Semua akan terukir indah untuk selamanya...
---
-----------
---
Warning:
Sesudah membaca cerita ini lebih baik menonton video diatas ya, supaya lebih nge-feel gtu ahay..
Author POV
TZUYU memasuki altar pernikahan bersama sang ayah, ia berjalan dengan cahaya kebahagiaan yang terpancar diwajahnya.
Mingyu nampak tersenyum lebar kala melihat sang gadis yang nampak sangat anggun dengan balutan gaun pernikahan.
Suasana bahagia tercampur haru terukir di hari ini, momen yang paling dinanti-nantian oleh kedua pasangan ini akhirnya akan segera terwujud. Hanya menunggu beberapa menit saja hubungan mereka berdua akan segera sah terikat lahir dan batin.
Mingyu mengulurkan tangannya ke arah sang bidadari, Tzuyu pun menerima uluran tangan calon suaminya dengan penuh kesetiaan. Kini mereka sudah saling berdampingan, bak seorang pangeran dan putri yang sangat indah untuk disandingkan.
"Baik hadirin sekalian, acara pernikahan suci antara Kim Mingyu dengan Chou Tzuyu akan segera dilangsungkan,"ucap Nayeon selaku MC.
Sang pendeta pun mulai membaca doa untuk prosesi pernikahan, Kini mempelai pria dan wanita sudah berhadap-hadapan.
"Chou Tzuyu apakah anda bersedia menerima Kim Mingyu sebagai pasangan hidup anda untuk sehidup semati ?"tanya sang pendeta.
Ia pun menganggukkan kepalanya. "Saya bersedia"
"Kim Mingyu apakah anda bersedia menerima Chou Tzuyu sebagai pasangan hidup anda untuk sehidup semati ?"
Mingyu menatap manik Tzuyu lekat-lekat. "Iya saya bersedia"
"Baik, kini kalian berdua sudah sah menjadi sepasang suami istri yang sudah terikat lahir dan batin,"ucap sang pendeta sontak semua pun bertepuk tangan dan tersenyum haru.
Mingyu membuka veil yang menutupi wajah Tzuyu, mereka berdua saling bergenggaman satu sama lain. Dengan romantisnya Mingyu mencium bibir sang istri di depan seluruh tamu undangan, hal itu sontak membuat seisi aula pernikahan bersorak-sorai.
"I love you my wife.."
"I love you too my husband.."
Sedari tadi mereka tak ingin melepaskan pandangan satu sama lain, senyuman indah selalu merekah di wajah mereka, seperti mengisahkan kebahagiaan yang amat dalam di hari ini.
"Baik para hadirin sekalian, acara selanjutnya adalah pelemparan bunga,"ucap Nayeon dengan formal.
Mingyu mendekatkan dirinya ke arah sang istri, ia mulai ikut menggenggam sebuah bouquet bunga yang berada di genggaman Tzuyu. Kini mereka pun bersiap melempar bunga ke arah para tamu undangan.
"Satu, dua, tiga, lempar.."ucap Nayeon dengan amat antusias.
Bukannya melempar bunga namun Mingyu dan Tzuyu hanya membalikkan badannya dan langsung menuju ke arah Chaeyoung.
Tzuyu memberikan bunga ke arah sahabatnya, sahabatnya itu nampak bahagia sekaligus bingung. Saat Chaeyoung berbalik badan ke arah belakang ternyata Dino sudah berlutut sambil menyodorkan sebuah cincin lamaran yang amat indah.
Chaeyoung teramat kaget dengan apa yang kekasihnya lakukan. Ia menutup wajahnya sambil menangis. Seisi aula semakin heboh.
"Terima, terima, terima !!"ucap anak-anak alumni SHS serentak.
"Iya aku terima.."ucap Chaeyoung menyodorkan jari manisnya ke sang kekasih, Dino pun memasangkan cincin lamaran di jari manis Chaeyoung.
"Congratss sayang-sayangku.."ucap Sana lalu ia memeluk kedua sahabatnya.
Ketiga gadis bersahabat itu pun saling berpelukan dengan penuh kasih sayang, sedangkan para pria pemilik hati ketiga gadis itu hanya saling tersenyum lebar.
Hari ini mengukir sejuta kenangan yang indah bagi banyak orang, terutama bagi Mingyu dan Tzuyu. Momen ini tidak akan pernah dilupakan seumur hidup mereka, akan selalu terkenang indah dalam memori yang amat manis.
******
Setelah sampai dirumah barunya Tzuyu pun menuju ke arah balkon untuk melihat langit malam. "Sayang.."suara berat menyapa Tzuyu.
Tzuyu mendongak ke arah Mingyu, tatapannya begitu sejuk seperti angin malam. "Kenapa ?"
"Kamu gak mau makan dulu ?"tanya Mingyu dengan penuh perhatian.
Tzuyu yang masih setia menatap langit hanya menggelengkan kepalanya pelan. "Nggak Gyu aku belum laper"
"Jangan panggil Gyu lagi dong, paling papa,"goda Mingyu membuat Tzuyu mendelik.
"Dari dulu gak berubah yah kamu, hobinya gombal sama godain aku mulu,"ucap Tzuyu sambil menggelengkan kepalanya heran.
Namun Mingyu malah memeletkan lidahnya mengejek. "Kamu juga gak berubah, dari dulu hobinya marah-marah mulu"
Dengan cekatan Tzuyu mencubit pinggang suaminya hingga meringis kesakitan. "Tuh kan galak banget"
"Kenapa ?!"tanya Tzuyu galak.
"Istri galak,"gumam Mingyu sekecil mungkin, malangnya Tzuyu tetap mendengarnya dan pada akhirnya Mingyu dihadiahi sebuah cubitan lagi dari istrinya.
Lantas Tzuyu tak menghiraukan suaminya ia memilih untuk menempelkan badannya dengan pembatas balkon. Ia kembali menatap bulan dan bintang yang bercahaya di langit yang gelap. Mingyu mendekat ke arah sang istri dan ia menatapnya lekat.
"Oh jadi gini ya rasanya kalau udah nikah.."ucap Mingyu yang mencoba menjahili istrinya lagi.
Tzuyu melirik suaminya yang masih setia memandangnya. "Gimana ?"
"Ya gitu pokoknya,"ucap Mingyu sambil menyengir hingga gigi taringnya terpampang indah.
Mingyu semakin mendekat ke arah istrinya. "Sayang.."
Tzuyu mendongak ke arah suaminya, dan suaminya malah mendekatkan wajahnya. "Berarti sekarang kita udah boleh gituan dong..."ucapan Mingyu sontak membuat Tzuyu merinding.
"Ih jangan ngomongin gituan dong Gyu.."ucapnya malu seraya memalingkan wajahnya lantas ia membalikkan badannya membelakangi sang suami.
Mingyu malah memeluk sang istrinya erat. "Boleh kan ?"
"Aku makan dulu yah.."ucap Tzuyu yang mencoba menghindar, hanya saja ia belum siap.
"Bercanda sayang.."ucap Mingyu lalu mengelus puncak kepala sang istri.
Mingyu menyisiri gadis sang istri dengan jari-jemarinya. "Gak nyangka yah.."
"Maksudnya ?"Tzuyu nampak tidak mengerti dengan ucapan suaminya itu.
"Gak nyangka kita udah sah aja, perasaan baru aja kemarin jadian,"Mingyu mengecup puncak kepala Tzuyu.
Senyuman malu Tzuyu mulai bermekaran lagi. Ia membalikkan badannya karena malu, namun Mingyu menariknya dan memeluknya dari belakang.
"Aku sayang banget sama kamu Tzu.."ucapnya, deru napas Mingyu terasa menghangati pundak Tzuyu.
"Aku juga.."
"Jaga pernikahan ini untuk selamanya ya sayang,"ucap Mingyu yang masih setia memeluk sang istri.
Tzuyu sedikit menoleh ke belakang, hanya menyisakan sedikit jarak diantara kedua sejoli ini. Mingyu kembali menatap manik istrinya lekat-lekat.
Mingyu mengelus pipi istrinya dengan lembut, dan pada akhirnya ia mendaratkan sebuah kecupan manis di bibir Tzuyu.
Mingyu semakin mencium sang istri lebih dalam hingga tak sadar Tzuyu pun mengalungkan tangannya di leher sang suami, kedua sejoli ini nampak menikmati aksi cintanya. Tanpa basa-basi ia pun menggendong Tzuyu ala bridal style. Ia membawa sang istri ke arah kamar pengantin.
"I love you..."
END
Cek chapter selanjutnya ya, ada hal yang penting banget...
*****************************
Hua udah end aja :)
Pertama-tama author mau mengucapkan terimakasih banyak bagi pembaca Ma Boy, terimakasih telah mendukung karya Ariska ini ya.
Sampai jumpa di fanfiction Mintzu yang berjudul "Dijodohin"
Sudah author upload yah, kuy di cek.
Oh iya, tetep pantengin Ma Boy juga ya siapa tau author punya imaginasi lagi jadi mungkin bakal ada bonus chapter.
Terimakasih banyak. ❤