Darrel My Bad Husband [Terbit]

By P_mahar

6.8M 591K 69.4K

[π…πŽπ‹π‹πŽπ– π’π„ππ„π‹π”πŒ πŒπ„πŒππ€π‚π€] β—π“πˆπƒπ€πŠ πŒπ„ππ„π‘πˆπŒπ€ ππ‹π€π†πˆπ€π“ πƒπ€π‹π€πŒ 𝐁𝐄𝐍𝐓�... More

| 1
| 2
| 3
| 5
| 6
| 7
| 8
| 9
| 10
| 11
| 12
| 13
| 14
| 15
| 16
| 17
| 18
| 19
| 20
| 21
| 22
| 23
| 24
| 25
| 26
| 27
| 28
| 29
| 30
| 31
| 32
| 33
| 34
| 35
| 36
| 37
| 38
| 39
| 40
| 41
| 42
| 43
| 44
Vote Cover
Spill Paket
LAST

| 4

121K 13.4K 1K
By P_mahar

Jangan lupa follow :
@wattpadmahar_
@faridaptri_

P_mahar

Selipkan komen ditiap paragraf dan tekan bintangnya!

Naya berjalan dikoridor bersama Ara, Kinan dan Nara. Ia cukup bisa berbaur dengan Kinan dan Nara berkat Ara. Walaupun sejak awal ia merasa terintimidasi oleh mereka tapi pelan-pelan ia mengerti kenapa mereka seperti itu. Terlebih ia mantan murid SMA Pelita.

"Kak Nay mau makan apa?" tanya Ara.

"Biar aku yang pesen," Naya meminta Ara untuk duduk lalu menatap mereka bertiga, "Kalian mau pesen apa?"

"Batagor 3 sama es teh 3 aja." ucap Kinan.

Naya mengangguk dan berlalu.

"ABANG! KAK GALA! SINI!" pekik Ara.

Darrel berjalan ke arah Ara sambil meneliti apakah ada Naya atau tidak disana. Dan ternyata tidak ada, Darrel berjalan dengan semangat dan berteriak memesan satu piring ayam geprek.

"Bang,"

"Apaan?"

"Kata kak Nay, dia bawa bekal buat abang. Abang gak makan?" tanya Ara.

Darrel menggedikkan bahunya, ia bahkan tidak tau jika Naya membuat bekal untuknya. Ia saja bangun terlambat tadi.

Tak lama pesanan Darrel datang terlebih dulu karena memang tidak mengantri. Cowok itu mencuci tangannya lalu membaca doa dan langsung melahap ayam berlumuran cabai itu.

"Gila lo Rel, apa gak mules tuh?" tanya Nara.

"Biasa aja."

"Awas aja lo kentut disini." ucap Bara pelan.

"Gila kali lo."

"Oh ya-"

"Maaf lama, ngantri soalnya." ucap Naya.

Uhuk

Darrel tersedak beberapa potongan ayam yang dimakannya itu, seketika wajahnya memerah dan mengambil asal gelas yang Naya bawa. Tersedak ayam geprek level 10 bagaimana rasanya? mantap bosq.

"Kamu gapapa Rel?" tanya Naya.

"MANA ADA GUE GAPAPA! OTAK LO DIMANA HAH. COBA RASAIN KESELEK AYAM PEDES GINI!" bentak Darrel.

Naya tersentak kaget saat Darrel membentaknya di depan umum, bahkan beberapa murid mulai berbisik membicarakannya.

"Abang, jangan bentak-bentak! Ara bilangin Mami nih."

Darrel tak menggubris ucapan Ara, ia menatap Naya tajam. Ia tau ini bukan salah Naya, tapi entah kenapa tiba-tiba saja emosinya diubun-ubun saat mengetahui Naya berada disini. Tanpa mengucapkan kata-kata lagi, Darrel berlalu darisana.

"Rel!"

"Biarin aja." ucap Bara.

Naya menatap mereka bingung, kenapa mereka santai saat Darrel seperti itu. Apakah sudah biasa?

"Biarin aja kak Nay, nanti Ara laporin Mami sama Papi." ucap Ara.

"Si Darrel pms kayaknya. Sensi bener tuh anak." gumam Biru.

"Abis nikah masa sensian." timpal Panca.

"Ck. Mulut lo Ca." ucap Galaksi.

🥀

Pukul 23.00, Naya masih terjaga dan mondar-mandir di ruang tamu. Ia menggigit kukunya guna menghilangkan rasa khawatirnya. Sejak pulang sekolah tadi, ia pulang menggunakan ojek online dan bahkan ia keluar dari area sekolah bersama Galaksi, Ara, Kinan, Bara, Nara, Biru dan Panca. Hanya Darrel yang tidak ada. Ia sudah mencoba menghubungi nomor Darrel tapi tidak aktif sama sekali.

Tidak mungkin Darrel pulang ke rumah dan tidak mungkin pula Darrel dimarkas. Naya sudah bertanya pada Ara yang jelas-jelas Galaksi dirumahnya. Ia tau dari Ara jika Galaksi tidak ke markas, maka Darrel tidak kesana. Mager katanya.

Ting...tong...

Naya tersentak saat bunyi bel apartemen berbunyi, ia melirik jam lagi ternyata sudah jam 23.05. Tidak mungkin tamukan? lagipula sudah tengah malam, merekapun baru disini. Belum kenal tetangga kanan kirinya.

Ia mengintip dari monitor disamping pintu. Ternyata benar Darrel, cowok itu tengah bersandar pada dinding. Naya segera membuka pintu dan bau alkohol langsung mendominasi indra penciumannya.

"Lama lo!" ketus Darrel. Ia mendorong Naya dan berjalan masuk.

Naya mengernyit saat penciumannya tak sengaja menghirup wangi parfum perempuan. Parfumnya tidak seperti ini. Ara? tidak mungkin, wangi Ara seperti bayi dan bubble gum.

Naya berlari kecil menghampiri Darrel. Ia spontan menutup kedua matanya saat Darrel membuka hoodienya.

"Ngapain lo?!"

"Pakai baju dulu."

"Berisik, buruan ada apaan?"

Naya masih diam dengan kedua tangan yang menutupi matanya, "Kamu darimana? dari pulang sekolah dan baru pulang sekarang. Terus pulang keadaan setengah mabuk gitu dan lagi-"

"Gue udah bilang. Urus aja urusan masing-masing."

"Kamu abis ketemu sama siapa? perempuan mana?" tanya Naya.

Darrel tersenyum sinis dan berjalan mendekati Naya, "Gak usah munafik." Darrel menarik tangan Naya yang tadi menutupi matanya itu.

"Rel-"

"Sejak awal gue udah bilang, urus urusan masing-masing. Perjodohan ini berlaku di depan orang tua kita. Terlepas dari itu, lo bukan siapa-siapa gue. Lo gak berhak tau gue abis ketemu siapa, gue abis ngapain."

"Rel tapi tetep aja yang namanya pernikahan gak bisa dimainin kayak gini. Aku tetep istri kamu dan kamu tetep suami aku. Apa sopan suami pergi dan pulang tengah malam dibajunya bau parfum perempuan lain?"

"Itu urusan gue."

"Tapi aku perlu tau!"

"Lo pengen tau, supaya bisa ngadu ke Mami, Papi dan orang tua lo. Gitukan? Ngapain repot-repot, gue bisa kirim surat cerai besok kalau lo mau. Gak perlu cerita kebrengsekan gue."

Naya menggeleng, bukan itu maksudnya. Ia hanya ingin mereka terbuka dan tidak menyembunyikan rahasia sekecil apapun itu. Bahkan Naya rela memblokir semua kontak teman laki-lakinya serta memutuskan Alvaro, pacarnya saat di SMA Pelita. Tapi Darrel malah sebaliknya, cowok itu mengakui jika dirinya brengsek lalu kenapa tidak mencoba berubah?

"Rel, sebercanda itu ya pernikahan dimata kamu? sebercanda itu ya usaha aku?"

"Dari awal gue gak nerima ini, tapi karena Papi, Mami, sama Ara, gue terima. Bercanda? tunggu aja, biar gue tunjukin bercanda versi gue," Darrel mengusap pipi Naya sambil tersenyum miring. Ia mendekatkan wajahnya ke arah gadis itu dan langsung menggigit bibir Naya hingga berdarah.

Darrel terkekeh sinis dan mengusap bibirnya sendiri, "Bercanda."

Naya tersenyum kecil dan mengerjabkan matanya yang membuat air matanya langsung turun deras tanpa komando. Naya akui saat ini Darrel membuktikan jika cowok itu brengsek. Tangannya terulur menyentuh bibirnya yang terasa perih, "Berdarah." gumamnya.

"Bercanda. Dan ini belum ada apa-apanya. Tunggu aja."

_To Be Continue_



-mahar

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 66.8K 43
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
2.1M 104K 45
β€’Obsession Seriesβ€’ Dave tidak bisa lepas dari Kana-nya Dave tidak bisa tanpa Kanara Dave bisa gila tanpa Kanara Dave tidak suka jika Kana-nya pergi ...
19M 1.3M 80
𝐒𝐔𝐃𝐀𝐇 π“π„π‘ππˆπ“ PART LENGKAP!!! πŸš«πŠπ€π‹π€π” πŒπ€π” 𝐇𝐄𝐁𝐀𝐓, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 π‰π€πƒπˆ ππ‹π€π†πˆπ€π“πŸš« AWAS BAPER!! Kolaborasi humoris dan ro...
250K 27.5K 93
Ini Hanya karya imajinasi author sendiri, ini adalah cerita tentang bagaimana kerandoman keluarga TNF saat sedang gabut atau saat sedang serius, and...