"Oke, jadi udah jelas kan apa yang harus kalian bawa sama apa yang bakal kita lakuin disana?" ujar Clara kepada adik kelasnya yang berada di satu kelompok dengannya
"Ngerti kak" ujar salah satu anggota kelompok disana
Clara mengangguk lalu matanya menyipit ke arah Ryan yang sedari tadi terlihat tidak fokus. Sepanjang tadi ia menjelaskan mata laki laki itu diam diam selalu melirik ke arah Adelia yang terlihat tak peduli dan malah terlihat bercanda dengan Ken dan Adora
"Ryan" panggilnya yang membuat kepala laki laki itu menoleh ke arahnya dengan tatapan datar
"Coba jelasin yang tadi aku jelasin"
Ryan melirik sekilas ke arah Adelia lalu matanya kembali menatap Clara sedangkan Bagas hanya cengo karena ia yakin bahwa Ryan tidak bisa menjawab apa yang Clara suruh
Ya iyalah, bagaimana ia bisa menjelaskan kalau sedari tadi ia hanya memerhatikan Adelia diam diam
Diam diam meskipun otaknya miring Bagas pengamat yang bagus loh ;)
Kata Ibunya sih...
" Kita kelompok 6. Hari Kamis udah harus bawa alat alat yang mau kita bawa biar hari Jumat nya gak ada yang ketinggalan. Nanti hari Jumat udah harus sampai di Sekolah jam 7 pagi sama alat dan bahan yang kita harus bawa. Nanti kita ke tempat kemah pakai bis dan tempat duduk di bis sudah diatur. Sesampainya disana nanti kita bangun dua tenda satu untuk putra dan satu lagi untuk yang putri. Disana kita juga harus bikin yel yel. Setiap anggota kelompok harus membawa peralatan yang udah dibahas tadi" ujar Ryan panjang lebar yang membuat Bagas yang berada di sebelahnya mendelik kesal sekaligus bingung
Bagaimana cowok itu bisa menjelaskan hal yang tadi dijelaskan? Padahal ia tidak mendengar
Clara terlihat terdiam sebentar lalu mengangguk puas
"Kalian tadi udah nyatat kan? Kalau ada yang ketinggalan buat nyatetnya minta ke temen kalian ya" ujar Clara yang diangguki oleh seluruh anggota kelompok
"Ga adil gila masa gue harus bawa panci lo bawa spatula doang?" protes Ken kepada Adora yang dibalas dengan delikan kesal oleh gadis itu
"Heh! Gue bukan cuma spatula doang! Gue bawa pisau ama tempat potong potong juga asal lo tau!" ujarnya tak terima
"Sama aja, gue gede gitu barangnya" jawab Ken masih dengan nada yang sama saat mengingat ia yang mendapat tugas untuk membawa panci
"Berisik lo berdua, gue disuruh bawa kompor portabel diem diem aje! Mana kompor portabel gue ada di rumah nenek gue lagi!" ujar Adelia yang sedari tadi diam akhirnya mengangkat suara dengan nada kesal
Jelasalah ia kesal, Ken mengeluh karena membawa panci dan Adora yang membawa beberapa peralatan lainnya sedangkan ia mendapatkan tugas untuk membawa kompor portabel beserta gas nya
Yang membuatnya tambah kesal adalah kompor portabelnya sekarang berada di rumah neneknya yang jaraknya lumayan jauh
Ucapan Adelia itu membuat Ken dan Adora menyengir. Mereka tadi menahan tawanya saat melihat wajah kesal Adelia saat mendapatkan tugas untuk membawa kompor portabel
"Eh Del, lo tadi disuruh bawa kompor portabel?" tanya Bagas setelah ia mengesot dari tempatnya ke tempat Adelia dan kawan kawannya
Ia lalu menepuk celananya yang kotor lalu mengalihkan perhatiannya kepada Adelia
Adelia mengangguk lesu
"Gue punya, tapi punya gue lagi ada di Rumah nenek gue"
"Kenapa ga lo minta tolong aja sama Ryan? Dia punya tuh!" ujar Bagas sambil menunjuk ke arah Ryan yang masih berada di tempatnya tadi
Adelia membuka mulutnya untuk menghalangi niat Bagas yang sudah akan memanggil Ryan
"Ryan! Woi sini lo!" panggil Bagas dengan tangan melambai ke arah Ryan
Ryan yang masih duduk di posisinya sedari tadi mengangkat satu alisnya lalu berdiri dari duduknya. Ia lalu berjalan ke tempat dimana Bagas berada lalu duduk di sebelah sahabatnya itu
Jadi sekarang posisinya adalah Adelia berada di tengah tengah Ken dan Adora sedangkan Bagas dan Ryan berada di depan mereka
"Lo punya kan kompor portabel? Adelia kompor portabelnya lagi ada di Rumah neneknya katanya" ujar Bagas kepada sahabatnya yang seharian ini lebih banyak diam
Ryan mengarahkan pandangannya ke arah Adelia yang sedang menatapnya
Sekitar 3 detik mereka bertatapan, Ryan kembali berbicara
"Ada, nanti gue bawain" ujarnya dengan tatapan yang masih terarah ke Adelia
Adelia membalas tatapan Ryan dengan berani
"Makasih" ucapnya singkat, padat, dan jelas
Adora memperhatikan mereka berdua dengan mata bulatnya itu. Sama juga dengan Ken
"Alex dimana? Dia ga bareng?" tanya Ken berusaha memecahkan suasana yang canggung itu
Bagas menggeleng lalu menunjuk ke tempat dimana Alex berada dengan dagunya
"Itu dia disitu sama Adira Alya sama Davin" ujarnya
Sontak mereka semua langsung menoleh ke arah yang Bagas tunjuk
Disana terdapat Alya yang sedang berbicara dengan hebohnya sedangkan Alex dan Adira hanya diam sambil sesekali mengangguk
Juga terlihat sesekali Alex mencuri pandang ke Adira yang tidak ingin menatap cowok itu
"Bener bener mereka tuh ya, meskipun mantan masih sayang ya balikan aja kali. Susah amat" cibir Bagas yang gemas dengan tingkah mereka berdua tanpa menyadari bahwa perkatannya membuat sepasang insan merasa tersindir
Ken dan Adora yang menyadarinya langsung melotot ke arah Bagas yang seperti belum menyadari ucapannya lalu melirik ke arah Ryan dan Adelia bergantian
Ken lalu menyikut perut Bagas dengan pelan yang membuat cowok itu mengaduh
"Aw! Apaans-" ucapan Bagas terpotong
Seolah baru menyadari sesuatu, ia langsung mengedarkan pandangannya ke arah Adelia dan Ryan
"Oohh hehe" ucapnya sambil meringis ke arah Ken yang sedang memelototinya dengan tatapan membunuh
"Kalau kalian merasa tersindir berarti- aww iya iya enggak"
Bagas merajuk, ia mengerucutkan bibirnya kesal karena Ken kembali menyikut perutnya
"Najis! Muka lo bukannya tambah lucu tambah bikin mau muntah tau gak!" ujar Adora jijik melihat wajah sok imut Bagas
Bagas mendelik kesal "Apaan sih lo! Gue cekek lo nanti ya awas!" ujarnya melirik sinis
"Bodo" jawab Adora sambil mengeluarkan lidahnya mengejek Bagas
"Gue kayaknya abis Sekolah nanti mau beli beberapa barang dulu deh" ucap Adora mengingat kalau terdapat beberapa barang yang harus ia bawa hilang
"Gue ikut deh, gue mau beli senter sama yang lain juga" ujar Adelia
"Gue juga mau ikut" ujar Ken tiba tiba yang membuat Adora mengerutkan dahi bingung
"Ngapain lo?"
"Gak tau, gue pengen ikut aja emang kenapa?" jawabnya polos
"Gue juga deh" ujar Bagas yang membuat mereka menoleh ke arah laki laki bin ajaib ini
"Lo ngapain coba?" tanya Adora dengan nada sinis
"Gue ngikutin yang lain, pada ikut ya udah gue juga ikut" jawab Bagas dengan nada sok polos seperti Ken tadi
"Ryan juga ikut ya kan?" lanjut Bagas sambil menoleh ke arah Ryan
Sebelum Ryan bersuara Bagas kembali berucap "Iya tuh katanya Ryan ikut"
Adora menghela nafas pelan sambil menggelengkan kepalanya
"Ken sama Ryan boleh ikut tapi lo gak boleh!"
*****
"Kenapa muka lo cemberut gitu? Seneng ya gue ikut?"
Adora melirik dengan tatapan membunuh ke arah kanan nya dimana ada seorang siluman yang sedang menatapnya dengan tatapan jahil
"Diem lo sebelum tangan gue keangkat untuk ngambil balok yang ada di bawah kaki gue terus gue pukul ke kepala lo!" cerocos Adora dengan satu tarikan nafas yang membuat Bagas terpana
"Lo cocok jadi rapper, bisa kalahin M & M"
"Eminem goblok!" ujar Davin sambil melempar sebuah tissue yang sudah ia bentuk menjadi bulat ke kepala Bagas yang membuat Bagas mengernyit jijik
Adora menghela nafas lelah lalu melihat ke sekitarnya dimana sekarang sudah terdapat sekumpulan anak SMA di depannya
Ya, setelah Bagas memaksa untuk ikut meskipun sudah Adora larang tetapi Adelia membolehkannya
Lebih parahnya lagi, niatnya yang hanya ingin membeli peralatan untuk kemah berdua dengan Adelia gagal total karena Bagas mengajak Alex dan Davin. Sedangkan Adelia mengajak Adira dan Alya. Oh ya, jangan lupakan Ryan dan Ken yang juga bersama mereka
"Malu gue ke Mall bareng kalian, dikira anak sma yang lagi field trip ke Mall" ujarnya dengan nada malas sambil melihat satu satu ke wajah mereka
"Gak apa apa kali gak usah malu, ini biar keliatan lo punya geng jadi lo gak insecure kalo nanti ada geng juga yang lewatin lo" jawab Davin sok tahu
"Berisik" ucap Adora kesal yang membuat Adelia tertawa kecil
"Ya udah, yuk kita ke toko Abe software, Gue mau beli senter sama yang lain disitu"
*ga sebut merek kok 😏
Ucapan Adelia diangguki oleh mereka semua, akhirnya dengan bergerombolan seperti itu mereka memasuki kawasan Mall
Setelah sejam mereka sudah membeli peralatan yang akan mereka bawa untuk berkemah nanti, Bagas meminta untuk mampir ke sebuah restoran terlebih dahulu
"Kalau gue telat makan nanti mommy gue marah terus gue sakit perut. Kalian mau tanggung jawab kalau gue sakit perut?
Katanya sih gitu
Meskipun mereka tahu itu hanya alasan saja, mereka menyetujui ajakan Bagas karena setelah mengelilingi toko mereka cukup lapar
"Dor" panggil Adelia dengan nada pelan
Adora yang berada di sebelahnya pun menoleh lalu mengangkat kedua alisnya menunggu ucapan selanjutnya dari Adelia
"Sorry banget, gue boleh pinjem dua puluh ribu gak? Gue kurang" lanjut Adelia sambil menunjukkan duit nya yang hanya tersisa 10.000
Belum sempat Adora menjawab, sebuah suara laki laki menyela nya
"Pake punya aku aja dulu" ucap seseorang yang berasal dari belakangnya
Adelia menoleh ke belakang lalu sedikit tertegun saat melihat ternyata yang menawarkannya adalah Ryan
"Gak usah" jawabnya dingin
"Gue pinjem dari Adora aja" lanjutnya sambil menolehkan kepalanya ke arah Adora kembali
Ryan berdecak kesal lalu mengambil tangan Adelia, ia lalu menyelipkan uang berwarna biru di tangan gadis itu
"Loh? Cuman dua puluh ribu" ujar Adelia masih mempertahankan nada dinginnya
"Udah gak apa apa ambil aja" jawab Ryan
"Tapi-"
"Gak usah ngebantah" sela Ryan sambil menatap Adelia tepat di mata gadis itu
Adelia membalas tatapan laki laki itu dengan tatapan datar sekaligus dingin
"Gue ganti nanti" ujarnya lalu berjalan ke arah kasir tanpa menunggu jawaban dari Ryan dan meninggalkan sebagian teman temannya termasuk Ryan yang masih berada di meja karena sudah ada juga yang memesan duluan
Ryan mematung di tempatnya. Ia lalu menghela nafas pelan lalu ikut berjalan ke Kasir untuk memesan makanannya
Sedangkan di meja, Bagas menggelengkan kepalanya prihatin
"Mck mck mck, kasihan. Kalau masih sayang ya perjuangin lah" ujarnya tanpa menyadari lagi kalau ucapannya menyindir seorang laki laki di sebelahnya yang sedang meliriknya dengan tatapan membunuh
Merasa tak dapat respon, Bagas pun menoleh lalu ia menyengir saat melihat wajah Alex yang menatapnya dengan tatapan super duper datar
"Hehe maksud gue tuh Ryan bukan lo kok" ujarnya memperjelas
Ia lalu tambah panik saat Alex berdiri dari kursinya lalu berjalan ke arah kasir untuk memesan pesanannya
"Eh eh eh jangan salah paham dulu woi!" panggil Bagas tetapi sia sia karena Alex tetap melanjutkan langkahnya ke kasir
"Etdah ini napa temen temen gue kesindir semua" ucapnya kepada diri sendiri sambil menggelengkan kepalanya tak menyangka
"Ya Allah tabahkan hati hamba yang harus menghadapi kedua teman hamba yang masih sayang sama mantannya tetapi ga bisa bersatu Ya Allah, jangan sampai hamba kayak gitu Ya Allah amin"
******
HAAAII!
aku balik lagi hihi
siapa yang gak sabar part selanjutnya? TUNJUK TANGAN!!! 🙋♀️🙋♀️🙋♂️🙋♂️ AKU GA SABAR WUHUU! aku tuh paling suka kalau di cerita wattpad pas bagian kemahnya wkwkw
TUNGGU PART SELANJUTNYA YAA! AKU EXCITED!!
semoga kalian suka yaa part ini :)
jangan lupa vote sama komen yang banyak biar aku tambah semangat nulis terus lebih cepet nulisnya hihi 🥰
see u guys di next part yaa, byee ❤