01: 30 | KookV

By Kim_chiisgood

26.1K 3.5K 155

Abracadabra!!! ... here comes the magic spell. Sebuah keajaiban- atau mungkin kutukan? Semua yang kemudian m... More

0
1
2
3
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

4

1.1K 178 10
By Kim_chiisgood

.
.
.

Suara ketukan pintu terus terdengar saat Jeongguk masih mencoba membenahi pakaiannya.

"Cepatlah!", itu suara Mingyu memanggilnya agar segera bersiap karena mereka akan pergi ke pesta malam ini.

Selama tiga hari di ibukota dua saudara Jeon itu menginap di rumah Mingyu. Awalnya mereka akan memesan kamar hotel saja, tidak ingin lebih merepotkan namun Mingyu tentu tidak mengizinkannya.

Temannya datang dan dia punya rumah. Lalu mengapa mereka harus menginap di hotel? Tidak masuk akal karena mereka hanya akan buang-buang uang.

Memang si Jeon itu anak bangsawan tapi Mingyu kan juga kaya. Walaupun tidak banyak seperti di manor, dia juga punya beberapa pelayan yang pastinya bisa melayani dua anak bangsawan itu.

~

Lagi-lagi mereka pergi dengan mobil Mingyu. Tapi kali ini mereka menggunakan mobil yang berbeda. Mingyu harus pergi menjemput pacarnya dahulu sehingga Jeongguk berangkat dengan Somi menggunakan mobilnya yang lain.

Info dari Mingyu adalah bahwa pesta kali ini adalah satu dari yang paling luar biasa se-ibukota. Pesta ini akan dihadiri oleh banyak orang-orang kaya. Artis dan model, pengusaha muda yang kaya-seperti Kim Mingyu- dan para anak-anak konglomerat lainnya.

Jeongguk tidak begitu tertarik sebenarnya, sekali lagi dia ada disini hanya untuk menjaga Somi saja. Ini semua juga gara-gara Kim Mingyu menggoda-goda adiknya sampai Somi merengek ingin ikut.

~

Saat mereka sampai Jeongguk langsung tertarik memperhatikan rumah tempat pesta ini. Indah, berada pada area yang lebih tinggi di atas bebatuan tepi pantai. Sangat cocok untuk menghabiskan liburan musim panas.

Area lapang luas disamping rumah dijadikan tempat parkir. Berbagai jenis mobil ada disana dan tentu saja semuanya mewah.

"Ini pesta milik Jackson. Pestanya adalah yang terbaik. Kalian akan menyukainya. Aku jamin."

Mingyu berjalan di depan merangkul kekasihnya, sedangkan Jeongguk mengikuti dari belakang bersama Somi. Jeongguk tentu mengenal kekasih Mingyu, mereka sudah berpacaran cukup lama sejak kuliah.

Di depan pintu Mingyu menunjukkan undangannya kepada security yang berjaga sebelum mereka semua diizinkan masuk.
Rupanya benar, pesta ini sangat meriah. Jeongguk bisa melihat begitu banyak orang disini. Dekorasinya sudah layaknya klub malam eksklusif.

Rumah ini punya bar pribadi yang cukup besar dengan berbagai jenis minuman- alkohol maupun non alkohol-, panggung hiburan dengan lampu berwarna-warni, sudut-sudut dimana orang-orang asyik memainkan game, musik yang keras dan tamu-tamu yang menari bersama di lantai dansa menikmati dentuman musik.

Mingyu membawa mereka menemui sang pemilik pesta. Jackson orang yang ramai, penampilannya keren dengan sikap yang meledak-ledak. Sempat berkenalan sebentar sebelum Jackson mempersilahkan mereka menikmati pestanya. Oh, dia tampaknya orang yang tidak masalah menerima siapapun yang datang ke pesta nya asalkan bersama orang yang dia kenal.

Mereka berjalan lebih kedalam dan duduk pada sofa panjang disalah satu sudut ruangan. Minuman dan makanan sudah dipesan, tinggal menunggu seorang pelayan dari bar diujung sana mengantarnya.

Pesanan mereka baru saja datang saat Jeongguk berdiri menghampiri Somi dan berkata-

"Aku ingin ke toilet sebentar. Kau tetaplah disini. Jangan kemana-mana tanpa seizin ku."

Somi hanya mengangguk membiarkan Jeongguk berlalu dari sana.

.
.
.

"Jimin!! Katakan, bagaimana penampilan ku malam ini?"

Taehyung berputar-putar di depan Jimin memamerkan penampilannya. Mereka sekarang sedang berada dikamar Taehyung. Jimin harus datang menjemput karena Namjoon ternyata tidak mengizinkan Taehyung membawa mobil sendiri.

Beban sekali rasanya menjadi Jimin. Mentang-mentang sudah bersahabat dengan Taehyung dari kecil dia dapat tanggung jawab juga untuk memperhatikan anak nakal itu. Baru saja memasuki mansion besar itu saat Namjoon memanggilnya dan mewanti-wanti untuk selalu memperhatikan dan tidak meninggalkan Taehyung sendiri di pesta.

Jimin kembali memperhatikan Taehyung. Kemeja satin merah, jeans hitam yang pas memeluk kaki indahnya, anting silver panjang di salah satu telinga yang senada dengan warna rambutnya, boots hitam berkilau dan make-up tipis. Cantik sekali, terlihat manis dan sexy.

"Kau manis, cantik, sexy sekali!! Luar biasa pokoknya!! Sekarang, kalau kau sudah selesai kita segera pergi yaa?"

"Hum, baiklah. Leggo Jiminie!!!"

Taehyung berlari keluar kamar mendahului Jimin.

Sempat bertemu Namjoon lagi diruang keluarga, lagi dan lagi kakaknya itu menasihati sebelum mereka berdua benar-benar hilang di pintu mansion.

Jimin naik ke bangku pengemudi mobilnya dan Taehyung membanting diri pada bangku disebelahnya. Memasang sabuk pengaman lalu duduk manis menuju pesta. Dia sudah sangat tidak sabar bertemu banyak orang.

~

Mereka sudah sampai ditempat Jackson. Jimin memarkir mobilnya, lalu dia dan Taehyung berjalan ke arah pintu masuk untuk pengecekan tamu.

"Taehyungie, dengar ya! Jangan jauh-jauh dariku. Pokoknya bilang padaku kalau mau kemanapun. Mengerti?"

"Ishh iya Jiminie, tenang saja okee? Aku kan bukan anak kecil"

Taehyung memutar matanya. Jimin sduah bilang begini berkali-kali. Dia bosan mendengarnya.

"Ini demi kebaikanku, okay? Bisa habis aku dengan kak Namjoon kalau kau berulah lagi"

Taehyung hanya mengacuhkannya saja, berjalan duluan meninggalkan Jimin yang hanya bisa geleng-geleng kepala.

"Ohh! Taehyungie!"

Jackson berjalan cepat ke arah Taehyung sambil melebarkan tangannya meminta pelukan.

"Jackson!!" Taehyung datang dan langsung berlari masuk memeluk Jackson.

"Kau kemana saja, baby boy? Sepi sekali tidak melihatmu disetiap pesta eoh?"

"Hehe.." Taehyung melepaskan pelukannya.

"Kau sangat rindu padaku ya??" Dia tersenyum manis memainkan dagu Jackson pelan.

"Ssstt. Aku ada urusan penting, kau tahu?" bisiknya pelan sambil tersenyum aneh.

"Halah! Dia dihukum. Anak nakal ini." sambung Jimin dari belakang Taehyung.

"Jimiinnnn!!"

"Hahahaha" lihat? Sekarang Jackson juga ikut menertawakan dia.

"Tidak apa-apa cantik. Yang penting kau disini sekarang kan? Aku senang kau bisa datang ke pestaku" ucap Jackson sambil mengelus rambut Taehyung.

"Khusus untukmu akan ku bocorkan. Aku punya pertunjukan spesial malam ini. Kau harus melihatnya, oke cantik? Nikmati pestanya." dia mendekat dan mengecup pipi Taehyung kecil, berpamitan juga pada Jimin sebelum hilang lagi ditengah keramaian.

Taehyung dan Jackson memang dekat. Dekat karena mereka berdua suka pesta. Karakter Jackson yang meledak-ledak persis sama seperti Taehyung.

Jackson sayang padanya seperti seorang kakak dan dia pun tidak keberatan, cenderung malah nyaman saja rasanya melakukan skinship dengan si tuan pesta itu.

~

Mereka berdua akhirnya memilih duduk di bangku kecil berderet di dekat bar. Tempat lain sudah lumayan penuh. Mengantisipasi agar Taehyung tidak kabur, Jimin mengajaknya duduk disitu.

Mereka nampak santai menikmati minuman masing-masing. Jimin dengan koktail nya dan Taehyung dengan jus stroberi. Sebenarnya Taehyung mau pesan alkohol juga tapi Jimin tidak mengizinkannya. Salah satu peraturan dari Namjoon adalah membawa pulang Taehyung dalam keadaan baik-baik saja, dan sadar tanpa alkohol juga termasuk kedalamnya.

"Kau mau menari?" tanya Jimin saat melihat Taehyung bergoyang-goyang kecil disampingnya.

"Tidak... sebenarnya aku sakit perut Jiminie"

"Kalau begitu ke toilet sana. Apa aku harus menemanimu juga, begitu?"

"Tidak, tidak perlu. Aku bisa sendiri kok!"

"Ya sudah, pergi sana. Jangan lama loh."

~

Taehyung masuk dan bersandar pada salah satu bilik toilet. Dia berbohong, tidak benar-benar sakit perut sebenarnya. Dia hanya ingin lari sebentar dan kabur dari Jimin.

Entah kenapa perasaannya seperti tidak karuan sekarang. Tadi saat datang dia baik-baik saja, masih senang dan sangat antusias. Tapi saat mereka mulai duduk dan mengobrol sambil minum, Taehyung merasakan sedikit keanehan pada dirinya. Seperti ada sesuatu yang akan terjadi? Sesuatu akan datang? Akan ada apa? Taehyung juga tidak mengerti dengan dirinya sendiri saat ini.

Taehyung baru akan melangkah ke arah wastafel saat pintu bilik tempatnya bersandar terbuka.

"Ouhh!!" Taehyung berteriak kaget, dia tidak sempat lagi berpegangan dan langsung terjengkang kebelakang.

Syukurlah dia tidak sampai ke lantai, ternyata ada orang yang menahan nya. Anehnya Taehyung tidak segera bergerak, masih diam dan malah menutup mata.

"Permisi. Bisakah kau bangun? Agak berat dibelakang sini"

Taehyung mendengar orang itu berbicara, seorang laki-laki dengan suara dingin persis dibelakang tengkuknya.

"Oh, ah!! Iya maafkan aku!" seru Taehyung lagi. Kali ini dia dengan cepat menghindar kemudian berbalik menatap pemuda tersebut.

Pemuda yang menolongnya tadi baru akan membuka mulutnya lagi saat Taehyung menyambar dengan cepat-

"Tunggu!! Kau bilang apa tadi?" orang didepannya tampak bingung.

"Kau bilang berat? Maksudmu aku berat? Begitu? Kau baru menahan tubuhku sedikit sudah mengatakan aku berat?? Wahh, kau tidak lihat ya aku ramping begini? Yang benar saja aku berat"

Taehyung malah mengomel dengan bibir cemberut. Dia tidak suka dibilang berat, itu sama saja kalau dia gendut, kan?

Pemuda tadi, yang rupanya adalah Jeongguk hanya terdiam mengernyitkan alisnya.

"Maaf jika kau tersinggung. Aku tidak bermaksud begitu."

Lebih baik Jeongguk mengalah saja. Menurutnya Taehyung pasti orang yang cerewet. Jeongguk memperhatikan Taehyung cepat dari atas kebawah. Memang benar, dia terlihat ramping... dan juga cantik.

"Kau tampan!"

"Maaf?"

"Aku bilang kau tampan!" Taehyung berkata lagi, menatap Jeongguk sambil bersedekap tersenyum manis ditempatnya. Tadi dia terlihat marah, sekarang tiba-tiba sudah tersenyum. Aneh sekali.

Dan rupanya bukan cuma Jeongguk yang tadi sepertinya mengambil sedikit kesempatan memperhatikan Taehyung.

Jeongguk memang tampan, apalagi penampilannya malam ini yang serba hitam dari ujung rambut sampai ujung kaki terlihat sangat keren.

Mata Taehyung tentu tidak akan menolak pemandangan didepannya ini.

"Aku Taehyung! Siapa namamu?" lagi-lagi Taehyung tersenyum, kali ini lebih lebar sambil mengulurkan tangannya. Senyuman nya membuat Jeongguk terpana sejenak, manis sekali.

Jeongguk menggelengkan kepalanya mencoba mengalihkan fokus dari senyum Taehyung sebelum menjawab,

"Aku Jeongguk."

"Ohh Jeongguk. Mau minum bersama?"

"Tentu."

~

Setelah tawaran Taehyung untuk minum berdua, maka disinilah mereka sekarang. Balkon lantai dua yang menghadap langsung ke panggung hiburan dibawahnya.

Mereka duduk berhadapan di salah satu meja dengan kursi untuk dua orang.

"Aku harus menghubungi temanku dulu, takut dia khawatir"

Taehyung segera menghubungi Jimin, mengatakan bahwa dia mendapatkan teman baru dan sekarang ada di balkon lantai dua. Jimin bisa langsung menemukannya dari bawah sana, maka tidak masalah.

Jeongguk pun akhirnya teringat dia harus menghubungi Somi juga. Menitip pesan agar adiknya ikut dengan Mingyu saja karena dia ada urusan lain.

Mereka meletakkan kembali ponsel masing-masing untuk kemudian saling menatap.

Sebuah suara keras menginterupsi saat Taehyung baru akan bicara, membuat mereka mengalihkan atensi pada sumber suara tersebut. Itu Jackson, si pemilik pesta yang berdiri ditengah panggung hiburan.

"Selamat malam semuanyaa!!"

Dia berteriak keras penuh semangat dan dibalas dengan sama bersemangatnya oleh semua orang disana.

"Okay, sebenarnya aku hanya mau sedikit pamer disini" suaranya yang lucu membuat para wanita dibawah sana tertawa. Taehyung pun juga ikut tertawa.

"Malam ini tidak akan hanya menjadi pesta seperti biasanya. Aku sudah mempersiapkan pertunjukan khusus yang pasti kalian semua akan menyukainya" Jackson tersenyum kecil dengan pandangan mata menggoda dari bawah sana.

"Siapkan diri kalian! Nikmatilah!"

Tepat setelah Jackson selesai bicara semua ruangan tiba-tiba gelap gulita. Beberapa orang terdengar menarik napas kaget.

Perlahan titik-titik lampu kecil bermunculan dari dinding-dinding gelap disekitar mereka.
Suara mendesis terdengar dari speaker dan...

Wusshh...

Sekumpulan asap meledak di panggung. Semuanya mendadak hening. Tamu-tamu menoleh ke arah panggung berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Suara musik bernuansa magis mengalun pelan, memecah keheningan yang sebelumnya tercipta.

Tiba-tiba dari kepulan asap putih yang masih nampak berkilau ditengah panggung muncul bayangan yang membuat beberapa orang dibawah sana kembali terkejut.

Seorang wanita tua misterius muncul sebagai pembuka pertunjukan spesial malam itu. Pakaiannya aneh dengan tongkat kayu besar digenggaman, seperti penyihir.

Semua orang disana mulai memperhatikan, semakin tertarik dengan apa yang kira-kira akan ditampilkan.

Cring...cring...cring...

Lonceng perak kecil yang menggantung di tongkat si wanita tua berdenting.

"Ladies and gentleman..." wanita itu mulai berbicara dengan suara parau misteriusnya. Menghujam semua orang di ruangan itu dengan tatapan matanya gelap dan tajam. Seolah meyakinkan bahwa apa yang akan mereka saksikan itu bukan hanya sekedar pertunjukan tipuan sulap murahan.

"...malam ini. Malam yang magis. Ketika Mars dan Venus berada pada satu garis lurus. Ketika bumi dan langit menjadi satu. Ketika kobaran api dan aliran air menjadi teman. Ketika mimpi dan kenyataan menjadi satu... WASPADALAH!!! Kekuatan malam yang ajaib ini akan membawa kalian pada sebuah keajaiban. Lihatlah sekeliling mu dan tataplah mata-mata itu. Malam ini kalian akan menemukan, dua jiwa asing akan bersatu. Bertubrukan dalam cinta. Dream and reality are nothing but ONE!! So, BEWARE!! Biarkan cinta yang akan membawamu..."

Hening.

Semuanya terhanyut dalam setiap kata, setiap bisikan, setiap ancaman, setiap ramalan dan setiap tatapan tajam wanita tua itu.

Semua orang...

Kecuali Taehyung dan Jeongguk.

Tawa mereka membelah keheningan. Memecah suasana penuh sihir, merusak sensasi magis yang tercipta.

Si wanita tua menatap tajam dua orang yang sudah merusak pembukaan pertunjukan malam itu. Tersinggung? Sudah pasti. Jelas sekali.

Tangannya terangkat tinggi, tongkatnya bergetar membuat lonceng perak kecil diujungnya pun ikut berdenting ribut. Kepulan asap pun muncul lagi.

Dia mengarahkan tangannya kearah dua orang yang duduk di balkon lantai dua tersebut.

"WASPADALAH!! Untuk kalian yang akan merasakan kekuatannya malam ini!!" serunya penuh amarah.

Dan.. Wusshh...

Semua lampu sorot kembali menyala, para pemain lainnya muncul dari balik layar, musik bergelora riang dan pertunjukkan resmi malam itu pun dimulai.

Semua orang bertepuk tangan. Semuanya berdecak kagum. Tidak ada satupun yang menyadari apa yang terjadi pada dua orang di lantai dua balkon itu.

∆ 01.30 a.m

Saat dua pasang mata saling bertemu penuh cinta dalam sensasi aneh yang membalut seluruh tubuh mereka.

When the stars shine bright on a beautiful night ...
Abracadabra!!
... and the magic spell begins.

Tbc~

Enjoy the magic ride, everyone!

Continue Reading

You'll Also Like

80.4K 7.8K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
2.8K 286 10
jeon jungkook dan kim taehyung tumbuh besar bersama di panti asuhan. mereka telah bersama selama hidup mereka. jungkook mencintai taehyung dengan ca...
463K 4.9K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
15.6K 1.2K 11
short story gs for uke #yoontae #yoonmin #kooktae #namjin #hoseok?