M A L A M.

By real__seagull

25.4K 4.3K 1.2K

Jaehyun adalah pria yang berprofesi sebagai agen NIS dan Rosie gadis yang memiliki nyctophobia. Ini tentang m... More

Starr-ing:
Malam 01
Malam 02
Malam 03
Malam 04
Malam 05
Malam 07
Malam 08
Malam 09
Malam 10
Malam 11
Malam 12
Malam 13
Cast (Bagian 2)
(Bagian 2) - Malam 14
Malam 15
Malam 16
Malam 17
Malam 18
Malam 19
Malam 20

Malam 06

914 198 39
By real__seagull

well, kalau kalian udah lupa sama ceritanya, silahkan re-read ulang chapter sebelumnya :)

🌒✨🌘

Tepat pukul 10.00 pagi Johnny, Jungkook, Jaehyun, dan Eunwoo sudah tiba di London, mereka berangkat dari Cambridge menggunakan kereta dengan perjalanan yang ditempuh selama 1 jam 15 menit, lalu tiba di stasiun King's Cross. Tidak ingin bersantai-santai disana, dengan mengandalkan peta pada gadget mereka, dan bekal pengetahuan Johnny sedikit yang memang sudah pernah menginjakkan kakinya beberapa kali di kota metropolitan itu, keempatnya langsung menuju ke lokasi pertama mereka, yaitu toko perhiasan. Lokasi terakhir yang dituju oleh Mr. So sebelum ia diculik oleh komplotan Femme Lé Cheonsa.

Hal pertama yang mereka tanyakan begitu tiba di toko perhiasan yang bernama Tiffany & Co adalah menanyakan tentang apa mereka pernah melihat Mr. So sebelumnya, dan apa yang pria itu beli saat berbelanja disana.

"Apa status anda dengan pelanggan kami?"

Johnny menjawab ringan. "Dia adalah atasan kami ditempat kami bekerja, dan sudah menghilang selama 1 minggu terakhir."

"Bisa perlihatkan buktinya?" tanya salah satu karyawan toko tersebut. Tepatnya mereka sedang diwawancara dengan 3 orang dari toko tersebut, ada satu karyawan, satu manager, dan satu security yang mengawasi mereka.

Eunwoo menyerahkan sebuah map coklat di dalamnya yang isinya adalah lampiran berkas hilangnya Mr. So dari kepolisian Republik Korea yang resmi, serta beberapa foto Mr. So.

Manager toko tersebut menerima lampiran mereka dengan mudah dan setelahnya menunjukkan video rekaman cctv 1 minggu kemarin. Dan benar saja ternyata pria itu membeli sepaket lengkap perhiasan berlian mulai dari cincin, kalung, dan gelang. Dan setelah diperlihatkan bukti transaksinya, ia membeli semua itu untuk dirinya sendiri, bukan untuk istrinya atau pun untuk dihadiahkan pada seseorang.

Setelah mendapatkan informasi tidak begitu penting itu mereka lantas segera beranjak pergi dari tempat itu lalu menuju ke gang kecil yang berada di daerah Soho. Bagian kota London yang sangat sibuk. Banyak toko dan tempat makan. Dipagi hari begini saja sudah banyak orang yang meramaikan kawasan tersebut, semua gang kecil di daerah sini terlihat sama dan membuat mereka menjadi sedikit kebingungan untuk menemukan gang mana yang menjadi tempat perhentian terakhir dari taksi yang digunakan oleh Mr. So.

Johnny dan Jaehyun berjalan lebih cepat dari Jungkook dan Eunwoo namun, Jungkook berjalan lebih lambat dari ketiganya,

"Jungkook kenapa diam? Kamu lapar? Kan kita udah sarapan tadi gimana sih?" tegur Eunwoo pada Jungkook agar pria itu berjalan lebih cepat.

Namun bukannya kembali mengejar langkahnya yang tertinggal pada Eunwoo, Jungkook malah menghentikan langkahnya kemudian menolehkan kepalanya pada sebuah restaurant yang menyajikan sarapan pagi - hingga makan siang disebrang jalan.


The breakfast club.


Eunwoo mengikuti pandangan Jungkook. Memerhatikan restaurant tersebut dengan cermat. Namun ia tidak mengerti apa yang sedang pria itu perhatikan.

"Kau sedang melihat apa?"

Jungkook terdiam sejenak, memikirkan sesuatu.

"Lets take a cup of a tea first."

Belum sempat menyetujui ucapan Jungkook. Kini Eunwoo sudah ditinggal oleh pria itu, menyebrang ke restaurant yang ada diseberang mereka. Eunwoo menghela nafas pelan. Lalu memilih mengalah, ia memanggil Johnny dan Jaehyun untuk segera menyusul Jungkook kesana.

"Apalagi sih rencana anak itu?" seru Johnny dengan bingung setelah mengamati Jungkook yang sudah masuk duduk disalah satu meja kosong diteras restaurant tersebut.





🌒✨🌘





Jungkook memiliki alasan mengapa ia tiba-tiba bisa berada disini. Memesan vanila latte. Minuman kesukaannya. Bukannya memesan teh seperti yang ia katakan pada Eunwoo.

Begitu ketiga partner kerjanya sudah menyusulnya dan mengambil posisi duduk mereka masing-masing kemudian memesan minuman ataupun sepotong croissant untuk menemani mereka menikmati minuman yang mereka beli, seorang gadis tiba-tiba menghampiri meja mereka.


"Jungkook? Ngapain disini?"

Jungkook tersenyum singkat menyapa gadis itu. "Ada urusan. Kamu sendiri? Dan sama siapa disini?"

Gadis itu menunjuk kesalah satu meja yang diisi oleh satu pria yang berpakaian casual berusia sekitar 50 tahun keatas dan jaraknya tidak jauh dari meja mereka. "Aku sedang mengunjungi keluargaku disini, dan seperti yang kamu lihat. Pria disana itu Ayahku. We're just spending our daughter-father time while talking somethings fun."

Jungkook mengangguk paham. "So, thats your peelers dad?"  Jungkook bergurau. (Peelers-- British police officers)

"Hahaha of course not! It was a joke back then, ayahku bekerja disalah satu perusahaan disini. Tapi aku memilih merantau ke Cambridge."

"Oh.. I See..

By the way Yeri, kenalin teman-teman aku. Jaehyun, Johnny dan Eunwoo."

Ketiga pria itu bergantian menyambut uluran tangan Yeri untuk berkenalan dan memperkenalkan diri mereka satu sama lain.

"Nice to meet you guys...Have fun ya, aku balik ke mejaku dulu."

Yeri melambaikan tangannya pada mereka kemudian berlalu meninggalkan keempat pria itu.

"So, ini semua karena dia?" tanya Johnny dengan menggoda Jungkook.

Jungkook mengelak sedikit, "well.. Aku memang sudah menyadari bahwa dia disini dari tadi. Saat aku sedang memikirkan bagaimana cara tercepat untuk nemuin gang yang kita cari itu, entah kenapa tiba-tiba pandanganku langsung jatuh kearah dia, dia lagi ngelamun sambil liat-liat keatas sana," Jungkook menunjuk salah satu ruko yang berada di blok yang sama dengan restaurant mereka ini.

"Terus? Kenapa gak langsung kesana? Kenapa kita gak langsung mengecek dari rooftop gedung itu?" tanya Jaehyun.

"Dude. he haven't finish his story yet." ucap Johnny pada Jaehyun.

Jungkook menatap Jaehyun dengan sinis kemudian meneruskan ucapannya.

"Kita harus melihat lebih jelas ke semua arah Jaehyun, mencari lokasi yang pas tidak bisa langsung mengira-ngira begitu saja, makanya saat tadi aku melihat dia sepertinya akan masuk kedalam restaurant, mungkin untuk ke toilet atau memesan sesuatu baru aku tiba-tiba memikirkan rencana ini. Dua dari kita akan keatas rooftop beberapa gedung untuk melihat gang mana yang tepat sesuai dengan foto yang dikirimkan Mr. Hyun Bin dan duanya lagi akan menunggu aba-aba dari sini supaya bisa langsung menuju ke gang itu."

Johnny, Jaehyun dan Eunwoo mengangguk paham.

"Okey kalau gtu setelah kita minum bentar, aku dan Eunwoo yang akan langsung mencari gang itu dari atas rooftop-rooftop itu. Kamu dan Johnny nunggu aba-aba dari kita aja." kata Jaehyun dengan jelas, sementara Jungkook dan Johnny menyanggupi ucapan Jaehyun tanpa berkomentar.


🌒✨🌘


Hari ini setelah menyelesaikan quiz dadakan yang diadakan oleh professornya, Rosie memutuskan untuk langsung menuju ke kedai kopinya. Menggantikan Yeri sebagai kasir karna gadis itu sedang izin untuk mengambil libur 3 hari untuk mengunjungi orang tuanya di London.

"Haiii Rosiee!!"

Rosie mendongakkan wajahnya begitu mendengar seseorang membuka pintu kedainya dengan penuh antusias dan memanggil namanya hingga beberapa pengunjung jadi mengalihkan fokus mereka sejenak untuk menatap keduanya.

"Eh Zoeey, tumben kesini.. Mau pesen apa?"

"Kamuu.."

"Hah aku?"

Zoeey terkekeh, "Pesan waktu kamu buat nemenin aku.. Gabut banget aku gak tau mau ngapain."

"Tumben?"

"Iya nih abangku sama temen-temennya lagi pada jalan ke London ada penelitian yang mau diselesaikan dan subjeknya disana, iri deh."

Rosie terdiam sejenak,

"Jaehyun?"

"Of course laaah. dia juga ikut... eh ngomong-ngomong kudengar-dengar katanya kalian udah deket yaa? Cieee."

Rosie hanya bisa tersenyum malu, ia tiba-tiba jadi mengingat kejadian yang dilakukan oleh Jaehyun padanya kemarin malam. Aaah benar-benar memalukan. Syukurlah jika memang ia sedang keluar kota ia tidak perlu susah payah untuk mencari cara agar dirinya tidak merasa canggung jika harus kembali bertemu dengan pria itu dalam waktu dekat ini.

"Berapa lama mereka pergi?"

"Mungkin sekitar 5-7 hari? Entahlah aku juga gak nanya ke mereka. Kamu kenapa gak coba telfon aja dia?"

Rosie menggeleng kecil sambil menundukkan pandangannya.

"Malu?" tebak Zoeey.

Rosie menggeleng lagi.

"Takut?" tebak Zoeey sekali lagi dan kembali dibalas dengan gelengan kepala dari Rosie.

"Lah terus?"

Rosie menatap Zoeey sambil menggigit bibir bawahnya, "--- aku gak punya nomor hp Jaehyun..."

Zoeey mengerjapkan matanya berkali-kali. Mencoba mencerna ucapan gadis dihadapannya.

"EEEHH--!? Seriuss!?"

Rosie mengangguk.

"Astaga Jaehyunnn gobloook! gimana sih tu orang!? Ngedeketin cewek tapi gak punya nomor hape tu gimana ceritanya?! Dimana-mana kan harusnya punya nomor hape dulu baru hangout bareng.. Kok bisa sih itu anak? Gak habis pikir aku."

Rosie mencoba menahan tawanya mendengar gerutuan yang keluar dari mulut Zoeey.

Zoeey lalu mengeluarkan handphonenya untuk memberikan nomor handphone Jaehyun pada gadis itu.

"Ditelfon ya, jangan lupa. Sekali-kali jadi cewek agresif gak masalah kok. Kan kalian juga udah dekat."

Rosie membulatkan matanya karna bingung. "Kalau udah ditelfon, aku ngomong apa?"

"The heck.........." ucap Zoeey tidak sengaja. "ASTAGA ROSIE. GA ADA BEDANYA LU SAMA JAEHYUN!"


🌒✨🌘


Yeri menghabiskan suapan omellete terakhir kedalam mulutnya sambil mengamati Jungkook dan Johnny yang terlihat sudah pergi lebih dulu meninggalkan restaurant ini tanpa berpamitan darinya.

Mr. Kim, ayah Yeri ikut mengamati arah pandangan putri sulungnya.

"Siapa mereka?"

Yeri balik memandang ayahnya.

"Orang-orang yang mengenalku sebagai Yeri."

Ayah Yeri kemudian mengirimkan senyuman rasa bangganya pada gadis itu.

"Memang, ada-ada saja kamu."

Yeri tersenyum malu, kemudian meneguk habis sisa jus orange juice yang ada digelasnya.


🌒✨🌘


Jungkook dan Johnny langsung tiba disebuah gang sempit dan kecil yang diberitahu oleh Jaehyun dan Eunwoo beberapa menit yang lalu. Eunwoo dan Jaehyun dapat menyimpulkan bahwa tempat terakhir taksi itu melakukan pemberhentian sebelum akhirnya menghilang dari pengawasan kamera cctv hanyalah sebagai sebuah pengecoh saja. Dan dapat dipastikan taksi yang memang sudah ditumpangi oleh Mr. So adalah taksi palsu yang dikendari oleh salah satu agen dari Lé Cheonsa.

Taksi itu seperti benar-benar berhenti didepan sebuah gang kecil yang akan membawa mereka ke salah satu gedung tua diujung gang yang seperti tidak dihuni oleh siapapun.

Dan benar saja begitu seorang Johnny berjalan menyusuri gang itu dengan tingkat ketelitiannya yang menjadi salah satu keunggulan yang ia miliki. Pria itu menemukan sebuah kotak perhiasan yang tersangkut dibawah tumpukan rongsokan elektronik.

Johnny mendekat untuk mengambil kotak perhiasan tersebut, Tiffany & Co. dan tidak perlu diragukan begitu pria itu membuka kotak tersebut, isinya sudah tidak ada. Seseorang pasti sudah mengambil isinya.

"Ia diseret dengan paksa." Ucap Jungkook yakin.

Johnny kemudian berdiri sambil menaruh kotak perhiasan tersebut ke dalam waist bagnya.

"Let's take a look over there."

Gedung tua itu bisa dibilang tidak cukup besar untuk disebut gedung namun tidak cukup kecil jika dibilang untuk sebuah rumah bertingkat didalam gang kecil seperti ini. Gedung itu lebih tepatnya terlihat seperti sebuah aula sekolah yang bertingkat tapi sudah tidak terawat lagi. Pintu gedung itu terbuka sedikit, membiarkan cahaya dari luar bisa masuk menyelinap lewat celah pintu. Jungkook yang baru berniat untuk mendorong pintu itu, langsung ditahan oleh Johnny dengan cepat.

"Cari pintu masuk lain. Sepertinya jika kita mendorong pintu ini dengan paksa hanya akan menimbulkan suara decitan yang menyadarkan penghuni di dalam."

Jungkook segera berfikir. Berusaha mengamati situasi saat ini. Ada 4 jendela dilantai 2 yang terpasang trelis satu balkon dengan pintunya yang dirantai. Dan dilantai 1 tidak ada jendela besar yang cukup untuk dilewati manusia.

"Bangunan itu kosong."

Suara Jaehyun dan Eunwoo tiba-tiba terdengar dari kejauhan. Mereka berjalan santai sambil mengisyaratkan Johnny dan Jungkook untuk mendorong pintu utama gedung itu tanpa ragu.

Johnny melangkah masuk ke gedung itu lebih dulu, mengecek situasi gedung tua yang terlihat benar-benar kotor dan berantakan. "Coba kamu cek lantai 2, cari apapun yang bisa dijadikan bukti bahwa Mr. So pernah berada disini." Perintah Johnny pada Jungkook.

Sementara itu disisi lain, Jaehyun dan Eunwoo yang memilih mengamati sekeliling luar gedung sekaligus berjaga-jaga tidak dapat menemukan apapun yang bisa dikatakan ada bekas bukti jejak peninggalan orang-orang dalam 1 minggu belakang. Tempat sampah luar juga sudah kosong karna pasti para petugas kebersihan selalu mengangkut sampah dari gedung itu juga.

Saat sedang berjalan menyusuri pekarangan gedung, Eunwoo merasakan handphonenya bergetar beberapa kali di dalam tas waist bag yang ia gunakan.





Doyeon is calling...





"Kenapa?"

"Jaehyun tidak membawa hapenya atau emang hapenya mati sih? Susah banget dihubungin."

"emang ada urusan apa kamu sama dia?"

"Urusan sebagai mak comblang. Udah cepet suruh dia aktifin hapenya sekarang bilang ada yang mau telfon dia."

"Rosie?"

Tanpa menunggu jawaban lagi dari adiknya, Doyeon. Eunwoo segera menyerahkan handphonenya pada Jaehyun yang sedang sibuk mengamati jalanan berharap mendapatkan clue yang akan menuntunnya pada keberadaan Mr. So dimana.

"Woyy, cek hp lu deh cepet." Tukas Doyeon begitu saja ketika sadar kini handphone Eunwoo sudah berpindah tangan pada Jaehyun.

"Kenapa memangnya?"

"Jawab aja dulu chat Rosie kalau emang kamu gak bisa angkat telfonnya. Dia sekarang lagi overthinking tuh kayaknya gara-gara kamu tiba-tiba pergi tanpa pamit."

Jaehyun melemparkan tatapan sedikit malasnya pada Eunwoo yang sebenarnya sedikit kepo dengan percakapan yang terjadi antara Jaehyun dan Doyeon.

"Hm.. ya nanti, aku masih kerja."

"Sekarang Jae."

"Kamu sama dia sekarang? kasih aja hapemu  ke dia biar aku yang langsung ngomong."


"Hallo?"  Jaehyun dapat mendengar kini suara Doyeon sudah berubah menjadi suara milik Rosie diseberang sana.

"Hi Ros, maaf aku lupa ngabarin kalau hari ini tiba-tiba aku harus ke london karena ada penelitian disini."

"Oh iya... gak papa. hati-hati ya. semangat penelitiannya."

Jaehyun memasukkan tangannya di saku jinsnya, "Iya, makasih."

Eunwoo yang sedari tadi berdiri di sampingnya dan mengamati percakapan antara Jaehyun dan Rosie langsung menyenggol lengan Jaehyun, karna jawaban Jaehyun yang terdengar sangat ketus.

Jaehyun memutar bola matanya dengan malas, kemudian berusaha sebisa mungkin untuk tersenyum lalu kembali mengeluarkan kalimat dari mulutnya sesuai perintah dari Eunwoo, "Cuaca di London hari ini bagus banget... tapi sayang,"

"Loh, sayang kenapa?"

Jaehyun kali ini berusaha menahan tawanya yang ingin meledak setelah Eunwoo mengejakan kalimat yang harus keluar dari mulutnya ke Rosie.

"Ciee manggil sayang... aku gakpapa kok sayang..." seru Jaehyun sambil bergidik ngeri


..................................


"hahahah apaaaan sih kamu! udah sana lanjutin urusannya."


🌒✨🌓

Setelah 20 menit mencari petunjuk mengenai keberadaan So Ji Sub di sekitar gedung tersebut, akhirnya Johnny, Jaehyun, Eunwoo dan Jungkook menemukan titik terang dari pencarian mereka.

"Ke markas sekarang!"

Johnny berseru keras begitu mendapati sebuah flashdisk yang digantung dengan sengaja dibalik pintu belakang gedung tua yang mereka kunjungi.

Ia sangat yakin bahwa pasti ada alasan mengapa flashdisk tersebut digantung secara sengaja disitu.

Keempat agen NIS itu segera berlari dengan cepat untuk menuju ke markas mereka yang berada di London.

🌒✨🌒

Seorang wanita yang sedari tadi mengamati keempat pria itu dari jauh segera melaporkan perkembangan situasi pada pimpinannya,"Mereka sudah menemukan flashdisk itu, bagaimana kondisi Mr. So? Apa dia sudah disana?"

"So Ji Sub, bajingan itu sudah aman."

"Baiklah kalau begitu, tolong kabari aku terus bagaimana perkembangannya—






















Jisoo Unnie."

🌒✨🌘


Hiii, semoga masih ingat sama jalan ceritanya ya🙁 aku gak maksa kalian buat kasih vote atau komen, aku juga gak berharap banyak sebenarnya sama keramaian cerita aku yang kali ini.... aku cmn lagi kgn nulis aja☹️

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 136K 48
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
2.9M 303K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
1.1M 106K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
2.5M 38.1K 50
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...