Assalamualaikum??
Haloooo? ?
Pada sehat & good mood?
Klo aku lagi gak enak badan udah tiga hari,
pilek, kepala pusing & batuk bercampur jadi satu 😅
Niatnya minggu ini mau Double up biar kalian senang gitu, tpi gak bisa krn gak enak badan
Maaf yaaa
Klo udah sehat bakal ku double up in dehhh
Janji no phppp
Ayooo absen duluuu!!
Apa yg kalian suka dari cerita ini & gak bosankah?
Jawab yaaa!
Biar jdi bahan semangat kuuuu
VOTENYAAA JANGAN LUPA!
200+++ VOTE untuk lanjut 🤗🤗
Wajibb!!!
⭐⭐⭐
Jangan pelitttt yaa
Happy Reading
Maaf klo nemu typo
Sudah tiga hari tepatnya Jungkook pergi berlibur entah ke mana, dengan siapa dan melakukan apa saja. Yang selama tiga hari itu kelinci Jeon ini hanya mengirimi pesan kepada sang kakek guna mengabarkan bahwa dirinya baik baik saja.
Selain itu tidak ada orang lain yang dia hubungi, anehnya hal tersebut begitu mengganggu Taehyung.
Dia menjadi gelisah karena tidak ada kabar dari Jungkook.
Dia sungguh ingin mencari tahu keberadaan kelinci itu tapi dia ingat peringatan untuk tidak mencari tahu hingga kepulangan Jeon Jungkook sendiri. Bisa di bilang ini siksaan dalam diam.
Dia menjadi mudah cemas itu mungkin dari efek samping dirinya sudah menyatakan perasaannya, rasa takut kehilangan begitu terasa jadinya. Apa lagi yang Taehyung tahu Jungkook tidak liburan sendiri melainkan bersama orang lain.
Dia semakin panas ketika tahu jika sepupu bajingannya tengah liburan bersama dengan Jungkook padahal setahunya kedua orang ini sama sekali tidak dekat.
Taehyung sudah menghubungi Mingyu tapi berujung semakin emosi karena sepupunya itu malah memanas manasinya, dan sama sekali tidak ingin memberi tahu di mana tempat liburan mereka.
Satu ponsel melayang ke lantai akibat Taehyung emosi, setelah itu Mingyu tidak bisa di hubungi lagi.
Apa lagi Kim Mingyu yang merupakan masih sepupunya itu dengan berani memposting foto mereka berdua, parahnya tidak aja jarak. Jelas jelas Jungkook itu adalah miliknya.
Ya tuan Kim ini lupa jika di antara keduanya masih belum ada hubungan apa pun hanya sekedar pernyataan suka saja.
@min9yu_k
↪️ Imut yaa, jadi ingin memiliki
Bagaimana Taehyung tidak terbakar emosi, apa lagi Jungkook juga memposting foto lain parahnya itu sedang bersama dengan para namja yang sama sekali tidak di kenalnya.
↪️ Aku yg paling tampan😉
Aura cantiknya tumpah2
Melihat postingan itu Taehyung langsung menghubungi Jungkook baik menelepon, kirim pesan, dm ig dan lainnya tapi satu pun tidak di jawab.
Dan hari ini adalah hari penentu yang jika kelinci itu tidak muncul juga maka Taehyung akan mencari lalu di bawa pulang secara paksa.
Di saat Taehyung terbakar akan api cemburu Jungkook malah sangat menikmati liburannya yang itu membuatnya bertemu dengan teman baru, bisa bersantai di tempat nyaman dan makan enak tanpa berpikir akan lemak.
Sayangnya dia harus pulang karena sesuai dengan janji, lagi pula liburannya serasa di teror oleh Kim Taehyung idiot itu, yang sering atau tiap waktu menghubunginya sungguh membuat risih.
"Jungkook kita sudah sampai" Suara lembut itu membuatnya tersadar jika kini mobil yang di tumpanginya sudah berada di depan gerbang kediaman Jeon.
"Ah ya hyung, terima banyak banyak sudah mengajak ku dalam liburan keluarga kalian walau itu pasti merepotkan" Ucap Jungkook setelahnya turun dari mobil.
"Tentu tidak kami malah senang kau ikut sehingga jadi lebih ramai dan kami berdua memiliki waktu berduaan lebih lama karena kau menjaga Joonji" Balas namja yang duduk di bagian kemudi.
"Benar oppa aku sangat senang oppa bisa ikut" Ucap Joonji dengan sengaja mengeluarkan kepala dari guna mengecup pipi Jungkook.
"Terima kasih Seokjin & Namjoon hyung aku sangat senang selama liburan ini, lalu Joonji sayang oppa juga senang bisa liburan bersama mu" Jungkook membalas kecupan di pipi itu membuat anak dari pasangan Namjin ini tertawa senang.
#Di Sini Aku Buat Namjoon Bisa Mengemudi 👏👏
"Bye bye oppa" Dadah Joonji dengan menghilangnya mobil keluarga kecil Kim itu.
Jungkook pun berjalan menuju pintu utama kediaman milik kakeknya dengan langkah santai setelah itu menekan bell. Tidak butuh waktu lama pintu pun di buka dia di sambut oleh Choi Soobin.
"Hyung kenapa pipi mu gembul sekali?" Itulah hal yang pertama kali di ucapkan Soobin sebagai sapaan.
"Jangan banyak tanya, bawa masuk semua koper ku lalu taruh di kamar" Suruh Jungkook malas menjawab pertanyaan tentang pipinya ini.
"Choi Yeonjun cepat bantu aku, bawa semua koper ini ke tempatnya" Teriak Soobin mengalihkan tugasnya lebih memilih mengikuti Jungkook kini sudah berbaring di karpet bulu.
"Oke bunny sayang, eh Jungkook hyung sudah kembali ya tapi perasaan ku saja atau aura hyung terlihat sangat berbeda dengan saat terakhir ku lihat?" Tanya Yeonjun heran namun tetap membawa semua koper itu.
"Kalian sudah kembali menjalin hubungan lagi?" Tanya Jungkook dengan senang hati menerima minuman dingin di bawa oleh Soobin.
"Tidak, dianya saja terlalu rajin berkunjung" Balas Soobin cuek memilih untuk duduk di samping sepupunya ini.
"Sakit, anak orang masih saja di gantungi padahal sudah begitu lama" Kekeh Jungkook merasa sedikit kasihan pada Yeonjun.
#Nasib Yeonjun beda tipis sama ni cerita, di gantungin lama banget 😁
"Lalu hyung kenapa penampilannya mirip seperti saat awal puber dulu, pipinya jadi chubby sekali?" Tanya Soobin memahan diri untuk tidak mencubit pipi itu.
"Kau sentuh tangan mu putus, bagaimana tidak chubby jika selama tiga hari kerjaan ku hanya makan dan tidur sama sekali tidak berolahraga" Jawab Jungkook itu memperjelas semuanya.
"Ck, ck tato saja yang banyak mukanya bayi sekali" Cibir Soobin sadar sekali jika jumlah tato milik hyungnya ini bertambah.
"Nanti aku akan melatih otot ku lagi agar sinkron dengan wajah ku" Cibir Jungkook sedikit kesal di ejek tapi itu benar kini pipinya jadi gembul sekali.
Mirip awal2 debut kan, jadi ucul sekali 😍😍
"Mau di bagaimana pun wajah hyung tetap terlihat imut bedanya kini jauh lebih imut dari pada biasanya" Jawab Yeonjun rupanya sudah selesai dengan tugas membawa koper.
"Apa pipi ku seburuk itu?" Tangan Jungkook dengan pelan menekan kedua pipunya yang terasa kenyal itu.
"Mana mungkin buruk, malah terlihat begitu menggemaskan" Ucap Yeonjun jujur.
"Sudah membahas tentang pipi, lebih baik hyung cerita tentang liburan selama tiga hari itu?" Pinta Soobin.
"Sebelum itu coba hubungi Yoongi hyung, aku ingin barbeque malam ini undang dia" Suruh Jungkook.
"Katanya mau pipinya tirus lagi?" Tanya Yeonjun mengingatkan.
"Mulai besok aku dietnya, jadi cepat hubungi lalu siapkan semua hal untuk barbequenya aku ingin terima bersih" Perintah Jungkook sungguh enak sekali.
Seperti yang di inginkan Jungkook barbeque pun di lakukan pada taman belakang kediaman Jeon, kakeknya pun setuju.
Di saat orang orang sibuk mengurus bahan makanan, menata peralatan serta alat untuk barbeque Jungkook malah asik di dalam kamar menikmati waktunya sambil mendengarkan lagu.
Padahal orang yang menyarankan untuk barbeque adalah dirinya tapi dia malah bersantai, di pastikan di bawah saja Yoongi beserta Soobin sedang mengomel dengan namanya di sebutkan.
Ya pada dasarnya dia memang malas, lebih enak menikmati yang sudah jadi toh semua bahan makanan dan peralatan sudah di sediakan.
Jungkook pun memutuskan untuk bangun guna memilih pakaian apa yang akan di kenakannya, tentunya nyaman dan menghangat karena angin berembus cukup dingin malam ini.
Dia langsung menoleh ketika suara pintunya di keruk beberapa kali dari luar.
"Masuk saja tidak di kunci" Suruh Jungkook melanjutkan memilih pakaiannya antara hoodie putih atau sweter kuning.
"Sedang apa?" Suara berat yang cukup di kenalnya itu menghentikan kegiatannya dan seketika Jungkook menyesali tindakannya barusan untuk asal menyuruh masuk ke kamarnya.
"Memilih pakaian, tidak lihat" Balas Jungkook datar dengan asal mengambil pilihan untuk bajunya.
"Apa liburan mu menyenangkan?" Tanya Taehyung kini dengan santai duduk di ujung ranjangnya.
"Tentu saja, bisa tidak jangan duduk di ranjang ku masih ada sofa di sini" Tunjuk Jungkook ke arah sofa merah miliknya.
"Apa menyenangkan liburan dengan banyak para namja?" Taehyung pun bangkit dari duduknya namun rautnya begitu datar dan mengintimidasi sekali.
"Aku tidak harus melaporkan semua kegiatan ku pada mu kan tuan Kim, ingat kita tidak ada hubungan apa pun" Balas Jungkook tidak takut bahkan kini menunjuk dada Taehyung.
"Ya memang masih belum tapi aku tidak suka apa yang sudah ku klaim malah dekat dengan orang lain" Jungkook dengan malas membuang pandangannya, sungguh posesif padahal masih belum ada status.
"Ya ya terserah kau saja tuan Kim, jadi bisa kau keluar" Usir Jungkook malas.
"Belum, aku belum selesai bicara dengan mu" Tentunya pasti di tolak.
"Apa lag—" Mata Jungkook seketika membola ketika dalam hitungan detik kedua bibir itu saling bertemu dalam lumatan.
Jungkook tentunya memberontak dengan mendorong paksa Taehyung namun kedua tangannya malah di cengkeram hingga tidak sadar membuatnya berjalan mundur.
Taehyung tersenyum dalam lumatannya itu karena berhasil membuat Jungkook patuh dalam ciumannya. Namun ciuman itu terputus ketika Jungkook jatuh tepat di atas ranjangnya.
"Yakk kira kira bagaimana jika kepada ku terbentur" Teriak Jungkook kesal masih dengan napas tidak teratur.
"Buktinya tidakkan, aku sungguh merindukan mu Jeon Jungkook rasanya mampu membuat ku menggila" Bisik Taehyung dengan suara rendahnya anehnya itu berhasil membuat kelinci Jeon ini luluh, bisa di lihat dari tangan Jungkook menarik tengkuk mantan calon suami Irene ini.
Lumatan itu berujung dengan saling membalas membuktikan bahwa keduanya sama sama menikmati bukannya hanya ciuman sepihak. Doakan proses kissing mereka ini memakan waktu cukup lama tanpa adanya gangguan dari pihak mana pun.
Kamar milik Jungkook hanya di hiasi oleh dua buah bibir saling mengecap rasa di bibir lagi, di selangi dengan lumatan dan gigitan kecil. Hilang sudah udara dingin tadi yang ada hanya panas.
"Hahhh"
"Kau menikmatinya bukan?" Tangan Taehyung dengan pelan mengelus tulang rahang Jungkook serta tatapan dalam penuh maksud itu terlihat begitu sexy.
"Minggir, aku gerah" Dorong Jungkook berusaha untuk bangun namun Taehyung diam di tempat.
"Jungkook kau mau menjadi kekasih ku?" Ucap Taehyung masih dengan tatapan dalam miliknya.
"Kau sedang mengajak ku menjalin hubungan saat ini tuan Kim, sungguh tidak romantis" Cibir Jungkook tanpa ragu membalas tatapan itu.
"Kau ingin aku melakukan apa, akan ku lakukan seperti mau mu?" Jungkook tersenyum malas atas pertanyaan barusan, sekali dingin dan kaku tidak mungkin tiba tiba jadi romantis. Sungguh bukan tipenya sekali.
"Ah lupakan, baiklah ayo kita menjalin hubungan" Balas Jungkook setuju.
"Sungguh?" Tanya Taehyung tidak percaya.
"Ya tapi hanya sampai sisa waktu ku di Korea setelah itu akhiri" Jelas Jungkook itu tentunya tidak di sukai oleh Taehyung.
"Tapi kenapa, aku bisa menemani mu di Jepang"
"No, kau ada pekerjaan penting begitu pun dengan ku yang harus menyelesaikan sekolah ku terlebih lagi aku tidak mau menjalin hubungan jarak jauh" Tolak Jungkook.
"Tapi aku ingin kita kejenjang lebih jauh misalnya pernikahan" Tuntut Taehyung sungguh berpikir begitu jauh.
"Jauh sekali imajinasi mu tuan Kim, ingat hubungan kita belum tentu di setujui oleh keluarga kita masing masing" Ucap Jungkook realistis.
"Tapi Jung—"
Ucapan Taehyung tergantung karena secara tiba tiba pintu kamar itu terbuka tanpa peringatan, yang tentu saja orang pembuka pintu itu melihat posisi keduanya masih saling bertindih ini.
"Wow, apa aku mengganggu waktu kalian?" Tanya Yoongi tanpa rasa bersalah.
"Aiss awas dari atas ku" Suruh Jungkook dengan cepat menjauh dari Taehyung.
"Hyung juga kenapa asal masuk" Ucap Jungkook kesal sendiri.
"Kenapa malah jadi salah ku, kau saja tidak mengunci pintu padahal ingin melakukan hal iya iya" Cibir Yoongi acuh.
"Hal iya iya apa, kami hanya sedang bicara" Balas Jungkook tidak ingin kalah.
"Bicara secara intim atau apa, lihat saja bibir mu jadi bengkak begitu tidak mungkinkan alasannya di gigit nyamuk"
"Sudah lah ayo keluar, aku ingin makan" Ajak Jungkook memilih tidak mengganti pakaiannya.
"Kim kau juga keluar dari kamar ku" Suruh Jungkook kesal.
Akhirnya ketiga namja itu pun pergi menuju taman belakang siap untuk makan bersama namun semua pandangan mata orang orang tertuju pada Jungkook dan Taehyung itu di karena kan kini keduanya begitu dekat sedang tangan Taehyung memeluk pinggang cucu sulung Jeon ini.
Tatapan tajam sang kakek terlihat begitu tidak suka akan kedekatan keduanya itu.
"Lepaskan Kim, jangan membuat ku malu" Perintah Jungkook sungguh merasa kesal.
"Aku hanya ingin kita tahu bahwa kita sudah menjadi sepasang kekasih" Balas Taehyung dengan bangga.
"Kalian pasangan kekasih hyung, selamat ya" Ucap Yeonjun ikut senang mengabaikan aura membunuh dari kakek Jeon.
"Jeon Jungkook jelaskan pada kakek" Tuntut sang kakek dengan suara datar terlihat sekali tidak senang.
"Ya kami memang sedang menjalin hubungan kakek tapi hanya sampai aku kembali ke Jepang. Ini hanya hubungan singkat" Jelas Jungkook jujur.
"Ah hyung memang kejam, ini serasa hubungan kontrak" Sahut Yeonjun selalu saja merasa takjub dengan sifat Jungkook penuh kejutan.
"Tutup mulut mu Choi tidak usah ikut campur urusan orang lain" Dengan kesal Soobin menyumpal sayuran berisikan daging guna membungkam mulut Yeonjun.
"Kakek tidak peduli hubungan kalian apa asal jangan sampai merusak kerja mu di perusahaan dan Taehyung bantu Jungkook, ini perintah dari ku. Kalian makanlah" Kakek Jeon pergi setelah mengatakan itu membuat suasana berubah.
Namun Jungkook tetap memakan dagingnya dengan santai, dia paham kakeknya ingin yang terbaik untuknya jadi wajar jika bersikap keras padanya.
"Jadi tadi itu di restui atau tidak?" Tanya Jimin yang juga ada di situ sedang menyuapi Yoonginya.
"Tentu saja tidak, lihat saja reaksi datar kakek Jeon" Jawab Yoongi yakin.
"Aku setuju dengan Yoongi hyung" Sahut Soobin.
"No menurut ku malah sebaliknya, kakek Jeon itu hanya tsundere makanya tidak memperlihatkan perasaannya" Ucap Yeonjun yakin.
"Di restui apa menang kami ini ingin menikah" Cibir Jungkook dengan mulut penuh.
"Pelan pelan makannya" Taehyung menyeka sudut bibir Jungkook yang ada sausnya.
"Euuu baru juga jadian" Sinis Yeonjun merasa iri.
"Kim jadi kau mau membawa hubungan kalian ini bagaimana?" Tanya Jimin sebagai sahabat yang baik.
"Mau ada restu atau tidak ya itu urusan ku, yang jelas aku sudah memiliki Jungkook" Jawab Taehyung bangga.
"Percaya diri sekali" Cibir Jungkook melanjutkan makannya.
"Kau mau tinggal bersama ku?" Bisik Taehyung semakin mendekatkan tubuhnya ke Jungkook.
"Apa tempat mu itu jauh lebih baik dari pada milik kakek ku?" Balas Jungkook.
"Ya, akan ku sesuaikan seperti yang kau inginkan" Jawab Taehyung yakin.
"Emm oke, tapi semua yang ku mau harus ada dan tidak ada urusan bersih bersih akan ku lakukan" Ujar Jungkook tentunya di angguki oleh Taehyung.
"Ya, jadi bisa kita pergi setelah kau makan?" Tawar Taehyung.
"Semangat sekali, tapi sebelum itu sediakan ice cream untuk ku harus dari tempat ku biasanya beli" Pinta Jungkook santai.
"Ya boleh, Taehyun akan langsung membelikannya dan menyetok untuk mu" Ya pada akhirnya yang di repotkan adalah Kang Taehyun sang sekretaris.
"Oke kita berangkat setengah aku selesai makan" Jawab Jungkook setuju itu sungguh membuat Taehyung senang. Mengabaikan empat pasang mata menatap keduanya penuh curiga karena dua manusia itu berbicara sambil berbisik.
"Mencurigakan" Ucap Soobin sungguh ingin tahu.
Ya mulai malam ini Kim Taehyung dan Jeon Jungkook menjadi sepasang kekasih yang tinggal bersama. Di mulailah adegan manis bercampur panas untuk cerita keduanya.
TBCCCCCC?
ATAU
STOP SAMPE DI SINI? 😉
gmna chapter ini?
Udah manis?
Greget?
Ato biasa aja?
Ada yg mau adegan 🔞🔞 untuk chapter depan?
Kan udah resmi 🌚🌚
Klo mau wajib komen, (50 KOMEN UNTUK ADEGAN 🔞🌚🔞🌚🔞)
KU tunggu in yaaa, semua tergantung kalian, aku tinggal ngabulin aja 😉
Bye bye mingdeppp
Jangan rindu yaaa
Votenyaaa jangan lupa 🔥🔥
⬇️
⭐⭐⭐