Enemy? Seriously?

By ShookyBae3

23.2K 2.9K 1K

Cinta sih... Tapi dia musuh, gimana dong? "Berantem mulu yeee kalian CINTA tau rasa!! "_Dian "GUE?? CINTA S... More

Enemy? Seriously?!
-Perkenalan 1-
-Perkenalan 2-
-1-
- 2-
-3-
-4-
-5-
-flashback-
-6-
-7-
-8-
-9-
-10-
-11-
-12-
-13-
-14-
-15-
-16-
-17-
-18 (liburan)-
-19 (liburan pt2)-
-nitip-
-21-
-22-
-23-

-20-

497 72 14
By ShookyBae3


Liburan sisa seminggu lagi. Selepas pulang dari liburan mereka, kini Nando dan Nanda menikmati liburan mereka dirumah. Menanam bibit stek pohon apel yang diberikan pakde mereka. Sewaktu liburan kemarin mereka tidak hanya sekedar bersenang-senang. Tapi juga belajar dan membantu pakde dalam merawat  dan memanen hasil perkebunan.

Nanda paling senang ketika diajak memanen buah anggur dan stroberi. Sesekali akan mengatai Axel yang suka sekali memanjat pohon apel dan memakan buah langsung dari pohonnya. Padahal pohon itu tidak terlalu tinggi dan besar. Untung saja pakde tidak marah dan malah tertawa.

Pulang dari sana pun, paman tidak segan memberi mereka buah-buahan itu sekaligus bibitnya. Ugh! Nanda sayang pakde banyak-banyak!

Pagi ini pun Nanda dengan semangat menyirami pohon apel yang baru ditanamnya 2 hari lalu. Pohonnya nampak selalu segar. Membuat Nanda makin semangat untuk merawat pohonnya.

"Weh rajin banget beb?!"

Nanda kaget. Ya gimana gak kaget kalau sedari tadi dia sendirian tiba-tiba si Axel udah berdiri aja di sampingnya. Gak tau kapan datangnya. Bahkan langkah kaki aja Nanda gak denger.

"Ngagetin aja!"

Axel cengengesan. Suka banget lihat muka cemberut Nanda yang bikin khilaf. "Abis serius banget sih Lo nya. Gue panggil dari pager Lo gak denger. Jadi gue samper deh."

Nanda diam. Berjalan ke teras rumahnya dengan diikuti Axel dibelakangnya.

"Jalan yuk. Bosen dirumah Mulu." Axel berbicara sambil menendang-nendang kaki Nanda.

"Kemana?" Nanda balas menendang kaki Axel keras. Sebal juga dengan sikap jahil Axel yang tidak hilang-hilang.

"Aduh! Kira-kira dong beb kalo nendang!"

"Ya habis kamu itu loh, gak bisa apa sehariiiii aja gak jahil?!"

"Ihhhh, lucunya bayi marah." Bukannya merayu Nanda supaya tidak marah, Axel malah mengunyel pipi Nanda hingga merah. Ditambah kebiasaan kurang ajarnya yang sering curi-curi kesempatan. Buat Nanda sebal sekali. Tapi hanya bisa diam. Pasrah karna sudah terlalu jengkel. Matanya sudah berkaca-kaca. Tapi bukannya menghentikan aksinya, Axel justru makin tertawa senang melihat ekspresi Nanda yang lucu.

"ADUH!" Kegiatan Axel yang sedang menjahili Nanda terhenti. Setelah merasakan panas pada kuping kanannya.

"MESUM! JAUH-JAUH LO DARI ADEK GUE!"

"Ah elah! Apaan sih Lo?! Abis kena tabok Dian ya? Kuker banget gangguin orang pacaran!"

"Mulutnya emang minta dislepet pake sarung Jum'atan ya Lo?"

" Apaan sih?! Jauh-jauh sana Lo. Si Dian di rumah noh, lagi goleran dikasur. Ajak jalan gih dari pada gabut gangguin orang pacaran!"

Memang kurang ajar si Axel ini. Tidak diberi restu Nando baru tau rasa dia.

Tapi ya gimana, Nando kan juga pengen waktu liat Axel dan Nanda pacaran. Jadi walau rada gak ikhlas, jalan juga itu anak nyamperin bebebnya.

"Awas aja kalo Nanda sampe nangis atau lecet. Gue tendang lu sampe Zimbabwe!" Ancam Nando sebelum berlalu pergi.

Axel menjulurkan lidah ke arah Nando. Mengejek orang itu. Aduh dasar Axel ini memang benar-benar minta di ruqyah!

Setelah Nando tidak tampak lagi dari penglihatannya, Axel kembali pada Nanda yang sekarang sibuk membuangi daun yang sudah kering dan memotong tangkai yang sudah tidak produktif di bunga kesayangan. Krisan ungu, Nanda menanamnya sewaktu pulang dari rumah sakit waktu itu. Sekarang bunganya sudah mulai mekar. Rasanya Nanda bangga sekali.

Nanda sibuk sekali mengurus tanamannya, sampai-sampai lupa kalau pacar kelincinya itu ada disampingnya. Pemuda yang menjadi pacar Nanda itu sudah memasang tampang sepet, sebal sedari tadi diacuhkan oleh Nanda.

Tangannya berkali-kali mencolek pipi roti pemuda manis yang sibuk itu. Dan berkali-kali pula tangannya di tepis oleh Nanda.

"Beb, udahan dulu sih main Ama tuh bunga, guenya di cuekin mulu!" Axel sudah mulai protes.

"Iya sebentar, ini liat ada yang bolong daunnya. Pasti ini ada ulet nakal yang makanin daunnya."

Nanda memeriksa setiap daun di bunganya. Berharap menemukan hama yang sudah membuat daun dari bunganya berlubang. Benar-benar tidak memperdulikan Axel yang sudah sebal luar biasa karena di anggurkan.

Matanya menatap tajam pada bunga yang sedang di elus-elus Nanda. Rasa ingin membakar bunga itu meningkat pesat.

Setelah memposting di Twitter nya, Axel malah bertambah dongkol ketika melihat balasan teman-teman kampretnya itu. Sudah di cuekin di ejek pula!

"Beb!!! Ngambek nih gue!! Lo tuh di apelin pacar malah fokus ke bunga. Apa gue kurang ganteng sampe Lo lebih milih bunga ketimbang pacar Lo yang sexy, keren, tampan nan menawan ini?!"

"Sttt Axel berisik! Diem bayinya Nanda butuh tenang!" Balas Nanda. Masih dengan mengelus kelopak bunga yang sudah mekar.

Axel tambah sebal! Berdiri hendak berpindah posisi di depan Nanda. Memindahkan pot bunga yang sedari tadi di elus oleh Nanda.

Tapi sepertinya Axel sedang sial. Dia memindahkan pot bunga itu tidak cukup jauh. Sehingga tanpa sengaja Axel menduduki bunga Nanda hingga patah. Memang sih tidak sampai patah yang benar2 putus menjadi dua, tapikan...

Mereka berdua menatap shock bunga yang patah itu. Lalu sama-sama mengalihkan pandangan ke mata masing-masing. Bibir Nanda perlahan membentuk lengkungan ke bawah. Membuat Axel makin gelagapan.

"Hiks..."

"Rena... Maafin gue ya? Gak sengaja. Abis Lo nyuekin gue Mulu. Guenya kan cemburu jadinya. Jangan nangis ya.."

Air mata mulai menetes di pipi Nanda, "hiks..."

"R-rena... Nanti diganti yang baru ya??" Axel masih berusaha membujuk.

"Gak mau!!"

"Axel benerin deh! Ini gak putus semua...pasti bisa di sambung, ya?"

"HUEEE... AXEL JAHAT. Bayi Nanda...hiks..."

"J-jangan nangis nanti Axel benerin. Axel gak sengaja. Atau nanti Axel ganti yang baru ya? Beli sepuluh!"

"Gak mau!! Mau yang ini! Hiks..."

"I-iyaa... Nanti Axel stek ya? Pasti bisa nyambung lagi. Tunggu sebentar ya?"

Axel lalu berlari pulang. Tak lama setelahnya pemuda itu kembali dengan membawa doubletip dan gunting di tangannya.

Nanda memperhatikan Axel sambil terus menangis. Pemuda kelinci itu menegakkan kembali batang yang patah lalu dia rekatkan dengan doubletip yang dibawanya. Bunga itu kembali berdiri tegak. Tapi tidak menghentikan segukan Nanda.

"Udah Axel benerin, jangan nangis lagi. Pasti ini nanti nyambung lagi terus hidup. Axel janji, kalo bunga Nanda gak nyambung lagi nanti Axel ganti bunganya jadi sepuluh ya? Jangan nangis maafin aku." Axel sudah mimbik-mimbik ingin ikut menangis.

Nanda mengusap air matanya. Melihat bunganya yang di beri doubletip di batangnya. Membuat Nanda berpikir bahwa itu seperti luka yang di beri plaster. Lalu melihat Axel yang kini menatapnya seperti kelinci yang memohon agar tidak di sate. Matanya berkaca-kaca.

"Janji...hiks... Kalo bunganya mati di ganti jadi sepuluh?"

Axel mengangguk cepat. "Iya! Nanti diganti jadi sepuluh. Maafin ya?"

Mata pemuda kelinci itu menatap penuh harap ke Nanda. Dan ketika melihat Nanda mengangguk Axel langsung memeluk Nanda.

Mereka terus seperti itu. Tanpa tau bahwa teman-teman mereka geleng-geleng kepala melihat dua pemuda itu yang seperti anak kecil.

Meanwhile... Postingan Axel dan Nanda,

-tbc-

Ehehe, maaf ya. Jarang up sekalinya up mlh gaje.
Sebenarnya yg bunga patah itu pengalaman pribadi, aku yang matahin bungaku sendiri waktu ngecat. Dan karena sayang bunganya udah mau mekar jadilah aku doubletip!😭
Dan Alhamdulillah bungaku masih idup dan tetap subur😭😭

Continue Reading

You'll Also Like

326K 27K 38
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
464K 8.6K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
98.6K 16.8K 25
Kecelakaan pesawat membuat Jennie dan Lisa harus bertahan hidup di hutan antah berantah dengan segala keterbatasan yang ada, keduanya berpikir, merek...
175K 14.9K 26
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...