Theressa [COMPLETED]

By madebygigie

4K 562 76

[FOLLOW SEBELUM BACA] Cerita perjalanan hidup Theressa, gadis yang udah SMA tapi size anak sd yang dikeliling... More

Prolog
Theressa Savina Aurellia
Osvaldo Kevin Gustova
1 | Gebetan baru
2 | Sakit
3 | Pdkt
4 | Kepo
5 | Jatuh cinta?
6 | Jadian?
7 | Rumah Theressa
[BUKAN UPDATE]
8 | Batu nisan, Beling, dan Sakit
9 | Kepingan Kenangan Theo.
10 | Liburan dan Duri Mawar
11 | Officially, IreNico & RayAmanda
12 | Cangkemanz's Party & Info
13 | Karamnya Kapal TheressAldo
14 | Positive Vibes Queens
15 | Aubrey Adara
16 | Tamparan bagi Theressa
17 | Kenyataan pahit
18 | Keyna vs Theressa
19 | Poor Theressa
20 | Rindu Theo
21 | Theressa Hilang.
22 | Twins power
23 | He's back
24 | Basecamp Cangkemanz
26 | Jawaban dari Semua Pertanyaan.
27 | Hidden Gems.
28 | Surprise
29 | Tragedy
30 | Akhir Segalanya

25 | Comeback.

53 6 0
By madebygigie

Hai, lama nih gak ketemu kalian huhu. Maaf ya updatenya lama, aku diterjang banyak tugas kuliah huhu.
Sudah hampir mendekati ending nih babes!!! Wah gak sabar cerita ini akan ending😙😙

Btw, judulnya Comeback, karena ada yang comeback. Penasaran apa? Baca yaaa!!!🤍

Jangan lupa, jejaknya ditinggalin. Happy reading, babes❤️

Pagi ini, Theressa berangkat sekolah bersama Sabian. Mereka sudah menjalin hubungannya kembali yang sempat tertunda.

"Pasti geger nih seantero Kembang Nusa," Sabian terkekeh dibalik helm fullface nya. Theressa mengangguk sambil tersenyum dibelakang sana.

5 menit kemudian, motor sport berawarna hitam milik Sabian sudah terparkir sempurna. Theressa melepas helmnya lalu memberikan kepada Sabian.

Mereka berdua kini menjadi sorotan seluruh siswa SMA Kembang Nusa. Sabian merapikan rambut Theressa yang berantakan akibat beterbangan saat di jalan tadi.

"Nah kan udah cantik lagi bidadari kecilku." Sabian mengedipkan matanya sebelah.

"Sabian ganteng banget!"
"Mereka balikan lagi ya?"
"Iya kayaknya tuh berduaan,"
"Gak apa, bagus deh best couple banget ini mah."

Theressa dan Sabian berjalan di koridor bergandengan tangan.

Sesampainya di kelas, semuanya tercengang, namun dengan cepat mereka menetralkan raut mukanya. Sabian berhenti tepat di sebelah bangku Theressa dan mengacak pelan surai panjang Theressa dan ia berjalan ke bangkunya.

Beberapa jam berlalu, kini bel istirahat sudah berdering. Hampir seluruh siswa dan siswi pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka. Theressa dan sahabat-sahabatnya yang bertambah Sabian kini berjalan menuju kantin untuk bertemu sahabatnya yang lain.

"Re, mau pesen apa?" Kali ini giliran Nayla dan Rian yang memesan.

"Emm..." Theressa nampak berpikir sejenak, lalu ia tersenyum. "Aku pesen bakso keju sama es jeruk aja deh. Abi mau apa?" Sabian tersenyum dan menyuruh Nayla untuk memesankan makanan dan minuman yang sama dengan Theressa.

"Eh, Osvaldo sekolah nggak?" Tanya Dandi yang dijawab dengan gelengan oleh Theressa dan keempat sahabatnya.

"Apa dia tau ya kalo kita curiga sama dia?" tanya Cilla sambil memakan keripik usus ayam. Dandi mengangguk, bisa saja kan Osvaldo sudah tau bahwa dirinya dianggap menjadi tersangka?

Mereka makan dengan tentram, sesekali Dandi dan Sabian membuat lelucon untuk mencairkan suasana.

Tak lama kemudian, dari pintu kantin terlihat seorang perempuan berjalan memasuki kantin. Perempuan itu adalah perempuan yang ikut serta dalam penculikan Theressa beberapa waktu lalu. Ia berjalan ke arah tempat Theressa beserta sahabat-sahabatnya, dengan senyum sinisnya.

Keyna sampai dan berdiri di belakang Rian. Theressa membeku di tempat, ia merasa ada sesosok yang mendorongnya dari dalam sana dan ingin keluar saat melihat wajah Keyna. Gangga yang melihat wajah Theressa seperti akan meledak, ia langsung bangkit dan memeluk Theressa dari belakang. Begitu pula dengan Sabian, ia juga menggenggam tangan Theressa.

"Hai, jalang!" Sapa Keyna pura-pura ramah. Dengan ciri khasnya, Keyna memandang sahabat-sahabat Theressa dengan tatapan remeh.

Theressa sudah tidak tahan. Ia pun menutup matanya sejenak, dan sosok itu keluar dari dalam sana lalu langit pun menggelap. Petir sudah menggelegar dan berbunyi saling sahut.

Theressa maju perlahan mendekati Keyna. Terlihat jelas di wajah gadis itu ia panik dan takut. Sahabat-sahabat Theressa hanya mundur dan berkumpul di belakang Theressa.

"What do you do here?!" Theressa terus berjalan maju dan Keyna mundur. Sampai akhirnya punggung Keyna menyentuh tembok kantin. Petir semakin keras suaranya dengan kilat-kilatan yang tak henti.

"Keyna! What do you do here?!" Theressa mengambil nafas, dan saat Theressa membuang nafasnya, terlihat bayangan Theo muncul di sebelahnya.

"You! You're the worst woman in this world. Why are you still alive?" Theressa terus mendesak Keyna walau ia tahu bahwa Keyna sudah tidak bisa kemana-mana.

"Re please gua mohon ampun!" Keyna menangis sambil mencakup tangannya di depan dadanya. Theressa menggeleng, ia terus menatap Keyna tajam dengan manik matanya yang berwarna merah. Ia tidak akan memberi ampun Keyna sekarang. Ia sudah terlalu benci.

"Yo! Please ampun gua gak bermaksud nyelakain Theressa! Demi apapun Yo bantuin gua!" Keyna terus memohon bahkan kini ia berlutut di hadapan Theressa.

Rian dan yang lainnya terkejut. Mereka juga melihat bayangan Theo di sebelah Theressa. Dan lebih terkejutnya lagi, Irene berjalan mendekati bayangan itu.

"Theo..." lirih Irene. Bayangan yang berwujud Theo pun menoleh, dan menampilkan senyum manisnya kepada Irene, membuat yang ditatapnya menangis haru.

"Sebentar, bantu Theressa dulu ya." Irene mengangguk. Ia menyentuh pundak Theressa dengan tangan gemetar.

"Re, jangan terlalu kasar. Masih di sekolah." Theressa mengangguk. Irene tersenyum dan berbalik ke tempat para sahabatnya berada.

"Theo disini kak," ia memeluk Nico dan menangis disana. Nico melihat bayangan Theo yang seperti kilatan petir itu tersenyum ke arahnya dan mengucapkan terimakasih tanpa suara.

"Keyna, I'll never forgive you. Till the end of my life!" Petir menggelegar lagi dan tiba-tiba berganti dengan hujan deras. Bebarengan dengan itu, Theressa jatuh pingsan di depan Keyna. Bayangan Theo pun menghilang.

Sabian dengan sigap berlari menghampiri kekasihnya dan menggendong ala bridal style. Keyna masih gemetaran disana. Semua siswa dan siswi yang berada di kantin pun sudah bubar dan kembali ke kesibukan masing-masing.

Gangga bersama Cilla berjalan menghampiri Keyna. "Lo kenapa udah bebas?" Tanya Cilla dengan nada sinisnya. Keyna meliriknya sebentar dan mengatur nafasnya kembali.

"Iyalah bebas. Bokap gua kan berduit." Keyna berusaha bangun, namun usahanya sia-sia. Gangga mendorongnya hingga ia tersungkur kembali. Cilla melotot melihat kelakuan abangnya yang menurutnya kasar.

"Abang! Dia perempuan!" Gangga menggeleng. Ia menggenggam tangan Cilla, "Abang nggak pandang bulu. Mau dia cewek atau cowok, kalo dia nyakitin orang yang abang sayang, dia akan habis sama abang." Gangga mengecup sayang punggung tangan adiknya. Kemudian menatap dingin ke arah Keyna.

"Masalah lo sama kita belum kelar." Gangga berjalan sambil masih menggandeng tangan adiknya. Keyna menatap kepergian Gangga dan tersenyum sinis.

"Yang bilang udah kelar siapa sih? Liat aja Theressa bakal habis di tangan gua!" Keyna akhirnya bisa bangkit dan berjalan keluar kantin.

☁️☁️☁️

Sudah selama sejam Theressa belum sadarkan diri. Kini ia berada di rumah sakit. Rian dan Sabian tadi langsung membawa Theressa ke rumah sakit dan menghubungi Nadia —mama Theressa.

"Lama banget gak bangun-bangun, by." Sabian terus mengelus surai panjang Theressa dengan lembut. Begitupula dengan Sherin. Gadis kecil itu menggosok-gosok telapak tangan kakak perempuannya dengan minyak kayu putih.

"Kak Rere kalo pingsan suka gak tau diri, lama banget!" Celetuk Sherin yang mendapat sentilan pada dahinya.

"Sherin kalo ngomong suka gak tau diri, asal ceplos!" Sabian mengulang gaya bicara bocah itu. Kini gantian Sherin yang menyentil dahi Sabian.

Tak lama kemudian, setelah adegan sentil-sentilan, Theressa membuka matanya dan mengerjap beberapa kali.

"Ah kirain udah is dead." Celetuk Theressa yang membuat Sabian dan Sherin menghentikan aksi sentil-sentilan mereka. Sabian langsung mendekati gadis yang tengah berbaring itu, dan mencium keningnya berkali-kali. Sedangkan Sherin mencium pipi Theressa berkali-kali.

"Kak Rere kenapa sih pingsannya lama?"

"Kakak capek hehehe." Sherin mengangguk dan malah menyuruh Theressa untuk tidur kembali.

"Makanya tenaganya jangan dipake semua sayang," Sabian mengelus kepala Theressa dengan sayang. "Bentar ya aku panggil dokter dulu." Theressa mengangguk, dan Sabian pun berjalan keluar ruangan.

Dokter datang dan memeriksa keadaan Theressa. Sabian mengajak Sherin untuk keluar dan membiarkan dokter dan suster memeriksa keadaan Theressa.

"Kak Abi..." Sherin menarik ujung baju Sabian. "Pengen es krim..." Sherin menengadah menatap Sabian yang kini menatapnya juga.

"Kok Kak Abinya diporotin mulu Rin?" Tanya Nadia. Sherin memajukan bibirnya beberapa senti, sedangkan Sabian tertawa.

Gangga yang melihat tingkah lucu gadis kecil itu langsung berjalan menghampiri Sherin. "Sini sama abang belinya," Gangga menggandeng tangan mungil Sherin.

Nadia dan Kenzo masuk ke ruang inap Theressa, diikuti oleh Sabian dan para sahabatnya.

"Widih rombongan mana nih," Theressa pura-pura terkejut dan tertawa melihat beberapa orang yang masuk ke ruangannya. Sherin berlari sambil membawa cup kecil berisikan ice cream berwarna coklat dan merah muda.

"Pa, papa capek nggak biayain rumah sakit aku?" Semuanya menoleh terkejut saat Theressa mengatakan kalimat itu.

"Kenapa sayang?" Kenzo berjalan menndekati putrinya.

"Nggak kenapa, kalo misalnya udah capek bilang ya. Nanti Theressa pergi sama Theo aja." Theressa tersenyum tulus di muka pucatnya. Namun senyuman itu membuat seluruh orang yang ada di ruangan ini menjadi takut.

"Kak! Mau eskrim gak?" Sherin menyendokkan ice cream dan menyodorkan pada kakak perempuannya. Theressa dengan senang hati menerima suapan itu, karena ia pun sangat suka dengan ice cream.

"Abi!" Sabian mendekat saat namanya dipanggil. Ia berjalan sambil tersenyum mendekati sang kekasih. Theressa tentu saja tersenyum juga. Ia merentangkan tangannya.

"Abiii kangeeennn," Sabian hanya mengangguk di pundak Theressa dan sesekali mengusap punggung gadis itu.

"Abi, kalo Rere pergi, Abi cari cewek baru ya. Masa ganteng-ganteng jomblo." Sabian mengendorkan pelukkannya. Ia menjauhi tubuh lemah gadis itu dan menatap gadis yang sedang tersenyum manis.

"Apa-apaan ngomongnya begitu?" Theressa tertawa saat melihat muka masam Abi.

"Yaelah, itu surat wasiat!"

"Wasiat palalo. Gausah wasiat-wasiatan heh!" Dandi mengomel seperti emak-emak komplek.

"Re, kita balik dulu ya. Biar lo bisa istirahat. Mau ke basecamp dulu juga. Cepet sembuh, kanjeng." Cilla menyalami tangan kedua orang tua Theressa dan diikuti oleh sahabatnya yang lain. Cilla mencium pipi gembul Sherin dan sedikit mencubitnya.

"ABANGGG KAK CILLA CUBIT PIPI AKU!!!" Cilla langsung berlari keluar ruang inap saat mendengar teriakan dari Sherin.

"Biarin, tar Abang iket di pohon cabe." Sherin menganggukkan kepalanya. Ia percaya, Gangga bisa diandalkan.

Gegayaan banget bocil😭

"Gua diem disini dulu deh," Rian mengangguk paham. Ia mengerti, Sabian pasti masih merindukan Theressa karena mereka berdua tidak berkomunikasi setelah beberapa bulan.

Setelah semua sahabatnya pergi, kini giliran kedua orang tua Theressa dan Sherin yang berpamitan dan menitipkan Theressa pada Sabian.

"Abi, Mama sama Papa pulang dulu ya. Titip Theressa dulu. Nanti Mama dateng sana Veno kesini buat gantian jagain Theressa, kamu nanti pulang ya." Sabian mengangguk dan tersenyum pada orang yang dipanggilnya dengan sebutan "Mama" itu. Hatinya merasa menghangat saat berada diantara sahabat-sahabatnya dan berada diantara keluarga Theressa.

Theressa melihat tatapan sendu Sabian lalu mengelus lengan kekar Sabian. Membuat lelaki itu menoleh dan tersenyum ke arah Theressa.

"Everything gonna be okay, Bi." Theressa tau apa alasan kepergian Sabian ke Yogyakarta. Selain mengikuti olimpiade, Sabian pergi karena mengurus masalah keluarganya.

Sabian mengangguk dan tersenyum. Setelah itu, kedua orang tua Theressa dan Sherin benar-benar pergi dari rumah sakit itu.

To be continue...

Hai! Maaf pendek ya. Gapapa yang penting update HEHEHEHEH.

Psstt! Ada yang ganteng mau lewatttttt

Sabian Mahaswara

Dan masih ada surprise lagi, penasaran gak apaaa???😆😆😆
Jangan lupa gollow instagram dibawah ini kalo gak mau ketinggalan info dari aku!!🤍🤍

BTW, Happy 3k Reads, Theressa!💗

—Salam sayang, Gekti🍔💛

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 128K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
2M 328K 66
Angel's Secret S2⚠️ "Masalahnya tidak selesai begitu saja, bahkan kembali dengan kasus yang jauh lebih berat" -Setelah Angel's Secret- •BACK TO GAME•...
967K 14K 26
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+