Our Relationshit [KV]✔

By queen_na1

224K 24.9K 1K

Hanya cerita klasik dimana si unggulan yang jadi sorotan sekolah dan si pembuat onar yang mencoba menaklukann... More

Prolog
1| Si pembuat onar
2| Dunia malam
3| Ciuman pertama!
4| Hari sial
5| Mabuk
6| Hampir
7| Brengsek
8| Aksi dimulai
9| Kedua kalinya
10| Ayah
11| Titik rendah
12| Sisi yang lain
14| Tuduhan palsu
15| Kejutan takdir
16| Asing
17| Apa yang salah?
18| Cemburu?
19| Yang pertama
20| Aneh
21| Rasa yang baru; Nyaman?
22| Bermain peran?
23| 'Milikku'
24| Again
25| Tokoh utama
26| Dugaan
27| Park Chanyeol
28| "I'm lost without you"
29 | Awal baru?
30| Rumit
31| Lebih dari seharusnya
32| Batasan
33| Pertama Kali
34|Kilas Balik
35| Pulang [End]
Epilog : Kamu dan Masa Lalu
New Book~

13| Salah Paham

5.5K 674 18
By queen_na1

Tangannya ditarik paksa oleh Jeongguk. Mau tak mau Taehyung harus mengikuti langkah lebar si pemuda Jeon. Detak jantung Taehyung tidak terkontrol karena rasa takut.

Jelas Taehyung takut. Tau betul jika kemampuannya bukan apa-apa jika dibandingkan dengan Jeon Jeongguk yang nyaris sempurna.

Begitu masuk ke dalam club malam, dentuman musik mengalun keras hingga Taehyung tidak bisa mendengar suara lain selain musik yang menyala keras.

Mereka berjalan ke pojok. Taehyung semakin ketakutan karenanya. Jeon Jeongguk tidak sungguhan akan menjualnya kan?

Namun ketika mata Taehyung menangkap sekumpulan teman-teman Jeongguk disana, tanpa sadar Taehyung malah mendekatkan diri ke tubuh Jeongguk. Bersembunyi dibalik punggung pemuda itu.

"Wow! tuan Jeon datang juga." Pemuda yang Taehyung ketahui bernama Mingyu menyapa antusias.

"Eh, Taehyung?" Sedangkan Jaehyun yang menyadari kehadiran Taehyung pertama kali.

Eunwoo dan Mingyu sontak menoleh. Melihat Taehyung yang menatap datar kearah mereka dengan tubuh yang sedikit tersembunyi dibalik punggung Jeongguk.

"Pantas saja lama. Ternyata berkencan ya~" Godaan Mingyu tidak dijawab oleh Jeongguk.

Pemuda Jeon mengeluarkan sebuah kartu hitam dari saku celananya. Menyerahkannya diatas meja.

"Jadilah pintar sedikit. Jangan buang-buang hartamu untuk seorang jalang." Jeongguk berujar datar.

Sedangkan Taehyung yang mendengar semakin was-was di tempatnya. Apa jalang yang dimaksud adalah dirinya?!

"Ya salahku sih." Mingyu yang menjadi target ucapan Jeongguk hanya menggaruk belakang tengkuknya canggung.

"Kalau begitu aku duluan." Jeongguk akan berbalik jika saja Eunwoo tidak bersuara.
"Kenapa buru-buru?"

Tanpa kata, Jeongguk hanya melirik sekilas kearah Taehyung yang masih diam di tempatnya. "Ah aku mengerti. Pulanglah sana!!" Mingyu mengibaskan tangannya tanda mengusir.

Jeongguk tidak peduli. Pemuda Jeon melangkah lebih dulu dan diikuti oleh Taehyung. Sedikit bernafas lega karena Jeongguk tidak serius dengan ucapannya tadi.

"Sialan." Taehyung mengumpat, merasa ditipu oleh Jeongguk.

Mereka berdua memasuki mobil dengan Jeongguk yang mengendarai. Hening melanda hingga mobil Taehuung berhenti di sebuah rumah mewah dengan beberapa penjaga di depan gerbang.

Jeongguk turun tanpa mengucapkan sepatah kata. Taehyung sendiri diam memperhatikan pemuda Jeon yang langsung melengos masuk ke dalam rumah yang Taehyung yakini sebagai rumah pemuda itu.

"Ternyata si brengsek itu hanya memanfaatkanku sebagai tumpangannya." Taehyung bergumam kesal sebelum membuka pintu mobil keluar. Hendak berpindah kursi.

Namun sebelum Taehyung masuk, lagi-lagi tangannya di cekal oleh Jeongguk yang kini berdiri dibelakangnya. Entah kapan Jeongguk datang.

"Apalagi maumu?!" Taehyung sedikit berteriak karena rasa kesal yang tak tertahankan.

"Kembali ke kursi penumpang." Jeongguk memerintah dan Taehyung menuruti untuk menyingkat waktu.

"Jeon, aku lelah dan tidak ingin berurusan denganmu." Mata Taehyung menatap nyalang kearah Jeongguk.

"Kau sendiri yang pertama kali membuat dirimu berurusan denganku Kim." Jawaban sarkas Jeongguk berhasil membuat Taehyung mendengus sebelum membuang wajah.

Benar, yang memulai semua ini adalah dirinya sendiri. Dan sekarang, Taehyung yakini sebagai bentuk pembalasan dendam Jeongguk padanya.

Beberapa detik berlalu sebuah mobil hitam keluar dari gerbang rumah Jeongguk. Mobil Taehyung juga melaju setelahnya.

"Katakan dimana rumahmu." Bukan pertanyaan, Jeongguk bahkan bicara tanpa melirik kearah Taehyung.

"Apa kau berniat mengantarku dan menyuruh orangmu membawa mobil lain untukmu pulang nanti?" Taehyung menebak, namun Jeongguk sama sekali tidak punya niatan untuk sekedar mengangguk atau menggeleng.
"Tidak perlu repot-repot. Cukup berhenti disini dan turun. Aku bisa sendiri." Lanjut Taehyung lalu mendengus sekali lagi.

"Katakan atau kau akan kujual sungguhan." Taehyung mendelik. Apa-apaan ancaman itu?!

Dengan terpaksa, Taehyung memberi tau alamat rumahnya. Ah bukan, alamat rumah ayahnya.

Butuh setengah jam untuk sampai. Jeongguk turun begitu mobil Taehyung telah berhenti di depan kediaman pemuda Kim.

Taehyung juga bergegas turun. Memperhatikan Jeongguk yang kini melangkah menuju mobil dibelakangnya. Sedikit terheran karena kelakuan Jeongguk.

Untuk apa pemuda Jeon mengantarnya hingga rumah padahal tadi mereka telah sampai di rumah Jeongguk? Kalaupun begitu, kenapa tidak langsung ke rumah Taehyung saja dan meminta jemputan?

Taehyung tidak bisa memahami isi kepala Jeongguk. Bahkan tanpa sadar, Taehyung terus berdiri dengan mata terfokus pada mobil hitam yang membawa Jeonghuk di dalamnya hingga mobil itu menghilang dibalik tikungan pertigaan.

Disisi lain, Jeongguk tersenyum samar entah karena apa.

Sehari setelah kejadian malam itu, Taehyung memutuskan kembali sekolah. Dia tidak lemah hanya untuk datang ke sekolah. Namun kali ini, Taehyung tidak berangkat sendirian, Jimin telah menunggunya sejak pagi sebelum Taehyung bangun.

Pemuda Park menyiapkan keperluan sekolah Taehyung layaknya seorang kakak. Taehyung hanya memperhatikan dengan raut ditekuk. Merasa diperlakukan seperti anak kecil.

Bahkan Jimin sekarang memaksa akan membawakan tasnya hingga ke tempat duduk. Itu sedikit mengganggu Taehyung karena tatapan setiap siswa yang dilewati oleh mereka.

Jimin terlihat seperti sugar daddy yang sedang mengurus baby-nya. Tubuh bagian depan dan belakang Jimin ditutupi dengan tas. Tas Taehyung berada di depan sedang milik Jimin sendiri berada di punggungnya.

Taehyung semakim risih ketika melewati kelas Jeongguk. Pemuda Jeon sedang berkumpul di depan kelas bersama teman-temannya.

Mata pemuda itu menatap Taehyung tajam seolah sedang menguliti Taehyung. Taehyung sejujurnya ingin menunduk. Tapi egonya tidak mengijinkan. Taehyung tetap mendongak angkuh.

Namun ketika Taehyung tepat dihadapan Jeongguk, Jeongguk menahan tangannya. Membuat Taehyung berhenti tiba-tiba. Jimin yang tengah berjalan di depan Taehyung bahkan tidak menyadari.

"Sayang kau sudah baikan?" Jeongguk bertanya dengan nada lembut. Berbanding terbalik dengan matanya yang memandang sinis kearah Taehyung.

Jimin yang mendengar suara Jeongguk berbalik. Sedikit terkejut karena menemukan Taehyung tengah ditahan oleh Jeongguk.

Dengan marah, Jimin berjalan kesana. Menghampiri Taehyung dan menghentak tangan Jeongguk.

"Calm down bro. Aku hanya menyapa kekasihku." Jeongguk masih menunjukkan senyum.

Sedang Taehyung hanya terdiam di tempat dengan tatapan nyalang yang ditujukam pada Jeongguk.

"Dia bukan kekasihmu!" Jimin menggeram rendah.

Para siswa dan siswi mulai bergerumul diantara mereka. Menyaksikan keributan yang tengah terjadi.

"Sepertinya Taehyung itu memang pembuat onar. Lihat bahkan karenanya dua laki-laki tampan dan panas seperti Jimin dan Jeongguk harus saling berkelahi."

"Taehyung itu! dia pembuat masalah! dimanapun ada dia pasti suasana tidak akan baik."

"Dasar pembawa sial! dia membuat dua bias ku bertengkar!"

Hinaan itu datang bertubi-tubi. Taehyung jelas mendengar karena mereka bicara dengan terang-terangan.

Taehyung terkekeh samar. Bahkan saat dirinya tidak melakukan apapun tetap saja yang disalahkan adalah Kim Taehyung. Si pembuat onar dan pembawa sial.

Bahkan ayahnya pun bilang begitu. Miris sekali Kim.

"Hentikan." Taehyung berujar dengan suara rendah.

Matanya masih tertuju pada Jeongguk yang kini menatapnya datar.

"Jeon Jeongguk." Taehyung menggeram. Melangkah ke depan hingga tubuhnya hampir menempel pada tubuh tinggi Jeongguk. Taehyung menjinjit. Kemudian berbisik pelan tepat di telinga Jeongguk. "Kekasihmu ini sangat membencimu."

Jeongguk tidak menanggapi. Pemuda itu hanya menatap lurus ke depan. Hingga kemudian Taehyung berlalu darisana dengan Jimin yang masih berdiri di tempat.

"Aku memperingatimu Jeon." Lalu Jimin ikut pergi darisana.
Jeongguk hanya terdiam di tempat dengan segerombol murid yang mulai pergi satu persatu.

©queen_na1

Continue Reading

You'll Also Like

11.5K 1.2K 6
kepo?? baca aja gak bisa buat deskripsi bl atau homo gak Suka ya pergi
6.9M 292K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
771K 83.7K 38
[COMPLETE] "Jim, aku ingin punya anak tapi belum ingin menikah. apa aku adopsi anak saja?" - kth KookV + au [Top!Kook bottom!V] © gukienuna, 2019. HR...
3.3K 478 10
Original title: 白月光只想暴富[穿書] Indonesian title: Bai Yueguang hanya ingin menjadi kaya [memakai buku] Penulis: Gulungan Keju Garam Laut [ 海鹽芝士卷 ] Jenis:...