ALENIA [On Going]

Od Lihoyy_30

1.7K 329 124

Cover by : Muli Alenia cewek cantik di SMA Tunas Harapan Jaya yang sangat suka pada cowok dingin dan ketus b... Více

[ALENIA -1]
[ALENIA -2]
[ALENIA -3]
[ALENIA -4]
[ALENIA -5]
[ALENIA -6]
[ALENIA -7]
[ALENIA -8]
[ALENIA -9]
[ALENIA -10]
[ALENIA -11]
[ALENIA -13]
[ALENIA -14]
[ALENIA -15]
[ALENIA -16]
[ALENIA -17]
[ALENIA -18]
[ALENIA -19]
[ALENIA -20]
[ THE CAST IN STORY ALENIA ]
[ALENIA -21]
[ALENIA -22]
[ALENIA -23]

[ALENIA -12]

51 13 1
Od Lihoyy_30

Ting!

Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel alenia. Ia yang sedang melihat taman dari jendela kamar inap mama nya langsung mengalihkan pandangan pada ponsel yang baru saja berbunyi.

Ia membuka aplikasi chat ternyata itu pesan dari devi. Yang sedang menanyakan kondisi mama nya.

Devi
Gimana tante sari udah siuman?

Alenia
Udah..

Devi
Ah.. syukur lah, gue mau jenguk tapi emak gue rempong banget minta temenin ke pasar

Alenia
Haha.. iya iya santai aja, besok lo masih bisa jenguk kok

Devi
Siap deh..

Eh btw, tadi lo kesana di anter siapa?

Alenia
Biasalah abang gojek kesayangan

Devi
Sean?..

Alenia
Pingin nya sih gitu :D

Devi
Hmm.. dasar!

Gue kira lo sama dia, soal nya pas lo lari di lorong dia ngeliatin lo ampe muter al!

Alenia
Sirihosly?

Devi
Ha?

Alenia
Demi apa dev?

Devi
Ho'oh

Alenia
Aaaaghh! Demi apa gue melayang...

Devi
Bisa ya lo tersanjung begitu,, gak inget lo tadi pagi di apain??!

Alenia
Gue mah simpel,, lupain semua kejadian yang membuat hati ini sakit. Dan ingat lah hal hal yang membuat bahagia..

Devi
Impresiff_-

Read.

Alenia hanya terkekeh kecil di samping jendela. Lalu ia membuka galery foto dan melihat beberapa hasil dari jepretan nya.

Ia selalu mem foto sean secara diam diam untuk ia lihat sepanjang hari jika ia sedang merasa senang maupun sedih. Ia melihat satu persatu foto itu. Tidak berhenti untuk tersenyum, bahkan hati nya seolah sangat bahagia.

Ceklek!

Kenan masuk membawa sebungkus makanan. lalu alenia menaruh ponsel nya di atas meja dan mendekat ke arah kenan. Ia menyelipkan anak rambut nya yang keluar lalu mengambil bungkusan itu.

"Akhir nya makanan dateng juga"

"Makan tuh abisin"

Lalu alenia mulai membuka sebungkus nasi padang. Yang sangat membuat perut nya semakin tak karuan.

"Mama tidur?"

"Iwya.. kwatawnya dia mwinta di bangwunin" ucap alenia dengan mulut yang masih penuh.

"Ha? Coba telen dulu"

Alenia langsung mengunyah cepat dan meminum air yang ada di samping nya.

"Kata nya dia minta di bangunin kalo kak ken udah pulang"

"Ya udah lah biarain aja, mama masih butuh istirahat"

"Aku bangunin aja, biar mama tau kalo kakak udah disini"

"Gak usah, udah kamu abisin makanan nya. Kakak mau tebus obat mama dulu"

Kenan kembali keluar meninggalkan alenia dan mama nya. Alenia kembali duduk dan melanjutkan makan nya. Sesekali ia menoleh ke arah sari untuk melihat apakah dia sudah bangun.

"Eughh.." alenia menoleh saat mama nya mengeluarkan suara. Sendok yang ingin ia masukkan ke dalam mulut ia taruh kembali di atas meja. Ia menghampiri sari.

"Kenapa ma, haus?" Tanya alenia. Tangan alenia menyentuh pundak sari.

"Ngga"

"Mana kakak kenan?" Tanya sari sambil mata nya menatap isi ruangan. Lalu ia melihat ada bungkusan nasi di atas meja.

"Dia sudah kembali?"

"Iya tadi kak ken nganter nasi terus keluar lagi mau nebus obat mama" jelas alenia.

"Anak sial! Saya sudah bilang kalo kenan pulang bangunkan saya. Kenapa tidak kamu bangunkan!" Bentak sari membuat alenia terkejut hingga mundur.

Ia terkejut dengan perlakuan sari.

"Ta-tadi al udah mau bangunin ma.. tapi kata kak ken ga-gak usah karn- "

"Bodoh! Itu salah kamu. Harus nya kamu bangunkan saya, karna saya cuma mau ketemu dia!" Bentak sari membuat alenia menjatuhkan air mata nya.

"Kamu itu anak bodoh! Manja, tidak bisa di andalkan seperti kakak kamu!" Ucap sari tanpa ia tau sudah menyakiti hati alenia.

"Maaf ma.." ucap alenia tangan nya mencoba memegang lengan sari. Lalu dengan reflek sari menghempaskan tangan alenia hingga ia terhuyung ke belakang.

"Astaga al.." ucap kenan saat ia tiba langsung menghampiri adik nya yang ingin jatuh.

"Mah ini kenapa lagi?" Tanya kenan.

"Suruh dia pulang. Mama gak mau lihat dia" ucap sari.

"Loh ma-"

"Udah gakpapa kak, aku pulang dulu mama masih butuh istirahat" lalu alenia mengambil tas nya.

"Ma aku pulang.."

Sedangkan sari hanya menatap nya saja tanpa membalas ucapan alenia.

****
Alenia jalan kaki masuk ke dalam perumahan nya. Waktu yang bisa di bilang sudah gelap karna tidak ada lagi sinar matahari.

Ia melihat jam di ponsel nya sudah menunjukkan pukul 18.45 wib.

Sreet!

"Aaghh.."

Tiba tiba saja sebuah motor menyerempet alenia hingga ia terjatuh menyebabkan lutut nya luka terkena paping.

Sedangkan ponsel nya sudah terbanting. Alenia mencoba merangkak mengambil ponsel kesayangan nya. Tidak rusak parah hanya beberapa bagian retak.

Dan orang yang menabrak terus pergi tanpa menolong ataupun meminta maaf. Alenia mencoba berdiri meskipun linu di bagian lutut nya.

"Aawh.."

"Aduhh.." ia mencoba berjalan meskipun tertatih.

Akhirnya ia paksakan pulang dengan cara jalan yang tertatih. Sambil sesekali meringis karna perih.

"Sial sial, emang ya ini hari sial.." ucap nya saat ia sudah dekat dengan rumah nya.

"Alenia!" Panggil seseorang membuat alenia menoleh ternyata itu tante amira. Alenia hanya tersenyum dan melambaikan tangan nya. Meskipun ia tidak tau apakah senyuman nya kelihatan atau tidak karna cahaya yang tidak jelas.

"Loh kamu baru pulang?" Tanya amira yang menghampiri alenia.

"Iya nih tan.." ucap alenia sambil berdiri tegap.

"Eh itu lutut nya kenapa bisa lecet gitu?"

"Tadi keserempet motor jatoh deh hehe" ucapa alenia sambil tersenyum.

"Uhh ya ampun. Ya udah yuk ke rumah tante biar tante obatin hayuk" ajak amira sambil memegang lengan alenia.

"Eh gak usah tante. Alenia bisa sendiri kok, ini mah cuma yaa lecet kecil gak parah. Jadi cepet sembuh.." balas alenia.

"Ihh udah gakpapa yuk sekalian main. Tante males dirumah masa isi nya cowo semua temen nya sean"

"Ngga usah tan serius deh.." bukan nya apa hanya saja alenia masih kurang nyaman jika harus bertemu dengan sean ia merasa malu.

"Ini nih aku udah sembuh" ucap alenia sambil lompat lompat di tempat. Sejujur nya itu memang sakit tapi ia harus tahan agar tidak di ajak ke kerumah sean.

"Tuhkan.." alenia terus melompat "satu..dua.." ucap nya sambil melompat.

"Eh eh udah itu nanti nambah sakit. Yauda gimana kalo kamu temenin tante, sekalian tante mau nanya nanya"

"I-iya udah deh.." terpaksa alenia ikut ajakan amira.

Amira menggandeng lengan alenia menuju rumah nya. Di teras sudah berjejer lima motor sport dan alenia melihat salah satu dari motor itu seperti tidak asing.

"Assalamualaikum.." ucap amira.

"waalaikumsalam tante.." ucap mereka kompak.

"Eh tante baru keluar sekali masuk udah bawa cewe" ucap miko.

Disana ada sean, miko, fatur, fajar dan aldi. Mereka semua kumpul di ruang tamu, sean hanya menatap alenia datar.

"Oh kalo ini sih fatur kenal tan, alenia kan?" Ucap fatur.

"Loh kenal?" Tanya amira.

"Pasti lah kan dia.." fatur menjeda ucapan nya dan dilihat alenia hanya menunduk saja.

"Adek kelas kami tante" lanjut fatur. Alenia sendiri langsung mengangkat kepala nya.

"Iya sih kalo itu mah gak heran ya"

"Kaki lo kenapa tuh??" Tanya miko.

"Abis keserempet motor" balas alenia membuat mereka terkejut. Dan salah satu dari mereka lebih terkejut lagi karna ia lah yang tidak sengaja menabrak alenia, ia memperhatikan alenia dari atas hingga bawah.

"Lebay" ucapan sean mendapat perhatian mereka langsung menoleh pada sean yang fokus dengan game nya.

"Ih si adek gak boleh gitu sama cewek, udah tante mau ke dalem dulu cari obat. Kalian temani ale ya"

"Siap tante.."

"Tuh adek besar dengerin apa kata bunda amira" ucap miko menepuk pundak sean. Dengan cepat sean memberi tatapan tajam membuat miko meringis.

"Sini al duduk" ucap fajar yang menunjuk kursi kosong. Alenia hanya mengangguk lalu ia jalan menuju kursi kosong.

Alenia duduk sambil mengibas ngibaskan tangan nya pada luka di dengkul, agar nyeri nya tidak terlalu berasa.

"Oh iya al kok lo baru pulang sih, padahal kan tadi lo keluar duluan buru buru lagi" tanya miko.

"Iya tadi gue ada urusan jadi buru buru" balas alenia sambil menyelipkan anak rambut nya.

"Masya allah, subhanallah cantik nya.." ucap fajar pada alenia. Sedangkan alenia hanya tersenyum manis.

Berbeda dengan aldi yang hanya diam dan memperhatikan alenia dan interaksi mereka.

"Nah al ini obat nya, sini tante obatin.." ucap amira dengan membawa obat luka.

"Eh gak usah tante, sini biar al aja yang obatin" ucap alenia sambil mengambil obat di tangan amira.

"Ya udah ini, tante ke dalem dulu ya bentar" lalu amira kembali ke dalam dan meninggalkan para remaja itu di ruang tamu.

Saat alenia ingin menuangkan obat merah tiba tiba ada tangan kekar yang menahan nya. Membuat alenia kaget saat ia menoleh ternyata itu aldi, hal itu membuat miko, fajar, fatur sama hal nya terkejut sedangkan sean hanya menatap datar.

"Biar gue yang obatin" lalu aldi mengambil kapas yang ada di tangan alenia dan menuangkan obat merah lalu mulai melakukan nya pada luka alenia.

"Eh lo siapa? Ini gak usah" tolak alenia. Sejujur nya ia tidak mengenali siapa cowok yang ada di hadapan nya ini. Tang tiba tiba ingin membersihkan luka nya.

"Gue aldi" balas aldi terus dengan mengobati luka alenia.

"Tapi kita gak kenal"

"Ini tanggung jawab gue"

"Loh kok jadi kesitu?"

Alenia semakin bingung dengan cowok yang bernama aldi. Belum kenal belum apa tiba tiba dia bilang kalo ini tanggung jawab nya. Siapa coba yang gak pusing?

"Wah wah di lo parah gila!" Balas fatur.

"Lu apa in di anak orang nih" tanya fajar.

"Aldi..? Astaga lo- aaghh tanggung jawab lo!" Ucap miko.

"Ya ini gue lagi tanggap jawab" balas aldi.

"Eh eh tunggu deh" ucap alenia sambil memegang tangan aldi agar ia berhenti mengoleskan obat merah "kita gak saling kenal bahkan baru ketemu jadi apa yang harus lo tanggung jawab in?" Tanya alenia menatap mata aldi.

"Nah betull tuh!" Ucap mereka.

"Sebelumnya gue minta maaf sama lo.." alenia hanya mengangkat sebelah alis nya. Hal itu tidak luput dari pandangan sean.

"Buat?"

"Maafin dulu" ucap aldi.

"Yee ni orang gak jelas baru kenal bilang tanggung jawab, terus sekarang minta maaf, maksa lagi minta di maaf in. Hadehh.." ucap fajar.

"Oke gue maaf in lo, yaa meskipun gue gak tau apa salah nya.."

"Gue orang yang gak sengaja nyerempet lo tadi, sumpag gak sengaja gue juga buru buru" ucapan aldi membuat alenia menganga. Serta mereka yang ada di ruangan itu juga.

"Huftt.. tahan al tahan, jangan emosi.." ucap alenia mencoba menetralkan diri nya.

"Okee.. terus?"

"Gue bakal obatin lo"

"Alenia!" Panggil amira dari dalam. Membuat alenia menatap ke dalam.

"Gue di panggil, minggir dulu" aldi langsung bergeser saat alenia ingin pergi.

"Elu di.. gila!" Ucap miko setengah berbisik.

"Dan kayak nya gue emang udah gila!" Balaa aldi.

"Hah!? Setress"

****

"Jadi sekarang mama kamu sedang di rawat di rumah sakit..?" Tanya amira.

Sekarang mereka sedang berada di halaman belakang. Duduk berhadapan dengan coklat hangat yang menemani malam dingin mereka di gazebo.

"Iya tante" balas alenia sambil mengangguk.

"Kamu itu perempuan kuat pasti kamu bisa lewatin masa dimana kamu lagi sulit"

"Iya, aku sayang banget sama mama. Dia itu udah kayak kekuatan bagi aku kalo aku lagi lemah. Hehe tuh kan mewek aduhh.." ucap alenia sambil menyeka air mata nya.

"Aaa sayang kamu jangan sedih ya.. perjalanan kamu masih panjang, kalo kamu butuh temen curhat kesini aja ya.. tante siap sedia jadi temen kamu curhat" ucap amira sambil memeluk alenia.

Alenia membalas pelukan amira, ia sudah lama tidak merasakan hangat nya pelukan dari sosok mama nya selama ini. Ia juga merindukan kasih sayang dari mama juga papa nya yang sekarang seolah sudah lenyap bagai debu.

"Iya tante makasih.. makasih banget.." ucap alenia. Amira hanya mengangguk.

"Udah malem aku pulang dulu ya tan"

"Iya, yuk tante anter ke depan"

Mereka masuk ke dalam dan ternyata teman teman sean masih ada. Yang berbeda hanya lah wajah sean dan fajar yang sudah cemong kena ampas kopi karna kalah main game.

"Astaga sean, muka kamu itu loh.." ucap amira. Sedangkan alenia menahan tawa nya karna ia melihat momen langka.

"Ketawa aja ketawa" ucap sean dengan wajah datar.

"Si adek kalah an terus tan, aduh gimana bisa nyusul kakak nya ini mah" ucap fatur. Membuat alenia berpikir.

"Bacod" balas sean.

"Ya udah tan aku pulang dulu. Semua nya pulang dulu ya" pamit alenia.

"Oke sampai jumpaa lagii ya!" Balas fajar. Aldi hanya menatap alenia tanpa mengalihkan pandangan membuat alenia membuang muka.

To be continued.
Salam hangat dari adik kecil Kim Taehyung..

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

678K 78.9K 10
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
264K 3.5K 9
INTINYA JN HAREM BERMEKI/BERMEMEK ONLY ONESHOOT OR TWOSHOOT. BXB AREA‼️ JENO : SUB JAN SALPAK SALPAK? JAUH² SNA MOHON BIJAK DLM MEMBACA. HOMOPHOBIC G...
4.7M 274K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
833K 43.9K 76
The end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...