๐€๐ซ๐ซ๐จ๐ ๐š๐ง๐ญ -๐˜Œ๐˜ฅ๐˜ฎ๐˜ถ๐˜ฏ๏ฟฝ...

By mvffinx

27K 3.5K 454

๐—ฎ๐—ฟยท๐—ฟ๐—ผยท๐—ด๐—ฎ๐—ป๐˜ /หˆ๐˜ฆ๐˜ณษ™ษกษ™๐˜ฏ๐˜ต/ ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ซ๐˜ฆ๐˜ค๐˜ต๐˜ช๐˜ท๐˜ฆ having or revealing an exaggerated sense o... More

Introduction
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21

Chapter 13

954 150 15
By mvffinx

┏━━━━━✦❘༻༺❘✦━━━━━┓
Revel
┗━━━━━✦❘༻༺❘✦━━━━━┛

Pesta besar diadakan pada malam itu di halaman istana, pesta terbuka yang memperbolehkan rakyat untuk ikut bergabung dan bersenang-senang. Lusinan lentera bersinar, membantu rembulan menerangi kelamnya malam. Kudapan-kudapan, mulai dari yang ter-ringan sampai yang terberat dihidangkan, anggur, dengan ataupun tanpa alkohol mengalir di air terjun kecil. Kisah-kisah diceritakan, berbagai lelucon dilontarkan, gelak tawa terdengar riuh, air mata bahagia bertetesan dari wajah-wajah sumringah para rakyat.

Namun semua itu terdengar kabur di telinga Lyane. Dengan gelas anggur tanpa alkohol di genggamannya dan punggung yang bersandar pada sebatang pohon —meskipun punggung Lyane bersentuhan langsung dengan pohon dikarenakan gaunnya yang backless, tapi dirinya tetap merasa nyaman. Lyane menyendiri, bersembunyi di balik bayangan. Corin terlihat asik berdansa ria dengan Ratu Lucy, gerakan dansa mereka tampak berantakan namun gembira, Cor dan Aravis sedang bersenda gurau bersama Raja Lune. Mata Lyane terhiasi oleh pemandangan indah nan bahagia, berbanding terbalik dengan apa yang dirasakannya. Gundah, bingung, marah dan rasa bersalah membuat dirinya tidak bergairah untuk berpesta.

"Apa yang kau lakukan disana?" Suara berat Edmund mengacaukan semua rancangan strategi dan skenario yang Lyane buat di kepalanya.

"Minding my own business," Decak Lyane.

"Not enjoying the revel, i see." Edmund ikut bersandar di sebelah Lyane.

Lyane tidak menghiraukan Edmund dan kembali melanjutkan rancangan strategi di kepalanya. Keheningan tercipta selama beberapa saat, ketika mulut Edmund terbuka, hendak memulai percakapan, alunan musik tiba-tiba berubah, fiddle mulai dimainkan, nada yang tadinya energetik dan ramai berubah menjadi lebih santai dan pelan. Edmund memilih untuk mengatupkan lagi mulutnya dan menelan kalimat yang akan ia lontarkan.

"Edmund!" Panggil Ratu Lucy, melirik kesana-kemari. Lucy tidak bisa melihat Edmund dan Lyane yang tenggelam oleh bayangan, tapi Lyane dan Edmund bisa melihat Lucy dengan jelas.

Edmund menyenggol bahu Lyane sebelum beranjak menuju Lucy, tapi setengah jalan dia berhenti dan berbalik lalu menarik tangan Lyane, menyeretnya ke arah Corin dan Lucy.

"Apa yang kau lakukan? Hey!" Protes Lyane.

"Kau dipanggil juga, bodoh," jawab Edmund singkat.

Entah memang Lyane yang terlalu larut dalam pikirannya atau Edmund yang berbohong, tapi Lyane sama sekali tidak mendengar namanya disebut.

"Disana kau rupanya! Dari mana saja?" Tanya Lucy setelah Lyane dan Edmund sampai di hadapannya.

Corin melirik Lyane sekilas sebelum tatapannya beralih turun ke tangan Edmund yang masih menggenggam pergelangan tangan Lyane, sadar akan arah pandang Corin, Lyane segera menepis tangan Edmund.

"Ah, benarkan tebakanku? Kalian berkencan!" Telepati Corin dengan senyum culasnya, bagai mengejek Lyane.

"Never. Even in your wildest dreams," Balas Lyane.

"Kalian tiba tepat waktu, dansa utama akan segera dimulai," ucap Lucy dengan gembira.

Dansa utama (slow dancing) memang sudah menjadi tradisi di Narnia dan Archenland, setiap pesta —entah itu pesta rakyat atau pejabat— pasti selalu diadakan dansa utama. Keluarga kerajaan wajib melakukan dansa utama kecuali ada keadaan tertentu yang membuat mereka tidak bisa berdansa, jika keluarga kerajaan tidak berdansa saat acara dansa utama mereka akan dianggap angkuh dan tidak sopan.

"Baiklah, aku akan kembali menonton di tempatku," ucap Lyane.

"Heh," Peringat Corin.

"Apa? Aku kan bukan keluarga kerajaan," bela Lyane.

"Tidak usah seperti itu deh, kau kan telah ayah anggap anak sendiri, dan pula kau sudah dianggap Lady," Ucap Corin, nada sebal jelas terdengar dari kalimatnya.

"Lagipula selama ini, kau selalu dengan senang hati melakukan dansa utama, ada apa denganmu?" Lanjut Corin lagi.

Lyane mendesah sebal, "Huft, yasudah baiklah, ay-"
Lyane hendak maju, mengajak Corin sebagai pasangan dansanya, namun Corin telah mengajak Lucy terlebih dulu, "aku baik kan, memberi kalian waktu berduaan?" Telepatinya pada Lyane sebelum pergi menuntun Lucy ke area dansa.

Lyane menatap kepergian Corin dengan tatapan kesal, "Awas saja kau!! Akan kuhabisi kau nanti!" Balas Lyane.

Lyane celingak-celinguk mencari seseorang yang bisa dijadikan pasangan dansa, selama ini dia selalu bersama Corin sebagai pasangan dansa, jadi saat Corin menemukan pasangan lain dia tidak tahu harus berdansa dengan siapa. Seorang pria muda tampan dengan rambut hitam dan mata birunya menarik perhatian Lyane, namun saat Lyane hendak menghampiri, Edmund keburu menarik tangan Lyane ke area dansa.

Lyane hendak protes namun tatapan para rakyat tertancap pada dirinya membuatnya menelan segala umpatan. mereka pun sampai ke area dansa. disana sudah ada Aravis dengan Cor sebagai pasangannya dan Corin dengan Ratu Lucy, namun Lyane tidak melihat Raja Lune di sana. Edmund mulai menggunakan salah satu tangannya untuk menggenggam tangan Lyane dan satunya lagi bertengger di pinggang Lyane. Lyane membalas genggaman tangan Edmund dan menempatkan tangan satunya di bahu Edmund.

Aba-aba dansa sudah dimulai, Lyane dan Edmund mulai bergerak mengikuti irama. Suara tepukan tangan dan sorakan antusias para penonton terdengar. Bisikan-bisikan juga terdengar, ada yang menggunjing, ada juga yang memuji.

"Wah, itu Raja Edmund? Tampan sekali ia malam ini."

"Apakah itu Lady berambut pink yang kau ceritakan padaku kemarin?"

"Wah, Lady Rosemarine sangat cantik dan pandai berdansa."

"Apakah Lady Lyane dan Raja Edmund berkencan?"

"Wah, mereka terlihat serasi."

"Aku iri deh padanya, sudah cantik, bisa berdansa dengan Raja Edmund lagi."

Kira-kira seperti itu percakapan yang tertangkap oleh telinga Lyane. "Sebenarnya apa niatanmu mengajakku berdansa? Kau memperburuk malamku," misuh Lyane pada akhirnya.

"Aku membutuhkan pasangan dansa, begitu juga denganmu. Kita ini simbiosis mutualisme, sama-sama saling menguntungkan," jawab Edmund.

"Simbiosis mutualisme apanya, yang ada orang-orang semakin menggunjingku,"kata Lyane.

Edmund memilih untuk tak menghiraukan ucapan Lyane dan mengganti topik pembicaraan, "dansamu tidak buruk."

"Surprised?" Jawab Lyane singkat.

Edmund memutar tubuh Lyane, sorakan penonton pun kembali terdengar meriah. Gerakan dansa selanjutnya adalah gerakan yang paling Lyane tidak suka —at least mulai kali ini dia tidak menyukainya. Mereka akan berdansa dengan pola kaki yang sama, namun tubuh mereka akan lebih berdekatan. Wajah Lyane berada tepat di sebelah kiri wajah Edmund, diantara bahu dan wajahnya. Tangan Lyane bergeser sedikit ke belakang bahu Edmund, sedangkan tangan Edmund berpindah dari pinggang ke punggung Lyane, sentuhan dingin tangan Edmund yang langsung bersentuhan dengan punggung Lyane membuat bulu kuduknya meremang.

"Kenapa kau lebih memilih menyendiri di bawah bayangan pohon dibanding menikmati pestanya?" tanya Edmund dengan berbisik tepat di telinga Lyane.

"Kalau bukan karena ide gilamu untuk ikut ke Tashbaan, beban pikiranku akan berkurang, dan mungkin aku akan bisa menikmati pestanya walau sedikit," jawab Lyane juga berbisik, namun bisikan Lyane lebih terdengar seperti geraman,

"Aku menawarkan bantuan," elak Edmund.

"Bantuan yang menyusahkanku."

Edmund memutar Lyane sekali lagi lalu menariknya lebih dekat dari posisi sebelumnya, acara dansa utama sudah hampir selesai.

"Thank you for the dance, you' re a good dancer," bisik Edmund, kali ini bisikannya lebih pelan lagi, hembusan napas Edmund menyapu permukaan leher Lyane, membuatnya merinding dan jantungnya berdetak lebih cepat dari ritme normalnya. Edmund lalu menarik diri dan melepaskan dekapannya sebelum beranjak pergi.

Lyane berdiri mematung, 'apa yang baru saja terjadi?' pikirnya, terkejut. Suara tepukan tangan rakyat membuyarkan lamunannya. Lyane memutuskan untuk pergi ke area kudapan, jantungnya masih berdetak cepat dan tubuhnya masih merinding, entah karena kejadian beberapa saat lalu atau karena udara yang dingin. Lyane memutuskan untuk mengisi gelas kosong dengan anggur beralkohol lalu meneguknya habis tak tersisa. Tubuh Lyane telah berhenti merinding, namun jantungnya masih berdetak cepat.

Lyane mengisi ulang gelasnya dan langsung meneguknya lagi, tapi detak jantungnya masih belum kembali normal, dia kembali mengisi gelas dan meneguknya, melakukannya terus menerus, berharap perasaan aneh ini hilang dan detak jantungnya kembali normal. Tanpa Lyane sadari dirinya sudah meneguk lima gelas anggur beralkohol dan pandangannya mulai kabur, saat dia ingin mengisi gelasnya untuk yang keenam kali, Corin menahan tangannya. Lyane tidak tahu kapan Corin datang, namun dia berkata, "tidak biasanya kau minum sebanyak ini, ada masalah apa?"

"Lyane menggeleng dan memilih untuk kembali ke kamarnya daripada menjawab pertanyaan Corin.

"Kau sudah mabuk, mau ku antar?" Sekali lagi tawaran Corin Lyane jawab dengan gelengan.

Lyane berjalan gontai memasuki istana, dia hampir saja jatuh tersungkur bila Corin tidak menahannya.

"Tuh kan, ku antar saja ya?" tawar Corin lagi, dia memang benar-benar khawatir pada Lyane, namun tawarannya ditolak lagi oleh Lyane.

"Yasudahlah bila kau bersikeras," ujar Corin, menyerah.

Akhirnya Corin membiarkan Lyane pergi sendiri, dia memperhatikan Lyane dari jauh, memastikan gadis yang berjalan dengan sempoyongan itu masuk ke dalam istana dengan aman. Setelah Corin memastikan Lyane masuk dengan aman, dia kembali berkumpul bersama Aravis dan Cor.

Lyane memang berhasil masuk ke dalam istana dengan aman, tanpa terjungkal atau terperosok, namun saat dia ingin menaiki tangga menuju kamarnya, dia merasa kepalanya pusing dan pandangannya mulai kabur. Dia berusaha menahannya dan melanjutkan langkah, namun seberapa pun dia berusaha, pandangannya malah semakin kabur dan perlahan menggelap.

{⋆⌘⋆}

Alis Edmund berkerut saat melihat keramayan di bawah tangga. Saat Edmund berhasil menerobos kerumunan, dia dikejutkan oleh Lyane yang tergeletak tak sadarkan diri di pangkuan seorang pria berambut hitam. Kerumunan pun berkurang saat mereka menyadari Raja Edmund ada disana. Edmund berjongkok dan bertanya pada pria berambut hitam itu bagaimana Lyane bisa tak sadarkan diri.

Si pria becerita bahwa dia datang tepat sebelum Lyane jatuh ke lantai. Tadinya si pria mau membantu Lyane, mengangkutnya ke salah satu kamar dan membiarkan Lyane beristirahat, namun Edmund tidak memercayainya, jadi dia memutuskan untuk mengangkat Lyane dan mengantarkannya ke kamar milik Lyane.

Edmund menaruh salah satu lengannya di belakang leher Lyane, dan satu lagi di bawah lututnya. Setelah memastikan rok Lyane tidak akan terangkat saat Edmund menggendongnya, Edmund mengangkat tubuh Lyane dan menggendongnya ala bridal style lalu mulai menaiki anak tangga satu-persatu. Beberapa wanita yang sebelumnya ikut berkerumun menatap iri, ada juga yang tersanjung dengan perlakuan Edmund.

Edmund memperhatikan wajah terpejam Lyane, sembari menaiki tangga, juga berusaha agar tidak tersandung. Lyane terasa ringan di gendongannya. Edmund merasa seperti menggendong kucing.

Setelah sampai di lantai dua, Edmund bertanya kepada salah satu pelayan di mana letak kamar Lyane, si pelayan sedikit terkejut dan sempat menatap Edmund curiga saat melihat Lyane di dalam gendongan Edmund, namun Edmund menatapnya tajam membuat si pelayan menundukkan kepala. Setelah tahu di mana letak kamar Lyane, Edmund segera bergegas.

Saat sampai di kamar Lyane, Edmund menurunkannya di kasur dengan sangat hati-hati, seolah-olah Lyane merupakan sebuah tahu yang mudah hancur. Edmund kembali memperhatikan Lyane, matanya menelusuri seluruh inci dan lekuk wajah Lyane. Sebelum dia khilaf, dia memutuskan untuk keluar dan memanggil pelayan lalu menyuruhnya menggantikan pakaian Lyane.

┏━━━━━✦❘༻༺❘✦━━━━━┓
To be continue...
┗━━━━━✦❘༻༺❘✦━━━━━┛











{a/n} i'm back guysss!!!! gimana ni kabarnya? sebenernya ujianku belum selesai tapi aku ga tega gantungin kalian lama-lama🥲, jadi aku update deh🙃. Karena dari kemarin adegan uwu Lyane-Edmund nya dikit jadi aku kasih nih, hope you love it ;)

Multi medianya muncul gasi? Gaun Lyane aku taro di mulmed tapi kalau ga muncul nih gaunnya kyk gini (referensi aja sih):

oh iya, aku ada ide mau bikin ff edmund lagi, tapi lebih light dan fun, genrenya juga bakal beda dan konfliknya ga seberat ini, mending publish nanti, abis cerita ini selesai atau nyambil? oh iya kalian juga mau baca ga btw?

Continue Reading

You'll Also Like

97.8K 7.1K 49
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
257K 22.2K 34
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
165K 8.2K 28
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
50.5K 4.7K 49
WARNING! 21++โœ“ YIZHAN โœ“ MAFIA โœ“ BxB โœ“ M-PREGโœ“. Terjebak dalam sarang mafia, Xiao Zhan .. seorang pemuda...