Echa memakai stoking yang azril ambilkan untuk nya, setelah itu dia keluar dari ruang ganti.
Echa melihat azril yang bersandar di tembok dekat ruang ganti bajunya.
"Ngapain masih di sini?" Tanya echa sambil berjalan mendekat ke arah azril
Azril tersenyum singgung lalu mendekat ke arah echa.
Azril mengigit bibir bawah nya lalu mengacak puncak kepala echa.
"Kenapa sih lo? Aneh banget" ucap echa yang merasa canggung dengan situasi yang seperti ini.
Azril tidak biasa melakukan hal hal manis seperti ini padanya, biasanya mereka hanya bertengar dan saling mengejek, ya walaupun memang setelah nya azril selalu bersikap baik pada echa.
Seperti tadi pagi, saat azril memarahi echa karena badmood nya, namun akhrinya azril memberikan botol minum nya untuk echa sedangkan dia rela minum bekas tian.
"Ayo latihan" ajak azril yang setelah itu menarik pergelangan tangan echa lalu pergi dari tempat ganti.
.
.
.
.
Dua jam berlalu dan sesi latihan sudah selesai.
Beberapa pelatih berpamitan, begitu juga beberapa senior yang lain.
Saat ini echa sedang menunggu azril yang sedang mengobrol dengan salah satu pelatih utama tim basket.
"Echa" panggil gibran yang entah sejak kapan sudah duduk di samping echa
"Iya kak?" Ucap echa
"Lo udah punya pacar?" Tanya gibran
"Udah" jawab echa
"Siapa? Azril?" Tanya gibran lagi
"Bukan, dia temen sekolah echa, namanya refan" jawab echa
Gibrang mengangguk setuju dahinya mengarah ke arah azril
"Gue pikir lo jadian sama dia" ucap nya
"Ah bukan, echa sama azril temen nge basket aja" balas echa
"Oh ya, pacar lo yang namanya refan itu ketua osis sekolah lo bukan?" Tanya gibran
"Kok lo tau?" Ucap echa
"Ya iyalah, dia adek gue" jawab gibran
"Serius?" Kaget echa yang langsung diangguki oleh gibran
"Tapi kok kemaren gue liat dia bawa cewek lama nya ke rumah" ucap gibran
"Maksud lo selsa?" Tanya echa
Gibran mengangguk setuju
"Iya, mereka udah pacaran dua tahun, sebulan kemaren mereka putus tapi seminggu ini kaya nya balikan lagi, soalnya dia sering banget bawa tuh cewek ke rumah" jelas gibran
"Serius lo kak?" Tanya echa sedikit terkejut
"Serius, kalo lo gak percaya, nanti malem dateng aja ke rumah gue. Lo liat sendiri deh kelakuan mereka kalo di rumah. Jijik banget gue kalo harus ngejelasin" jawab gibran
"M-maksud lo kelakuan mereka yang bikin jijik lo....itu...?" Bingung echa
"Ya poko nya lo dateng aja tar malem, gue shareloc alamat rumah gue tar." Ucap gibran
"Jujur aja nih, gue lebih suka refan jadian sama lo, si selsa selsa itu kayanya cewek gak baik deh" tambah gibran
"Thank you kak, nanti malem gue dateng ke rumah lo" jawab echa
"Kalo gitu dateng sendiri aja ya, kalo lo bawa temen, gue takut nya nanti refan ngerasa malu pergi ke sekolah, apalagi kan dia ketua osis." Jelas gibran
"Okey" ucap echa
.
.
.
.
Echa sedang dalam perjalanan pulang bersama azril, hari ini azril membawa mobil, mungkin karena tadi pagi hujan dan gak mungkin banget kan dia ke sekolah hujan hujanan karena bawa motor.
Azril gak se bodoh itu guys.
Azril itu ganteng. Ehe
"Lo ngobrolin apa tadi sama gibran?" Tanya azril sambil terus fokus menyetir
"Mmm...bukan apa apa sih, cuma dia nanya pacar gue siapa, kenapa gue gak suka sama lo dan lain nya." Jawab echa
"Terus lo jawab apa?" Tanya azril lagi
"Ya gue jawab kalo gue udah punya pacar, namanya refan. Dan lo tau apa yang bikin gue terkejut?" Ucap echa
"Refan utu adik nya kak gibran! Sumpah ya dunia ini tuh sempit banget ternyata" tambah echa.
"Lo mau tau apa aja soal refan yang gue obrolin sama kak gibran? Tenyata refan itu cute banget sih, masa dia....
"Shut up! Atau gue turunin lo di sini" ancam azril
"Eww... galak mode on" dengus echa
.
.
.
.
Echa memakai baju hitam ketat yang sedikit me-ekpose bahu dan dada nya dengan celana jeans panjang
Gibran tadi sudah mengrimkan alamat rumah nya dan mengatakan pada echa jika refan dan selsa sekarang sedang berada di rumah mereka.
Echa sudah mempersiapkan mental, kata kata dan seluruh persiapan yang di perlukan jika sampai dia melihat hal hal yang menyakiti hati nya nanti saat bertemu refan dan selsa.
Echa juga sudah berdandan cantik, seolah tidak ingin kalah dari selsa dan ingin membuktikan pada refan jika dirinya lebih cantik daripada selsa.
Echa membawa ransel hitam nya lalu mengikat sepatu boots yang juga berwarna hitam lalu pergi dari perkarangan rumah nya menggunakan taksi menuju alamat rumah yang di kirimkan gibran.
Setelah setengah jam dalam perjalanan, echa akhirnya turun dari taxi lalu mendekat ke arah sebuah bangunan yang terlihat lumayan besar.
Seperti yang di perintahkan gibran, echa disuruh langsung masuk saja ke tempat itu jika sudah sampai.
Saat echa masuk, terlihat banyak sekali kendaraan motor dan mobil yang terparkir di halaman gedung itu.
Echa sedikit bingung, ini rumah atau tempat pesta? Karena suara dentuman musik terdengar samar samar di telinga nya.
Namun karena penasaran, kaki echa melangkah masuk ke dalam gedung itu lalu tanpa permisi dia membuka pintunya.
"Hey, lo udah sampe" sapa gibran yang tengah duduk di salah satu sofa disana.
Echa melirik ke sana kemari, gedung ini lebih terlihat seperti club night pribadi. Suara musik yang kencang ditambah bau alkohol dan asap rokok yang menyengat hidung.
Gibran menaruh sebatang roko yang sudah dia hisap tadi diatas asbak kaca lalu berjalan mendekat ke arah echa
"Mana refan?" Tanya echa langsung ke inti, karena tiba tiba perasaan nya mengatakan jika situasi saat ini sangat berbahaya.
"Wah... gue cuma suruh lo dateng buat liat refan yang lagi selingkuh, tapi lo dadan cantik plus sexy gini buat refan?" Tanya gibran menatap ke arah payudara echa yang terlihat sangat menggiurkan.
"Lo nipu gue?" Tanya echa, kini tidak ada lagi gelasr senior junior, mereka sedang tidak dalam mode pelatihan.
"Ngga cantik, ayo gue anter lo ketemu refan" ajak gibran sambil merangkul pundak echa lalu mengajak echa pergi dari ruangan itu ke ruangan lain nya.
"Lo buka pintunya" titah gibran saat mereka sudah sampai di depan sebuah pintu
Tanpa ragu, echa membuka sedikit pintu kamar mereka dan.....
Dia melihat dengan mata kepala nya sendiri
Refan sedang melakukan hubungan itim bersama selsa.
Kedua pasangan itu bertelanjang bulat di tengah remang remang lampu ruangan.
Bercumbu menikmati aksi mereka tanpa sadar jika echa dan gibran sedang memperhatikan kejadian itu dari pintu.
Echa langsung menutup pintunya kembali lalu menutup mulut dengan telapak tangan nya.
Dia tidak menyangka jika refan yang menjadi panutan nya selama ini, yang echa pikir cowok baik baik, ternyata....
"Jangan kaget, bukan sekali dua kali mereka kaya gitu. Nih minum" ucap gibran sambil memberikan se gelas minuman yang echa yakin itu adalah wine.
Meskipun tidak terlalu sering meminum nya, tapi echa pernah mencicipi nya sekali dua kali jika dia menginap di rumah tiara.
Yup, tiara itu ayah nya koleksi minuman wine, beer, campagne, dan lainnya.
Jadi kalo main ke rumah tiara, auto ngefly.
Tanpa ragu, echa menerima gelas wine itu lalu menghabiskan nya dalam satu kali tegukan.
"Refan kok jahat ya sama gue" ucap echa sambil menarik gelas wine milik gibran, karena dia sudah memutuskan untuk mabuk malam ini.
"It..u punya gue" ucap gibran saat echa meneguk wine milik nya.
"Lo jago minum juga ternyata" ucap gibran menggoda echa
"Gue mau satu botol" ucap echa yang setelah itu pergi ke ruangan yang tadi di tempati gibran lalu duduk di salah satu sofa.
"Gue temenin lo minum, gak baik cewek minum sendirian" ucap gibran sambil menuangkan wine untuk echa
"Refan kok tega banget sama gue. Gue ngerti kalo dia masih suka sama selsa, tapi kenapa dia harus nembak gue, kenapa dia gak putusin gue dan kenapa dia diem diem balikan sama selsa, apa dia mau bikin gue malu di sekolah? Gue benci banget sama refan!" Cerocos echa
"Ya mungkin refan cuma jadiin lo bahan buat panas panasin selsa. Biar selsa mau balikan sama dia" ucap gibran
"Kenapa ga lo coba aja cari pacar lain, gue gitu misalnya" tambah gibran
Echa menatap ke arah gibran.
Rasanya.....
Kok echa ngerasa gerah banget.
Dan juga......
"Shhhhhh......"echa merasa sesuatu di bawah sana terasa berdenyut dan geli sekali.
Gibran tersenyum menyinggung, wajah nya mendekat ke arah wajah echa, lalu echa juga memejamkan mata nya dan....
"Ini pesenan kue nya, selamat menikmati"
Echa langsung menjauhkan wajah nya dari depan gibran lalu mencoba mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu di sana.
__________
Tiara
Online
Ra
Ape lo?!
Jl. Mawar, gedung Copycat nomor 34
Jemput gue
Gue rasa gue udah mabuk banget
Astaga!
Lo mabuk sendirian?
Lo gila?
__________
Echa menaruh kembali ponsel nya ke dalam tas lalu dia memperhatikan gibran yang juga sedang sibuk dengan ponselnya.
"Di sinihhh...gerahhh banget..." ucap echa yang setelah itu menyandarkan tubuh nya di penyangga sofa
Gibran merasa menang, dengan tanpa permisi dia menyentuh dan mengelus payudara besar milik echa dari luar baju.
"Lo mau kaya refan sama selsa gak? Gue bisa puasin lo. Lebih dari yang refan kasih buat selsa" ucap gibran sambil menyeludupkan tangan nya ke dalam baju echa.
"Shhh...ahhhh..." desah echa saat gibran meremas payudaran nya dengan ganas.
Tak ingin membuang waktu, gibran membaringkan tubuh echa di atas sofa.
Gibran menurunkan bagian depan baju echa lalu mengeluarkan payudara besar echa dengan paksa dari dalam pakaian nya, membuat ke dua payudara echa langsung terlihat jelas oleh mata gibran.
Gibran meremas dan menggoyangkan payudara echa yang kenyal dan besar itu.
Hingga akhirnya tiba tiba seseorang menarik kerah belakang baju nya lalu....
Bughhhh.....
Satu tinjuan berhasil mendarat di wajah gibran.
"Bastard!" Bentak orang itu lalu berjalan ke arah echa.
Tbc....
Next?
Vote!
Triple Update di jam 12 malem, apa masih ada yang baca cerita ini di jam segitu?