Di chap ini aku up posting mereka ya?
Setelah membalas postingan Angga, Axel membuka room chatnya dengan Nanda. Memberengut kecil ketika pesannya yang sebelumnya tidak dibalas.
🍂🍂🍂
Nanda bingung dengan pesan yang dikirim kan Axel barusan. Untuk apa meminta lokasinya?.
Tapi abaikan saja. Sekarang Nanda tidak mau ambil pusing dengan tingkah Axel yang kadang nyleneh itu. Nanda ingin bersenang-senang dikebun milik pamannya itu.
Memasukkan ponselnya, Nanda berlari cepat menyusul keluarga dan para kakaknya untuk menuju kebun buah naga. Dia ingin bersenang-senang.
🍂🍂🍂
Matahari hampir terbenam ketika chat Axel sampai padanya. Mengatakan pemuda itu sampai di tempat yang dikirim Nanda tadi.
Pemuda manis itu terkejut tentu saja. Mengetahui Axel yang nekat menyusulnya kesini.
Dirinya keluar dari vila pamannya. Di lapangan tempatnya menginap dia bisa melihat motor Axel yang terparkir. Pemiliknya pun masih duduk di atas motornya. Menghadap ponselnya, sibuk menspam Nanda dengan rentetan chatnya. Nanda abai dengan ponselnya yang terus berdering, memilih hampiri pemuda yang seminggu ini jadi pacarnya.
"Ngapain kamu disini?" Tanyanya ketika sampai di samping pemuda itu.
Axel mendongak. Tunjukkan cengirannya pada Axel. Turun dari motornya dan peluk erat tubuh Nanda.
"Kangen elu."
"Katanya gak boleh pergi?" Nanda balas peluk Axel.
"Iya, tapi tadi udah ngemis-ngemis ke mama jadi dibolehin."
"Hmmm, gitu?" Dibalas dengan anggukan Axel yang masih memeluknya.
"Lepasin ih. Ayo masuk dulu. Nginep kan?"
Axel menurut. Ingin cepat istirahat. Cape juga dia habis perjalanan jauh.
"Iyalah! Nanti pulang bareng kalian. Cape~ mau tidur sambil peluk elo ya?"
Nanda anggukan kepalanya. Bawa Axel masuk kedalam vila, semua orang yang ada didalam terkejut tentu saja dengan kehadiran pemuda itu.
"Niat banget itu bocah." Indra geleng-geleng kepala.
-tbc-