01: 30 | KookV

By Kim_chiisgood

27.1K 3.6K 156

Abracadabra!!! ... here comes the magic spell. Sebuah keajaiban- atau mungkin kutukan? Semua yang kemudian m... More

0
1
2
3
4
5
6
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

7

1K 170 2
By Kim_chiisgood


.
.
.

Taehyung berguling-guling di tempat tidur kamar tamu. Memikirkan kembali tentang semua yang sudah dia dan Jeongguk bicarakan kemarin. Sisa satu hari kemarin berjalan baik. Mereka berdua memilih bermalas-malasan sendirian. Sudah cukup rumit seharian sehingga tidak mau berinteraksi lagi.

Seterusnya mereka hanya perlu bersandiwara didepan semua orang sampai mendapat jawaban dari semua keanehan ini.

Ini akan mudah. Taehyung sudah sering kok bersandiwara dengan ayah, ibu, dan kakaknya. Ahh, lebih tepatnya berbohong. Sama saja, kan? Dia pasti bisa melalui ini. Dia hanya meragukan Jeongguk. Orang itu sangat kaku. Bagaimana kalau dia yang ternyata tidak pandai berakting? Bagaimana jika Jeongguk yang malah membocorkan semuanya?

Terlalu banyak orang tahu malah akan berakibat fatal bagi keduanya. Apalagi kalau masalah ini sampai ke telinga nyonya Jeon. Jika dia tidak salah, ingatannya mengatakan ibu Jeongguk itu tidak suka padanya.

Taehyung menggeleng kepalanya, menepis pikiran tentang Jeongguk. Sial. Kenapa juga harus memikirkan Jeongguk, pernikahan sampai ibunya. Kalau sudah begitu jadi merambat kemana-mana nanti. Lebih baik dia merilekskan diri.

Sayang sekali tinggal di vila seperti ini membuat Taehyung merasa terkurung. Tidak ada pesta. Tidak ada banyak teman-teman. Membosankan sekali. Ini bahkan baru satu hari setelah mereka sadar. Bisa-bisanya kemarin dia terbutakan sihir atau tipuan cinta apalah itu sampai betah sekali berhari-hari disini.

Dia kesepian. Hanya ada dia dan Jeongguk pula. Dan Jeongguk pun sekarang pergi. Tidak tahu kemana dan Taehyung tentu tidak peduli. Lebih baik malah karena Taehyung masih bingung bagaimana harus bersikap dengan Jeongguk.

Jeongguk memang sebenarnya tampan tapi dia itu juga kaku sekali. Terlalu tegas, banyak aturan-aturan persis seperti ayahnya. Tapi ayahnya kan tidak datar dan kaku seperti Jeongguk. Taehyung tidak suka. Jeongguk tidak asik.

Akhirnya Taehyung memilih keluar dari kamar. Menyusuri jalan ke arah belakang vila. Mungkin saja dia bisa menemukan sesuatu yang menarik untuk dilakukan.

Vila ini punya nuansa yang menyatu dengan alam. Semuanya lebih banyak terbuat dari kayu. Juga kaca-kaca ukuran besar yang membuatnya bisa melihat banyak tanaman hijau diluar. Semua pohon-pohon, berbagai jenis bunga-bunga, bahkan ada hewan-hewan kecil seperti burung dan tupai juga.

~

"Ahh. Ini! Ini dia! Sempurna!" Taehyung bersorak senang saat melihat kolam renang di belakang vila. Tidak menyangka ada kolam pemandian yang menyatu dengan dinding alam seindah ini dibelakang vila Jeongguk. Bahkan sepertinya terisi air hangat melihat dari gelembung- gelembung dan uap putih yang mengambang di permukaannya. Luar biasa cantik sekali.

Taehyung punya juga yang seperti ini dirumahnya. Tapi tentu saja terlihat lebih mewah dan modern. Segala sesuatu yang alami memang lebih indah pikirnya.

Taehyung hanya perlu berjalan melewati setapak batu yang diapit pohon-pohon rindang kecil sepanjang 2 meter dari teras belakang vila tadi untuk menemukan kolam ini.

Benar-benar sempurna. Lebih baik dia menikmati keindahan ini daripada memikirkan sandiwara pernikahannya.

Sambil berjalan matanya menatap ke sekeliling kolam. Menemukan ada bilik yang dilengkapi shower dan tempat berganti pakaian juga rupanya.

Dia masuk, membuka semua pakaiannya. Menarik satu kimono yang ada disana sebelum keluar dan bersiap untuk berendam.

Mendesah senang saat akhirnya bisa melangkahkan kakinya kedalam kolam perlahan. Meninggalkan kimono nya yang tergeletak di pinggir kolam. Berendam sampai semua gelembung-gelembung dan uap-uap putih menutupi tubuhnya. Hanya menyisakan kepalanya saja yang terlihat. Bernapas pelan menikmati hangatnya air yang melingkupi tubuhnya.

Beginilah seharusnya hidup. Dalam hati Taehyung sedikit bersyukur. Walaupun semuanya tidak jelas setidaknya dia menikahi orang seperti Jeongguk. Hidupnya akan tetap mewah.

~

Setelah meletakkan handuk penuh keringat dan menghabiskan sebotol air Jeongguk berjalan keluar dari gym pribadi vila miliknya. Rambut dan bajunya basah.

Mengingat sepertinya dari hari dia menikah sampai sekarang dia belum sempat berolahraga lagi. Beda lagi kalau olahraga ranjang. Dia jadi teringat Taehyung. Anak itu pasti hanya bermalas-malasan di kamar.

Tidak olahraga dalam waktu cukup lama itu sesuatu yang buruk untuknya. Demi mempertahankan kesehatan dan kebiasaan baiknya, Jeongguk memutuskan harus olahraga lagi hari ini.

Jeongguk berjalan ke arah belakang vila. Membuka baju dan melemparkannya ke dalam keranjang laundry sebelum masuk dan membenamkan dirinya di kolam miliknya.

Jeongguk menahan napasnya, memaksa dirinya bertahan lebih lama lagi didalam air. Latihan napas seperti ini akan sangat baik bagi jantungnya.

Sudah cukup. Sepertinya dia sudah lebih lama dari rekor biasanya. Dengan satu gerakan Jeongguk mendorong tubuhnya ke permukaan dan..

"ARGGH" teriakan Jeongguk dan Taehyung kencang, semakin menggema karena memantul dari batu-batu sekitar kolam.

"Sedang apa kau disini? Kenapa muncul tiba-tiba seperti itu, haH!?"

Taehyung berteriak kaget, menatap Jeongguk horor dan sontak mendorong tubuhnya ke pinggir kolam.

"Maaf mengagetkanmu. Tapi aku yang duluan masuk kemari." Jeongguk membersit.  Menggoyangkan kepalanya menyipratkan air ke wajah Taehyung.

"Aku yang duluan ya! Tadi saat aku datang tidak ada siapapun, kok!? Kau tuh yang tidak memperhatikan sekitar. Aku tadi disana sedang ganti baju." balas Taehyung cepat, menunjuk ke bilik diujung kolam.

"Ya sudah. Maaf." Jeongguk membalas datar sembari menyamankan dirinya kembali, bersandar dipinggir kolam diseberang Taehyung.

"Kok cuma maaf!? Keluar dong", Taehyung cemberut. "Aku sudah duluan ingin santai-santai disini. Kau pergi saja. Jangan mengganggu."

"Ini kolam milikku jika kau lupa."

"Milikmu, milikku juga! Ayo keluar sana!"

"Tidak mau. Kenapa tidak kau saja yang keluar?"

Keduanya berdebat lagi. Dan Jeongguk lelah. Jika dalam keadaan sadar Jeongguk seratus persen yakin dia tidak akan mau menikahi orang seperti Kim Taehyung ini.

"Aku tidak bisa. Aku tidak pakai apa-apa disini."

Sebuah ide terlintas di kepalanya. Jeongguk rasa mengerjai Taehyung sedikit tidak masalah.

"Aku juga tidak pakai apapun."

"Yang benar?" Taehyung sekarang melotot. Ekspresinya lucu sekali dimata Jeongguk.

"Tetap saja. Kau keluar lah. Aku akan tutup mata nanti", lanjut Taehyung.

Tiba-tiba pikirannya berkelana dan Taehyung malah merasa malu sekarang. Kalau dipikir-pikir, mereka kan sesama lelaki dan sudah menikah. Sudah pernah berhubungan seks juga. Berarti sudah pernah melihat tubuh satu sama lain. Harusnya tidak perlu malu begini.

Kim Taehyung bodoh. Kesal sekali kenapa dirinya harus merasa malu sedangkan Jeongguk hanya melihatnya datar dari sana.

"Apa jaminannya kau tidak akan mengintip? Kau saja yang keluar. Aku akan tutup mata."

"Aku tidak akan mengintip. Tidak akan. Tidak tertarik. Kau lah yang mungkin akan mengintip kalau aku keluar. Mengingat kau itu seperti orang mesum!"

Jeongguk mengernyit, menautkan alisnya berpikir. Ini pasti karena perkataannya kemarin. Meledak mengikuti emosi mengatakan tentang pembuktian ini dan itu. Dia jadi terlihat mesum dimata Taehyung sekarang.

"Baiklah. Cepat tutup matamu." Jeongguk tersenyum licik. Dia punya firasat Taehyung akan mengintip. Dia tahu.

Taehyung segera menutup wajah dengan kedua tangannya. Tetap menunggu saat dia mendengar suara gemericik air. Jeongguk pasti sudah keluar. Setelah itu tidak ada suara lagi.

Ini sangat memalukan untuk diakui tapi entah kenapa Taehyung jadi sangat penasaran sekarang. Bayangan-bayangan bulan madu kemarin malah berseliweran lagi di kepalanya. Tubuh Jeongguk yang..

Tidak! Tidak! Kok jadi Taehyung yang seperti orang mesum begini? Memalukan tapi dia juga sangat penasaran.

Tanpa sadar jari-jarinya yang cantik terbuka sedikit. Taehyung membuka matanya perlahan dan-

"Hahahaha!!!" Jeongguk tertawa terbahak-bahak. Berdiri ditepi kolam menghadap Taehyung, mengenakan celana pendek.

Sialan. Taehyung tertipu.

"Lihatlah siapa yang mesum disini" Jeongguk berbicara sambil menahan tawanya. Wajahnya sampai memerah.

Dia berbalik. Berjalan meninggalkan Taehyung yang sangat kesal dibelakangnya saat,

Bughh!

"Jeongguk!!" Taehyung melompat keluar dari kolam. Membawa tubuhnya kesamping Jeongguk yang tengkurap dilantai.

Karmanya datang cepat. Jeongguk tergelincir kimono Taehyung yang diletakkan dipinggir kolam tadi.

Dia membalik tubuh Jeongguk dan menepuk-nepuk pipinya.

"Heii!! Jeongguk! Kau pingsan?! Bangunlah, jangan mati dulu! Heii?!"

Taehyung panik sekali. Refleks matanya menatap sekeliling mencoba mencari bantuan walaupun tahu hanya ada mereka berdua disitu.

Tidak menyadari Jeongguk yang sudah menatapnya dari bawah menahan tawa setengah mati.

Baru saja tawanya akan keluar lagi saat Taehyung berbalik ke arahnya.

Melotot kaget saat kesadaran menghantamnya. Dia mendorong Jeongguk kuat. Segera menarik kimono, berdiri dan dengan cepat menutup tubuhnya.

"Hahahaha!! Kau perhatian sekali padaku, ya? Saking paniknya sampai keluar dengan tanpa mengenakan apapun begitu."

Jeongguk kembali tertawa. Mengerjai Taehyung ternyata sangat memuaskan.

"Kau! Sialan sekali. Dasar jahil!!" Taehyung menunjuk Jeongguk dengan jarinya, memukul dan menendang-nendang Jeongguk.

Jeongguk yang masih terduduk di lantai segera berdiri mencoba melindungi diri dari serangan brutal Taehyung.

"Hei!! Taehyung, hentikan!!" Jeongguk berhasil meraih tangan Taehyung dan menahannya.

Napas Taehyung memburu. Mencoba menenangkan dirinya.

"Aku tidak akan mati hanya karena tergelincir. Ini juga salahmu meletakkan barang sembarangan."

Jeongguk kok jadi merasa bersalah sekarang. Apakah dia sudah keterlaluan? Taehyung nampak seperti akan menangis begitu. Menggigit bibirnya kedalam.

"Aku tidak akan menangis, kok! Tidak khawatir juga! Aku panik kalau kau mati kan aku yang nanti bertanggung jawab. Kau jahat sekali!!"

Sekarang bukan hanya mata yang berkaca-kaca atau bibir yang melengkung turun lagi. Taehyung benar-benar terisak. Dia menunduk, malu juga kenapa harus sampai menangis didepan Jeongguk.

"Taehyung, hei? Lihat aku. Maafkan aku. Jangan menangis lagi. Maafkan aku. Tolong lihat aku."

Suara Jeongguk jadi rendah dan lembut sekali. Jeongguk menarik Taehyung mendekat. Mencoba meraih wajah Taehyung agar melihatnya.

Taehyung menarik kedua tangannya dari Jeongguk. Menutupi wajahnya.

"Jangan begitu. Aku malu tahu!"

Taehyung menjawab Jeongguk lirih. Dia malu sekali sekarang.

Jeongguk mengangkat tangannya ragu. Berdebat dengan pikirannya namun akhirnya juga memutuskan untuk mengelus rambut Taehyung perlahan.

"Baiklah. Aku minta maaf, Taehyung. Tolong maafkan aku, ya?"

Taehyung melirik Jeongguk kecil dari balik jemarinya. Akhirnya menurunkan tangannya perlahan. Lucu sekali. Hidung dan matanya memerah. Bibirnya mencebik.

"Jangan begitu lagi."

"Aku janji tidak begitu lagi. Dimaafkan?"

"Dimaafkan. Tapi ada syaratnya! Masakkan aku sesuatu. Aku lapar."

Ini dia. Taehyung yang manja dan suka merengek muncul.

Jeongguk hanya mengangguk. Taehyung  berbalik, berjalan masuk kembali ke vila sambil tersenyum kecil meninggalkan Jeongguk di belakang.

Jeongguk pun tidak bisa menahan senyumnya. Mengerjai Taehyung memang menyenangkan. Lucu sekali. Tapi melihat dia merajuk seperti anak kecil begini nyatanya lebih menggemaskan.

Kapan terakhir kali dia tersenyum dan tertawa sebanyak dan selepas ini. Kim Taehyung itu. Ah! Jeongguk rasa ada yang aneh dengan dirinya. Dia sudah seperti sedikit gila dan jadi malu sendiri.

~

Manor Jeon pagi ini tenang. Seperti biasanya. Nyonya Jeon duduk sambil menikmati tehnya ditemani Somi disampingnya.

"Ibu dengar kau mengunjungi kakakmu kemarin?"

"Ya, ibu."

"Bagaimana keadaannya... dan suaminya itu?"

"Mereka baik kelihatannya. Menggemaskan sekali loh ibu mereka itu."

Somi kembali terkekeh mengingat tingkah kakak dan kakak iparnya kemarin.

"Ibu mungkin akan segera mendapatkan cucu pertama."

Nyonya Jeon beralih menatap Somi. Ekspresinya datar tidak terbaca. Pikirannya penuh dengan putranya Jeongguk. Masih tidak percaya Jeongguk memilih pasangan seperti Kim Taehyung itu. Menolak pilihannya, Min Hyori yang sempurna demi seorang Kim Taehyung.

Keluarganya Taehyung adalah keluarga baik-baik, terpandang walaupun bukan dari kalangan bangsawan. Namun bukan itu masalahnya. Semua masalah ada pada Taehyung itu sendiri. Lelah sendiri dia memikirkannya. Tingkah anak itu, cara bicaranya, semuanya membuat Nyonya Jeon sakit kepala.

"Sebelum menginginkan cucu yang paling utama saat ini adalah memperhatikan tata krama anak itu."

Somi membalas tatapan ibunya heran.

"Jujur saja dia tidak pantas menjadi bagian dari manor ini, Somi."

"Ibu.. tidak berniat memisahkan mereka, kan?"

Nyonya Jeon kembali melihat ke depan. Entah pada apa.

"Tidak.. sudah terlambat untuk yang satu itu."

Somi tau, dia sadar ibunya pasti punya rencana untuk Taehyung. Tidak tahu rencana seperti apa yang jelas dia tidak cukup berani menanyakannya.

Ibunya sayang pada Jeongguk. Sangat-sangat menyayangi kakaknya sampai dia yakin ibunya tidak akan menyakiti Taehyung, karena itu juga akan menyakiti Jeongguk.

Benar begitu, kan? Karena semua orang tahu mereka saling mencintai.. seperti yang selalu mereka tunjukkan.




Tbc~


Halohaloo terimakasih sudah membaca ✨

Continue Reading

You'll Also Like

11K 1.4K 24
One shot yang dibuang sayang
103K 10.3K 24
G A T E KOOKV SERIES JEON JUNGKOOK TOP KIM TAEHYUNG BOT ©R H I E C H I E R I I E
1.5K 228 21
Sequel From Song Of The Moon Giselle berhasil memanggil Jiwa Dewa Bulan dengan nyanyiannya dan kembali memutar waktu. Bersaing dengan waktu untuk seg...
3.8K 324 9
hanya beberapa cerita random yang muncul saat sedang gabut... Always vottom. bxb !!!