Our Relationshit [KV]✔

By queen_na1

235K 25.6K 1K

Hanya cerita klasik dimana si unggulan yang jadi sorotan sekolah dan si pembuat onar yang mencoba menaklukann... More

Prolog
2| Dunia malam
3| Ciuman pertama!
4| Hari sial
5| Mabuk
6| Hampir
7| Brengsek
8| Aksi dimulai
9| Kedua kalinya
10| Ayah
11| Titik rendah
12| Sisi yang lain
13| Salah Paham
14| Tuduhan palsu
15| Kejutan takdir
16| Asing
17| Apa yang salah?
18| Cemburu?
19| Yang pertama
20| Aneh
21| Rasa yang baru; Nyaman?
22| Bermain peran?
23| 'Milikku'
24| Again
25| Tokoh utama
26| Dugaan
27| Park Chanyeol
28| "I'm lost without you"
29 | Awal baru?
30| Rumit
31| Lebih dari seharusnya
32| Batasan
33| Pertama Kali
34|Kilas Balik
35| Pulang [End]
Epilog : Kamu dan Masa Lalu
New Book~

1| Si pembuat onar

9.9K 874 20
By queen_na1

Kim Taehyung, langkahkan kakinya santai di koridor sekolah. Matanya tatap layar ponsel yang tampilkan akun media sosialnya. Beberapa kali kekeh keras karena sesuatu yang menurutnya lucu lewat di halaman sosial medianya.

"Kim Taehyung!"

Dengar suara teguran, bukannya takut, Taehyung malah dongakkan kepala dengan cengiran lebar yang terbentuk apik di wajahnya.

"Saya ssaem?" Taehyung tunjuk dirinya sendiri. Ponsel canggih nya di simpan di saku celananya.

"Kamu telat dan masih santai?" Guru yang kebetulan bertemu Taehyung berikan pertanyaan yang buat otaknya terheran-heran sejak tadi.

"Ya memang kalau telat harus panik? bukannya malah tidak ada gunanya ya ssaem? lagi pula kalau sudah telat ya mau bagaimana lagi? sekalian saja ya kan?" Taehyung jawab dengan nada bercanda yang berhasil pancing amarah sang guru.

"Kim Taehyung!"

"Ya?" 

Sepertinya berhadapan langsung dengan si pembuat onar sekolah memang selalu menguras kesabaran. Mau tak mau sang guru harus seret Taehyung untuk ikuti langkahnya ke lapangan.

"Berdiri disini sampai jam istirahat." Taehyung yang dengar kerutkan dahinya.

"Loh? kan saya mau nimba ilmu ke kelas. Kalau saya disini nanti saya ketinggalan pelajaran."

"Banyak alasan! kalau kamu tidak turuti perintah saya, nilai matematika kamu saya beri nilai D!" Setelah beri perintah mutlak, guru tersebut tinggalkan Taehyung yang berdiri diam di lapangan.
Taehyung ini walau pembuat onar tapi dia pasti laksanakan setiap hukuman yang diberikan oleh setiap guru yang pernah beri teguran padanya. Katanya sebagai bentuk tanggung jawab.

Beberapa menit berlalu, tapi masih ada dua jam sampai bel istirahat berbunyi. Taehyung sudah rutuki kepalanya yang mulai pusing. Bahkan pandangannya mulai memburam.

Ketika kepalanya semakin sulit diajak kompromi, bel sekolah berbunyi dengan keras. Berhasil buat dengungan panjang terdengar di telinga Taehyung.

Dengan cepat, pemuda itu ambil langkah menjauh dari lapangan yang telah jadi tempat pengeringannya.

Bruk!

Dengan pandangan yang mulai mengabur dan terlalu buru-buru, buat Taehyung tanpa sengaja menabrak seseorang.

Hampir saja pantatnya mencium permukaan dingin lantai koridor, tapi untungnya tangan seseorang yang ditabraknya berhasil merengkuh pinggangnya lebih dulu.

"Ck! jalan itu pakai mata!"

Tadinya Taehyung hendak minta maaf, tapi begitu suara menyebalkan yang familiar di telinganya terdengar, Taehyung pilih dongakkan kepalanya. Dapati tampang angkuh Jeon Jeongguk yang menatap matanya tajam.

"Bodoh, jalan itu pakai kaki." Taehyung balas pelan. Sepertinya sinar matahari telah menyedot seluruh energinya.

"Jangan berpura-pura lemas begitu Kim! kau tidak akan dapat perhatian dariku. Tidak sedikitpun." Dengan tanpa perasaan, Jeongguk melepaskan rengkuhan tangannya di pinggang pemuda Kim.

Ekspetasinya, Taehyung akan jatuh dan membentur lantai dengan keras. Lalu dia akan berteriak kencang dan mengundang seluruh perhatian siswa-siswi.

Namun ekspetasi Jungkook tak terealisasikan begitu si pentolan sekolah malah ambruk diatas lantai.

Jeongguk dapat tangkap wajah pucat Taehyung yang kentara sekali. Awalnya ia memang tidak percaya.

"Jangan memulai! aku sedang lapar Kim!" Jeongguk berjongkok dengan satu kaki bertumpu pada lutut.

"Hey Kim!" Jeongguk goyangkan bahu Taehyung sedikit keras.

"Jeon Jeongguk! apa yang kau lakukan?!" Park Jimin, sahabat Taehyung berteriak kencang begitu temukan Taehyung tergeletak dilantai.

"Apa? aku? kau salah paham! aku-"

Jungkook belum menyelesaikan kata-katanya begitu Park Jimin dengan cepat menyambar tubuh Taehyung untuk dibawa ke gendongannya.

Kemudian pemuda dengan marga Park itu berlari tergesa menuju ruang kesehatan sekolah. Meninggalkan Jeongguk yang menatap kearah Jimin dengan perasaan bersalah.

"Lupakan! bukan salahku! dia itu pembuat onar. Wajar saja aku tak percaya." Dengan serampangan, Jeongguk bangkit dari posisi jongkoknya.

Melangkah berlawanan arah dengan Park Jimin. Mungkin sebotol soda dingin akan membantu jalan pikirnya yang mulai kusut.

"Ada apa denganmu Gguk? Daritadi kau melamun terus." Kim Mingyu, menatap heran pada kawan baiknya.

"Aku? tidak tuh." Jeongguk kembali meneguk sodanya yang tersisa sedikit.

"Yaya, aku percaya." Ini sahutan dari Jung Jaehyun. Salah satu kawan baik Jeongguk seperti Mingyu.

"Kau sungguhan menolak Yeri?" Kali ini Eunwoo, yang masih sekumpulan kelompok Jeongguk, coba untuk menarik topik baru.

"Hm."

"Dasar! kau ini menolak primadona sekolah bodoh!" Mingyu beri satu pukulan main-main di bahu Jeongguk

"Bukan hal besar." Jeongguk membalas dengan suara datar andalannya.

Pikirannya tengah berkelana kembali ke waktu saat pemuda Kim jatuh pingsan di hadapannya.

"Apa jangan-jangan kau mulai termakan sumpah nya Kim Taehyung itu?!" Mingyu kembali bicara dengan nada menggebu-gebu.

"Oh Jeon?!" Jaehyun kini ikut menimpali. Tangannya bekap mulutnya main-main.

"Apa?! jika benar aku begitu itu berarti aku sudah mulai gila!" Jeongguk berujar garang sebelum melangkah pergi. Tinggalkan tiga kawannya yang menatap aneh kearahnya.

"Mungkin Jeongguk sudah mulai menyukai si Kim. Tapi memang harus diakui kalau si pembuat onar itu punya pesona yang luar biasa." Mingyu berbisik kearah Jaehyun dan Eunwoo yang ditanggapi baik oleh keduanya.

"Benar. Bahkan jika dulu aku belum bertemu dengan Taeyongku, aku pasti akan memacarinya." Jaehyun menimpali dengan wajah yang terlihat tertarik dengan topik pembicaraan mereka.

"Ya memang dia terlihat tampan, cantik dan manis disaat bersamaan. Tapi kelakuannya benar-benar jauh dari visualnya." Kini Eunwoo yang menimpali.

Setelahnya, obrolan panjang dengan topik random jadi pengisi antara ketiganya.

Disisi lain, Taehyung tengah merengek pada sahabatnya. Taehyung adalah tipe orang yang sulit minum obat. Jadi ketika sahabatnya memaksanya untuk minum obat, maka jurus andalannya haru dikeluarkan demi kelangsungan hidupnya.

"Jiminie~ aku mohon." Taehyung menggelayuti sebelah lengan Jimin untuk menahan tangan pemuda yang tengah menyodorkan sesendok obat padanya.

"Tidak bisa. Penyakit lambungmu sedang kambuh Tae. Ditambah kau baru saja di jemur selama 2 jam di lapangan." Jimin kembali menjulurkan sendok ke depan bibir Taehyung yang masih terkatup rapat.

"Yasudah. Tapi biarkan aku pergi ke toilet dulu." Taehyung telah memutar otaknya dari tadi. Akhirmya satu ide terlintas begitu saja diotak liciknya.

"Ck! aku tidak akan tertipu. Cepat minum obatnya Taehyung." Jimin kembali arahkan sendoknya.

"Tidak Jim! aku sudah sangat tak tahan. Aku akan mengompol disini dalam hitungan sepuluh detik!" Taehyung menggelengkan kepalanya cepat dengan tangan yang bertengger di selangkangannya.

"Yasudah cepat! setelah itu kembali kesini!" Taehyung bersorak gembira dalam hatinya. Kemudiam berlari keluar dari ruangan UKS.

Setidaknya Taehyung berhasil keluar dari serangan obat yang Jimin berikan. Walaupun perutnya memang terasa sedikit perih, tapi Taehyung tidak akan menyerah secepat itu untuk meminum obat hijau yang telihat menjijikkan.

"Mungkim aku perlu ke toilet." Taehyung kemudian berbelok kearah toilet begitu tempat itu terlihat di pandangannya. Setidaknya ia tidak berbohong pada Jimin soal pergi ke toilet.

Setelah menyelesaikan kegiatannya, Taehyung mencuci tangannya di wastafel. Namun pergerakannya harus terhenti begitu suara menyebalkan itu kembali terdengar.

"Sudah baikan?"

Dengan bringas, Taehyung mengibaskan tangannya yang basah. Membuat tetesan air merembes kemana-mana dan berjatuhan diatas lantai dingin toilet sekolah.

"Ya, dan kau tidak perlu sok perhatian." Taehyung menunjuk wajah Jeongguk dengan jari telunjuknya.

Sedangkan pemuda dihadapannya malah menampilkan seringai di bibirnya.

"Aku? jangan mimpi. Mana mungkin aku akan perhatian pada si pembuat onar. Walaupun itu harus kulakukan secara pura-pura pun, aku tetap tidak sudi melakukannya."

Kemudian Jeon Jeongguk melangkah keluar dari toilet dengan kedua tangan yang dimasukkam kedalam saku celananya.

"Cih! aku akan membuatnya bertekuk lutut di bawah kakiku."

Heyo yang mau mampir ke book pertama ku. Semoga suka dan aku juga masih butuh saran. Jadi jangan sungkan ya ;)

©queen_na1

Continue Reading

You'll Also Like

217K 19K 45
Menjadi seorang Single Parent, Kehidupan Taehyung hancur saat ia dinyatakan tengah mengandung dari seseorang yang tak di kenalnya.
2.1M 96.6K 69
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
13.2K 1.5K 11
Taehyung Alviano yang sengaja menyeret adik kelasnya, Jungkook Bagaskara agar bisa diajari cara menjadi anak nakal. ꗃ Kookv, au!lokal ©Vantekim12
361K 27.5K 40
#kookv [TAMAT] " aku namja normal, bukan gay sepertimu" "Tapi..tapi kenapa kau mau melakukan pernikahan ini?" "Ini semua hanya untuk appa" #kookv NOT...