MANTAN

By xtresnyt

64.6K 4.3K 390

Jeffrie Davidson adalah laki laki dingin, cuek, tak tersentuh. Menjadikan dirinya laki laki terfamous di seko... More

one
three
four
Five
six
seven
eight
nine
ten
eleven
twelve
thirteen
fourteen
fifteen
Sixteen
seventeen
eighteen
nineteen
twenty
20?

two

4.7K 302 36
By xtresnyt

Silahkan membaca

Jangan lupa ⭐💬

📍

📍

Hari ini OSIS tengah mengadakan razia bagi siswa yang membawa barang barang seperti rokok, make up,  barang yang tidak berhubungan dengan pelajaran.

Tentu razia itu dilakukan secara diam diam. Para anggota OSIS akan mengunjungi kelas satu persatu untuk melakukan razia. Tak terkecuali kelas Vania. Vania sendiri sedang duduk dengan menelungkupkan kepalanya. Dia sedang tidur. Deolinda yang duduknya di depan Vaniae hanya mendengus pelan melihat temannya. Berbeda dengan Daniel, teman sekelas Vania, yang duduk di samping Vania. Ia terlihat nyaman dengam ponselnya dan tak menyadari jika ada yang melihatnya tajam.

Sebenarnya Deolinda duduk di samping Vania namun Daniel meminjam tempat Deolinda karena Wifi sekolah sangat lancar jika di meja Vania. Vania sedari tadi yang enggan pergi akhirnya memilih tidur. Dan akhirnya Deolinda lah yang pindah. Lagipula Deolinda juga senang duduk pindah dengan Leona. Teman sebangku Daniel sekaligus sahabat Daniel. Karena orangnya asik.

"Tuyul! Razia Razia Razia woy!" teriak Rizky. Semua anak kelas Vania langsung berhamburan ke bangku masing masing, tak lupa memikirkan cara menyembunyikan barang terlarang mereka.

Vania tetap santai, dia mengucek matanya dan duduk tegak. Daniel pun enggan pindah karena game yang sedang dimainkan belum selesai. Deolinda dan Leona juga santai karena mereka tidak membawa barang terlarang.

"Van gue titip dong." Lala si cabe cabean kelasnya baru saja meminta tolong padanya. Vania menggeleng, ia tahu minta tolong seperti apa yang dimaksud Lala. Lala melirik sinis.

"Bantuin gue ya? Make up gue banyak banget. Gue juga bawa rokok sama korek. Anak anak juga pada minta gue yang nyembunyiin barang barang mereka." Vania tetap menggeleng. Lala harus membujuknya lebih keras.

"Gue traktir deh. Sembunyiin di daleman lo juga gapapa." sudah Vania menduga. Enak saja, nanti tercemar dan tidak suci lagi.

"Ck, Niel bantuin gue napa!" Daniel yang sedari tadi nge game hanya memandang sinis Lala. Tak berniat meladeni Lala.

"Ih kok gak ada yang bantuin!" teriak Lala dan langsung melenggang pergi. Lala juga sempat memasukkan barang barang terlarang kelas ini ke dalam tas kresek dan membawanya keluar.

"Kok kelas kita ada orang kek Lala ya?" gumam Vania yang didengar Daniel. Daniel tertawa.

"Paket komplit Van, disini juga ada yang pinter, ada yang kayak Lala, terus ada yang kaya lo. Ck, paket komplit lah pokoknya. Ada kekurangan dan kelebihan." Vania mendelik tak terima.

"Maksud lo apa 'yang kaya gue' ?"

"Males." Vania langsung memukul lengan Daniel. Tanpa disadari seorang pria datang dan berdiri di samping Vania. Pria itu sedari tadi melihat interaksi antara Daniel dan juga Vania. Pria itu Jeffrie.

Vania sebenarmya sudah tahu jika ada orang di sampingnya tapi memilih mengabaikannya. Sedangkan Daniel yang tadi tertawa menjadi diam melihat tatapan Jeffrie.

"Ekhem, Lin, pindah lin. Gue ngerasa panas disini." Deolinda yang sedari tadi mengobrol dengan Leona pun menoleh. Dia mengangguk dan segera pindah. Vania memilih diam memperhatikan suasana kelasnya karena gurunya tidak masuk.

Jeffrie menarik bangku kosong dan duduk manis di samping Vania. Vania menoleh.

"Ngapain lo disini maemunah?!" Jeffrie tersenyum. Vania bergidik ngeri, takut mantannya itu kesurupan.

"Apel lah, kayak gak tau Jef aja." sahut Ando yang sudah berdiri di samping Deolinda. Pantas saja Jeffrie kesini, Ando apel, Jeffrie juga ikut apel.

"Wah ini seakan kalian kayak mau double date deh." sahut Leona yang duduknya berubah posisi menjadi berhadapan dengan Deolinda. Daniel pun juga merubah posisi duduknya yang tadinya membelakangi Vania menjadi berhadapan dengan Vania.

"Triple date kali. Lo sama Daniel gak diitung?" Leona langsung menunduk malu. Berbeda dengan Daniel yang terlihat tidak memperhatikan ucapan Ando.

"Ribet triple triple an, mending sendiri lebih enak." Ucap Daniel seraya mengipaskan tangannya. Leona yang tadinya tersenyum langsung luntur  seketika akibat jawaban Daniel.

Deolinda yang mengerti keadaannya menjadi canggung memilih mencairkannya.

"Ayo main truth or dare?" Ando yang ingin pacarnya senang akhirnya menyetujui dan memaksa ke empat orang itu untuk mengikuti permainan usulan pacarnya. Ando sudah terlebih dahulu duduk manis di samping Deolinda.

"Gurunya nanti mau masuk gimana?" Vania sebenarnya malas. Tapi karena tadi tak enak dengan wajah absurdnya Ando saat memaksa, akhirnya ia lebih memilihnya ketimbang menolak.

"Ya bubarlah, gampang itu urusan cowok." ketiga perempuan itu berdecak malas mendengar penuturan Daniel. Vania melirik Jeffrie. Pria itu sedari tadi diam, memang sifatnya seperti itu. Tapi masalahnya, dia terus menatap Vania membuat Vania risih.

"Gak bosen liatin gue?" Jeffrie menggeleng. Semuanya menatap jijik melihat  interaksi Vania dan Jeffrie.

"Woy, OSIS mau kesini! Malah mainan. Ngotak sikit lah anjing!" teriak Rizky.

"Iya ni bubar elah, sabar napa. Kayak anak perawan yang mau dijebol aja teriak teriak." omel Ando. Jeffrie bangkit dan menyempatkan mengelus rambut Vania sebentar lalu pergi dari kelas Vania. Vania mendesah pelan, heran dengan sikap Jeffrie.

"Jef, sebenernya kamu suka sama aku gak sih?" Jeffrie mengangguk.

"Buktiin." Jeffrie diam membuat Vania ingin mencabik cabik wajah tampan sang kekasih. Sudah 5 bulan mereka berpacaran namun hubungan mereka seperti tak ada kemajuan.

Vania yang selalu mengajak kencan terlebih dahulu. Vania yang mengajak berbicara terlebih dahulu. Vania yang selalu ingin menjadi prioritas Jeffrie. Namun sayang, ekspetasinya tak sesuai realita.

Jeffrie  sering diam tanpa menanggapi ocehan Vania. Vania ingin memperjuangkan Jeffrie dan  merubah sikap yang dinginnya mengalahkan es batu. Semua ia lakukan agar ia dapat menarik atensi pria itu tapi tidak berhasil.

Walaupun baru berpacaran 5 bulan, tetapi perjuangan Vania sekitar 7 bulan untuk mendapatkan  Jeffrie. Ia kira setelah menjadi kekasih Jeffrie, sikap pria itu akan berubah, tetapi tidak. Sama saja. Vania langsung menyimpulkan bahwa Jeffrie menerimanya karena ia kasihan dengan Vania.

"Gak bisa buktiin? Okey, jujur aku udah capek. Terserah kalau kamu ngatain aku yang payah baru segini aja udah nyerah. Emang kesabaran ku sampai sini. Setiap orang berbeda beda, begitupun aku. Semua udah aku lakuin, tapi ternyata hasilnya tetep sama." Vania tidak ingin putus dengan Jeffrie. Tetapi jika ia terus menerus diposisi ini, ia merasa dirugikan karena hanya dia yang berjuang.

"Aku mau kita putus." Vania memejamkan matanya, menahan agar tidak menangis. Saat tidak mendengar balasan apa pun Vania membuka matanya. Vania menatap Jeffrie. Berharap pria itu akan menolak dan berjanji akan berubah.

"Oke, kita putus." Air mata Vania jatuh tanpa seizinnya. Seharusnya dia tidak pernah mencintai pria di depannya ini. Pria yang baru saja menyandang status mantannya.

"Heh! ngelamun aja." Deolinda menepuk bahu Vania membuat Vania terlonjak kaget.

"Loh OSIS udah kesini?" Vania heran mengapa kelas menjadi agak sepi.

"Udah, lo sih ngelamun aja. Anak anak yang bawa barang barang itu dibawa ke kepsek. Ternyata tadi Lala langsung bawa tuh barang anak anak ke ruang OSIS."

"Jadi pas tadi dia bawa kresek terus keluar itu dia mau ke OSIS?" Deolinda mengangguk.

"Soalnya ada barang yang disembunyiin disini tanpa sepengetahuan dia, otomatis kalau kena satu, OSIS bakal curiga sama anak sini. Gak mungkin dong yang bawa cuma satu ndil. Makanya ketimbang satu yang dihukum mending dihukum semua."
Vania mengangguk mengerti.

Continue Reading

You'll Also Like

4.9M 183K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
384K 29.6K 38
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. ...
1.8M 87.8K 55
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
921K 92.1K 26
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...