Darrel My Bad Husband [Terbit]

Oleh P_mahar

6.8M 591K 69.4K

[π…πŽπ‹π‹πŽπ– π’π„ππ„π‹π”πŒ πŒπ„πŒππ€π‚π€] β—π“πˆπƒπ€πŠ πŒπ„ππ„π‘πˆπŒπ€ ππ‹π€π†πˆπ€π“ πƒπ€π‹π€πŒ 𝐁𝐄𝐍𝐓�... Lebih Banyak

| 1
| 2
| 3
| 4
| 5
| 7
| 8
| 9
| 10
| 11
| 12
| 13
| 14
| 15
| 16
| 17
| 18
| 19
| 20
| 21
| 22
| 23
| 24
| 25
| 26
| 27
| 28
| 29
| 30
| 31
| 32
| 33
| 34
| 35
| 36
| 37
| 38
| 39
| 40
| 41
| 42
| 43
| 44
Vote Cover
Spill Paket
LAST

| 6

117K 12.5K 910
Oleh P_mahar

Jgn lupa follow :
@wattpadmahar_
@_pmahar

P_mahar

Komen 100+ , Like 100+ besok aku up lagi, bisa?!

Selipkan komen ditiap paragraf dan tekan bintangnya👍🏻

Suara gaduh serta gelakan tawa memenuhi ruang kelas XII MIPA 1. Kehebohan saat jamkos seperti ini sudah tidak asing lagi terjadi, terlebih gurunya tidak meninggalkan tugas sama sekali. Seperti saat ini, Naya bergabung dengan kehebohan Ara dkk. Melupakan sedikit beban pikirannya.

"Kak Nay ayo joget, jangan bengong aja!" ajak Ara.

Naya mengangguk dan menggerakkan badannya mengikuti musik yang Ara putar, ia menoleh ke arah tempat duduknya. Darrel tertidur dengan nyaman disana. Padahal teman-temannya malah membolos entah kemana.

"Ra, aku duduk dulu ya. Capek hehe."

Ara mengacungkan jempolnya dan kembali berjoget dengan heboh bersama Kinan, Nara dan beberapa siswa-siswi dikelasnya. Bahkan sapu yang semula utuh kini sudah patah terbagi menjadi dua.

Naya memandangi Darrel yang tidur nyenyak ditengah keberisikan dikelas ini, bahkan tidak terganggu sedikitpun, "Rel,"

"Paan sih! gue gak ikut bolos. Lo semua pergi aja." racau Darrel.

Naya diam, ia masih tak menyangka semalam Darrel pulang dan langsung muntah-muntah. Ia sudah menawarkan untuk mengantarnya ke dokter tapi ditolak mentah-mentah. Ia coba membuatkan teh hangat juga hanya di diamkan sampai dingin.

"Perut kamu masih mual?"

Darrel membuka sebelah matanya dan ternyata yang berbicara padanya Naya, ia kembali memejamkan matanya, "Hm."

"Ke UKS aja ya?"

"Gak. Jangan berisik deh, lo ganggu."

"Maaf."

Darrel membuka matanya sepenuhnya, "Ngapain disini? sana pergi."

"Aku cuma duduk kok, kamu tidur lagi aja."

"Justru keberadaan lo disini ganggu."

"Terus aku-"

"Pergi kek! gak denger lo? apa perlu gue seret?"

Naya menggeleng, "Gak perlu, maaf."

🥀

Naya mengibaskan selimut dan menata bantal serta guling dikasurnya. Mumpung sejak tadi jamkos, ia bisa pulang ralat ia membuntuti Darrel yang pulang sendirian. Ia kira Darrel akan mengajaknya tapi ternyata tidak, dan ia seperti biasa Darrel pergi lalu akan kembali saat hampir tengah malam nanti. Ia sudah hafal dengan itu.

Drrt...drtt..

Naya mengambil ponselnya dinakas. Ia mengernyitkan keningnya saat ponselnya tidak ada notifikasi apapun. Lalu suara ponsel siapa tadi? apakah ponsel Darrel? Naya langsung mendekati suara ponsel yang sejak tadi berdering itu.

Ia terkekeh pelan saat Darrel meninggalkan ponselnya dimeja belajar. Ia kira seorang Darrel Orion yang selalu lengket dengan ponsel, bisa lepas juga.

Sandra is calling...

Kekehan Naya memudar saat membaca nama si penelpon. Sandra? siapa Sandra? karena penasaran, Naya menggeser icon berwarna hijau.

"Darrel!!!"

Naya sontak saja menjauhkan ponsel itu dari telinganya.

"Rel kamu dimana sih! aku udah nungguin lama banget, filmnya udah mau mulai!"

Film? Sandra?

"Maaf, Sandra mana ya?" tanya Naya.

"Heh siapa nih? ini hp Darrel kan?"

"Iya ini hp Darrel, dengan Sandra siapa ya kalau boleh tau?"

"Kok suara cewek! Kenapa bisa hp Darrel sama lo! Darrel mana?!"

"Aku Naya, ini hp Darrel ketinggalan di ap-"

Belum selesai Naya berbicara, tiba-tiba saja Darrel merebut ponselnya, "Sorry San lo balik aja, nanti malam gue ke rumah lo. Gue ada urusan," Darrel mematikan telponnya sepihak dan menatap Naya nyalang, "Maksud lo apa?"


"A-aku gak ada-"

"Lo terlalu lancang sampai angkat panggilan dari hp gue."

"Maaf, tapi Sandra siapa kamu? kamu ada janji nonton sama dia dan kamu mau main ke rumahnya? jadi selama ini kamu pergi setelah pulang sekolah dan pulang malam itu bukan ke markas tapi ke rumah Sandra?" Tanya Naya dengan mata yang berkaca-kaca. Siapa yang tidak sakit hati saat orang yang tengah diperjuangkannya malah sibuk dengan perempuan lain?

"Karena ini kamu bilang urus aja urusan masing-masing? kamu selingkuh dibelakang aku?"

"Gue kenal dia sebelum gue kenal sama lo. Selingkuh kata lo? buka mata lo. Justru lo, yang bikin gue terkesan selingkuh dari dia!" sentak Darrel.

"Rel kamu sadar gak sih sama status kamu?"

"Sadar."

"Kalau kamu sadar, kenapa gak lepasin dia."

"Lo siapa berani gue nyuruh lepasin dia?!"

"Aku Kanaya istri kamu-"

"Di depan orang tua doang. Lo jangan ambil serius deh."

"Rel pernikahan bukan hal yang bercanda."

"Emang bukan, tapi kalau nikahnya kepaksa?"

Naya menghela napas panjang dan mengusap air matanya, "Setidaknya kamu-"

"Apa, lo butuh uang? berapa?"

"Bukan itu, setidaknya kamu jangan berhubungan sama orang lain."

"Kenapa lo larang-larang? gue aja gak pernah ngelarang lo."

"Rel,"

"Lo itu terlalu ngekang Nay, gue jadi makin muak sama lo."

"Aku gak bermaksud ngekang, tapi setidaknya kamu tau batasan. Aku rela-relain lepas Alvaro demi kamu tapi kenapa kamu malah-"

"Gue gak minta lo lepasin mantan lo, yang gak ada apa-apanya itu."

"Buat kamu semua cuma bercandaan ya Rel?"

"Gue gak pernah mau serius sama semua hal tentang lo."

"Rel coba kita tuker posisi, aku jadi kamu dan kamu jadi aku. Rasain sedikit aja, gimana sakitnya saat udah nyoba nerima tapi dipaksa berhenti buat nerima? buat bisa nerima itu butuh usaha Rel dan gak semua usaha itu gampang."

Darrel bersedekap dada, ia menatap jengah gadis pengganggu dihidupnya ini, "Gue mau ngomong sama lo."

"Ngomong aja."

"Bilang ke keluarga lo, kalau lo mau cerai."

Deg

"Bercandaan kamu gak lucu-"

"Gue gak pernah bercanda sama ucapan gue." sela Darrel.

"Kenapa harus cerai? bukannya kamu bilang cuma mau nikah sekali seumur hidup?"

"Itu kemarin sebelum gue pikirin matang-matang. Lo sama gue masih 18 tahun dan gue masih pengen seneng-seneng diumur gue sebelum menginjak 20 tahun. Gue gak mau dikekang."

"Aku kurang ngertiin kamu gimana sih Rel? kamu selama diem-diem deket sama Sandra juga aku diem aja kan? bahkan aku baru tau sekarang dan kamu larang-larang aku buat nyegah kamu berhubungan sama dia."

Darrel memajukan tubuhnya, "Gue. Muak. Sama. Lo, Nay."

"Rel-"

"Gue rasa emang gak bisa bertahan lama. Hampir satu bulan dan itu cukup buat kita. Gue kira selama hampir satu bulan ini gue bisa nerima lo, tapi ternyata lo bikin gue muak sama sifat lo."

"Rel aku gak mau cerai sama sekali, aku gak mau bikin keluarga kita jadi saling benci-"

"Kalau gitu, mending gue yang ke pengadilan. Lo tunggu suratnya aja." Darrel membanting tubuhnya dikasur dan memejamkan matanya. Ia rasa keputusannya tepat. Ia muak dengan segala larangan-larangan dan cerewetnya Naya saat ia belum pulang atau pulang saat tengah malam.

"Rel kamu serius?"

"Kapan gue bercanda sama omongan gue, gue sampai bosen bilang ini."

"Gak ada jalan lain, selain cerai?" tanya Naya dengan suara bergetar.

Darrel membuka matanya menatap Naya yang berdiri di dekat lemari.

"Ada."

Terlihat tatapan gadis itu seperti memiliki harapan baru, "Apa?"

"Lo bisa nurutin?"

"Apapun itu, aku bisa. Asal jangan cerai."

Darrel tersenyum miring dan mendekati Naya, "Gue cuma minta satu. Lo gak perlu ikut campur urusan gue."

"Rel aku-"

"Gue gak peduli, lo bilang bakal turutin."

"Tapi-"

"Oke batal, tunggu suratnya bes-"

"Rel aku gak bisa. Syarat kamu terlalu banyak bikin aku luka sendirian."

"Keberatan? gak rugi sih. Tapi karena gue kasihan sama lo, jadi gue kasih keringanan."

Kasihan sama lo.

Kasihan.

"Keringanan? ini keringanan?" tanya Naya tak percaya.

"Pilihan ditangan lo, mau jadi janda dan bikin keluarga lo malu sendiri, atau ikutin syarat gue. Gak susah, cuma berhenti ikut campur urusan gue, mau itu tentang Sandra atau kemanapun gue pergi."

Naya menundukkan kepalanya, ia sudah bisa menebak rasa sakit yang ia akan terima terasa berkali-kali lipat dari sekarang. Darrel memang tidak kasar bermain tangan, tapi kata-katanya selalu menyudutkannya dan membuatnya sakit sendiri. Mana bisa ia melihat orang yang dia perjuangkan malah asik dengan perempuan lain.

"3...2..."

"Aku minta waktu boleh?"

Darrel mengusap dagunya, "Besok pagi. Dan gue harap lo gak akan pernah nyebut kata nyesel sama keputusan lo atau lo sendiri yang bakal gue bikin nyesel."

_To Be Continue_





-mahar

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

439K 40.2K 92
Takdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.
19M 1.3M 80
𝐒𝐔𝐃𝐀𝐇 π“π„π‘ππˆπ“ PART LENGKAP!!! πŸš«πŠπ€π‹π€π” πŒπ€π” 𝐇𝐄𝐁𝐀𝐓, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 π‰π€πƒπˆ ππ‹π€π†πˆπ€π“πŸš« AWAS BAPER!! Kolaborasi humoris dan ro...
8.9K 885 71
#NAGARASERIES1 Bertahun-tahun lamanya Kalycha menyukai Ryan secara terang-terangan. Tapi hanya penolakan yang ia terima. Karena bagi laki-laki itu, h...
ALTHAPASYA Oleh dei

Fiksi Remaja

1.4M 38.5K 10
[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Gimana rasanya nikah sama tetangga sebelah? ----- "Hilangkan kebiasaan kamu bermain di Club. Kalau tidak Bunda akan jo...