P R A G M A ✓ (TERBIT & LENGK...

By siskafbnrti

14.6M 1.4M 201K

"Papaaaaa!!" Sontak mata Damares membulat sempurna saat gadis kecil itu meneriaki nama 'Papa' menatap mata mu... More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
bab 34
Bab 35
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
Bab 53
Bab 54
Bab 55
Bab 56
Bab 57
Bab 58
bab 59
Bab 60
bab 61
Bab 62
Bab 63
Bab 64
Bab 65 ending
Epilog atau extra part?
TBO NOVEL PRAGMA
PRAGMA COMEBACK 🥳

Bab 36

181K 20K 2.4K
By siskafbnrti

Lewat belakang rumah untuk sampai ke dapur. Saat Damares ingin masuk kedalam kamar mandi belakang rumah, Auva menghentikan aksinya.

"Lo mau kemana?" dengan kening berkerut.

"Mandilah! Mau mandi bareng?" tawar Damares, mencondongkan tubuhnya mendekat ke telinga Auva. "Atau mengabulkan permintaan Rayya pasal Adik baru?"

Auva merinding, bulu kuduknya meremang, mendorong tubuh Damares keras.

"Ngimpi! Peraturan disini siapa yang habis dari sawah nggak boleh langsung masuk ke kamar mandi! Mandinya harus angkut air dari sumur disana." Auva menunjuk sumur yang lumayan jauh dari rumahnya.

What? Apa Damares tak salah? Atau memang dia tak tahu menahu? Ngambil air disumur yang jauh disana?

Auva masuk kedalam kamar mandi membawakan peralatan mandi untuk Damares, menyodorkan pada lelaki itu.

"Lo mandi disumur. Tradisi disini memang begitu bagi orang yang baru pertama ke sawah. Nggak mau kan lo diikuti kakek kakek penjaga sawah?" kata Auva menakuti Damares.

"Lo bohongi gue?" ujar Damares mengintimidasi Auva serius.

"Tradisi disini lo mau buat mainan? Atau lo mau celaka?"

Damares pun mengiyakan. Pergi ke sumur disana untuk mandi. Auva menahan tawanya puas hati mengerjai Damares.

Meminta handuk pada Meira yang kebetulan berada didapur. Meira mengambilkan ia handuk.

"Auva, ngapain Damares ke sumur disana? Di kamar mandi nggak ada air?"

"Sstt, diam Kak Meira. Kakak bakalan ngerti yang Auva lakuin."

Meira memukul bahu Auva cukup keras, hingga ia mengaduh kesakitan. "Anak orang itu Auva kamu kerjai!"

"Sakit Kak Mei. Biarin aja tau rasa dia!"

Auva membulatkan matanya sempurna saat melihat Damares membuka bajunya dan memperlihatkan perutnya yang seperti roti sobek. Damage-nya pas nimba air itu loh wow banget.

"Duh, masuk aja deh," kata Meira yang mulai tak nyaman.

Auva pun memilih mandi didalam dan berganti pakaian. Sedangkan Damares kesusahan karena airnya cukup jauh disumur sana dan harus menimba lewat ember kecil.

Apa begini caranya mandi dikampung Auva? Apa tidak lelah menimba air terus disumur dan kegunaan kamar mandi tidak ada? Bukan begitu.

🐈

Raka mengernyitkan keningnya heran saat Damares mandi disumur. Padahal air dikamar mandi banyak dan selalu ngalir terus.

Lelaki itu selesai mandi dan masuk kedalam rumah menggunakan handuk yang melilit pada pinggangnya.

"Lho, Dam. Kenapa mandi disumur sana? Nggak capek nimba air?" heran Raka meminum segelas air ditangannya.

"Kata Auva tradisi." jujur Damares.

"Tradisi?" Raka semakin dibuat bingung oleh Damares.

"Iya, tradisi buat orang yang datang kesini harus mandi di sumur itu, karena gue sama Auva habis dari sawah."

Tawa Raka meledak, ia sampai memegangi perutnya karena tawanya yang sangat keras. Damares menautkan alisnya, heran. Salah?

Perlahan Raka pun berhenti tertawa. Menepuk pundak Damares pelan.

"Nggak ada tradisi kayak gitu, Dam. Lo dikerjai sama Auva," terang Raka.

Dalam hati Damares sudah menyumpah serapah Auva yang berani nya mengerjai dirinya. Dengan langkah lebar ia menuju kamar. Dimana Auva sedang menyisir rambutnya dimeja rias.

Menutup pintu tak lupa menguncinya sontak saja Auva terkejut dan berbalik menatap Damares yang kini menatapnya horor.

"Ngapain lo kunci pintu?"

"Jelaskan ke gue, tradisi jaman mana yang lo kasi tau ke gue!"

Auva menjadi gugup, "Ja-jaman baheula lah!"

"Bang Raka bilang nggak ada!"

Shit!

Apa yang harus Auva lakukan sekarang Yatuhan. Tolong selamatkan Auva dari tatapan nakal Damares saat ini.

Lelaki itu semakin mendekat padanya. Auva pun memundurkan langkahnya hingga badannya bertabrakan dengan dinding.

Tamatlah! Senjata makan tuan.

"Lo bi-bisa ganti pakaian dulu 'kan!" ucap Auva terbata-bata.

Damares meletakkan kedua tangannya disisi tubuh Auva. Mengunci gadis itu agar tak bergerak kemana-mana.

Gugup yang Auva rasakan sekarang. Apalagi saat ini lelaki itu bertelanjang dada didepannya. Damares semakin memajukan wajahnya hingga deru napasnya bisa Auva rasakan.

"Lo tau berurusan sama gue?" tanya Damares dingin.

Sumpah demi keluarga Gempano yang dijuluki keluarga bencana alam. Saat ini Auva bukan berhadapan dengan Damares yang seperti biasa. Melainkan berhadapan dengan Damares yang sudah terkenal bringasnya kepada musuh.

"Gu-gue..."

"Apa?"

Auva seketika menjadi mati kutu. Tak bisa berkutik sama sekali, memasang wajahnya memelas agar Damares kasihan padanya.

Memindahkan tangan Auva pada lehernya. Terkejut saat tangannya mengalung di leher Damares dengan sempurna, lelaki itu menyentuh pinggulnya yabg semakin membuat Auva gugup.

"Auva," panggil Damares menatap Auva lekat.

Sial! Jantungnya saat ini serasa ingin copot. Keluarkan Auva dari dunia halusinasi otak kotornya ini yatuhan.

"Lo harus percaya sama gue, dalam keadaan apapun itu. Perlahan gue akan belajar mencintai lo."

Kening Auva berkerut. "Lah maksudnya?"

"Lo harus yakin sama gue. Kalo terjadi apa-apa di kemudian hari, itu salah paham. Gue akan mencintai lo perlahan."

"Dam, nggak usah ngasi harapan ke gue. Kalo hati lo masih punya orang lain."

Auva tau dimata Damares tak ada kebohongan sama sekali. Mungkin lelaki itu mencintai dirinya, namun kehadiran Indri membuar Auva terganggu.

"Gue bakal selesaikan masalah gue sama Indri. Gue masih nyari bukti kalo dia bohong sama gue. Gue akan lupain, Indri."

Kini tangan kekar Damares melingkar sempurna di pinggul Auva, membawanya semakin mendekat pada dirinya. Mata itu terus saja menatap lekat dirinya.

Auva tiba-tiba tersenyum penuh kemenangan, ia pun tertawa membuat Damares bingung.

"Yes gue menang! Kali ini lo kalah, ingatkan taruhan kita di depan supermarket kemaren? Lo kalah dan kata-kata lo nggak boleh ditarik lagi."

"Gue ngalah demi cinta."

Auva terdiam saat satu kecupan mendarat sempurna di bibirnya. Benda kenyal itu perlahan melumat bibirnya dengan lembut. Ini ciuman pertama bagi keduanya.

Damares melepas ciumannya. Auva masih syok, jantungnya ingin berhenti berdetak saja.

"Gue serius, gue nggak akan main-main sama cinta gue sendiri."

"Dam---"

"Lo harus percaya sama gue, kemudian hari jika lo terima kebenaran yang nggak enak. Itu semua masa lalu dan sekarang gue cinta sama lo."

Damares yakin, Ferdy akan berulah lagi. Perlahan Auva akan tau taruhan mereka ini. Tapi, sekarang Damares melupakan Indri dan mulai berlabuh pada hati Auva.

Gadis itu melepaskan tangannya yang mengalung pada leher Damares. Duduk ditepi kasur dan masih mencerna permintaan Damares.

Kemudian hari? Kebenaran apa? Apa ada yang ditutupi Damares selama ini padanya?

"MAMAAA!! PAPAAA!!" teriakan dari luar membuyarkan lamunan keduanya. Auva pun membuka pintu untuk putrinya itu.

🐈

Auva berada di ruang tamu keluarganya yang kini membahas masalah pertunangan Raka dan Meira. Hanya sebagai pendengar yang baik saja.

"Ini, Ma." Ranayya menyerahkan sisir dan ikat rambutnya pada Auva.

"Minggu depan aja tunangannya. Biar Paman, Bibi, Eyang, sama Nenek Ani hadir disana. Auva nggak mungkin hadir karena dia juga sekolah," jelas Bianca pada Raka dan Meira.

Memilih menghubungi orangtua Meira. Bianca dan Adi sebagai pengganti orangtua Raka.

Auva mengikat rambut anaknya yang tampak diam.

Damares pun datang duduk disebelah Auva dan ikut mendengarkan pembicaraan orangtua itu.

"Papa disini ada pasar malam, nanti malam Rayya mau kesana," ajak Ranayya saat melihat Damares duduk disebelah Auva.

"Boleh, malam kita pergi ya," ujar Damares mengusap lembut pipi anaknya.

"Gue butuh bukti bukan ucapan," bisim Auva pada Damares.

Lelaki itu menoleh, Auva mengedikkan bahunya acuh.

"Sudah sudah! Bahas lah masalah pernikahan cici dan kekasihnya sekarang," seru Eyang yang mulai bosan dengan tanggal pernikahan.

Uhuk! Uhuk!

Auva dan Damares tersedak air liurnya sendiri saat mendengar ungkapan Eyang yang secara tiba-tiba.

Laki-laki itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Auva memohon pada Bianca.

"Ck, Eyang! Mereka masih sekolah. Seharusnya yang dibahas itu ujian sekolah mereka nanti. Bukan pernikahan," tegur Bianca.

"Nikah muda bisa." tetap kukuh pada pendiriannya.

"Lihatlah, Eyang macam apa dia ini. Wajar saja cicitnya selalu menanyakan kematianmu," ungkap Adi yang mendapatkan pukulan dari Nenek Ani.

"Sstt, Adi kalo ngomong nggak ada filter," tutur Nenek Ani.

"Rencana nya sih secepatnya," jawab Damares jujur membuat mereka melongo dan Eyang tertawa puas tanpa giginya.

"Dia sudah tidak sabar lagi." Eyang masih tertawa kemenangan.

Auva memukul lengan Damares cukup keras hingga mengaduh kesakitan dan mengusap lengannya.

"Canda doang!" gumam Damares.

"Nggak lucu!" ketus Auva kasar.

Keluarga mereka malah tertawa melihat perdebatan Damares dan Auva. Sekarang sifat jahilnya datang lagi. Nanti berubah lagi bikin orang kesal, gitu aja terus berubah sifat.

-JAGA JARAK KEMATIAN-

Pegang omongan Damares yaw tentang perasaannya sama Auva. Kalo dia bohong gorok aja lehernya gapapa, Auva ikhlas lahir batin. Suka benar mainkan perasaan anak orang.

SEE YOU

Continue Reading

You'll Also Like

3.5M 180K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
4.5M 401K 72
(Belum di revisi) Apa yang kalian pikirkan tentang Rumah sakit jiwa mungkin kalian pikir itu adalah tempat penampungan orang gila? Iya itu benar aku...
649K 61.1K 58
Kenal Zio Agraham? Pria yang berharap mewariskan segala sifat buruknya terhadap anak. Masa lalunya sebagai pria terkejam dengan satu kali tampar mamp...
ALBERIC By nnaiev

Teen Fiction

8.4M 387K 60
[SELESAI]✔ 🔥BOOK_1 [ALBERIC]🔥 🔥BOOK_2 [LENRIC]🔥 Lena senantiasa mengikuti alur kisa cintanya bersama seorang remaja lelaki yang bernama Alberic K...