Power Sphera adalah robot berteknologi tinggi yang mengandungi kuasa-kuasa yang hebat. Menjadi rebutan ramai. Power Sphera telah lari dan bersembunyi di sekitar Galaxy. Satu persatu, Power Sphera telah diburu dan dijumpai oleh kuasa jahat. Kini, Power Sphera digunakan untuk kemusnahan dan kehancuran sejagat. Ini adalah kisah pengembaraan seorang Superhero Bumi, BoBoiBoy dalam misinya untuk menyelamatkan Power Sphera dan mempertahankan Galaxy.
***
"Bagaimana dengan keadaan kapal angkasa ni? Dah siap ke Komander?" tanya MotoBot saat Koko Ci tengah sibuk mengutak-atik sesuatu.
"Sikit lagi MotoBot. Enjin kapal angkasa ni masih belum di cash sepenuhnya," jawab Cici Ko saat layar di kapal angkasa ini yang menunjukkan kapal angkasa ini masih dicash sebanyak 80%.
"Tak ada lagi ke misi untuk tim BoBoiBoy?" tanya MotoBot.
"Hm ... biarlah mereka berehat sebelum kita melepas ke Stesen Angkasa TAPOPS."
***
"Kita akan tiba di Bumi tidak lama lagi, Kapten."
Di Angkasa lepas, Kapten Separo; Kapten Lanun Angkasa yang waktu itu mengincar MotoBot, kini tengah melacak lokasi BoBoiBoy melalui kail milik Kapten Separo yang berada di bumi.
"Bagus, tak sia-sia mereka putuskan cangkut* lama aku. Sekarang cangkut tu yang berikan lokasi mereka! Ahahaha!" Kapten Separo tertawa lepas.
(*bener cangkut bukan si? •-•)
Sekilas Flashback Episode 1 berputar memperlihatkan kait Kapten Separo yang menancap pada kapal angkasa Koko Ci mulai terputus saat Ochobot menutup gerbang teleportasi.
"Tunggulah kau, BoBoiBoy. Kau ingat, kau takkan terima akibat selepas gagalkan rencana aku?!"
"Akan aku cari kau dan bawa Power-power Sphera tu, sampai dapat! Bergerak lebih laju!" Kapal angkasanya lalu bergerak lebih cepat menuju ke Bumi setelahnya.
Akan tetapi, selama ada BoBoiBoy mengambil Power Sphera tidak akan semudah itu Ferguso🗿
***
"Hais, kenapa dengan Jam Kuasa aku ni, Ochobot?" tanya BoBoiBoy setelah melihat-lihat jamnya.
"Aku pun tak pasti, sejak ke Planet Gurunda, Jam Kuasa kau mulai bermasalah."
"Atau mungkin ...." [Name] bergumam sambil melihat Jam Kuasa BoBoiBoy.
"Apa?"
"Tak tau," jawab [Name] santai sambil membuat wajah (•<•) yang membuat BoBoiBoy dan Gopal mendengus.
"Tak payah lah cakap kalau kau tak tau. Pigi dah!" ujar Gopal dengan nada menyebalkan.
[Name] menyengir. Gopal ternyata masih dendam kepadanya gara-gara kejadian kemarin. "Hayoyo, ada yang merajuk sebab kejadian kemarin ni~"
"Kau kena tolong perbaiki Jam Kuasa aku ni, Ochobot. Kalau tak, macam mana nak jalankan misi?" tanya BoBoiBoy.
"Alah tak pe. Kitorang kan ada," ujar Yaya dengan yakin.
"Iya, wo! Biar kitorang yang hebat ni, semua misi dapat selesai, ma!" lanjut Ying sambil bergaya sok iyanya.
"Perasan!" [Name], BoBoiBoy dan Gopal sambil menatap Ying.
"Heleh, nah. Kalau korang hebat sangat pergilah ambil BellBot dari Cattus!" ujar Gopal sambil menunjuk Cattus yang tengah bermanja-manja dalam pelukan [Name].
"He, gila ke? Kalau dia mengamuk macam mana?" protes Ying.
"Kata hebat?" ujar BoBoiBoy dan Gopal meremehkan.
"Awokawok, skakmat." [Name] tertawa melihat tingkah teman-teman barunya ini.
Tak lama, Cattus melompat dari pelukan [Name] dan mendekati BoBoiBoy sambil mengeong. BoBoiBoy lalu berjongkok dan mengelus kepala Cattus lembut.
"Dia lapar la!"
"Ha? Lapar? Tiada masalah! Tukaran Makanan Kucing!" Gopal lalu merubah sebuah tempat sendok dan tempat tissue dari Kedai Tok Aba menjadi makanan kucing.
"Wei! Marah Tok Aba nanti!" BoBoiBoy memberi peringatan.
"Sttt, Tok Aba tak perasan tu!" ujar Gopal santuy sambil melihat Tok Aba yang tengah mengelap meja.
"Dasar!"
Gopal lalu memberikan makanan-makanan kucing itu kepada Cattus. Tetapi Cattus enggan memakannya.
Gopal kembali mengoceh tentang Cattus sambil memakan makanan kucing yang sama sekali tidak disentuh oleh Cattus.
"Wei! Kau pula yang makan?!" tanya BoBoiBoy kaget melihat tingkah ✨ajaib✨ kawan baiknya itu.
"Lapar," jawab Gopal santuy sambil ngemil makanan kucing.
"Sakit perut, mamvus!" seru [Name].
Yaya lalu mencoba bertanya kepada BellBot apa yang sering Cattus makan, tetapi BellBot tidak tahu karena dia selalu menghadap kebelakang.
"[Name] biasanya kucing kau, kau beri makan apa?" tanya Yaya kepada [Name].
"Wiskas •-•"
"Erk ...."
"Hm ... tapi terkadang ikan goreng ngan sambal terasi plus lalapan je!" seru [Name] kemudian.
"Adoi ... jadi laparlah pula." [Name] pun akhirnya ikutan Gopal ngemil makanan kucing itu--🗿
Yang lain hanya menatap datar ke arah [Name].
"Hm ... jom kita memancing cari ikan segar!" ajak BoBoiBoy.
"Jom!" Akhirnya semuanya pergi memancing untuk memberi makan Cattus, kecuali Ochobot yang harus tinggal di Kedai untuk membantu Tok Aba.
Gopal yang kesal kembali mendumel dan membentak Cattus dan berakhir dengan Gopal yang kembali dibelasah oleh Cattus.
***
Di pinggiran laut, tepatnya di tempat pemancingan ikan, Papa Zola dan Pak Cik Mat tengah memancing. Akan tetapi, Pak Cik Mat sendari tadi belum mendapatkan ikan.
"Jangan salahkan umpan, jika mata kail yang bermasalah!" ujar Papa Zola dengan nada khasnya.
Akhirnya kail pancingan Papa Zola bergerak tanda seekor ikan tertangkap. Papa Zola lalu menarik pancingannya dan terlihatlah seekor ikan besar yang tertangkap oleh 'Mata Kail Kebenaran'nya.
Pak Cik Mat yang kesal karena Papa Zola menggunakan mata kail milik Alien kemudian diajak selfie oleh Papa Zola bersama dengan ikan yang baru ditangkapnya. Setelah memasukkan ikan barusan, Papa Zola kembali melemparkan kail pancingannya kedalam laut.
"Cikgu Papa!" seru BoBoiBoy yang baru sampai.
"Eh, macam kenal je suara-- eh?! Anak-anak muridku!" seru Papa Zola sambil berlari mendekati 'mantan murid'nya itu.
"Dah besar panjang lah anak murid kebenaran ni!" ujar Papa Zola sambil mengelus kepala BoBoiBoy.
"Eh, kau ni siapa pula?!" tanya Papa Zola ngegas sambil mendekatkan wajahnya dan menatap [Name] dengan tatapan menyelidik.
"Erk-- saya [Name]. Mantan kawan online Gopal dari Indonesia yang pindah ke Malaysia ni." [Name] tersenyum kikuk.
"Ohhh, panggil saya ... Cikgu Papa, wahai Anak Muda!" ujar Papa Zola memperkenalkan dirinya masih dengan nada khasnya.
"Tapikan saya bukan anak murid--"
"Biarkan saya menjadi Cikgu kamu yang akan mengajarkan kebenaran dan arti kehidupan, wahai Anak Muda!" Papa Zola langsung bergaya sok keren.
"Erk-- oghey ...."
"Eh, fesyen terbaru dari planet mana pula ni? " tanya Papa Zola saat melihat Gopal yang baru datang dengan perban dan plester sana sini.
"Kucing baru kami ni, dia cakar Gopal sebab lapar sangat!" jawab BoBoiBoy sambil menunjuk Cattus dalam gendongan [Name].
"Aduh kasian ... kucing ni! Lapar ye?" ujar Papa Zola sambil menunjuk Gopal namun langsung beralih kepada Cattus.
Cattus melompat turun lalu nampak mengangguk dan Gopal yang menatap datar Papa Zola. [Name] hanya bisa menahan tawanya.
"Cikgu, boleh tak Cikgu bagi dia ikan segar tu?" tanya Yaya sambil menunjuk hasil tangkapan ikan Papa Zola yang menumpuk dalam ember.
"Ooo, nak ikan segar, ye? O, boleh-boleh!" ujar Papa Zola.
"BOLEH TANGKAP SENDIRI LAH! NAH AMBIL PANCINGAN NI!" seru Papa Zola tiba-tiba sambil menyerahkan pancingannya kepada Cattus.
"Lah ... macam tak betul je, Cikgu satu ni ...." batin [Name].
"Dey, Cikgu! Kucing mana boleh tangkap ikan sendiri!" protes Gopal mewakili yang lain.
"Itulah yang kamu tak paham, kalau Cikgu berikan sahaja ikan, dia akan kenyang untuk sehari. Tetapi kalau Cikgu ajar dia tangkap ikan, dia akan boleh menyarut* diri sendiri!" seru Papa Zola.
(*gatau bener ato enggak--)
"Hm, bener juga sih ...." gumam [Name].
"Eh?" Papa Zola kaget saat Cattus tiba-tiba berlari ke arah ikan-ikan hasil tangkapannya. "Hoi, hoi, hoi! Hentikan kucing tu!"
Terlambat, Cattus sudah melompat ke arah keranjang penuh ikan tersebut dan menyebabkan keranjangnya terguling dan ikan-ikannya jatuh kembali kedalam laut.
Cattus lalu memakan keranjang yang terbuat dari rotan tersebut dengan semangat karena memang itulah makanan kesukaannya.
"Dia ... dia makan bakul?!" seru BoBoiBoy kaget.
"Dah, kucing ni tak betul. Ada ke dia makan bakul?" tanya Gopal herman.
"Cattus-- makan bakul?! Dia ni kocheng, 'kan?!" seru [Name] sambil memperhatikan Cattus yang tengah asyik makan..
"Diakan kucing alien," jawab Ying yang sendari tadi belum mendapatkan dialog.
"Rasanya dia suka makan kayu, tetapi kayu rotan je kot," ujar Yaya menyimpulkan.
Di sini [Name] bisa menyimpulkan bahwa Yaya ini hebat dalam menganalisis keadaan, sedangkan Ying hebat dalam menyusun strategi.
"Penat Kebenaran pancing ikan dari Subuh!" seru Papa Zola nangid-nangid sambil berguling-guling.
Tiba-tiba saja Cattus melompat ke atas perut Papa Zola lalu bergeliat manja di sana.
"Aa, dia manja dengan Cikgu la!" seru Ying.
"Haih, kalau macan tu ... tak dapat ikan, dapat kucing pun jadilah! Perkenalkan Kucing Angkat Terbaru Kebenaran!" seru Papa Zola sambil mengangkat Cattus tinggi-tinggi.
[Name], Ying dan Yaya menatap cengo ke arah Papa Zola.
"Eh, Cikgu! Mana boleh suka-suka ambik kucing kitorang!" protes BoBoiBoy.
"Ha'ah lah, Cattus ni kucing kitorang!" seru [Name] sambil terus berusaha meraih Cattus yang masih diangkat oleh Papa Zola, namun apalah daya, tangannya tak sanggup mencapai Cattus.
"Pstt, biarlah Cikgu ambil!" bisik Gopal lelah dibelasah.
[Name] tengah merajuk dan Papa Zola tengah bermain-main dengan Cattus menggunakan kail pancingannya yang--
"Ehh, mana Cikgu dapat cangkut tu?" tanya BoBoiBoy setelah memperhatikan kail pancingan Papa Zola.
Dengan santai, Papa Zola menjawab bahwa dia menemukan kail tersebut dari Kedai Tok Aba setelah penyerangan Lanun Angkasa waktu itu.
"Ha? Ini, ini bukan cangkut Kapten Lanun waktu tu, ke?" tanya Gopal gemetaran.
"Kapten Lanun mana pula ni?! Ini harta Cikgu la!" seru Papa Zola sambil memeluk kailnya.
Tak lama, hembusan angin yang kuat mengenai mereka semua.
"Ha?!" seru semuanya ketika sebuah kapal angkasa mulai terlihat di atas mereka.
"Itu, itu kapal angkasa Lanun hari tu!" seru BoBoiBoy.
Pak Cik Mat yang ketakutan langsung berlari terbirit-birit.
"Itu pun cangkut lama aku, siapa yang berani ambil cangkut aku?! Cangkut Kapten Separo, ha!" teriak Kapten Separo.
"Haik, Separo? Separo tu setengah, 'kan •-•)?" gumam [Name], yang lain hanya ber-sweatdrop ria.
"Mohon maaf sepenuhnya, Kapten Separo! Anak murid saya yang ambik!" seru Papa Zola yang sebelumnya memeluk kailnya kini menyerahkan kail tersebut kepada Gopal.
"Ha?! Bila masa?! Cikgu ni--" Terlambat, Papa Zola telah berlari terbirit-birit dan bersembunyi di balik tumpukan tong.
"Apa lagi yang kau nak, ha?!" tanya BoBoiBoy.
"Ha? Berani kau tanya apa lagi yang aku nak?!" tanya balik Kapten Separo ngegas.
"Hais kau ni, mestilah dia nak Power Sphera. Takkan dia kemari nak cari Gopal." [Name] menepuk jidatnya sendiri sebelum mendapatkan jitakan dari Gopal.
Tak lama, anak buah Kapten Separo datang dan melaporkan lokasi Ochobot dan MotoBot yang diketahui melalui alat pelacak. Dia lalu melanjutkan laporan bahwa di sini hanya ada Power Sphera BellBot.
Cattus yang ketakutan pun langsung berlari dan bersembunyi bersama Papa Zola.
Kapten Separo langsung membagi tugas. Dia menyuruh anak-anak buahnya agar menangkap BellBot di sini, sedangkan dia akan menangkap Ochobot dan MotoBot sendirian. Walaupun di scene berikutnya, ada beberapa anak buahnya yang ikut bersama dia--
Anak-anak buah Kapten Separo langsung melompat turun dari kapal angkasa mereka, sedangkan Kapten Separo langsung melaju menuju lokasi Ochobot dan MotoBot; Kedai Tok Aba.
"Kita kena hentikan Kapten Lanun tu!" ajak BoBoiBoy.
"Tapi, Lanun-lanun robot tu dah mulai menyerang!" seru Gopal sambil menunjuk anak-anak buah Kapten Separo yang mulai menyerang.
"[Name]! Kau teleport ke Kedai, bagi tahu diorang kalau Kapten Lanun tu nak datang balik! Yaya, Ying dan Gopal lindungi BellBot!" seru BoBoiBoy mengomando.
Yang lain segera mengangguk. [Name] langsung berteleportasi ke Kedai, BoBoiBoy berubah menjadi BoBoiBoy Angin lalu mulai mengejar kapal angkasa Kapten Separo.
"Aku kena tolong BoBoiBoy!" seru Yaya tak ikut arahan lalu segera terbang menyusul BoBoiBoy.
"Dey, Yaya! BoBoiBoy! Tunggu!" teriak Gopal sebelum sadar bahwa robot-robot lanun itu tengah mengarahkan serangan ke arah dirinya.
"Aaaaaaaaa!" Papa Zola berteriak nyaring bak perempuan saat sebuah robot lanun menembakkan jaring ke arahnya.
"Kuasa Slow-mo!" Ying menolong Gopal dan Papa Zola dengan Kuasanya.
Setelah waktu berhasil dilambatkan, Ying langsung mendorong Gopal dan Papa Zola ke tempat yang aman sebelum terkena serangan dari robot-robot lanun tu.
Gopal dan Papa Zola sekarang dapat bernapas lega berkat Ying.
***
[Name] yang sudah sampai di Kedai pun langsung memberitahu MotoBot dan Ochobot kalau mereka berdua kembali diincar.
"Komander! Kapten Lanun waktu tu datang balik nak ambik MotoBot dan Ochobot!" teriak [Name] yang baru tiba.
Koko Ci yang kaget pun langsung memperingatkan Ochobot bahwa Kapten Lanun hari tu datang balik.
"Kita harus cari tempat tuk bersembunyi!" teriak Koko Ci.
Tok Aba yang 'katanya' memiliki tempat paling selamat untuk bersembunyi pun langsung mengajak Koko Ci, MotoBot dan Ochobot untuk bersembunyi di tempat yang dimaksudnya.
"Ini tempat sembunyi yang paling selamat?" tanya Koko Ci saat mereka bersembunyi di tempat pilihan Tok Aba yang ternyata adalah laci bawah meja Kedainya.
"Ahaha, ini je yang dapat Atok pikirkan," jawab Tok Aba.
"Habislah kita," gumam Ochobot dan MotoBot bersamaan.
"Takpa, biar [Name] jaga korang dari luar," ujar [Name] yang berdiri di depan Kedai Tok Aba dengan sebuah tombak di tangannya. [Name] mengeratkan genggamannya pada tombak saat melihat kapal angkasa Kapten Separo yang mulai mendekat.
Tbc,
Fyi : Itu adalah kuda dari BoBoiBoy Galaxy eps.21 saat Gopal menebak n Re rubah seperti menghapus gambar Gopal yang sebenarnya ada di depan kuda tsb.
Ciee yang disenyumin Kuda Botaq, pasti lagi histeris dengan background lope-lope, 'kan? Iya, 'kan?")
Next, Episode 5 : Daun Vs Lanun! Bagian 2