[3] KIMcheees 3x✓

By Arrastory

162K 31.6K 6.5K

[KIMcheees Series] [3] Rumah tak lagi terasa ramai Justru kini teras sepi Tak ada Karaoke ala Hanbin, Bobby T... More

Prolog
Menguatkan Ingatan
Untuk Si Anak Ketiga
Keluarga Kecil Si Sulung
Party
Kakek & Tiga Cucunya
Cerita Cinta Anak Perempuan Satu-satunya
Si Bungsu Dan Para Teman Perempuannya
Kisah Mantan CEO Lambe
Keluarga Lain Haruto
Ruru
Panti Asuhan
Cucu Pertama dan Anak Terandom
Cerita Cinta Si Bungsu
Kapan Nikah?
HMM
Hari Lahir Si Anak Sulung
TV Baru
Golongan Manusia Bucin
Sidang Dadakan
dr. Kim Hanbin
Harapan yang Terkubur
Sweet Seventeen
Curhat Dooong
Buka Puasa
"Apa pendapat kamu tentang orang yang masih tinggal sama mertua?"
GIMANA CARA NGOMONGNYA?!
Dha's Clothing
Haruto Pernah Merasakannya
Malam Sebelum Lebaran
Lebaran Lagi Kitaaa
Tragedi Lamaran Jilid II
Princess-nya Heechul Cees
Demi Halal
The Ipar's
"... tau gak kenapa Dahyun gak cantik?"
Gabutnya Tuan Muda
Sehari Bersama Sultan
Anak Baru
Kim Donghyuk, S.H
SIRAM SAJA SUDAH!
ALHAMDULILLAH SAAAH!
Target Ngidam Baru
Duta LDR
Impersonate ala Heechul cees
Kado Antimainstream
Cemburu Ala Mereka
Huru Hara Ibu Hamil
Calon Anggota Tetap?
Pasukan Bunda
HBD y
Duo Bungsu
Duta Pariwisata
Jadi Pengasuh
Jagoan Lagi
Hayi kapan?
Nama Anak
Rumah Yang Sepi
Si Bungsu
Bukan Satu-satunya
Circle Yang Sulit Ditembus
Harta, Tahta, Rangers Bungsu Bunda
"Bapak Lo Ulang Tahun"
7iKAN is Back
Tempat Ngungsi
Calon Penduduk Sementara Graper 2
Hayi dan Segala Tingkahnya
Little Lambe
Korban Ngidam
Nikah?
Makan-makan
Nggak Jadi Pindah😫
Princess Satu-Satunya
Takut Nikah
Insecure
Nyerah?
CINCIN
Panitai Acara
Datang Lebih Awal
Si Bayi Ajaib
Ritual Penyambutan Kim Hajoon
Pesta Bujang
Akhirnya Nikah Juga

Keluarga Hayi

1.9K 430 63
By Arrastory

Hanbin menghela nafasnya, tetapi setelah itu senyuman tipis terbit begitu saja di bibir. Lagi, Hayi menjadi viewers pertama yang melihat update story whatsapp-nya.

"Masih berantem, lo?" tanya Chanhyuk. Lelaki itu sedang mengemudikan mobil Hanbin. Keduanya berada di perjalanan menuju rumah keluarga Hayi.

"Hmm ..." jawab Hanbin, lelaki itu hanya berdeham saja. Menyimpan ponselnya, lalu merenggangkan tubuh.

"Lo maksa dia nikah?" tebak Chanhyuk. Lelaki itu belum tahu permasalahan inti, tetapi sudah mendengar sekilas dari Sang Adik yang menjadi diary Hayi.

"Kaga maksa," bela Hanbin. "Gue cuma ngajak nikah."

"Dengan cara memaksa?" tebak Chanhyuk, membuat Hanbin berdecak. Untung saja ia tidak memenggal kepala temannya yang sedang menyetir itu.

Hanbin kembali menghela nafas, ia tak ada niatan menjawab perkataan Chanhyuk. Teriakan Hayi minggu lalu saat gadis itu emosi, masih terekam dengan jelas oleh Hanbin.

.
.
.
.
.

Flashback

"Makan dulu," Hayi menyodorkan piring berisi nasi dan beberapa lauk. "Istirahat dulu."

Hanbin mengangguk, tetapi fokusnya masih tetap pada iPad yang berisi rangkuman materinya. Sedangkan Hayi hanya menghela nafas saja, kekasihnya masih tetap fokus pada materi.

Siang ini Hanbin sedang berada di rumah Hayi. Menemani kekasihnya yang sendirian. Hanya menemani, bukan arti jamak lainnya, yang tidak-tidak. Hanbin bahkan lebih fokus pada iPad, dibandingkan Hayi.

"Makan dulu," kata Hayi, kali ini ia berinisiatif untuk menyuapi Hanbin. Sedangkan Hanbin sendiri hanya mengangguk saja, membuka mulutnya, menerima nasi putih dan rolade yang Hayi buat.

Hanbin menghela nafasnya, berulang kali membaca materi, tetapi otaknya tak juga bisa mengerti. Rasanya sulit untuk fokus, karena pikirannya terbagi-bagi.

"Ada yang mau aku omongin," Hanbin akhirnya menyerah. Mematikan iPadnya, dan memilih untuk menyelesaikan satu hal yang terus mendominasi otak dan hatinya.

"Apa?" tanya Hayi. Perempuan itu kembali menyuapi makanan kepada Hanbin.

Hanbin masih terdiam, ia tak tahu harus memulai pembicaraan ini dari mana. Tetapi jika terus dipendam, yang ada akan mengusik fokusnya.

"Kenapa sih, Bin?" tanya Hayi bingung, Perempuan itu kembali menyuapi kekasihnya.

"Lee Hayi," panggil Hanbin serius. Sedangkan Hayi hanya menaikan sebelah alisnya. Hanbin memilih menelan makanannya terlebih dahulu, meneguk air di gelas, mengumpulkan beberapa keberanian yang ia paksa bersatu. "Ayok kita nikah."

Hayi menghela nafasnya, suasana hatinya seketika terjun bebas menjadi buruk. Ini bukan kali pertama dan kedua Hanbin membahas tentang pernikahan, mengajaknya untuk berumah tangga. "Kamu udah tau jawabannya," kata Hayi, terdengar sangat dingin.

"Kalo Uji kopetensi aku lulus dua-duanya, berarti nanti aku bisa langsung internship. Di Sana aku dapet gaji--"

"Kim Hanbin," potong Hayi cepat. Matanya terlihat menatap Hanbin dingin, tetapi saat diperhatikan lebih dalam, Hanbin hanya menemukan kekosongan di bola mata Hayi. "Bukan finasial."

Hanbin mengangguk, ia tahu bukan masalah keuangan yang membuat Hayi tak pernah menerima ajakannya untuk menikah. "Tapi ..." gumam Hanbin, "Bang Sunghoon bisa." Hanbin mengeluarkan cara terakhir yang ia miliki. "Bukan cuma kamu yang jadi korban, tapi Bang Sunghoon bisa ngobatin lukanya,"

Hayi memilih untuk diam, emosinya akan tersulut jika membalas perkataan Hanbin. Ia tak mau bertengkar, ia tak mau mengganggu fokus Hanbin yang sedang mempersiapkan ujian kompetensinya.

"Aku pernah ngerasain luka itu juga," lanjut Hanbin. "Luka yang sama--"

"Beda!" sela Hayi cepat, suaranya terdengar memberat. "Kamu gak tau apa yang aku rasain, dan berhenti menyamakan luka yang dulu kamu rasakan. Luka kamu udah sembuh--"

"Kasih aku kesempatan untuk menyembuhkan luka kamu juga."

"Kamu pulang deh," balas Hayi, perempuan itu bahkan dengan cepat merapihkan beberapa kertas materi milik Hanbin. 

"Lee Hayi--"

"Pulang," Hayi sudah tak mau lagi mendengar pembelaan dari Hanbin. Tas milik Hanbin bahkan sudah Hayi serahkan kepada pemiliknya. "Pulang, Kim Hanbin."

"Kita sama-sama berasa dari keluarga yang gak sempurna, dan itu bisa--"

"Berapa kali aku bilang," lagi, Hayi menyela perkataan Hanbin. "Kalo kamu mau menikah dalam waktu dekat, silahkan. Tapi maaf, bukan sama aku."

Hanbin menghela nafasnya, ia ikut berdiri saat melihat kekasihnya beranjak dari posisi duduk. "Dari kisah masa kecil kita yang sama-sama pernah terluka, itu bisa buat kit--"

"Pulang, Kim Hanbin. AKU BILANG, PULANG!" emosi yang berusaha Hayi tahan, akhirnya pecah. Nafasnya sudah tak teratur, matanya berair, tetapi Hayi memaksa netra untuk menahan air mata keluar. 

"Lee Hayi--"

"Kalo kamu mau menikah dalam waktu dekat, silahkan. Tap--"

Kali ini Hanbin yang memotong perkataan Hayi, tetapi bukan dengan perkataan juga. Melainkan dengan sebuah lumatan yang sedikit lebih lama. "Berhenti nyuruh aku buat cari yang lain," bisik Hanbin, wajahnya masih sangat dekat dengan wajah Hayi. "Gak akan ada yang bisa gantiin kamu, buat aku. Bahkan keluargaku."

Flashback Off

.
.
.
.
.

"Kok bisa lo kena sidang?" tanya Chanhyuk, keduanya sudah keluar dari tol antar kota. Tetapi perjalanan menuju rumah keluarga Hayi masih membutuhkan waktu sekitar satu jam. 

Hanbin mengedikkan bahunya, "Gue gak tau," jawab Hanbin. "Antara Hayi yang cerita langsung ke bunda, atau salah satu Rangers bunda yang nyeritain curhatan Hayi."

"Tapi kok bisa mereka ngiranya lo sama Hayi putus?"

"Mungkin mereka salah ngartiin," jawab Hanbin santai. "Setiap orang kan bisa berspekulasi."

Chanhyuk menganggukkan kepalanya, "Tapi ya, kok keluarga Hayi gak ada yang tau?" tanya Chanhyuk heran. "Kecuali adek gue sih."

"Itu yang gue syukuri," balas Hanbin. "Setidaknya Hayi ngeluarin unek-uneknya ke keluarga gue, dan dia gak ngeliatin masalah gue sama dia ke keluarganya."

"Masih aman lah," gumam Chanhyuk. "Hayi cuma emosi."

"Sepupu lo ngambeknya lucu, Chan ..." 

Chanhyuk lansung mendelik, melihat Hanbin senyum-senyum sendiri membuatnya menahan diri untuk tidak menabrakkan Range Rover Hanbin ke mobil angkot di depan. 

"Dia selalu jadi viewers pertama di Story gue," cerita Hanbin yang tak bisa menahan kekehannya.

"Dan lo nyampah," sewot Chanhyuk. "Gila aja, dalam setengah hari udah post lebih dari sepuluh story Whatsapp. Udah kaya olshop."

Hanbin hanya mengedikkan bahunya. Sebenarnya Hanbin bukan jenis manusia yang suka update story di Whatsapp. Tetapi semenjak ia dan Hayi tak saling mengirim kabar, ia selalu mengunggah semua aktivitasnya di story Whatsapp. Memberi kabar kepada Hayi akan apa yang sedang ia lakukan. 

"Lo masih tetep berusaha ngajak dia nikah?" tanya Chanhyuk, dan dijawab anggukkan yakin Hanbin. "Jangan terlalu maksa."

"Iya," jawab Hanbin, yang cukup mengejutkan karena menyetujui perkataan teman gilanya ini.

"Lo gak bisa ngobatin lukanya Hayi, cuma Hayi yang bisa ngobatin lukanya sendiri ..." lanjut Chanhyuk. "Tapi, lo bisa jadi orang yang selalu ada di samping Hayi, bahkan saat dia masih terluka."

Hanbin hanya mengangguk saja, kali ini perkataan Chanhyuk memang benar. Sepertinya manusia gila dari komplek sebelah ini sedang kerasukan setan dari jalan tol.

💃

"Gua punya temen ..." suara Mic yang sebelumnya dipakai untuk pengajian, kini berubah fungsi untuk karaoke. Dan kini bagain kolaborasi antara Hanbin, dan Abang dari Hayi. "Malam minggu dia melongo. Soal cewek dia dongo."

"Tapi dia bukan homo," saut Sunghoon yang ikut melakukan rap dari Saykoji. "Dia cuma seorang ..."

"Chanhyuk!" saut Hanbin semangat.

"Itu yang lagi nyanyi bareng Sunghoon, pacarnya Hayi?" tanya seorang wanita, kepada Mama Hayi yang sedang mengeluarkan kue dari oven.

"Iya, Mba. Namanya Hanbin," jawab Mamahnya Hayi.

"Aktif ya anaknya," saut ibu-ibu lain yang sedang menyiapkan kue untuk seserahan besok.

"Tapi bisa langsung akrab gitu sama keluarga kita," seorang wanita yang sedang memotong kue ikut menyahuti. "Adaptasinya bagus, ya."

"Hanbin setipe sama Chanhyuk," kali ini Nyonya Lee, mamah dari Chanhyuk yang berbicara. "Satu jenis gilanya, suka nyanyi-nyanyi gak jelas sejak SMP."

"Temen sekolahnya Chanhyuk?"

"Anaknya Dokter Heechul," jawab Mamahnya Chanhyuk. "Dokter jantungnya Mas Sunghyun."

"Hanbin juga dokter?"

Kali ini Mamahnya Hayi yang mengangguk, "Baru kemarin lulus ujian," jawab wanita itu dengan bangga.

Para ibu-ibu di dapur masih terus membicarakan Hanbin, bahkan Mamah dari Hayi tak henti-hetinya memuji Hanbin. Dan tanpa para ibu-ibu sadari, ada Hayi di antara mereka. Sedang membuat pita-pita yang akan ditempelkan di kotak kue.

"Loh, nyari apa Hanbin?" tanya Mamah Hayi saat melihat kekasih dari anaknya muncul dengan ragu-ragu di dapur.

"Nyari piring, Mah ..." jawab Hanbin sembari menyengir. "Di depan abis, Hanbin gak kebagian."

Seorang wanita yang duduk di dekat rak piring, langsung memberikan beberapa piring untuk Hanbin. "Ambil sendiri aja ya, Bin. Anggap aja rumah sendiri."

Hanbin langsung menyengir, "Jangan gitu, Tante ..." jawab Hanbin. "Kalo Hanbin anggap rumah sendiri, nanti sertifikatnya Hanbin jadiin jaminan ke bank."

Tawa para ibu-ibu langsung pecah begitu saja, sedangkan Hanbin sudah pamit kembali ke ruang tengah yang sudah tersedia prasmanan.

"Loh, Hayi kamu dari kapan disini?" Akhirnya ada satu orang yang menyadari keberadaan Hayi.

"Dari tadi," jawab Hayi. "Tuh, pita aja udah banyak aku buat."

"Yi, panggil Suhyun gih. Abis itu kita selesain seserahan yang belum selesai."

Hayi hanya mengangguk saja, dan setelah itu beranjak dari dapur, mencari adik sepupunya.

"Berarti nanti Om bisa berobat ke kamu ya, Bin?" percakapan itu langsung terdengar oleh telinga Hayi. Suara Sang Papah yang sepertinya mengobrol dengan Hanbin.

"Hanbin mau ambil spesialis Jiwa Om," jawab Hanbin. "Cocoknya jadi dokter Si Chanhyuk."

Kali ini suara tawa Papahnya terdengar jelas oleh Hayi. Bisa-bisanya Hanbin dengan mudah masuk ke selera humor yang sesuai dengan Sang Papah.

"Bukan cuma lo yang udah akrab sama keluarga A Mbin. Tapi, keluarga lo juga udah deket sama A Mbin."

Hayi langsung mendelik, tetapi tidak memprotes akan perkataan Suhyun yang tiba-tiba saja datang menghampirinya.

Tbc

"Keluarga gue udah kenal sama lo, jadi mohon kerjasamanya."

Continue Reading

You'll Also Like

184K 29.2K 98
ʏᴀ ᴀᴘᴀʟᴀɢɪ ᴋᴀʟᴏ ʙᴜᴋᴀɴ ɴɢᴏᴍᴏɴɢɪɴ ᴏʀᴀɴɢ? ᴀᴛᴀᴜ ʙᴀʜᴋᴀɴ ᴋᴇᴘᴏɪɴ ꜱᴀᴍᴘᴇ ᴋᴇ ᴀᴋᴀʀ? ʜᴀʀᴜꜱ ʜᴀᴛɪ2 ᴍᴀᴋᴀɴʏᴀ ᴋʟᴏ ᴋᴇᴛᴇᴍᴜ ᴍᴇʀᴇᴋᴀ ( ͡° ͜ʖ ͡°) (°͡ ʖ͜ °͡ ) Nur_Nuriza ©0...
31.5K 2.5K 49
4 cegil dengan kisah mereka masing-masing Karina si gagal move on Giselle si paling Friendzone Winter si paling gak peka Dan Ningning si paling gak j...
457K 4.8K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
638K 86K 65
tentang persahabatan, yang tinggal di blok yang sama. 2018.