MY HUSBAND - JOSHUA HONG (COM...

By itsbeautifulspring

245K 29.3K 3.2K

Joshua Hong dan Park Hana sepakat untuk menjalani pernikahan palsu demi kepentingan masing - masing. Tapi mer... More

1 - Kesepakatan
2 - Kisah
3 - Benci
4 - Keluarga Joshua
5 - Masa Lalu
6 - The Day
7 - Hot Chocolate
8 - Jeonghan
9 - Choi Hye Ji
10 - Terluka
11 - Jo, aku pinjam tempat tidurmu
12 - Arti sebuah pelukan
13 - Jangan Menangis Hana
14 - Sendiri dan Kesepian
15 - Joshua dan pilihannya
Cast
16 - Bertemu Pria Aneh
17 - Perihal Tidur Bersama
18 - Si Pencuri
19 - Dandelion
20 - Awal yang baru
21 - Jangan terjebak Hana
22 - Diary Kencan Hana - Joshua
23 - Kita Akhiri
24 - Penyesalan
25 - Menepi
26 - Jeonghan, dan perasaannya
27 - Belum Selesai
28 - Selamat Jalan
29 - Menata Ulang
30 - Pulih
31 - Akhir ?
32 - Bertemu Kembali
33 - Kebahagiaan
SPECIAL CHAPTER - YOON JEONGHAN
SPECIAL CHAPTER - YOON JEONGHAN II
SPECIAL CHAPTER - Penyelesaian untuk Jeonghan
SPECIAL CHAPTER - Penyelesaian untuk Hye Ji
HALLO
SPECIAL CHAPTER - JOSHUA BICARA
SPECIAL CHAPTER - DADDY HONG
Side Story - Vernon X .....
SPECIAL CHAPTER - Jo

SPECIAL CHAPTER - Joshua dan penderitaannya

4.8K 542 52
By itsbeautifulspring


"Katanya Hye Ji datang ke sini tadi siang?"

"Hmm"

"Untuk keperluan?"

"Bukan apa - apa."

"Dia tidak melakukan sesuatu yang aneh kan?"

"Hmm"

"Kau baik - baik saja kan Hana?"

"Hmm.."

"Hana...."

Aku menggeleng, tanganku terangkat untuk memberi tanda pada Joshua agar tetap berada di tempatnya.

"Aku tidak boleh masuk kamar?"

Aku mengangguk.

"Kenapa Hana?"

"Aku tidak suka bau parfummu."

Joshua mengacak rambutnya. Alisnya bertaut menatap heran padaku. Kakinya hendak melangkah maju tapi aku langsung menggerakkan tanganku pertanda dia tidak boleh bergerak sedikitpun dari ambang pintu.

"Ini parfum yang biasa aku gunakan Hana. Kau menyukainya."

Aku menggeleng lagi. Aku tidak suka.

"Aku mandi di kamar mandi bawah ya?"

Aku mengangguk lalu Joshua pergi menuju kamar mandi di lantai bawah.

Setelah Hye Ji pulang tadi, tiba - tiba saja aku merasa rindu luar biasa hebat pada Joshua. Mendadak ingin memeluknya, padahal tadi jelas-jelas aku mengusirnya. Lalu aku menghubunginya tapi dia tidak mengangkat panggilanku. Membuatku murung seharian, harusnya tadi aku tidak mengusirnya. Menunggu dari jam dua belas siang ke jam enam sore rasanya seperti setahun, lama sekali. Padahal aku sangat ingin memeluk dan mencium Joshua.

Joshua pulang pukul enam tepat. Saat suara mobilnya terdengar, aku langsung bergegas ke bawah menyambutnya di depan pintu utama. Tapi baru saja Joshua keluar dari mobilnya, aku mendadak mual ketika bau parfum Joshua menguar. Jadilah aku melarangnya masuk kamar. 

Aku mengusap - usap perutku yang masih rata. Sedikit menyayangkan kenapa mualnya datang sekarang padahal aku sangat ingin bermanja dengan Joshua. Tapi membayangkan bau parfumnya yang menguar menyentuh indera penciumanku saja langsung membuatku pusing dan mual. Apa wanita hamil selalu mengalami hal serumit ini?

"Hana? Aku masuk ya?"

Aku mengangguk, Joshua datang setelah mandi dan mengganti bajunya. Piyama tidur berwarna hitam membalut tubuhnya. Tidak ada lagi bau parfum yang tadi membuatku mual. Sekarang malah tercium bau sabun mandi yang menyegarkan. Aku langsung memeluknya ketika dia memasuki kamar. Menyembunyikan wajahku di ceruk lehernya, ini gila tapi malam ini aku rasa perasaan cintaku meluap - luap pada Joshua.

"Masih mual?"

Aku menggeleng, tetap di posisiku. Joshua mengusap punggungku, lalu mendaratkan ciuman - ciuman kecil di rambutku.

"Anak kita sedikit rewel ya?"

Aku mengurai pelukan kami, tapi Joshua tetap menjagaku agar tidak menjauh.

"Sedikit..  Mungkin dia merindukan ayahnya."

"Hmm? Aku di sini. Ayo tidur."

Aku mengangguk, kemudian Joshua membawaku berbaring. Aku langsung tidur, bahkan kami melewatkan makan malam.

•••

"Apa saja aku mau kecuali makan ayam Hana."

"Kau tidak mencintaiku? Kau tidak mencintai anak kita?"

"Bukan begitu Hana. Kau tahu kan aku tidak bisa makan ayam."

"Itu hanya ayam. Kenapa sulit? Aku hanya ingin melihatmu makan ayam goreng Joshua."

"Aku tidak bisa Hana."

"Baiklah. Sejak awal aku sudah salah memilih. Harusnya aku menikah dengan Jeonghan. Aku mau pergi. Jangan mencariku."

Aku menyambar tas selempangku, lalu melangkah keluar dari kamar dengan air mata yang terus mengalir. Pagi ini aku hanya minta Joshua makan ayam. Tapi dia menolak mati - matian. Mungkin perasaan Joshua sudah berubah. Dia tidak lagi berkorban untukku.

"Hana... Hana.. tunggu jangan pergi."

"Diam di sana. Aku butuh waktu sendiri."

"Jangan pergi sendiri, bahaya."

"Aku akan kembali pada Jeonghan. Dia lebih mencintaiku daripada kau Joshua."

•••

Joshua Point of View

Ini Joshua.

Apakah semua calon ayah mengalami hal sesulit ini? Iya ini salahku karena beberapa waktu belakangan ini selalu meminta Hana mengatakan apapun keinginannya. Karena aku heran selama kehamilan ini Hana damai sekali, maksudku dia tidak menginginkan apapun. Padahal aku ingin direpotkan seperti calon ayah lainnya. Tapi sepertinya aku menyesali pemikiranku sebelumnya. Karena rasanya perang baru saja dimulai. Aku menderita.

"Aku akan kembali pada Jeonghan. Dia lebih mencintaiku daripada kau Joshua."

Duar. Jantungku seperti dihantam batu, rasanya sakit dan sedikit menyesakkan. Aku tahu itu mungkin pengaruh dari hormon kehamilannya. Tapi apa perlu dia membandingkan cintaku dengan Jeonghan?

"Hana... Lihat sini. Ayo kita bicara disini. Jangan keluar rumah."

Aku mencoba meraih tangannya. Dia tidak menolak. Wajahnya ditekuk, alisnya bertaut menampilkan wajah sedih yang menggemaskan.

"Aku... Tidak meminta hal yang sulit. Aku... Hanya ingin melihatmu makan ayam goreng."

Ugh. Lihatlah cara bicaranya. Mana mungkin aku tega menolak permintaannya. Tapi masalahnya ini ayam. Apa Hana pernah bercerita tentang aku dan ayam? Aku tidak makan ayam. Aku tidak bisa. Dulu saat di panti aku memelihara beberapa ayam. Aku tidak pernah tega memakannya, karena sekawanan itu sudah aku anggap sebagai yaa sesuatu yang berharga. Jadi aku mana mungkin tega memakannya. Aku tidak bisa. Aku mau melakukan apapun. Kecuali makan ayam.

"Kau tahu kan? Aku dan ayam— aku tidak bisa makan mereka Hana."

Dia tidak bicara lagi. Hana urung pergi, dia kembali ke kamar lalu menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tebal. Ck. Sabar Joshua.

Aku memberanikan diri mendekat, memposisikan diriku di belakang Hana. Lalu mengulurkan tanganku, memeluknya dari belakang. Tidak ada penolakan. Aku kira aku akan ditendang.

"Aku ingin..."

Nyonya bersuara lagi.

"Ingin apa sayang?"

"Bertemu Jeonghan."

Oh hanya bertemu saja hal yang mudah.

"Ayo, Jeonghan yang kesini atau kita yang ke tempatnya?"

"Kita ke tempatnya."

"Ayo."

Untung permintaanya mudah. Hanya bertemu Jeonghan saja bukan hal yang sulit.


"Jeonghan...."

Aku dan Hana berkunjung ke apartemen Jeonghan. Ternyata di sana ada Hae Won juga. Tapi tidak ada Sungjae, katanya sedang bermain di rumah temannya. Aku sedikit tidak enak karena menganggu waktu Jeonghan dan Hae Won. Juga sangat merasa tidak enak karena dari tadi datang Hana selalu menempel pada Jeonghan.

"Hana..."

Aku memberinya peringatan untuk melepaskan pelukannya pada Jeonghan. Aku takut Hae Won akan marah, dan aku juga kasihan pada hatiku. Ya, aku jelas tidak suka dengan adegan di hadapanku ini. Istriku memeluk sahabatku.

"Pokoknya aku mau di sini bersama Jeonghan. Aku mau tinggal di sini."

Jeonghan meringis, aku membulatkan mataku terkejut, Hae Won hanya tersenyum maklum. Drama apa lagi ini ya Tuhan.

"Tidak bisa Hana. Jeonghan kan sudah punya Hae Won."

"Kau boleh menginap semalam. Tapi tidak untuk tinggal di sini."

Apa? Kenapa Jeonghan malah menyetujui keinginan Hana. Harusnya dia menolaknya. Astaga.

"Baiklah. Jo, kau pulang saja."

Aku. Diusir. Hana mengusirku.

"Aku tidak akan pergi kemanapun."

"Terserah. Jeonghan itu wangi, tidak sepertimu bau."

Bau apa? Masih perihal parfum?

"Iya. Tapi lepaskan pelukannya. Tidak enak pada Hae Won."

Hana mengalah, dia melepaskan pelukannya pada Jeonghan.

"Perempuan hamil memang seperti itu Joshua. Sabar ya."

Hae Won menepuk bahuku. Memberi kekuatan. Aku hanya tersenyum lebih tepatnya terpaksa tersenyum.

"Ayah Jo, i love you."

I love you katanya. Tapi dia memilih berada di samping Jeonghan.

Cih. Sabar Joshua.
















Selamat malam Mingyu 😚





Beautiful Spring 🌸

Continue Reading

You'll Also Like

90.7K 7.9K 32
[On going] Keseharian Wonwoo dan Jean bersama bayi kembar mereka. --- [Ficlet] ©2019 msjungy
446K 4.7K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
50.7K 6.9K 26
"Pak, 1+1 berapa?" tanya Meli. "Kamu main-main sama saya?" balas Wonwoo. "Jawab aja sih pak" ucap Meli. "Yaudah, 2" ujar Wonwoo. "Salah, jawabannya J...
1M 63.4K 36
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...