masih mengoceh tentang banyak hal selagi gadis itu berjalan di depan Annette. Annette hanya menanggapinya dengan jawaban-jawaban singkat. Hererra sama sekali tidak tersinggung ataupun marah dengan sikap Annette. Ia sangat mengerti jika Annette adalah orang yang irit bicara dan Hererra adalah orang yang sangat cerewet. Hererra sudah merasa senang hanya karena Annette mendengarkan ocehannya.

    Annette merasakan sebuah ketimpangan. Lily berjalan di belakangnya dengan patuh dan tidak mengeluarkan sepatah katapun. Berbeda dengan Hererra yang berjalan di depannya dengan semangat dan mulutnya yang tidak berhenti mengeluarkan suara.

     Annette merasa jika ia baru saja melalui waktu yang lama. Padahal mereka hanya berjalan dari kamarnya di lantai tiga, ke pintu utama. Ini pasti karena pengaruh mulut Hererra yang tidak bisa berhenti mengoceh. Ia baru mendengar adiknya terdiam saat mereka sampai di depan pintu utama.

    Kereta kuda kerajaan yang sangat mewah dengan hiasan emas di sekelilingnya berada tepat di depan pintu utama mansion. Kepala pelayan dan para pelayan sudah berbaris untuk menyambut kedatangan putra mahkota.

     Kusir membukakan pintu kereta kuda. Rikhaleid turun dari kereta kudanya dengan gerakan yang sangat elegan. Pria itu memakai setelan resmi berwarna krem yang mirip dengan warna rambut pirangnya. Rikhaleid terlihat sangat menawan dengan rambutnya yang tersisir rapi. Siapapun yang memilihkan warna krem untuk pakaian Rikhaleid patut diberi bayaran tinggi, karena warna krem yang senada dengan rambut pirangnya itu menonjolkan warna biru gelap matanya. Pria itu terlihat bersinar di malam hari.

    Rikhaleid meraih tangan kanan Annette dan mengecup punggung tangannya. "Kamu sangat mempesona malam ini, Anne," ucapnya dengan lancar biarpun ini pertama kalinya Rikhaleid berbicara dengan Annette menggunakan bahasa santai.

     Annette tersenyum menatap tunangannya. "Terimakasih, Yang Mulia. Apa kita bisa berangkat sekarang? Semua orang pasti sudah menunggu,"

     Rikhaleid menyelipkan tangan Annette kedalam lengannya. "Pesta debutante adalah pesta milik kerajaan. Kita bisa datang selarut apapun dan tidak ada yang berani untuk melarang kita,"

     "Itu namanya penyalahgunaan kekuasaan,"

     "Itulah gunanya kekuasaan," jawab Rikhaleid.

     "Kau benar," Annette terkekeh.

     Rikhaleid membantu Annette dengan memegangi tangannya untuk naik ke kereta kuda. Mereka duduk berhadapan dengan ekspresi yang bertolak belakang. Rikhaleid mengetuk dinding kayu di belakangnya untuk memberi perintah agar kereta segera berangkat.

     "Kau akan terus tersenyum seperti itu?" Tanya Rikhaleid dengan datar.

     Annette tersenyum manis. "Aku sedang berlatih agar senyumanku terlihat tulus. Kita harus meyakinkan orang-orang kalau kita saling menyukai. Kau cobalah tersenyum sambil menatapku,"

     Rikhaleid mengernyit heran, tapi tak ayal ia juga tersenyum walaupun hanya beberapa detik.

    "Pestanya berlangsung selama beberapa jam dan kita akan berdansa selama beberapa kali. Kau harus bisa tersenyum lebih lama. Ayo coba lagi," perintah Annette masih dengan senyuman manisnya.

     Rikhaleid terperangah membayangkan sesuatu. "Membayangkan kalau kita akan menghabiskan waktu di kereta kuda dengan saling tersenyum---merupakan mimpi buruk,"

     Annette kembali menjadi datar, senyumannya luntur begitu cepat. "Baiklah. Itu memang menyeramkan, tapi kita tetap akan melakukannya nanti. Akan lebih baik jika kau membiasakan diri dari sekarang,"

      Rikhaleid bersedekap dada. Ia menolak menatap Annette dan memilih untuk mengarahkan matanya ke jendela. "Aku tidak perlu latihan hanya untuk tersenyum,"

     Annette menatap tidak percaya pada pria itu. "Wah, lihatlah siapa yang berbicara. Kau adalah pria dingin yang nyaris tidak pernah tersenyum,"

     "Kau tidak jauh berbeda dariku,"

     "Duh, aku masih lebih sering berbicara daripada dirimu. Kau tidak ingat? Saat awal-awal kita sering bertemu, kau selalu menghiraukan ku dan membuatku berbicara sendiri selama berjam-jam,"

     "..."

     "Cih, bahkan kau tidak bisa mengelak," Annette merasa puas setelah berhasil memojokkan pria itu.

     "Itu karena kau memang harus menarik perhatianku agar rencanamu berhasil 'kan?"

     Annette kembali tersadar kalau mereka hanyalah pasangan yang saling menguntungkan. Ia nyaris tersesat dalam permainan ini dan mengira kalau mereka akan benar-benar menjadi dekat.

    "Semua yang kulakukan juga memberikan keuntungan untukmu. Kita sudah bertunangan sekarang, Rikhaleid,"

    "Kau sudah tahu kalau yang kuinginkan adalah mendapatkan takhta dan menyingkirkan saudara tiriku. Tapi, aku tidak mengetahui rencanamu sedikitpun. Bagaimana aku bisa mempercayai mu?"

     "Aku tidak akan pernah merugikanmu," jawab Annette.

    "Kau tidak bisa mengatakan itu disaat kau tidak mengenalku sama sekali. Kau tidak akan tahu mana yang benar-benar akan menguntungkan kita dan mana yang akan memberikan kerugian besar," Rikhaleid menatap Annette dengan lekat. Ia berusaha membaca raut wajah Annette. Walaupun sebenarnya ia sudah mempercayai gadis itu, tapi tetap saja ia penasaran dengan rencana Annette. Annette tidak terlihat seperti gadis-gadis lain yang hanya mengincar takhta ratu. Di mata Rikhaleid, Annette memiliki ambisi yang lebih besar.

***
Kamis, 12 Agustus 2021

Sudah tinggalkan jejak?

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

QUEEN OF YVONE [END] Από Kzdh_

Εφηβική Φαντασία

90.9K 10.6K 55
Siapa yang tidak kenal dengan Pluto? Ketua geng motor YVONE yang sangat disegani seantero Tata Surya. Anak perempuan satu-satunya keluarga PlanetS. J...
9.4K 594 47
Karena nanti ketika dalam perjalanan kamu mulai merasa langkah sedikit berat, hari hari terasa pahit maka tak apa untuk memilih rehat sejenak. Walaup...
3.4M 329K 91
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
314K 32.8K 35
Amadia Dulce Fidel merupakan bangsawan dari keluarga Fidel. Tepatnya, putri pertama Grand Duke Baltasar Andres Fidel. Dia diasingkan oleh keluarganya...