Diary Love [END]

By zealheana

9.7K 1.2K 71

'Masa lalu ada bukan untuk dilupakan. Masa lalu ada untuk dikenang dan dihargai keberadaannya' Main Cast Park... More

Prolog
CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 3
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 7
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
CHAPTER 11
CHAPTER 12
CHAPTER 13
CHAPTER 14
CHAPTER 15
ENDING
Epilog

CHAPTER 16

507 59 2
By zealheana

Besoknya

Chanyeol hanya diam di kamarnya tanpa melakukan apapun. Hari ini Baekhyun akan pergi dan Chanyeol tidak bisa memungkiri bahwa pria itu merasa sangat kehilangan

Ini bukan perasaan bersalah, tapi entah kenapa sejak mendnegar pernyataan cinta dari Baekhyun kemarin, dia merasa bahagia namun sakit di waktu yang bersamaan

Chanyeol menghembuskan nafasnya pelan, duduk di pinggir ranjang sampai seseorang membuka pintu kamarnya perlahan

"Chan?" itu Wendy, yang mengintip di ambang pintu sementara Chanyeol sendiri hanya menatap sebagai sahutan

"Sudah jam sembilan, tidak sarapan?"

"Kakak duluan saja, aku tidak nafsu makan"

Wendy membuang nafas berat sebelum akhirnya berjalan dan duduk di tepi ranjang sang adik "Apa ada masalah? Sejak semalam kau tidak makan apapun dan terlihat murung, kenapa?"

Chanyeol hanya menunduk

"Kau bisa cerita padaku, aku akan mendengarkan dengan baik dan akan memberikan solusi kalau bisa"

Chanyeol membuang nafas kasar sebelum berucap lirih "Hari ini Baekhyun pergi"

"Pergi?"

Chanyeol mengangguk "Pergi ke luar negeri dan memutuskan untuk menetap di sana"

Wendy mengernyit medengar jawaban sang adik "Lalu-- masalahnya apa?"

Chanyeol menundukkan kepalanya semakin dalam "Aku tidak tahu kenapa tapi, rasanya sangat sakit. Aku merasa hampa dan juga-- kehilangan"

Wendy tersenyum mendengarnya sambil memandang wajah Chanyeol yang masih betah menunduk dalam

"Rasa sakit yang kurasakan saat Baekhyun memutuskan pergi benar-benar menyakitkan, bahkan jauh lebih menyakitkan dari pada saat aku kehilangan Seulgi untuk selamanya"

"Astaga-- kau memang tidak pernah berubah, Park Chanyeol"

Chanyeol mendongak, menatap kakak perempuannya dengan tatapan bingung

"Masih seorang Park Chanyeol yang tidak memiliki kepekaan dan bodoh terhadap perasaannya sendiri" kemudian tangannya terulur, menyentuk rambut Chanyeol dan mengusap kepala pria itu dengan lembut "Apa aku harus jadi seseorang yang lagi-lagi mengajarkanmu tentang cinta?"

Chanyeol hanya diam mendengarkan

"Dulu kau menceritakan tentang Seulgi dengan perasaan bahagia, kau bercerita bahwa kau sangat sangat senang setiap kali Seulgi berada di sampingmu, bahkan saat kau hanya mendengar suaranya, kau benar-benar tidak bisa melupakan itu semalaman--"

"-- sekarang Baekhyun, kau pulang dengan gurat kesedihan yang belum pernah kutemui. Jujur, bahkan saat ada Baekhyun, kau tersenyum dengan senyuman yang belum pernah kulihat sebelumnya, kau mengerti maksudku?"

Chanyeol menggeleng pelan sebagai jawaban

"Keberadaan Baekhyun mengubah segalanya, keberadaan Baekhyun juga yang menciptakan perasaan kuat yang bahkan melebihi perasaanmu terhadap Seulgi, itu artinya--"

"-- kau berhasil bangkit. Kau mencintainya Chan, apa lagi yang membingungkan?"

Chanyeol membuang nafas berat "Aku tidak tahu, hanya saja rasanya salah kalau aku menyimpulkan bahwa aku mencintainya di saat aku sendiri terkadang masih mengingat Seulgi dalam pikiranku, aku--"

"Kau hanya terlalu larut dalam masa lalu, kau hanya terlalu menyalahkan diri tanpa ingin menerima kenyataan yang ada"

Chanyeol lagi-lagi terdiam

"Aku tidak memaksamu untuk melupakan masa lalu karena bagaimanapun masa lalu ada bukan untuk dilupakan, melainkan untuk dikenang dan dihargai keberadaannya--"

"-- kau boleh mengenang masa lalumu dengan Seulgi tapi bukan untuk terlarut di dalamnya, melainkan untuk mengingat bahwa Seulgi pernah ada dan pernah menjadi sosok paling berharga dalam hidupmu"

Chanyeol masih diam mempertahankan suaranya, berusaha mencerna setiap perkataan yang Wendy katakan

"Dengarkan aku, kau mungkin sudah kehilangan Seulgi, tapi ingat, Tuhan akan memberikan sesuatu sesuai ganjarannya..."

"... ketika kau kehilangan sesuatu, maka kau juga akan mendapatkan sesuatu yang jelas akan jauh lebih baik, dan itu alasan Tuhan mengirim Baekhyun untukmu"

Chanyeol kembali menunduk, mulai merenungkan semua yang kakak perempuannya katakan itu

"Kau mungkin tidak sadar tapi jauh di lubuk hatimu kau mengakui kehadiran Baekhyun adalah sesuatu yang membuatmu bangun"

Chanyeol menatap Wendy penuh makna sementara yang ditatap memberikan senyumannya

"Kau mencintainya dan aku tahu Baekhyun juga memiliki perasaan yang sama. Sekarang, jangan sampai kau mengulang kesalahan yang sama--"

"-- kejar kalau kau tidak ingin kehilangan dia, ungkapkan semuanya, minta maaf dan miliki dia, aku yakin, Baekhyun akan mengerti"

Mendengar perkataan Wendy entah kenapa membuatnya merekah senyuman lebar, seolah-olah ada sesuatu yang membangkitkan harapannya membuat pria itu tersenyum "Terima kasih, kak. Lagi-lagi kai menjadi orang yang menyadarkanku"

Wendy mengangguk "Tunggu apa lagi? Kejar dia sekarang, sebelum semuanya terlambat"

Chanyeol mengangguk sebelum akhirnya bangkit, mengambil jaket dan berlari menuju mobilnya, menyetir dan mengemudikannya dengan kecepatan tinggi menuju bandara

"Tuhan-- semoga aku belum terlambat"

# # #

Baekhyun dan Jihye sedang melakukan check in untuk mendapatkan boarding pass dan menyerahkan barang-barang mereka untuk dimasukkan ke dalam bagasi pesawat nanti. Setelah selesai, Jihye memeriksa boarding pass miliknya

"Kita duduk di sana, ya?"

Baekhyun meresponnya dengan anggukan lemah membuat Jihye terdiam dan tersenyum tipis "Kenapa, sayang? Masih berat meninggalkan Korea? atau Chanyeol?"

Baekhyun menatap ibunya sedih sebelum kemudian menunduk dan menitikkan air matanya. Jihye terdiam sebentar menghapus air mata putra kesayangannya sebelum kemudian tersenyum tipis

"Pelan-pelan, mama mengerti ini pertama kalinya kau mencintai seseorang. Tidak apa-apa, kau akan mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik nanti. Semangat ya sayang"

Baekhyun hanya mengangguk sembari menghapus sisa-sisa air mata di wajahnya

"Jadi-- ayo tersenyum, mama tidak suka melihat wajah menyedihkan ini"

Dan Baekhyun menurut, memberikan senyumannya membuat Jihye ikut tersenyum "Sekarang, kita duduk di sana ya?"

Baekhyun mengangguk sekali lagi, berjalan berdampingan mengikuti langkah sang ibu untuk beristirahat sebentar. Namun, baru beberapa langkah, pergerakannya terhenti ketika mendengar seseorang memanggil namanya

"Baekhyun!"

Dan pria mungil itu menoleh, begitupun dengan Jihye, melihat Chanyeol yang terus berlari mendekat

"Chanyeol?"

Melihat itu, Jihye menoleh dan tersenyum "Mama tunggu di sana, selesaikan urusanmu dengan Chanyeol, okay?"

Baekhyun menoleh, menatap ibunya dengan lirih

"Dan, sayang-- ingat, mama akan selalu mendukung apapun keputusanmu, mama tahu apa yang akan Chanyeol lakukan sekarang, jadi-- kalau tiba-tiba nanti berubah pikiran, bilang pada mama"

Baekhyun diam

"Mama akan menuruti semua keputusanmu, asal putra kesayangan mama ini bahagia"

Baekhyun terdiam hingga Jihye menepuk pundak putranya pelan "Mama tunggu di sana" dan kemudian pergi meninggalkan Baekhyun yang terdiam hingga Chanyeol berdiri tepat di hadapannya dan kini mencoba mengatur nafasnya

"Apa yang kau lakukan di sini, Chan?"

Pria itu mendongak, perlahan mulai bisa mengatur nafasnya dan mulai mengeluarkan suara "Aku minta maaf"

Baekhyun terdiam

"Maaf karena selama ini aku membutamu seperti pelampiasan perasaanku, tapi, kau salah, Baek--" Baekhyun diam "-- kau bukan pelampiasan, aku membutuhkanmu bukan untuk pelampiasan, karena aku --"

Baekhyun terdiam menunggu perkataan Chanyeol dengan jantung yang berdebar dengan kencang

"--mencintaimu"

Baekhyun menatap tidak percaya, dia senang namun juga ragu di waktu yang bersamaan

"Kau mungkin salah, Chan. Aku tahu aku egois tapi kau masih memikirkan Seulgi--"

"Karena aku merasa bersalah dan terlalu larut dalam perasaan itu, bukan karena aku masih mencintainya"

Baekhyun terdiam, mencoba mendengarkan perkataan Chanyeol lebih jauh

"Aku tahu aku bodoh karena perasaanku sendiri, aku terlalu larut dalam penyesalan masa lalu sampai aku tidak menyadari bahwa aku memiliki masa depan yang lebih baik--"

"--aku terlalu larut dalam kenangan yang semu tanpa menyadari bahwa aku sebenarnya bisa membuat kenangan yang lain sekarang--"

"-- dan aku terlalu bodoh untuk mengenali cinta di saat cinta itu sendiri bahkan ada di hadapanku"

Baekhyun menatap Chanyeol dengan berlinang air mata

"Baek, aku bersumpah, aku mencintaimu karena kau sudah menjadi seseorang yang bisa membuatku melupakan penyesalanku di saat aku bersamamu--"

"-- aku mencintaimu bukan sebagai bentuk pelampiasan rasa sakit masa lalu yang menyakitkan. Aku mencintaimu karena kau Byun Baekhyun"

Baekhyun agak menundukkan kepalanya, tersenyum tipis sarat akan kebahagiaan hingga perlahan Chanyeol meraih tangan Baekhyun membuat si mungil mendongak

"Jadi tolong-- jangan pergi"

Baekhyun terdiam

"Aku pernah kehilangan seseorang yang berharga dalam hidupku, dan kehilanganmu adalah sesuatu yang tidak bisa kuatasi..."

"... jadi kumohon-- menetaplah" Chanyeol menatap dengan tatapan memohon

Sementara Baekhyun terdiam sebelum akhirnya menoleh ke belakang, menatap sang ibu yang tengah tersenyum menatapnya. Melihat senyuman itu, Baekhyun menghembuskan nafas berat sebelum beralih menatap Chanyeol dengan lembut

"Terima kasih karena sudah membalas perasaanku, tapi maaf-- aku akan tetap pergi"

Chanyeol menatap Baekhyun kecewa "Kenapa?"

"Aku tidak ingin mengecewakan ibuku, terlepas dia sendiri sebenarnya menyerahkan semua keputusan di tanganku, tapi dia sudah bersusah payah mengurus kepindahanku, mengurus semua urusanku, semuanya--"

Baekhyun tersenyum lembut "-- aku-- minta maaf, Chan"

Chanyeol terdiam, ia kecewa namun juga cukup mengerti dengan apa yang Baekhyun rasakan hingga perlahan ia menarik bibirnya untuk membentuk senyuman tipis "Kalau begitu-- pergilah"

Baekhyun menatap Chanyeol dengan tatapan bersalah. Tentu saja, Chanyeol sudah jauh-jauh ke bandara untuk menghentikannya tapi ia tidak bisa melakukan keinginan pria itu, tentu saja ia merasa sangat bersalah

"Tunggu aku, karena suatu hari nanti aku akan datang menyusulmu, kau mengerti?"

Akhirnya Baekhyun bisa tersenyum lega dan mengangguk hingga Chanyeol menangkup kedua perpotongan leher sang pujaan hati, mencium bibir si mungil dengan lembut sebelum melepasnya dan menempelkan dahinya dengan dahi Baekhyun secara mesra

"Sampai aku datang, jaga dirimu baik-baik, jangan pernah berani melirik pria lain selama aku tidak ada, kau mengerti?"

dan lagi, Baekhyun mengangguk

"Aku mencintaimu, Baekhyun"

"Aku juga mencintaimu, Chanyeol"

Dan sekali lagi, mereka menyatukan bibir mereka, saling melumat penuh cinta hingga hampir selama tiga menit, Baekhyun perlahan menyudahi ciuman mereka membuat keduanya harus terlepas mengatur deru nafas masing-masing

"A--aku pergi dulu" pamit Baekhyun dengan pipi yang merona merah

Chanyeol mengangguk sambil mengusak pelan rambut kekasihnya "Hati-hati di jalan, makanlah dengan baik dan jaga kesehatan"

Baekhyun mengangguk mengiyakan "Aku pergi dulu, jaga dirimu baik-baik, Chanyeol" hingga akhirnya Baekhyun tersenyum melambaikan tangannya sebelum berbalik dan pergi meninggalkan Chanyeol

Chanyeol tersneyum menatap punggung Baekhyun yang semakin menjauh dari jangkauannya

Ini menjadi perpisahan pertamanya yang begitu melegakan. Terlepas ia harus berpisah dengan Baekhyun, nyatanya ia lega karena akhirnya Baekhyun tahu bahwa perasaannya berbalas

Chanyeol tersenyum bahagia menatap punggung kesayangannya yang perlahan mulai menghilang

"Aku akan menyusulmu dan menjadikanmu milikku seutuhnya, tunggu aku Baekhyun"

to be continued ...

Continue Reading

You'll Also Like

765K 28.3K 103
The story is about the little girl who has 7 older brothers, honestly, 7 overprotective brothers!! It's a series by the way!!! 😂💜 my first fanfic...
199K 4.2K 46
"You brush past me in the hallway And you don't think I can see ya, do ya? I've been watchin' you for ages And I spend my time tryin' not to feel it"...
125K 1K 43
One shots about F1/F2/F3 drivers. At the moment, I'm only writing about drivers I like but open to writing about others, if it is part of a request...
458K 31.2K 46
♮Idol au ♮"I don't think I can do it." "Of course you can, I believe in you. Don't worry, okay? I'll be right here backstage fo...