Queen Of Omega《Jaeyong》✔

Od acel_kins-

1M 165K 35.2K

[Fantasy] [Omegaverse] [M] [Romance] Lee Taeyong; seorang Queen Omega yang di puja oleh seluruh Alpha, semua... Více

Prolog
One - Lost It
Two - Stupid Game
Three - Kiss
Four - Jung Strange Jaehyun
Five - I have My Own Reason
Six - Fall For You
Seven - Finally, The Alpha Has Melted
Eight - Prom Night
Nine - Both Of Us
Ten - Crazy In Love
Eleven - Can't Stop
Twelve - The Queen
Thirteen - Consequences
Fourteen - Don't Want To Give Up
Fiveteen - Destiny
Sixteen - Won't Wave My White Flag
Eighteen - I Want To Stay With You
Nineteen - Time To Say Goodbye
Twenty - I Miss You
Twenty One - Day & Night
Twenty Two - A Little Help
Twenty Three - The Plan
Twenty Four - To Meet You
Twenty Five - Become One
Twenty Six - Something Strange
Twenty Seven - Queen Omega
Twenty Eight - His Choice
Twenty Nine - Destiny II (for real)
Thirty - Lee's

Seventeen - Feels So Wrong

24.7K 4.5K 699
Od acel_kins-

SUARA rintik hujan yang deras terdengar dari balik jendela, Taeyong terduduk di ruang tamu apartemen Mingyu dengan pikiran yang melayang jauh, ada rasa berdenyut di dalam dada yang tidak bisa ia ucapkan dengan kata-kata. Taeyong tidak pernah berpikir bahwa ia akan membalas ciuman Mingyu, seolah refleks di tubuhnya bekerja lebih cepat dari pada hati dan otaknya.

Jaehyun, bagaimana keadaan lelaki itu? Taeyong mengigit bibir bawah dan memainkan jemarinya gugup, merasa sedikit tidak nyaman dengan atmosfer di sekitar, feromon Mingyu memenuhi udara dan hal tersebut membuat dadanya terasa sedikit sesak.

"Ada apa?" tanya Mingyu seraya menaruh secangkir cokelat panas di atas meja, ia mendudukkan diri di samping Taeyong, memeluk pinggul si lelaki cantik, "aku ingin menghabiskan waktu bersamamu."

Taeyong mengigit bibirnya semakin kencang hingga ia bisa merasakan asin di mulut. "Mingyu, bisakah kau membawaku pulang?"

Sebelah alis Mingyu terangkat. "Kita baru saja sampai dan di luar hujan turun cukup deras, aku tidak ingin berkendara di tengah-tengah hujan seperti ini." sejujurnya itu hanya alasan klise yang mungkin bisa berguna untuk menahan Taeyong, "lagi pula aku ingin membicarakan banyak hal bersamamu, Taeyong."

Lagi, denyutan nyeri memenuhi dada Taeyong, ia hanya bisa diam ketika Mingyu mengeratkan pelukan di tubuh, mengusap pinggul hingga punggung Taeyong. Jujur, sentuhan Mingyu membuatnya nyaman hingga tidak ingin beranjak, tapi sekali lagi, hatinya sama sekali tidak bisa menerima hal ini. Bukankah aneh?

Entah, apa ini karena Taeyong sudah bersetubuh dengan Jaehyun? Jadi ingatan tentang lelaki bermarga Jung itu jauh lebih kuat dari apapun, bahkan Mingyu yang di takdirkan untuk bersamanya tidak bisa menghilangkan bayang-bayang Jaehyun secara permanen.

Kedua kelopak mata Taeyong terpejam, ia menunduk dan tanpa sadar menyandarkan kepala di bahu Mingyu. Taeyong lelah, ia terlalu banyak berpikir. Namun sepertinya Taeyong mengambil pilihan yang salah, karena saat ia memejamkan mata, Taeyong bisa melihat wajah Jaehyun dengan sangat jelas, tersenyum padanyaㅡmenampakkan kedua titik cacat di pipi yang selalu menjadi favorit Taeyong.

"Kurasa aku tidak akan pergi menjauh lagi, aku memang belum yakin terhadap perasaanku, tapi aku ingin mencoba untuk mengenal Taeyong lebih jauh. Aku mau meyakinkan perasaanku sendiri, membuang jauh egoku dan membalas perasaanmu, Lee Taeyong. Kuharap ini belum terlambat."

Seketika kata-kata Jaehyun berputar di kepala, di saat lelaki tampan itu sudah mulai menerima Taeyong setelah ciuman panas mereka di kamar mandi sekolah. Taeyong tersenyum kecil, ia bisa mendengar suara Mingyu yang berusaha mengajaknya bicara, namun suara milik lelaki bermarga Kim itu perlahan memudar.

"Tapi ketika melihatmu bersama Alpha lain, instingku bergerak terlebih dahulu, berusaha meraih dan menggapaimu. Bibirku berbicara tanpa perintah, mengatakan bahwa kau adalah milikku dan Omegaku."

Karena saat ini, suara Jaehyun yang mengisi kepala Taeyong hingga ia tidak bisa mendengar apa yang Mingyu bicarakan ataupun suara hujan deras di luar apartment. Taeyong mengepalkan kedua tangan, ia merindukan Jaehyun, yang ingin Taeyong lakukan saat ini adalah berlari ke pelukan lelaki bermarga Jung itu.

"Aku bilang di awal jika aku akan membutuhkan waktu untuk menyukai dan membalas perasaanmu. Kurasa itu adalah omong kosong karena saat ini aku merasa bahwa aku sudah jatuh pada pesonamu."

Sekali lagi, Taeyong ingin berteriak, bertanya kepada takdir. Apakah harus seperti ini?

Perjuangannya untuk mendapatkan Jaehyun cukup sulit, Taeyong bahkan rela menurunkan harga dirinya demi menarik Jaehyun ke dalam dekapan dan mencium lelaki bermarga Jung itu terlebih dahulu. Rasanya sangat tidak adil ketika Mingyu datang secara tiba-tiba, menggapainya dengan mudah dan Taeyong sama sekali tidak memiliki kuasa untuk memberikan perlawanan.

Apakah memang ini yang takdir inginkan?

"Aku ingin kau mengandalkanku, Taeyong."

Kelopak mata Taeyong terbuka, namun ia tidak bisa melihat dengan jelas karena air mata sudah mengenang di pelupuk, jatuh perlahan di pipi putihnya. Benar, Taeyong tetap ingin mengandalkan Jaehyun meskipun lelaki itu adalah Alpha biasa, bukan Elder seperti Mingyu.

"Mingyu, biarkan aku pulang." nada suara Taeyong terdengar parau, ia berdiri dan menatap Mingyu dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, "aku tidak bisa terus di sini, aku ingin pulang."

Raut wajah Mingyu berubah menjadi tidak bersahabat. "Kau merindukan Ibumu? Kenapa menangis seperti itu? Sudah kukatakan bahwa aku masih ingin membicarakan banyak hal bersamamu." ujarnya keras kepala.

Taeyong menggeleng cepat, air mata mengalir semakin deras, ia meremas pelan dada kirinya. "Aku harus pulang, maafkan aku." setelah mengatakan itu ia berjalan cepat menjauhi Mingyu.

"Kau pikir aku akan membiarkanmu pergi begitu saja?" Mingyu tertawa kecil, ia sudah membawa Taeyong ke tempatnya, jadi tidak mungkin Mingyu melepaskan Taeyong dengan mudah, "diam di tempatmu, Lee Taeyong." ia menggunakan Elder tone-nya.

Tubuh Taeyong seketika berhenti bergerak, hanya memerlukan beberapa langkah lagi untuk mencapai pintu keluar, tapi kenapa ia malah berhenti? Napas Taeyong tersendat, tenggorokannya terasa sakit karena ia menahan tangis.

Baru kali ini Taeyong merasa begitu lemah sebagai Queen Of Omega. Ia memang tidak terpengaruh dengan Alpha tone, namun Mingyu berbeda. Taeyong bisa merasakan aura kuat yang mendominasi di sekitar lelaki bermarga Kim itu.

Mingyu berdiri di hadapan Taeyong dan menghapus air mata yang mengalir di pipi si lelaki cantik. "Kenapa kau selalu keras kepala? Aku ingin menghabiskan banyak waktu bersamamu, Taeyong."

Untuk yang kedua kali, Mingyu mendekatkan wajah dan kembali mencium Taeyong tepat di bibir, ciuman yang lebih intense dari sebelumnya karena kini lidah Mingyu menelusup masuk ke rongga mulut Taeyong.

Kepala Taeyong terdongak, ia memejamkan erat matanya, ini terasa begitu salah, Taeyong ingin pergi dari apartemen Mingyu secepatnya. Mencoba untuk mengumpulkan semua kekuatan di tubuh, Taeyong mendorong dada Mingyu dengan sangat kuat hingga punggung si lelaki bermarga Kim menghantam dinding. Oh, Mingyu tidak memasang pertahanan yang kuat.

Merasa mendapatkan kesempatan, Taeyong membuka pintu apartemen dan berlari keluar secepat mungkin, meninggalkan ponselnya di apartemen Mingyuㅡia sudah tidak perduli lagi. Bahkan Taeyong kini menutup telinganya rapat-rapat, tidak ingin mendengar teriakan Mingyu, takut bila lelaki tinggi itu kembali menggunakan Elder tone dan membuatnya berhenti.

Kaki Taeyong melangkah menuju tangga darurat, unit apartemen Mingyu berada di lantai tiga, ia bisa mencapai lobby dengan cepat, Taeyong sudah tidak memikirkan apapun lagi. Sekalipun ia tidak memiliki uang untuk naik taksi nanti, itu tidak masalah. Taeyong bisa berlari, yang terpenting ia sudah menjauh dari Mingyu.

Napas Taeyong terengah, orang-orang di lobby apartemen memperhatikannya. Taeyong berlari keluar, membiarkan hujan deras membasahi tubuh dan kini tangisnya pecah, menyatu dengan air hujan yang mengalir di pipi.

***

Jaehyun menatap keluar jendela apartemennya dengan tatapan kosong, awan hitam memenuhi langit, ia yakin bila nanti malam pasti ada badai besar. Jaehyun menghirup napas panjang, aroma hujan memasuki paru-paru dan itu membuatnya semakin merindukan Taeyong.

Apa yang harus Jaehyun lakukan untuk melawan Mingyu? Perbedaan kekuatan mereka cukup jauh, Jaehyun bisa dengan mudah tunduk di bawah perintah Mingyu dan itu sangat memuakkan.

Jika Jaehyun memohon kepada takdir, apa hubungannya dan Taeyong bisa berakhir dengan lebih baik? Demi Tuhan, ia sangat mencintai lelaki bermarga Lee itu. Beberapa kali pikiran jahat memenuhi benak Jaehyun, tentang bagaimana bila ia membunuh Mingyu dan menjadikan Taeyong sebagai miliknya, tapi itu tidak mungkin. Sudah Jaehyun katakan bahwa sangat mustahil melawan Mingyu.

Jaehyun mengusap wajah frustrasi, bagaimana keadaan Taeyong sekarang? Di mana lelaki cantik itu, apakah Taeyong bahkan sudah makan? Pikiran buruk memenuhi kepala Jaehyun, ia ingin sekali mencari Taeyong di luar sana, tapi apakah ia akan berhasil menemukan Omeganya itu? Karena sekarang Jaehyun tidak memiliki petunjuk apapun.

Pintu apartemen yang terbuka berhasil membuat Jaehyun menoleh, ia memiliki pendengaran yang cukup tajam. Iris cokelat tua Jaehyun melebar ketika melihat Taeyong berdiri di balik pintu yang kini sudah kembali tertutup, sekujur tubuh Taeyong basah kuyupㅡbahkan Jaehyun bisa melihat bila kaki Taeyong terluka. Tunggu, apa lelaki cantik itu tidak mengenakan sepatu?!

"Jaehyun.." gumam Taeyong lirih, kedua sudut bibirnya terangkat; membentuk senyuman manis dengan air mata yang merebak keluar. Tanpa menunggu lama Taeyong berlari ke arah Jaehyun, memeluk tubuh si lelaki bermarga Jung dengan sangat erat.

Perasaan bahagia memenuhi relung hati Jaehyun, ia tersenyum lebar, bahkan napasnya sempat berhenti beberapa saat. Jaehyun hanya tidak percaya karena kini Taeyong berada di sekitarnya.

Tangan Jaehyun bergerak secara otomatis, merengkuh tubuh Taeyong yang terasa begitu dingin. "Apa yang terjadi?" dada Jaehyun terasa begitu sesak, "Taeyong, kau baik-baik saja? Apa Kim Mingyu melukaimu?"

Taeyong menggeleng, ia menenggelamkan wajah di dada Jaehyun dengan air mata yang tidak berhenti mengalir. Rasanya sangat tenang dan hangat, ketika ia memeluk Jaehyun.

"Kakimu terluka.." bisik Jaehyun, suaranya terdengar parau, ia memejamkan mata dan menempelkan pipi di kepala si lelaki cantik, "kenapa kau menembus hujan seperti ini? Kau bisa sakit, Taeyong."

Apa yang terjadi? Kenapa Taeyong datang dalam keadaan basah kuyup dan kaki yang terluka? Jaehyun sungguh akan menghabisi Mingyu jika memang Elder sialan itu melukai Omeganya, walaupun nyawa yang akan menjadi taruhan, tapi Jaehyun bersedia terluka demi Taeyong.

"A-aku merindukanmu," gumam Taeyong dengan suaranya yang sedikit tersendat, "maafkan aku, maafkan aku Jaehyun." tangisnya semakin pecah, "maaf karena aku.. Hiks.. Tidak bisa melakukan apapun."

Melihat Omeganya menangis dan meminta maaf seperti ini berhasil membuat hati Jaehyun hancur. "Bukan salahmu, jangan meminta maaf." air mata mengalir di pipi Jaehyun, ia mengecup lembut dahi Taeyong, "tidak perlu merasa bersalah, sekeras apapun usaha takdir untuk membawamu menjauh dariku, aku akan tetap memperjuangkanmu, Taeyong."

Rasa bersalah di dalam hati Taeyong semakin besar, tidak seharusnya ia terbuai dengan sentuhan Mingyu di kala Jaehyun menunggunya seperti ini. Bagaimana ia bisa mengkhianati Alpha setulus Jaehyun? Takdir yang mengikatnya bersama Mingyu benar-benar memuakkan.

"Aku mencintaimu.." Taeyong berjinjit dan mengecup bibir tebal si lelaki bermarga Jung, melihat Jaehyun menangis untuknya seperti ini membuat Taeyong bahagia, "aku sangat mencintaimu."

Jaehyun terkekeh dengan air mata yang kembali mengalir, ia mengangkat tubuh Taeyong; menggendong si lelaki cantik di depan. "Aku lebih mencintaimu, sayang. Aku tidak ingin kau sakit, jadi kita perlu mengganti pakaianmu terlebih dahulu dan mengeringkan rambutmu." ujarnya lembut, tidak lupa ia memberikan ciuman basah di bibir Taeyong.

Mendengar itu Taeyong mengangguk setuju, untuk saat ini ia tidak ingin melepaskan pelukannya dari tubuh Jaehyun. Tentang hubungannya dan Mingyu, Taeyong sudah tidak mau memikirkan hal tersebut. Tolong biarkan ia menikmati waktunya bersama Jaehyun tanpa gangguan dari siapapun.

Tbc

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

917K 138K 26
[Romance] [School life] Tentang seorang ketua osis bernama Jung Jaehyun, dan seorang berandalan bernama Lee Taeyong. •Jaehyun x Taeyong •BxBㅡGAYㅡY...
549K 97.5K 34
[COMPLETE] Taeyong yang diangkat menjadi anggota keluarga Dewangga, dan harus bertemu dengan lelaki yang mencuri first kissnya. -BXB -JANGAN SALPAK...
12.5K 106 9
cerita ini lanjutan dari cerita dibalik kepolosan istriku [BOOK 35]. bagi kalian yang sudah menunggu, silahkan dinikmati~
175K 27.6K 50
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...