Just Say Yes,Please!?!

Od TembokPutih

394K 8.7K 124

Dia yg tidak seharusnya kukenal Dia yg tidak seharusnya mndapatkan perhatian Kepadanya hatiku terlanjur jatuh... Více

Ray Gerrick Anderson
He or She,Who's Crazy?!?
Introduce Of Me
Yes or No!!?!
What Happen to The Angel?!?
TikTok,It's a Long Time
Rain Make it Happen
Different
Look Around
Weird Position
He's not good but not bad too

"Little Naughty Girl"

47.3K 1.1K 7
Od TembokPutih

Ray gerrick hunderson,

Saat ini aku tengah berdiri di kantor baruku, Rco.Group. Ini semua karna perintah kakek yang menginginkan aku berada disini. Masih kuingat jelas ucapan kakekku tadi malam,  yang membuatku mau tak mau harus menuruti permintaannya.

Flashback on,

Malam hari itu kakek menatap nanar kearahku. Tak biasanya beliau terlihat lebih tua dan rapuh seperti itu. Aku yang selalu dengan santai melenggang keluar rumah tanpa diperdulikan maupun memperdulikannya kali ini dan untuk pertama kali sejak kepergian 'mereka', suara berat setengah serak itu kembali menegurku. Suara itu meminta waktuku untuk bicara empat mata pertama kalinya. "Ray, kau tahu aku sudah sangat tua. usiaku mungkin tak lama lagi. Tapi sampai saat ini aku masih melihat kau sendiri dan tak ada yang mengurusmu. Aku lelah ray, aku sama seperti kakek-kakek lainnya. Aku butuh cucu. Apa lagi yang kau cari, Ray?? Hampir semua tempat sudah kau kunjungi, untuk liburan ataupun bermain wanita walaupun tak satupun hingga saat ini yang kau perkenalkan padaku. Aku berusaha menerima dan tak mengganggumu. Tapi, saat ini semua keinginanmu sudah kau dapatkan. Kenapa kau tidak bisa berusaha sedikit saja mengerti apa yang benar-benar kakek inginkan?"

Nafasku tercekat. Aku tahu suatu hari nanti beliau pasti akan membahas hal ini. Aku menatap mata yang melihat nanar kearahku itu. Aku tahu kakek akan sampai pada batasnya, dan kali ini aku harus bicara dengannya "Jujur, Aku belum siap kakek. Permintaanmu itu aku tahu yang kau maksudkan aku harus meneruskan perusahaanmu tapi hal itu hanya akan membuatku terbelenggu dalam dunia bisnismu saja. Aku sudah bilang aku tidak menginginkan hal itu. Aku punya jalanku sendiri, aku punya bisnisku sendiri. Soal wanita? ayolah kek kau tahu aku tidak dan belum menemukan yang tepat untukku, bagaimana aku mau menikah dan membuatkanmu anak? kalau kau ingin instant kau bisa mengambil dari panti asuhan, kan? dan aku tahu itu bukan hal baru bagimu. Kalau kau mulai ingin menekanku seperti ini, justru ayah yang tidak mengerti perasaanku! Jangan buang waktuku dengan ucapan sedihmu yang seolah-olah kau benar-benar butuh aku seperti itu! Kakek masih bisa menyuruh Hendrick untuk memimpin perusahaan. Si anak unggulan dan kebanggan cucu kakek itu. Jadi kakek tidak perlu repot-repot mencampuri urusanku lagi!!"

"Tapi, kakek sudah tua, Ray. Kakek hanya ingin kau menggantikan Ayahmu. Hendrick juga sibuk saat ini karena dia sudah banyak menggantikanmu di anak perusahaan yang lain. Tidak mungkin kakek merepotkannya terus. Bagaimanapun juga, banyak orang yang bergantung hidupnya pada perusahaan ini, Ray. Jangan egois, nak."

Aku menghela napas berat. Kuakui selama ini aku tidak pernah terlibat langsung dengan bisnis yang dimiliki kakek. Tapi, bukan berarti aku tidak bisa berbisnis. Tanpa sepengetahuan kakekku, aku memiliki perusahaan sendiri dan kini juga sedang maju pesat. Sebenarnya mengikuti kemauan ayahku itu tidak sulit. Hanya saja jika aku menyetujui permintaannya dia hanya akan terus mengatur hidupku. Dia dan 'cucunya yang lain' itu hanya akan membuatku kembali ke masa dimana hanya 'mereka'lah yang mau peduli denganku dan aku akan kembali menjadi nomor dua dan akan selalu ada yang akan menilaiku dan mengganggapku hanya perbandingannya saja, seperti dahulu. Khususnya aku tidak suka 'diperintah' oleh orang yang mengatasnamakan sebagai kakekku ini.

Kulihat kakek menunduk dan mulai terbatuk lagi. Tapi kali ini lebih keras hingga membuat tubuhnya tersandar ke kursi. Aku menatapnya lagi. Tapi seperti sebelumnya tetap tanpa ekspresi, hingga kulihat kakek lebih tenang dan mulai berbicara lagi"Aku minta maaf, Ray. Aku tahu aku bukan kakek yang baik untukmu selama ini. Aku takkan pernah bisa menggantikan mereka, aku tahu. Tapi ini semua kulakukan demi kau dan masa depanmu. Maafkan aku ray, tapi kali ini aku terpaksa membuatmu harus setuju. Jadi kau hanya akan kuberi dua pilihan Ray. Kau harus menikah secepatnya dengan wanita pilihanku dan pimpin perusahaan, atau kau boleh memilih sendiri wanita yang akan kau nikahi secepatnya dan juga pimpin perusahaan. Pilihlah yang bijak,nak. Jangan membuatku kecewa"

"Kedua pilihanmu tidak ada yang baik untukku. Semuanya hanya berpihak padamu, Pak Tua!" Aku mendengus. Aku tahu beliau licik dan selalu berusaha menang bagaimanapun caranya. Jadi aku tidak ingin menuruti kemauannya yang aku tahu hanya akan memberi keuntungan baginya, tapi tidak bagiku.

Kakek kemudian tersenyum. Senyuman licik yang biasa diperlihatkannya saat ingin menjalin bisnis dengan kolega-kolega asingnya. Dan aku tahu itu pertanda yang tidak bagus.

"Baiklah, kalau kau tidak mau, tidak apa. Hanya saja kau tahu aku bisa melakukan apa saja untuk membuatmu menderita jika kau memilih untuk tidak menerima salah satu pilihanku itu. Tentu saja akan kupastikan hidupmu tanpa warisanku akan benar-benar hancur. Kau tahu aku tak akan pernah main-main dengan ucapanku, nak. Semua yang kau miliki saat ini tetap bersumber dariku dan akan dengan mudah bagiku untuk menariknya apalagi menghancurkan semua yang telah kau bangun dan miliki. Atau jika kau mau bekerjasama dengan menjadi anak baik, maka kau harus memilih salah satu pilihanku. Kau harus melaksanakannya dengan baik, hingga hal yang kutunggu-tunggu yaitu seorang cucu sebagai penerus baru perusahaan ini akan segera terkabul. Aku juga bisa pastikan semua warisanku jatuh ke tanganmu. Bukankah itu tawaran yang baik,ray?aku tahu itu hahahah"Ucapan skakmatnya yang panjang kali lebar itu mematahkan prinsip yang awalnya kubangun untuk lepas darinya. Asal kalian tahu, pak tua ini benar-benar iblis dari para iblis. Aku tahu betul seberapa banyak ucapan yang beliau sebutkan menjadi kenyataan hanya karena ketidakpatuhan pada perintahnya itu. Aku tahu beliau hanya ingin memanfaatkanku, tidak lebih.

"Kakek macam apa kau ini?? Kau lebih memilih menyiksa anakmu daripada perusahaan itu?!?" Aku meremas rambutku. Ini pilihan yang buruk. Dan pilihan itu hanya akan merubah hidupku selamanya. Ditambah lagi ucapanku sebelumnya soal ketidaksiapanku untuk semua impiannya itu benar-benar bukan sandiwara belaka.

Kakek berdiri dari kursi sambil memegang tongkatnya, beliau menepuk pundakku, "Ya,tentu saja! Jika itu adalah pilihan yang lebih baik untukku. Terima saja, toh ini tidak merugikanmu, yakan?" Dapat kulihat seutas senyum kecil itu terpampang di wajahmu sebelum beliau melangkah menuju kamarnya.
"Akhhhh..baiklah, baiklah jika itu memang keinginanmu, Pak Tua. Aku setuju." Aku mengerang kesal. Tak ada pilihan, dan tak ada untungnya aku melawan pak tua satu itu.-__-

Kakek melambaikan tangannya sambil tetap berjalan pelan menuju kamar. Pak tua itu tertawa keras,"Hahaha, bagus Ray. Kau telah membuat keputusan yang tepat. Jadi pilihan keberapa yang kau pilih, nak?" Kakek mendadak menghentikan langkahnya, tanpa membalikkan tubuhnya menatap kearahku. Aku tahu beliau tak sabar menunggu pilihanku. Yah walaupun sebenarnya kedua pilihan itu sama buruknya bagiku.-__-'

"Yang kedua, aku memilih yang kedua kek!" Jawabku setengah hati. Tentu saja aku belum menerima sepenuhnya permintaan pak tua yang seenaknya ini.

"Aku bangga padamu, nak. Jangan buat aku, ayah dan ibumu kecewa, Ray." Kemudian kakek berbalik sebentar dan tersenyum lalu berlalu meninggalkanku yang masih berkutat dengan pikiranku sendiri.

Flashback off..

Kembali pada kenyataan, aku kini telah berada di perusahaan pusat yang kakekku miliki. Yah, sesuai perjanjian aku harus mulai meneruskan perusahaan ini untuknya. Sepertinya aku kembali terikat.

"Pak Ray, Saya Diandra. Sekretaris baru anda. Mari pak saya antarkan ke ruangan anda." Seorang gadis yang yah tidak jelek dengan senyum-yang aku tahu itu dipaksakan-_-' berbicara kepadaku. Aku menilai penampilannya, dan kupikir dia cukup cocok jadi sekretarisku. Hmm tapi tentunya akan lebih baik kalau roknya yang sejak tadi ditarik-tariknya itu dibiarkan apa adanya. Toh dia pikir aku bernafsu melihatnya?Hah terlalu percaya diri kalau begitu.-.-

"............." Aku memilih diam tanpa menanggapi ucapannya.

"Pak, seluruh karyawan sudah siap berkumpul di ruang rapat. Laporan mengenai perusahaan yang bapak minta kemarin sudah siap. Bapak bisa melihatnya nanti."

".............."Aku tetap memilih diam, membiarkan 'dia' sekeretarisku berbicara sendiri. Pastinya aku malas rasanya harus memulai pembicaraan di hari pertama aku bekerja dengan orang-orang membosankan di kantor ini . Jadi 'diam' adalah hal paling baik yang kulakukan sekarang.

"Hmm, Bapak ingin minuman apa untuk diantar ke ruangan nanti, Pak?"

"Kopi" Kali ini aku menjawab. Pertanyaan yang sebenarnya kubutuhkan sejak tadi dia berbicara denganku.

Gadis itu tersenyum lebar mendengar jawabanku. Mendadak aku menahan cengiranku yang ingin lepas ketika melihat betapa senyum lebarnya itu memperlihatkan sebuah cabe yang menempel di gigi bawahnya. Tapi kutahan karna aku tahu bagi wanita akan sangat buruk dampaknya jika lelaki mengatakan hal itu. Jadilah kubiarkan saja"Ehm, baiklah Pak akan segera saya buatkan setelah sampai diruangan." ucapnya gugup namun senyum lebar itu tidak lepas dari bibirnya. Hal itu benar-benar membuat aku ingin mengejeknya tapi lagi-lagi kutahan sebelum mulut jahatku ini lepas kendali. Ini benar-benar hiburan pagi bagiku.. :D

Setelah itu aku dan 'sekretaris'ku itu menaiki lift tanpa ada percakapan lagi. Aku bisa melihat dari ekor mataku kalau 'sekretaris'ku sepertinya merasa terganggu dengan sifat pendiamku ini. Tapi, kenapa dia sepertinya grasak-grusuk tak jelas di sampingku? Apa dia tidak nyaman dengan rok yang ia kenakan? Lalu kenapa ia pakai?? dasar wanita! Ah,terserahlah.

"Bukkkkkkk" Sesuatu menabrakku, oh bukan seseorang ternyata menabrakku begitu kami keluar dari lift. Tapi aku terkejut melihat sesseorang yang baru kusadari adalah seorang gadis yang karena tubuhnya agak pendek dan kecil itu terpental hingga duduk terhenyak di lantai. Padahal aku yang ditabrak tidak merasakan dorongan yang begitu keras darinya, tapi efek dominonya justru besar.

"Oucchhh, sakit bodoh. Matamu kau taruh dimana hah?? Dan oh, ini benar-benar sakit, apa kau pernah jatuh terhenyak sepertiku hah? Dan ini sakit kau tahu?!? Bisa saja aku terkena kanker jantung, atau kanker otak mungkin." Aku mengernyitkan keningku melihat kelakuan gadis ini. Dia marah-marah padaku, tapi ucapannya aneh dan terdengar tidak masuk akal. Dia yang menabrakku, tapi justru aku yang disalahkan. Dan woww, roknya tersingkap akibat jatuhnya tadi. Namun sepertinya dia belum menyadarinya. Sedikit banyaknya kejadian itu memberi keuntungan bagiku, dan satu kata tentang gadis cerewet dan aneh ini, dia sexy juga.;O

Sepertinya dia menyadari arah pandanganku yang sedang melihat pemandangan indah dari pahanya yang putih mulus itu. Akibatnya gadis itu kembali membentakku,"Hei, apa yang kau lihat hahh? What?! Dasar otak mesum apa yang kau lihat brengsek?!? Beraninya kau melihat tubuhku, kau mau kucincang hah?!?" Dengan kecepatan cahaya dia menurunkan kembali roknya dan segera berdiri untuk kembali menjejaliku dengan ucapan-ucapan aliennya.

Lucu sekali. Hanya karena hal kecil itu dia seperti akan meledak padaku. Wajahnya menjadi sangat merah dengan adanya bubuk pewarna pipi yang ia pakai dan berkat marahnya itu. Padahal itukan rejeki namanya. Salah sendiri, kenapa menabrakku, yakan?^_^

"Kau!!!" Tangannya terangkat ke arah mukaku.

Sepertinya dia ingin menamparku. Berani juga gadis kecil ini. Mau tak mau senyum kecil muncul dari bibirku. Tapi segera kututupi dengan seringaian jahatku lagi. But, kenapa wajahnya melongo begitu?? Oh, hahaha. Aku mengerti. Gadis ini sepertinya mengagumi ketampananku, hingga tak sadar kalau ia ingin menamparku. Tapi kenapa bibirnya yang merah menggoda itu terbuka dan seperti meminta dikecup sihh?!? What the hell, aku bisa-bisanya langsung tertarik dengan gadis aneh ini?!! Tidak mungkin.

"Menyukai apa yang kau lihat hah?" Aku sengaja menggodanya. Aku ingin melihat ekspresinya yang lucu dan aneh itu lagi.

Dapat kulihat gadisku seperti tersadar dari lamunannya dan dengan gugup membalas ucapanku"T-tidak. Dasar tuan sok keren yang sombong. Aku bahkan tidak tertarik dengan wajahmu itu!!" Dia melengos hingga membuatku hampir tertawa melihat tingkahnya. Tapi kemudian kulihat sekretarisku tengah sibuk melambai-lambai dengan cepat sambil berusaha menyebutkan beberapa kata yang dapat menyadarkan gadis itu kalau aku adalah bos barunya. Tapi yah, aku tidak peduli. Toh sebenarnya ribut dengan gadis ini sedikit menghilangkan kejenuhanku di sini :p

"Hahh?? Apaa?!? Kau serius?? Jadi dia bos baru itu?" Aku ingin tertawa melihat wajahnya yang begitu lucu ketika akhirnya dia bisa membaca kode yang sejak tadi berusaha disampaikan sekretarisku yang kuduga adalah temannya melihat keanehan mereka yang sama tingkatannya ini. Aku lihat matanya kini melebar dan mulai sedikit berkaca. Dia takut ternyata tapi berusaha terlihat berani. Benar-benar gadis yang unik.

Lama-lama aku berada di dekat gadis aneh ini, ternyata bisa membuat 'adik kecilku' bangun. Betapa gilanya hal ini, walaupun tak kupungkiri ini gara-gara sikapnya yang begitu menyebalkan tapi justru membuatku senang meladeninya. Ditambah lagi wajahnya yang cantik dengan pipi yang chubby dan merah merona, hahh rasanya aku ingin mencubitnya. Sangat menggemaskan. Belum lagi wajahnya yang punya banyak sekali ekspresi lucu yang jika diperhatikan tidak akan pernah membosankan. Ditambah lagi tubuhnya yang setinggi lenganku itu terlihat mungil dan kini kalau kuperhatikan bentuk atas tubuhnya mulai tercetak jelas karna bajunya yang ia kenakan itu basah didepannya. Dia jadi semakin terlihat hmm..apa yaa namanya!? Menarik??

"Sudahlah Diandra tolong antarkan saya ke ruangan saya sekarang. Lama-lama berdebat dengan gadis gila ini membuatku cukup lelah, dan aku ingin istirahat dulu sebelum memulai rapat nanti." Akupun pergi meninggalkan gadis itu yang kini menganga melihatku meninggalkannya. Lucu sekali wajahnya itu seperti minta dikecup terus. Uhh, kalau bukan karena ada sekretarisku ini, pasti sudah kuseret gadis itu ke ruanganku. Well, kalian taulah apa yang ingin aku lakukan.kan?

"Apa kau bilang?!!! Aku gilaa?!? Hei bodoh berhenti!!"

Aku mendengar teriakan gadis itu di belakangku. Tidak, aku tidak ingin berbalik. Kalau aku berbalik dan melihat gadis itu lagi, aku pasti menginginkannya lebih. Dan aku tidak ingin membuat masalah besar di hari pertama aku bekerja. Akupun melangkahkan kakiku lebih cepat. Tapi bisa kudengar bunyi hentakan sepatu yang seperti mengejar langkahku. Dari ekor mataku, bisa kulihat gadis itu sepertinya kesusahan mensejajarkan langkahnya denganku. Hingga tiba-tiba tanpa kusadari, ada yang menarik ujung jasku. Mau tak mau akupun berhenti. Dan kini aku mendengar teriakan cempreng gadis itu lagi.

"Berhenti, kubilang pria idiot!!! Apa kau tuli hah, sampai tak mendengar ucapanku, dasar bodoh!!" Oke itu sudah cukup membakar habis kesabaranku. Gadis ini akan kusiksa seumur hidup karena telah berani mengataiku dengan kata-kata jahat yang keluar dari mulut kecil yang manis itu. Aku berbalik, dan melangkah kearahnya. Aku berhenti tepat di depannya hingga jarak diantara kami hanya berjarak satu langkah kecil lagi. Mataku menggelap. Bisa kurasakan aku menyeringai jahat padanya. Kini ia terlihat makin kecil di depanku. Sekilas kulihat tubuhnya sedikit gemetar. Takutkah ia padaku? Memangnya aku mengerikan?

"Beraninya kau mengataiku seperti itu, Young lady!!! Kau tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa, nona. Mulai saat ini aku tidak akan membuat hidupmu tenang. Karna kau telah berani melawanku maka akan aku pastikan kau tidak akan bisa menolaknya!" Kini bibirnya yang merah menggoda itu terlihat memucat, dan wajahnya terlihat tegang menatapku. Sepertinya kata-kataku barusan begitu mempengaruhinya. Aku jadi tidak tega melihat mata coklat hazel itu berkaca-kaca seperti ingin menangis.

Oh, persetan dengan semua ucapanku tadi. Saat ini aku hanya ingin menyentuhnya. Hanya dalam hitungan menit gadis ini mampu membuatku tergila-gila padanya, dia terlalu menarik untuk kulewatkan. Aku mengangkat tanganku di depannya, aku berniat menjentik keningnya itu.

"Hei, apa yang ingin kau lakukan?!? Kau ingin menamparku hah?!?

"Cteekk." Yap, aku menjentik keningnya pelan.

"Aww, sakit kau tahu. Apa yang kau lakukan?!? Beraninya kau melakukan itu padaku!! Ini kekerasan dalam perkantoran namanya, aku bisa melapp....." Aku sudah tak tahan mendengar ocehan mulut kecilnya yang cerewet itu jadi lebih baik mulut manisnya itu kututup. Bibirnya yang begitu menggoda membuat aku tak tahan ingin menciumnya. Ahh terlanjur sudah kupatahkan prinsip awal yang sudah ingin kubangun sebagai bos disini. Ini semua gara-gara gadis menyebalkan ini. Disaat ia ingin melanjutkan marah-marahnya, aku mengecup bibir itu pelan. Dan wow, rasanya begitu lembut, hangat dan addicted seperti kopi. Bibirnya yang kecil terasa seperti mochi saat kukecup. Aku ingin melumatnya lebih dalam lagi, tapi aku menahannya untuk saat ini. Aku bisa merasakan dirinya terdiam saat kucium. Apa ini ciuman pertamanya?!? Mana mungkin? Akupun melepas ciumanku dengannya, ia masih terdiam, tapi tiba-tiba tubuhnya seperti akan limbung. Akupun menahan tubuhnya, sedikit merasa menang karena membuat gadis itu terdiam dengan ciumanku. Aku yakin dia sangat senang telah dicium olehku yang tampan ini,hohoho. ;p

Tapi ternyata kesenanganku tak lama, dia sadar dan langsung meneriakiku lagi. Apa berteriak adalah salah satu hobinya? Tidak bisakah ia diam dan menjadi gadis penurut saja?

"Apa kau ingin lagi, hmmm?" Godaku padanya.

"Kau?!!! Beraninya kau menciumku!!! Kau pikir kau siapa??!!! Walaupun kau bosku, tapi aku tidak pernah takut padamu,dan kau tidak bisa berbuat seenaknya saja denganku tuan sombong. Dasar otak idiot!!!"Gadis itu menggeram setelah mengucapkan kembali mantra-mantra beracunnya yang membuat dia menjadi sangat terdengar menyebalkan. Namun, sebelum aku mengatakan sesuatu,tiba-tiba.....

Plakkkk. Bukkkk. Bukkkk. Jleppppp

Yah seperti itulah kira-kira. Karena ia langsung menamparku, dan menendang 'junior'-ku dengan lututnya. Lalu memukul perutku dengan tangan kecilnya, dan yang menambah sakitku adalah saat ia menginjak kaki-ku dengan hak sepatunya yang sedikit tinggi tapi runcing itu. Oh god. Wanita macam apa dia?kejam sekali!!

"Aww, its hurt! What are you doing to me?!?! Kau bisa merusak aset masa depan-ku, kau tahu!?! Akan kupastikan kau mendapat balasan yang setimpal untuk ini, Young lady!!!" Aku mengerang menahan sakit di bagian vitalku. Tendangannya benar-benar sangat terasa dan begitu menyakitkan. Aku cabut kata-kata pujianku barusan tentang betapa manis dan cantiknya dia. Gadis itu BENAR-BENAR MONSTER!

Aku masih mengerang sambil menahan bagian 'bawahku' yang kesakitan. Kemudian jari tangannya yang kecil menyentuh daguku sekilas, lalu ia membisikkan kata-kata kasarnya lagi padaku, "Upss, sakit yaa?? Syukurin. Rasakan itu, bos sok tampan yang sombong. Aku anggap kita impas saat ini. Jadi jangan pernah kau samakan aku dengan pelacur-pelacurmu yang akan memberikan apapun dan kapanpun kau mau, karena aku bukan seperti itu! Awas jika kau berani melakukan itu lagi padaku, Tuan Sombong yang lemah." Ia kabur sambil sedikit berlari meninggalkanku yang kini terduduk memegang 'junior'-ku yang nyut-nyutan akibat ditendangnya tadi. Belum lagi, kakiku yang terasa sakit saat ia menginjakku dengan sepatu hak sialannya itu.

"Awas kau dasar gadis gila!! Diandra tunjukan aku dimana ruanganku sekarang! Dan jangan memberitahu siapapun tentang ini, atau aku akan pecat kau saat ini juga!!!"ucapku marah.

Aku akan membuat kau membayar semua ini, Little girl. Lihat saja!!

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

972K 89.6K 53
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
1.1M 112K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
565K 21.7K 46
⚠️ WARNING!!! : YOUNGADULT, 18+ ‼️ hars word, smut . Tak ingin terlihat gamon setelah mantan kekasihnya berselingkuh hingga akhirnya berpacaran denga...
1.5M 138K 48
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...