Aphrodite : Behind The Mask

By itz-vyy

1.1K 276 24

"Topeng seperti apa pun yang kalian pakai, mereka tetap tidak bakal bertahan lama." Yong Rachelle adalah seor... More

Intro : Aphrodite.
OO.
O1.
O2.
O3
O4
O5
O6
O7
O9

O8

67 20 8
By itz-vyy





Jemari yang sudah sekian lama hanya diam itu kini mulai bergerak kecil. Ketika gerakannya sudah mulai lemas, kelopak mata pemilik jari itu terbuka perlahan, mencoba menyesuaikan dengan cahaya yang sudah lama tidak ia lihat.

Ketika matanya sudah bisa melihat dengan jelas, ia baru sadar kalau sudah tertidur cukup lama di ruangan serba putih itu. Mirisnya lagi, si lelaki Kim tidak dapati seorang pun menunggu di depan ruangan.

Padahal, ia kira akan ada seseorang yang melihatnya dari kaca pembatas ruangan dengan raut khawatir. Mimpi saja kau Kim Taehyung.

Tidak lama usai pemikiran itu terlintas di otaknya, seseorang terlihat baru saja datang dan memposisikan diri di balik kaca pembatas ruangan itu. Dari tempat Taehyung saat itu, ia bisa melihat bahwa gadis cantik di sana mengerutkan keningnya. Lantas segera pergi setelah menyadari sosok di dalam ruangan telah sadar.

Tidak lama juga setelah gadis itu pergi, rombongan orang dengan jas putih memasuki ruangan tempat Taehyung dirawat. Lalu saat presensi orang-orang itu mulai memenuhi ruangan tersebut, samar-samar Taehyung melihat sosok gadis tadi yang pergi menjauh.

Namun, Taehyung tidak menyangka kalau orang yang pertama ia lihat saat membuka mata justru adalah gadis itu.

Rachelle termenung. Pandangannya terarah pada meja di hadapan gadis itu, tapi sejujurnya ia tidak sedang melihat apa pun. Barangkali, Rachelle terlalu sibuk memikirkan masalah yang terjadi belakangan. Serius, kejadian di pesta malam itu dan keterkaitannya dengan rahasia Rachelle, benar-benar hampir membuat Rachelle terjaga semalaman.

Kira-kira, kalau dari awal ia tidak penasaran dengan kejadian malam itu, bagaimana jadinya, ya?

Cklek ....

Suara pintu dibuka masih belum memecahkan lamunan si gadis Yong. Hingga sang mama berakhir menghampirinya dan memanggil namanya, barulah Rachelle tersadar.

"Kau ada masalah apa? Sedari pulang kerja terus mengurung diri di kamar, apa ada sesuatu terjadi di perusahaan?" Seperti biasa, mamanya selalu bicara dengan raut wajah serta suara yang tenang, tapi sorot mata berbeda.

Rachelle tersenyum tipis, lantas menggeleng. "Aku rasa hanya kelelahan, Ma." Seumur hidupnya bersama sang mama, Rachelle jarang dan bahkan hampir tidak pernah mengatakan hal ini, tapi malam itu ia meluncurkan kalimat tersebut dari mulutnya, "Bisakah Mama keluar? Aku ingin istirahat."

Ada kerutan samar di dahi wanita tua itu. Yah, mungkin ia juga heran dengan Rachelle yang mengatakan kalimat barusan. Namun, akhirnya ia tetap menuruti keinginan sang putri usai mengelus singkat ujung kepala gadis Yong itu. "Tidurlah yang nyenyak," katanya sebelum hilang di balik pintu kamar Rachelle.

Usai kepergian mamanya, si gadis Yong kembali termenung. Daksanya sudah rebah di ranjang kesayangan, biasanya Rachelle bakal guling-guling hingga rasa kantuk sendiri yang hampiri dirinya---sebab si Yong yang satu itu memang sulit tidur---tapi kali itu Rachelle cuma terus diam sambil memandangi langit-langit kamar yang dicat putih dengan lampu gantung sederhana di pusatnya.

dua buah kelopak mata jelita itu pelan-pelan terpejam. Alam bawah sadarnya telah membawa Rachelle pada tempat lain yang berada jauh di dalam ingatannya. Seperti bagian paling dasar dari lautan yang gelap, suram, dan menakutkan. Seperti itulah ingatan yang kala itu mendadak terlintas kembali dalam mimpinya.

Pernah dengar kalau tiap orang punya rahasia besar yang mereka simpan sendirian? Punya Rachelle mungkin tidak benar-benar ia simpan sendiri, tapi Rachelle tahu jelas kalau rahasianya diketahui lebih banyak orang, gadis itu bisa hancur seketika, mungkin. 

"Yoongi-ya!"

Seorang gadis dengan rambut hitam sebahu berlari kecil menghampiri sosok lelaki pemilik nametag Min Yoongi. Seperti yang sudah-sudah, gadis itu tersenyum manis begitu berhadapan dengan si lelaki Min. Kontras dengan ekspresi wajah Yoongi yang tampak malas bertemu gadis itu.

Yoongi tidak pernah paham, mengapa di dunia yang tidak menarik ini, orang-orang selalu berusaha terlihat menarik. Termasuk gadis yang saat itu menghampirinya. Yoongi juga tidak paham mengapa harus dia yang selalu jadi pusat gadis itu, padahal siswa di SMA-nya ada lebih dari seratus orang.

"Kenapa?" Si pemuda Min bertanya dengan nada ogah-ogahan.

Saat itu juga, air muka sang gadis ikut berubah kecewa. "Hei, haruskah kau menanggapi pertanyaanku dengan seperti itu?" katanya.

Yoongi menghela napas. "Jadi kenapa kau memanggilku?"

"Ah, bisakah kau menemaniku sebentar ke suatu tempat? Ada yang harus kulakukan."

Kalau boleh dikatakan dengan paling jujur, Yoongi malas sekali meladeni gadis itu. Menurut pengamatannya selama ini, ia jelas tahu kalau gadis itu sudah jatuh hati padanya, kendati si gadis juga tahu kalau hati Yoongi masih punya penghuni lain yang enggan pergi. Yoongi tidak terlalu suka berurusan dengan cinta, apa lagi waktu hatinya masih ada yang punya.

"Mau ke mana?" Lagi-lagi, si pemuda Min itu ternyata ogah-ogahan.

"Antarkan saja dulu, memang apa susahnya, sih?" Gadis itu tampak memanyunkan bibirnya kesal.

Yoongi mengacak surainya. Ketika ia hendak mengiyakan permintaan gadis itu lantaran kasihan, netranya justru menangkap presensi gadis lain di dekat sana, gadis yang telah lama mengisi hatinya tanpa mau dihempas keluar dengan mudah.

Tanpa pikir panjang, Yoongi langsung beri tolakan terhadap ajakan gadis tadi. "Ah, maaf. Aku ada urusan darurat," katanya sebelum buru-buru berlari menghampiri pujaan hatinya.

Usai kepergian Yoongi, gadis tadi meremas rok seragam sekolahnya. "Padahal, mungkin kita tidak bisa bertemu lagi, Yoongi-ya."

Kedua mata Yoongi terbelalak lebar saat kalimat tadi terdengar samar-samar dalam mimpinya. Sialan, mau sampai kapan Yoongi memimpikan gadis itu. Sepertinya ia punya dendam pada Yoongi sampai sekali pun sudah menghilang, ia masih belum juga membiarkan Yoongi melupakannya.

Si pemuda Min mengubah posisinya jadi duduk di ujung ranjang. Tangan kanannya menjulur pada nakas di samping kasur, lantas mengeluarkan sesuatu dari dalam sana. Sebuah buku bersampul cokelat yang sudah kusam, dengan lambang sekolah SMA-nya yang terpampang di sana. Iya, itu buku kelulusannya.

Sejujurnya, pemuda Min itu punya penyesalan terbesar dalam hidupnya. Tapi kalian tahunya nanti saja, kalau sekarang diberitahu, alur cerita hidupnya bakal tidak seru lagi.

Buku kelulusan itu harusnya jadi kenang-kenangan Yoongi dari masa SMA dan teman-teman masa SMA-nya. Tapi nyatanya, ada salah satu kolom foto yang kosong lantaran pemiliknya pindah beberapa bulan sebelum kelulusan, katanya karena urusan mendesak. Yoongi juga tidak tahu apa itu, mungkin karena selama ini ia terlalu acuh pada sosok tersebut. Padahal, ketika ditinggalkan tanpa kabar, Yoongi justru kelimpungan.

Kendati kolom foto sosok itu kosong, tapi namanya masih tertoreh cukup jelas di bawahnya. Nama yang Yoongi belum pernah dengar lagi selama bertahun-tahun.

"Kau sungguh tidak akan kembali lagi ...?"

Sora buru-buru pulang ke rumah saat dengar kalau suaminya telah siuman. Bukan berarti Taehyung sudah dipulangkan ke rumah. Hanya saja, wanita itu diberitahu untuk menjaga rumah sementara ibu dan ayah mertuanya akan pergi ke rumah sakit.

Sejujurnya, ia kurang senang saat mendengar kabar tadi. Di rumah masih ada pembantu dan pegawai lain, lalu kenapa Sora harus repot-repot menjaga rumah. Sejujurnya, ia juga ingin menengok kondisi suaminya.

Kalian salah paham kalau mengira pernikahan Sora dan Taehyung dilakukan tanpa cinta dari keduanya. Sora sudah jatuh cinta pada Taehyung sedari pertemuan pertama mereka. Meski gadis itu benci harus menjalani pernikahan bisnis yang bakal menguntungkan ayah kandungnya, tapi ia tetap menjalaninya karena orang yang akan menikah dengannya adalah Taehyung. Sayangnya, si pria Kim itu sepertinya tidak punya perasaan yang sama seperti Sora.

Sora menghela napas. Pernikahan bisnis dan semua yang ia jalani benaran membuatnya muak.

Wanita itu membuka pintu kamarnya, mendapati sebuah kotak diletakkan di atas kasurnya. Kening Sora mengernyit, kenapa ada kotak diletakkan begitu saja di kasurnya? Perasaan tidak ada pelayan yang melapor pada Sora kalau ia dapat paket atau semacam itu.

Penasaran, wanita itu cepat-cepat membuka kotak tadi. Namun, belum sampai lima detik selepas Sora melihat isinya, kotak itu beserta isinya dilempar ke sembarang tempat, bersamaan dengan jerit ketakutan milik Sora.

"AAAAAAA!"

Di dalam kotak itu ada sebuah boneka yang penampilannya acak-acakan dan seram, serta selembar kertas dengan tinta warna merah bertuliskan ancaman, entah ditujukkan pada Sora atau Taehyung.

'Apa kau lihat apa yang terjadi kemarin? Itu belum seberapa, selanjutnya peluruku tidak akan meleset dari jantungmu?'

[]

yaampon maap aku ngaret parah ㅠㅠ

Continue Reading

You'll Also Like

KANAGARA [END] By isma_rh

Mystery / Thriller

7.6M 551K 93
[Telah Terbit di Penerbit Galaxy Media] "Dia berdarah, lo mati." Cerita tawuran antar geng murid SMA satu tahun lalu sempat beredar hingga gempar, me...
S E L E C T E D By mongmong09

Mystery / Thriller

328K 17.3K 32
Tentang obsesi seorang pria misterius terhadap seorang gadis yang menolongnya. ---------------------------------------------------- Raina Karlova, se...
4.1M 512K 80
Pembelian Novel Version bisa di shopee momentous.publisher❤ Elbiana Angelista Dewaga, siswi cantik SMA Cendrawasih yang terkenal bersikap dingin dan...
11K 1.5K 47
DANMEI TERJEMAHAN