BoBoiBoy Galaxy x Reader [S1]...

By SkyRein-

542K 73.4K 26.7K

━━━ Menceritakan tentang episode-episode BoBoiBoy Galaxy S1 bersama Reader. Cuma agak beda alurnya. Iya, dong... More

✨Bacotan Re: Catatan Kecil✨
🍁Let's See [Name]🍁
Prolog: Tentang [Name]
Episode 1 : BoBoiBoy Kembali [FULL]
Episode 2 : MotoBot! [1]
Episode 2 : MotoBot! [2]
Episode 3 : Raksasa Gurunda [1]
Episode 3 : Raksasa Gurunda [2]
💫Special Episodes💫
✨Pengumuman✨
✨Konfirmasi & Promosi✨
Episode 4 : Gergasi Cattus [1]
Episode 4 : Gergasi Cattus [2]
Episode 5 : Daun Vs Lanun [1]
Episode 5 : Daun Vs Lanun [2]
Episode 6 : Fang Penyelamat [1]
Episode 6 : Fang Penyelamat [2]
Episode 7 : Joe-ker-tu? [1]
Episode 7 : Joe-ker-tu? [2]
Episode 8 : Misi Dobi TAPOPS! [2]
Episode 9 : Pukauan Katakululu [1]
Episode 9 : Pukauan Katakululu [2]
Episode 10 : Ujian KENTAL [1]
Episode 10 : Ujian KENTAL [2]
Episode 11 : Pertarungan Hangat [1]
Episode 11 : Pertarungan Hangat [2]
Episode 12 : Si Penceroboh Panto [1]
Episode 12 : Si Penceroboh Panto [2]
Episode 13 : Sarkas Kegelapan [1]
Episode 13 : Sarkas Kegelapan [2]
Episode 14 : Kemunculan Halilintar [1]
Episode 14 : Kemunculan Halilintar [2]
Episode 15 : Perlumbaan Nova Prix [1]
Episode 15 : Perlumbaan Nova Prix [2]
Episode 16 : Loopa Lupa? [1]
Episode 16 : Loopa Lupa? [2]
Episode 17 : Gelora BoBoiBoy Air [1]
Episode 17 : Gelora BoBoiBoy Air [2]
🌠Main ToD, Kuy! [CLOSE]🌠
Episode 18 : Dendam A.B.A.M. [1]
Episode 18 : Dendam A.B.A.M. [2]
Episode 19 : Pencetak Rompak [1]
Episode 19 : Pencetak Rompak [2]
Episode 20 : Manipulasi Emosi [1]
Episode 20 : Manipulasi Emosi [2]
Episode 21 : Jagara si Jaga [1]
Episode 21 : Jagara si Jaga [2]
Episode 22 : Misi Koloni Lanun [1] + Fanart
Episode 22 : Misi Koloni Lanun [2]
Episode 23 : Ancaman Armada [1]
Episode 23 : Ancaman Armada [2]
Episode 24 : Sinaran Penamat [1]
Episode 24 : Sinaran Penamat [FINALE]
✨ From Re to Reader's! ✨
📕 BBBM2 x Reader 📕

Episode 8 : Misi Dobi TAPOPS! [1]

9.8K 1.2K 562
By SkyRein-

Power Sphera adalah robot berteknologi tinggi yang mengandungi kuasa-kuasa yang hebat. Menjadi rebutan ramai. Power Sphera telah lari dan bersembunyi di sekitar Galaxy. Satu persatu, Power Sphera telah diburu dan dijumpai oleh kuasa jahat. Kini, Power Sphera digunakan untuk kemusnahan dan kehancuran sejagat. Ini adalah kisah pengembaraan seorang Superhero Bumi, BoBoiBoy dalam misinya untuk menyelamatkan Power Sphera dan mempertahankan Galaxy.


***

Terlihatlah Adu Du yang tengah misuh-misuh sambil berjalan mondar-mandir. "Hmm ... haih ... Budak BoBoiBoy tu .... Hais, tak habis-habis! Dari kecik hingga ke besar, asyik gagalkan rancangan aku je!"

Harusnya lu mikir, Adu Du .... Waktu dia masih kecil aja, lu kalah-kalah terus, gimana kalau dia udah gede coba ;'-';

"Rileks lah, Incik Bos. Kita 'kan sudah biasa kalah ...." ujar si robot kesayangan yang memang ada benarnya.

"Apa rileks, rileks?! Tengok nih! Habis baju-baju aku kotor bila kena belasah!" seru Adu Du sambil menunjuk ke arah keranjang pakaiannya yang penuh tumpukan baju kotor.

Herman ... perasaan tuh baju kagak pernah ganti, kenapa bisa sampai numpuk-numpuk gitu, coba? Atau diam-diam Adu Du bekerja jadi Tani kalau gak dapet jatah syuting? =>=

"Hoo! Betul lah, Incik Bos! Baju-baju aku pun dah kotor!" tambah Probe. "Tengok!"

Ini lagi, dia robot, 'kan ...? Haduh .... Mungkin Probe bekerja sampingan menjadi seorang model.

Adu Du ternganga. "A? Sejak bila kau pakai baju pula ni?!"

"Ish, Incik Bos nih! Probotis betul!" seru Probe memalingkan wajah-sekaligus tubuh-sambil bersedekap dada.

Udah kea mau dilecehin aja,
dah .... (─.─||)

"Sudah! Kau jangan nak ber-ish-ish kat sini! Hantar baju-baju ni ke Dobi, sekarang!" bentak Adu Du.

"Ba-baik, Incik Bos!"

***

Di Stesyen Angkasa TAPOPS, Koko Ci nampak tengah mengotak-atik sebuah komputer.

"Macam mana, Komander?" tanya BoBoiBoy sambil melihat layar.

Koko Ci menatap BoBoiBoy. "Semuanya selamat. Tidak ada kerusakan lain. Tetapi, Stesyen TAPOPS ni masih dalam bahaya."

"Hah? Dalam bahaya? Kenapa pula?!" tanya Ying dan Yaya.

[Name] mengangguk. "Ha'ah. Tepatnya di sektor keselamatan. Boleh dikatakan keamanan di TAPOPS tengah ... bocor."

"Ya, kemungkinan juga, identiti TAPOPS telah terbongkar." Koko Ci melengkapi penjelasan [Name].

Gopal menatap malas. "Dey, apa susah, Komander? Suruh je CardBot tu tukar balik seluruh anggota TAPOPS yang jadi card tu!"

Fang menghela napas. "Haih ... CardBot tak cukup tenaga lah. Kan baru tukarkan kita semula."

Sekilas flashback saat CardBot menukar kad BoBoiBoy, Fang, Gopal, Yaya dan Ying berputar.

"Ha'ah tu, lain kali fikir dahulu sebelum bercakap, jangan asal ceplos jee ...." ejek [Name] sambil memainkan perut Gopal.

Gopal hanya menatap [Name] seperti ingin mengubah anak ini menjadi pisang goreng.

"Kejap! Apa maksud Komander dengan 'Identiti TAPOPS' tadi?" tanya BoBoiBoy.

"Heh, korang tengoklah sendiri." Koko Ci langsung mengetik sesuatu pada keyboard dengan cepat.

Tak lama, jendela buram di sekitar mereka berubah menjadi bening hingga dapat menampilkan pemandangan luar.

Semuanya langsung berlari ke pinggir untuk melihat bagian luar ruangan ini.

"Huh? Woahh!" kagum semuanya saat melihat puluhan atau bahkan ratusan mesin cuci dan juga pakaian-pakaian yang di gantung di ruangan super besar di bawah sana.

"Apesal penuh dengan mesin basuh-basuh dan baju ni?" tanya BoBoiBoy bingung.

"Macam kedai dobi, je!" sahut Gopal.

"Memang pun!" jawab Koko Ci.

Ying dan Yaya menatap heran. "Hah? Memang pun?"

"Huh, kanak-kanak riang tak tahu apa." Fang menatap sinis dari kursinya.

[Name] tersenyum lalu berteleportasi ke belakang Fang.

"Hisss! Coba kau fikir .... Kitorang baru kat sini, wajar lah kalau kitorang tak tahu apapun. Macam kau waktu bayi baru lahir langsung tahu apa-apa je .... Lain kali, fikir dulu!!!"

[Name] berceramah sambil mengepalkan tangannya dengan memajukan jari telunjuknya yang tertekuk ke arah kepala Fang sebelum menggerakkan tangannya bak tengah mengulek bumbu. (Bahasanya apa sih, bener mengulek, kah '-')?

[Name] itu paling tidak suka kalau ada yang menatapnya sinis, walaupun dia sendiri sering menatap sinis.

"Aduh! Aduh! Sakit lah!" seru Fang sambil menghindar.

Kalau tak percaya, silahkan coba sendiri. Re aja waktu pen deskripsiin bagian itu, musti praktekin dulu dan alhasil pala Re sakit oi ;'-';

"Sebenarnya, Dobi Angkasa merupakan penyamaran kami." Setelah Koko Ci mengatakan hal tersebut, penampilan Stesyen TAPOPS dari luar berubah total menjadi sebuah Laundry Angkasa.

"Dobi? Penyamaran?" tanya BoBoiBoy bingung.

"Apasal pula perlu menyamar?" tanya Gopal.

Fang kembali menghela napas. Dia akan menjelaskan dengan lebih berhati-hati. Takut kalau-kalau dirinya akan dibogem [Name] nanti.

"TAPOPS ni 'kan perkumpulan pencari Power Sphera. Kalau tak menyamar, penjahat akan tahu dan serang Stesyen Angkasa ni," jelasnya.

"Bagus betul idea penyamaran ni," puji Yaya.

"Tapi ... kenapa mesti dobi?" tanya Ying mewakili [Name].

"Ho'oh, tak ada ke yang lebih elite sikit," lanjut [Name].

"Dobi merupakan penyamaran yang terbaik. Ramai yang melalui perjalanan di Angkasa dan tak sempat membasuh pakaian sendiri. Mereka membutuhkan penempatan dobi untuk bersihkan pakaian mereka," jelas Koko Ci.

"Hiiii! Busuknyaaa!" seru Gopal dan [Name] ngeri.

Mereka mulai membayangkan tumpukan baju dengan penuh keringat dan kotoran alien dengan uap hijau di atasnya yang menandakan pakaian itu berbau sangat-sangat menyengat.

Koko Ci melanjutkan. "Dengan menggunakan taktik berborak bersama pelanggan, kami dapat mengorek maklumat-maklumat penting.

Fang mulai mengeluarkan sehelai kertas dari sakunya. "Dan dengan menggunakan resi dobi, kami dapat berkomunikasi dengan anggota-anggota TAPOPS yang tengah menjalankan misi di luar sana."

"Woah ... bijak betul!" seru Ying.

[Name] meraih resi di tangan Fang. "Haik ... mana massage yang digunakan untuk komunikasi?"

"Tu ... yang macam kode QR," jawab Fang.

"Peliknya ... macam mana nak baca ni?" gumam [Name] sambil menggaruk rambutnya.

BoBoiBoy mendekati [Name] lalu mengacak-acak rambutnya. "Hehehe, kita perlu banyak belajar lagi dah."

[Name] hanya mengangguk. Walaupun jantungnya sering berdisko ria akhir-akhir ini.

***

Di luar, nampak kapal angkasa milik Adu Du yang tengah menuju ke TAPOPS yang masih menyamar menjadi dobi.

Probe lalu mulai turun dan memasuki TAPOPS sambil menggendong sebuah karung berisi baju-baju kotor.

"Hantar baju pergi dobi. Jadi nomor satu kuli!" Probe bernyanyi-nyanyi riang.

"Err ... hello? Saya nak hantar baju-baju kotor ni!" teriak Probe saat dirinya sampai di bahagian kasir, tetapi tidak menemukan seekor alien pun.

Alien tuh, seekor, sebuah, seorang, sealien atau apaan dah? (・-・;)ゞ

Probe menatap sekeliling. "Hmm, mana pergi semua orang? Cuti raya ke dah ni? Hmm ... pelik."

Probe langsung melenggang masuk begitu saja tanpa ijin.

***

"Kita tak tahu lagi sejauh mana identiti TAPOPS telah terbongkar, aku akan jalankan siasatan dan korang kena jalankan misi," ujar Koko Ci.

"Misi? Yeay!" seru Yaya dan Ying bersemangat.

Koko Ci menoleh. "Bukan kamu berdua."

Selamat! Yaya dan Ying sudah menjadi korban PHP dari Koko Ci!

"Halahhh ... kenapa pula?"

"Kamu berdua kena berada di sini untuk pertahankan Stesyen ni."

Yaya menatap [Name]. "Habis tu, [Name]? Bukannya dia lebih efektif untuk pertahankan Stesyen ni?"

Koko Ci menghela napas. Dia tahu [Name] akan keras kepala dan memaksa ikut. Lagian ... dia tidak ingin mendapatkan tatapan psyco lagi ... cukup sekali saja ....

"Dia ikut misi. Tengoklah dia ...." ujar Koko Ci pelan.

Yaya lalu menoleh ke arah [Name] yang tengah tersenyum-senyum sendiri bak orgil. Seketika Yaya mengangguk.

"Kapten Papa 'kan ada?" tambah Ying.

"Nak harapkan Kapten Pak Misai? Heh, dia dah suruh Ochobot hantarkan dia balik ke Bumi. Homesick kata dia ...."

Latar lalu berubah menjadi di Bumi. Dimana Kapten Papa tengah meminum air koko Tok Aba.

"Huih! Rindunya ice blended Tok Aba ni! Aa, rindunya meja, tiang dan kursi sekali!" seru Kapten Papa ribut sendiri.

Tok Aba menghela napas. "Heh, kau ni apasal? Eh, Ochobot? Kau pun ada kat sini?"

"Haih ... dia paksa saya teleport kan ke Bumi lah Tok," jawab Ochobot sambil menatap datar ke arah Kapten Papa yang tengah memeluk tanaman.

"Ahaha, lepas ni teleport kan Kebenaran balik rumah lah, ye ....?"

"Pulak ...." BoBoiBoy hanya bisa menampilkan wajah datar saat mendengar ulah mantan gurunya ini.

Tanpa mereka sadari, Probe yang tengah mencari petugas-petugas dobi kini tiba di depan ruangan mereka dan mulai menguping.

"Eh?! BoBoiBoy! Gopal!" gumamnya.

"Jadi apa misi kami, Komander?" tanya Gopal.

"Kamu berempat, perlu hantar ... bungkusan dobi!" seru Koko Ci sambil menunjuk ke arah tiga karung berisi baju bersih.

"Hah?! Hantarkan baju dobi?!"

[Name] menghela napas. "Halah ... alamat jadi pegawai dobi dadakan lah ni .... Misi tuh yang lebih menantang sikit kek ...."

"Kemana kita kena hantarkan bungkusan dobi ni, Komander?" tanya Fang yang menerima misinya tanpa banyak protes.

Koko Ci mulai membalikkan tubuhnya dan mulai mengetik di keyboard. Kini monitor menampilkan hologram sebuah Planet dengan tulisan Planet Dargha'ya.

"Hah?! Planet Dargha'ya? Planet bahaya tu!" seru Fang setelahnya.

"Dey, kalau bahaya, tak payah lah hantar. Ini mesti Komander nak delivery officer percuma ni!" tuduh Gopal.

[Name] terkekeh. "Serasa dimanfaatkan, wkwk."

"Apa korang cakap?!!" seru Koko Ci marah. Dia lalu berdiri di atas kursinya untuk menyamakan tingginya dengan Gopal dan [Name]. "Berani korang tuduh Komander TAPOPS?!"

Gopal dan [Name] yang awalnya ngakak langsung gelagapan saat Koko Ci mulai mengacungkan tongkatnya ke depan wajah mereka. "Er, er! Maaf Komander!"

Sementara Fang hanya berbisik ke arah BoBoiBoy. "Sifat diorang tu sama je, ke?"

BoBoiBoy menghela napas. "Ha'ah_="

"Ini ... ini bukan Dobi Angkasa. Khihihi, ini markas TAPOPS! Kena bagitau Incik Bos ni." Probe lalu melenggang pergi sebelum ketauan.

[Name] menoleh sekilas ke arah pintu saat dirinya seperti melihat bayangan yang lewat mak sliwer gitu .... Setelah dilihat, ternyata tidak ada apapun. [Name] sih pothink aja, mungkin ada Beruang Angkasa yang nyasar.

"Kenapa, [Name]?" Koko Ci bertanya sambil mengetik resi untuk bungkusan yang akan dikirim.

[Name] kembali menoleh. "Tak ... tadi macam ada bayangan yang mak sliwer gitu .... Tapi tak ada apa-apapun."

Sementara yang lain hanya membatin, 'Mak sliwer tu apa, yak?'

"Hm, siap." Koko Ci sudah selesai mempersiapkan bungkusan itu.

"Kepada siapa kami perlu hantar ni, Komander?" tanya BoBoiBoy.

"Tu tak perlu tahu. Hantar saja ke lokasi ini, dan biarkan dobi kat situ," jawab Koko Ci sambil menunjukkan lokasi pengantaran pada layar.

"Baik, Komander!"

"Oh, ye ... satu perkara lagi. Jangan kotorkan bungkusan dobi ni, walaupun sedikit ...."

Melihat ada aura-aura horor di belakang Koko Ci, mereka yang diberi misi pun langsung hormat TAPOPS dan meninggalkan TAPOPS untuk menjalankan misi.

***

Nampaklah kapal angkasa milik Fang yang berbentuk seperti capung tengah mengudara.

Di dalam, terlihatlah Fang yang tengah mengendalikan kapal angkasanya, BoBoiBoy, Gopal dan [Name] yang diam memperhatikan jalan.

"Hm, kenapa Komander pesan jangan kotorkan bungkusan dobi ni?" tanya Gopal yang sudah penasaran dari tadi.

"Heh, ikut je lah arahan! Jangan banyak tanya!" jawab Fang malas.

[Name] mengernyit. "Hm ... macam ni Gopal. Simple-nya, ni kan bungkusan dobi yang berisi pakaian-pakaian bersih. Kalau kotor, percuma je kan, dicuci kat TAPOPS. Tapi kalau dipandang secara lain ... macam ada yang disembunyikan ...." ujar [Name] yang diakhiri dengan gumaman.

Gopal mengangguk-angguk.

"Apa yang bahaya sangat pasal Planet Dargha'ya tu, Fang?" Kini BoBoiBoy yang bertanya.

"Hehh! Aku kata jangan banyak tanya, 'kan?" sinis Fang.

"Tinggal jawab je lah, tak susah pun," dengus [Name] yang ingin sekali membogem Fang. Tapi dia urungkan. Nanti siapa dong yang nyetir kapal angkasa ini? [Name] tidak mau mati muda, oke?

"Ada hantu, ke?!" seru Gopal.

"Mana ada hantu,-" [Name] menatap datar Gopal.

"Tak boleh bernapas ke?!" tanya BoBoiBoy sambil mencekek lehernya sendiri.

"Tak mungkin Komander kirim kita kat Planet tu tanpa persiapan apapun kalau planet tu tak ada oksigen!" [Name] tepuk jidat.

"Ke ada Beruang Angkasa?!" tanya Gopal sambil berpose tengah menerkam sesuatu.

"Hisss! Beruang Angkasa tu ada kat TAPOPS!"

Krik krik ...

"Err ... maksudnya BERUANG ANGKASA TU TAK ADA LAH GOPALLL!" seru [Name] setelahnya.

"Atau udara beracun?!" lanjut BoBoiBoy.

"Hadeh ... kalau ada udara beracun kat sana, tak mungkin lah penerima dobi ni masih hidup kat sana. Dah mati dia dari awal-awal." [Name] masih saja menjawab.

Melihat [Name] yang udah puyeng, Fang pun menyela.

"His! Planet tu dah hampir mati. Sebab tu lah berbahaya! Banyak hutan mati dan benda-benda mati kat situ!" jelasnya.

[Name] hanya menatap Fang dengan tatapan, "Dari tadi kek_="

"Benda mati?" ulang BoBoiBoy dan Gopal.

"Si-siapa yang berani duduk kat Planet yang semua dah mati ni?" tanya Gopal merinding.

"Mesti hantu ni, Fang!" lanjutnya sambil mendekati Fang yang tadinya tengah sibuk mengemudi.

Fang menatap datar Gopal. "Kau ni penakut lah! Biar aku, [Name] dan BoBoiBoy je lah yang-- eh?"

Fang menatap kaget ke arah BoBoiBoy yang tengah berjongkok di samping kanannya sambil menarik-narik tangan kanan Fang.

"Jomlah balik, Fang! Ada hantu ni! Jomlah balik! Jomlah!" rengek BoBoiBoy dengan mata berkaca-kaca.

Fang menatap datar. "Aduh ... apesal aku kena jaga dua budak kecik ni ...?"

[Name] ngakak. "Ngahahaha! Papa Fang! Ngahahaha! Anak-anak kau tengah merengek lah tu ... macam mana tuuu ...?" ejeknya.

Fang mendengus. "Bukan anak aku. Tapi anak kau. Kau pergi urus anak-anak kau ni!"

[Name] menatap datar. "Anak_=?"

Tak disangka, BoBoiBoy dan Gopal kini beralih merengek ke arah [Name] sambil menarik-narik tangannya. Hal itu sukses membuat Fang ngakak sekarang.

"Haduh_=" [Name] menatap BoBoiBoy dan Gopal sebelum mengelus-elus kepala keduanya. "Macam ni ... ini misi TAPOPS langsung dari Komander. Kalau kita tak jalankan misi, nanti kita disepak dari TAPOPS. Masih anggota baru, kok ngelunjak, ye, 'kan?"

BoBoiBoy dan Gopal mengangguk. Tangan [Name] tergerak untuk mengusap air mata di sudut mata BoBoiBoy.

"Komander takkan kirim kita kat Planet Dargha'ya kalau Planet tu berbahaya sangat. Lagipun, Komander mesti tak nak kehilangan satu-satunya pasukan yang masih ada, ditengah kondisi TAPOPS tengah gawat ni." [Name] mengakhiri penjelasannya sambil tersenyum lembut ke arah keduanya.

"Kalau masalah hantu ... entahlah. Aku bukan indihome ...."

"Yelah yelah ...." BoBoiBoy dan Gopal puas dengan jawaban [Name] dan kemudian duduk kembali di kursi masing-masing.

Fang yang tadinya ngakak, kini kagum dengan [Name] saat berhasil mengatasi rengekan 'dua budak kecik' di kapal angkasanya ini. "Lumayan ...."

***

Tanpa mereka semua sadari, kapal angkasa milik Adu Du tengah mengudara mengikuti kapal angkasa Fang dari belakang.

"Apesal Incik Bos ikuti diorang ni?" tanya Probe yang bingung dengan jalan pemikiran bosnya ini. "Bukan kita pantas serang Stesyen TAPOPS, ke?"

"Heh, dari apa yang kau beri tahi, BoBoiBoy tu sebenarnya tengah meminta bantuan. Sebab tu Koko Ci suruh dia hantar bungkusan dobi, tu." Adu Du menjelaskan sambil menunjuk-nunjuk layar yang menampilkan ilustrasi.

Tumben pinter, biasanya bego banget--

"Ohh, macam tu ...."

Adu Du melanjutkan. "Kalau BoBoiBoy berjaya hantarkan bungkusan dobi tu, bantuan akan tiba dan pertahanan Stesyen TAPOPS tu akan pulih semula."

Probe menangis haru. "Huhuhu, tak sangka aku punya bos sebijak ni .... Hiksroottt!"

***

Tim BoBoiBoy kini sudah sampai di Planet Dargha'ya setelah perjalanan panjang yang penuh drama.

"Hiss, tak ada tempat sesuai nak mendarat," gumam Fang saat memperhatikan Planet Dargha'ya yang berbukit-bukit.

"Anak-anak Kapal! Tolong Kapten cari tempat mendarat!" seru Fang.

BoBoiBoy, Gopal dan [Name] yang awalnya tengah mengobrol pun langsung menoleh dan menatap datar ke arahnya.

"Eh, sejak bila kau jadi Kapten pula ni?" tanya BoBoiBoy datar.

"Aku yang pandukan kapal angkasa ni, 'kan? Akulah Kapten!" jawab Fang pede.

Gopal berkacak pinggang. "Jangan nak perasan. Kau tu pemandu je!"

"Ha'ah, pemandu. Aku majikan, ngahahaha!" Yang lain hanya bisa sweatdrop melihat tingkah [Name].

BoBoiBoy menunjuk suatu daerah. "Tu! Situ! Kita boleh mendarat kat situ!"

"Baik, bagus, Anak Kapal," puji Fang sambil tersenyum puas.

BoBoiBoy hanya terkekeh-kekeh sambil tersenyum malu-malu. "Eh, ehehe, terima kasih, Kapten."

Gopal dan [Name] tepuk jidat.

"Dey, ape hal kau ni?"

"Apa? Kapten puji aku, tak boleh ke?" tanya BoBoiBoy dengan wajah polos.

[Name] semakin tepuk jidat. "Hadeh ... polos sangat. Jadi ini asal-usul si Daun jadi lurus bendul ...."

Tanpa basa-basi, Fang langsung mendaratkan pesawatnya di daerah yang ditunjuk oleh BoBoiBoy.

Mereka lalu keluar dari kapal angkasa. Terlihat Fang berjalan di depan tanpa membawa beban:)

Di belakangnya, [Name], BoBoiBoy dan Gopal masing-masing membawa satu bungkusan dobi yang super berat.

Emosi, [Name] langsung melemparkan bungkusan dobi yang dibawanya tepat ke arah kepala Fang dan menyebabkan Fang jatuh tersungkur ke depan.

"Kau bawa tuh, aku kan perempuan!" [Name] berjalan melewati Fang dengan santuy-nya.

Fang mengusap-usap kepalanya sebelum mengambil bungkusan dobi itu sambil mendengus. "Yelah, yelah, Tuan Putri ...."

BoBoiBoy dan Gopal hanya bisa ngakak.

Fang lalu melihat jam kuasanya untuk melihat tujuan mereka.

Walaupun begitu, Fang masih pede-pedenya menyebut dirinya sendiri Kapten. "Jom! Ikut, Kapten!"

Mereka lalu mulai berjalan menyusuri hutan Planet Dargha'ya ini dengan panduan GPS pada jam kuasa Fang.

Di belakang, kapal angkasa Adu Du baru saja mendarat. Adu Du lalu menyiapkan semua peralatan-peralatan untuk menggagalkan misi BoBoiBoy.

"Saksikanlah senjata terbaru aku!" seru Adu Du sambil menunjukkan pistol baru miliknya.

"Huuu, handsome dan canggihnya!" puji Probe.

"Hahaha, bertukar, Probe! Kita ada misi untuk digagalkan."

Probe langsung hormat. "Beres, Incik Bos! Mod, Kereta Probe!"

Adu Du lalu mulai mengejar BoBoiBoy dengan menaiki Probe mode Kereta untuk menyusuri jalan. "Ngahahahahaha!"

***

Gopal terus berjalan sambil merinding hebat. "Hiii, seramnya hutan ni, BoBoiBoy!"

BoBoiBoy hanya memutar bola matanya malas. "Jauh lagi ke, Fang?"

"Hm, aku rasa. Lepas hutan ni, kita akan sampai--" ucapan Fang terhenti saat mereka semua merasakan ada yang tiba-tiba melintas di belakang mereka.

"Hah?!" Semuanya langsung menoleh ke belakang dan melihat sekeliling.

Namun, pengelihatan mereka sama. Tidak ada apapun di sana.

"Huh, huh, apa tu?!" tanya Gopal takut.

"Tak ada apa, kot ...." ujar BoBoiBoy tidak yakin.

"Jom lah lanjut jalan!" ajak [Name].

Mau tidak mau, mereka pun langsung melanjutkan perjalanan tanpa memperdulikan hal tadi. Tanpa mereka sadari, satu pohon bergerak menjauh.

"Hiya! Hiya! Ngahaha! Hiya! Muahahaha, habislah kau, BoBoiBoy ...! Habislah kau!" seru Adu Du kegirangan sambil menembak-nembak sekitarnya.

"Maju, Incik Bos! Maju!" seru Probe sambil menambah kecepatannya.

"Huahahaha, huahahaha!"

"E-eh, kejap! Kita nak ke arah mana ni, Incik Bos?" tanya Probe yang baru menyadari dirinya berjalan tanpa tujuan yang pasti.

"Hah? Ikutlah GPS yang kau bawa tu!" jawab Adu Du.

"Eh? GPS? Bukan Incik Bos ke yang bawa?" tanya Probe.

"Aku?! Bila masa? Bos mana perlu bawa apa-apa!" seru Adu Du kesal.

"Aaa, maaf! Aku lupa, Incik Bos ...." ujar Probe jujur.

Mampos.

"Hah?" Adu Du melihat ke belakang. "Hisss, kita dah jauh dah ni. Kau ni memang tak boleh pakai!"

Adu Du tengah ngamok sambil memukuli kepala Probe dengan senapan hasil ngutang miliknya.

"A! A! Ouh! A! Ampun, Incik Bos! Woaaaaa!" Kerena gebukan Adu Du di kepalanya, Probe pun menjadi oleng.

"Woaaaa!" teriak Adu Du dan Probe saat mereka berdua melayang dan nyungsep ke dalam genangan lumpur.

"Incik Bos tak apa-apa, ke?" tanya Probe yang sudah dalam mode robot biasa.

"Ugh! Habis muka aku!" Adu Du mengusap wajah tamvan nan hijau miliknya yang kotor terkena lumpur. "Komputer! Datang ke sini!"

"Hah? Komputer?" Nampaknya alat komunikasi Adu Du rusak.

"Aa ... alat tu dah rosak. Masuk lumpur lah Incik Bos!" seru Probe.

"Grrr! Dah rosak! Macam mana kita nak balik dan cari BoBoiBoy ni, hah?!" Adu Du esmochi. "Mari sini kauuuu!"

"Huaaaaa! Ampun, Incik Bos! AMPUNNNN!" Probe langsung berlari bak orang kesetanan dengan Adu Du yang mengejarnya dari belakang.

Teriakan Probe pun menggema di seluruh hutan ....

-Tbc-





Apa? ;'-';

Btw, maapin Re yang selalu banyak nge-bacod di sini TvT

Tapi percayalah Re cuman pen deket sama kalian, Re gamau dianggep author yang sombong TvT

Maap, jujur Re seneng klo di notice sm kalian TvT

Dahlah TvT


Next, Episode 8 : Misi Dobi TAPOPS! Bagian 2

Continue Reading

You'll Also Like

117K 12K 34
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
160K 14.5K 37
Saat kecil (Name) dibuang di panti asuhan oleh ayahnya. Lingkungan yg terus menyakitinya, membuat diri nya depresi. Sampai pada suatu saat, (Name) be...
72.7K 9.1K 21
━━━ [Name] adalah adik terkecil dari para Elemental. Kakak adik? Memang. Ribut? Oh, selalu. Keseharian yang dipenuhi ketololan dan kerandoman sudah m...
44.5K 4.8K 44
"Umur Yashiro tersisa tinggal tahun depan" Setelah sekian kalinya mencoba menyelamatkan umur Nene yang tinggal sedikit hingga menjebak Nene di dunia...