Assalamualaikum / Halooo?
Pada sehat, mood bagus, gak sibuk?
Aku up lagi nihhh
Nih yg tukang tagiih najilja
Yg bertepatan dengan hari ultah ku lohh ❤
Mau ngucapin gak nihh?
Biar bikin aku bahagia gituu & makin semangat lanjutnya 🎉🎉
🌚Liat tanda kannn
Yaa ini ada adegan lebih untuk orang berontak 🌚
Moga suka yaa
Terus mau double Up gakkk?
Klo iyaaa yok SPAM komen dan Vote di tekan
140+++ VOTE for nextt
👉⭐⭐⭐👈
🔥Happy Reading🔥
"Kalau begitu berikan aku beberapa kecupan sebagai dissert untuk makan siang" Tunjuk Taehyung ke arah bibirnya.
"Oke hanya kecupan tentu saja boleh" Jungkook pun memegang kedua bahu Taehyung untuk menjadi tumpuan agar tidak jatuh setelahnya langsung mengecup bibir tebal itu berkali kali hingga di rasa cukup.
Hingga suara bantingan kuat pintu ruangan kerja menghentikan kegiatan keduanya.
"APA APAAN INI" Teriak pelaku pembuka pintu tersebut.
"Oh hai Soobin" Sapa Jungkook sambil turun dari meja kerja milik Taehyung, dengan memasang wajah biasa.
#Mana nihh yg betul nebaknya minggu laluuu, yes itu Soobin no Irene 😏
"Hyung yang barusan ku lihat itu nyatakan atau mata ku bermasalah?" Tanya Soobin masih shok.
"Ya silakan simpulkan sesuka mu Choi Soobin-ssi" Balas Taehyung kini ikut duduk tepat di sebelah Jungkook.
"Kalian ada hubungan apa sebenarnya, jelaskan pada ku hyung?" Tuntut Soobin rasanya ingin gila karena kaget.
"Ya kami berdua sedang dekat saat ini, bagaimana menurut mu?" Balas Jungkook dengan acuh mengambil makanan bawaan sepupunya ini.
"Tapi dia ini calon suaminya Irene noona, walau ku tahu hyung sangat membenci yeoja ular itu tapi masa hyung melakukan sampai seperti ini" Ucap Soobin tidak percaya.
"Jadi kau maunya bagaimana, ingin menyalahkan ku dengan berteriak bahwa aku adalah perusak hubungan noona ku sendiri" Jawab Jungkook datar.
"Tentu saja tidak hyung, aku sama sekali tidak peduli akan yeoja itu yang saat ini ku khawatir itu adalah hyung sendiri. Kalian sungguh saling mencintai atau hanya dalam hubungan saling menguntungkan" Jelas Soobin tentunya dia akan selalu di pihak Jungkook mau bagaimana pun.
"Hubungan kami ya, tolong tuan Kim di jawab aku ingin makan" Suruh Jungkook sambil menyantap makan siangnya, perutnya saat ini sangat perlu di isi.
"Kami sedang dalam status saling membutuhkan" Balas Taehyung singkat sungguh tidak membantu.
"Hyung" Rengek Soobin mulai kesal.
"Bisa di jelaskan dengan benar tuan Kim, kami hanya sedang melakukan kerja sama kecil Soobin jadi tenang tidak ada ikut campur urusan perasaan pada kontrak kami ini" Jelas Jungkook lanjut makan.
"Apa ini untuk menghancurkan pernikahan beberapa hari lagi itu?" Tanya Soobin mulai paham.
"Ya, jadi tolong tutup mulut mu hingga waktu itu tiba" Balas Taehyung datar.
"Ck ck, ku kira Anda dan ular itu memiliki perasaan yang sama walau sedikit. Tapi baguslah jika gagal mungkin aku bisa melihat yeoja itu gila karena tidak menjadi nyonya baru Kim" Ucap Soobin dengan nada senang lalu ikut membuka makan siangnya sendiri.
"Soobin ku ini memang pintar membaca situasi" Puji Jungkook senang, ya dia sangat yakin jika sepupunya ini sampai akhir pasti akan mendukungnya.
"Tentu saja, lagi pula mau hyung mau jadi perusak hubungan orang atau perebutan suami orang sekalipun hyung pasti akan menang" Balas Soobin yakin.
"Rasa jalang itu" Kekeh Jungkook.
"Itu sungguhan hyung jika pelakor semacam hyung maka pasti akan menjadi rebutan, jika tidak percaya tanya saja kepada para pembaca" Suruh Soobin, di jawab loh ya.
"Pintar sekali bicaranya, Taehyung hyung ingin ini" Tawar Jungkook pada makanannya asal bicara saja karena setahunya manusia datar ini paling tidak suka makan bekas orang lain atau berbagai.
"Suapi aku" Suruh Taehyung sungguh di luar dugaan, ke mana manusia perfeksionis biasanya itu.
"Uuhg manja sekali" Cibir Jungkook sambil memberikan satu suapan besar.
"Emm aku jadi tidak bisa di makan lagi" Soobin yang menyaksikan adegan suap suapan itu mendadak mual dan tidak nafsu makan, ya dia anti melihat hal uwu uwu jiwa irinya bergejolak ingin juga.
Setelah makanan milik Jungkook habis karena berbagi, ya sepiring berdua memang enak tapi pasti gak kenyang.
"Boss ini makan siangnya" Ucap Taehyun baru tiba, terlambat sekali.
"Taruh di sini saja, setelah itu susunlah materi rapat setelah ini" Suruh Taehyung.
"Baik boss, hai Soobin" Sapa sekretaris Taehyung itu.
"Hai, aku ikut keluar ya tidak sanggup diri ku jika berada di tempat penuh love love beterbangan ini" Soobin pun memilih keluar dari pada semua makanan di makannya tadi di keluarkan secara paksa.
"Ini tidak di makan tuan Kim?" Tanya Jungkook karena makan siang milik Taehyung ini tidak di sentuh sama sekali.
"Untuk mu saja" Balas Taehyung sudah fokus kembali ke layar komputernya.
"Oke akan ku makan" Tentu saja Jungkook tidak akan menolak makanan ini karena dia penganut makanan yang di traktir jauh lebih lezat rasanya.
Dia pun memakan makanan tentunya berasal dari restoran mewah itu dengan lahap, makanan mahal pasti sesuai dengan selera lidahnya.
"Apa enak?" Pertanyaan singkat itu membuat Jungkook berhenti mengunyah sebentar.
"Ya, mau juga?" Tawar Jungkook.
"Boleh berikan aku sedikit" Jungkook pun kembali menyuapi manusia es satu ini hingga makanan kedua mereka ini pun habis lalu di tutup dengan dissert lengkap sekali.
Setelah makan siang Jungkook pun memutuskan untuk pulang saja karena tidak ada gunanya bertahan di perusahaan Taehyung karena boss besar itu rapat toh urusannya pun telah selesai.
Sehingga kini Jungkook bersama Soobin memilih bersantai di salah satu Cafe pernah dia kunjungi dulu. Cafe ini masuk dalam list tempat sangat dia sukai karena semua menunya cocok di lidahnya.
"Hyung belum kenyang juga?" Tanya Soobin ngeri sendiri dengan apa yang di pesan Jungkook yaitu ada lima cake berbeda rasa dan tiga minuman.
"Tolong berkaca lah Choi Soobin pesanan mu itu juga banyak hanya di kurangi satu dari milik ku" Balas Jungkook sinis.
"Ah aku lupa" Kekeh Soobin pura pura polos.
"Makanya jangan asal bicara jika belum membandingkan diri sendiri" Cibir Jungkook.
"Maaf hyung tapi apa rencana hyung bersama Kim Taehyung itu di ketahui oleh kakek?" Tanya Soobin.
"Tidak jadi tolong di rahasiakan hingga tiba harinya, biar bagaimana pun Irene noona tetap lah cucunya aku takut nanti kakek jatuh sakit karena memikirkan hal ini" Jelas Jungkook merasa tidak enak.
"Tapi ku rasa kakek pasti akan tetap memihak pada mu hyung terlebih jika ingat perlakuan buruk yang telah mereka lakukan pada mu dulu" Ucap Soobin yakin.
"Soobin apa aku dulu begitu bodoh ya hingga bisa di tindas bahkan di singkirkan dengan begitu mudahnya?" Tanya Jungkook sambil mengingat memori masa lalunya.
"Akan ku jawab jujur ya hyung, saat itu hyung sangat sangat bodoh dan naif sama sekali tidak peduli akan masalah perusahaan lalu terlalu percaya akan ketiga iblis itu" Balas Soobin dengan semangat.
"Kau semangat sekali menghina ku ya, pintar" Puji Jungkook malas.
"Kan aku hanya jujur, eh pesanan kita datang" Ucap Soobin senang.
"Maaf ya lama karena karyawan lain sedang sibuk melayani yang lain" Ujar orang membawakan pesanan mereka itu.
"Tidak masalah lagi pula saat ini memang tengah sibuk sibuknya jadi kami maklum" Jawab Jungkook paham.
"Selamat menikmat—"
"Seokjin hyung?"
"Ah Soobin, sudah lama ya tidak bertemu tapi maaf aku tidak bisa bicara dengan mu dulu karena sibuk" Ucap Seokjin.
"Papa" Teriakan suara anak kecil itu membuat ketiganya langsung menoleh.
"Sayang jangan lari, maaf papa sedang sibuk jadi tidak bisa bermain dengan mu" Ucap Seokjin dengan segera memeluk putri cantiknya.
"Tapi Joonji bosan papa" Keluh sang anak itu membuat Seokjin semakin tidak enak.
"Hyung kalau bisa biar kami saja yang menjaganya" Tawar Soobin paham akan situasinya.
"Apa tidak merepotkan bagaimana dengan teman mu nanti dia tidak merasa nyaman?" Tanya Seokjin.
"Tidak apa, lagi pula aku juga suka anak kecil" Balas Jungkook tidak masalah.
"Kalau begitu tolong ya" Seokjin pun kembali ke dapur guna menyelesaikan menu masakan.
"Ayo duduk cantik" Suruh Jungkook dengan senyum gemas.
"Ahh oppa ini yang ku temui di taman beberapa hari lalukan?" Tanya Joonji dengan santai duduk di pangkuan Jungkook, iri gak tuh kalian.
"Ne oppa ingat kau princess cantik itu ya" Kekeh Jungkook baru sadar.
"Jepit rambutnya masih di simpankan?" Tanya bocah itu lagi.
"Tentu saja cantik, ingin cake?" Tawar Jungkook di balas anggukan oleh si manis.
"Hyung kenal dengan anak Seokjin hyung dari mana?" Tanya Soobin takjub akan kedekatan keduanya.
"Ya kami pernah bertemu sebelumnya, tadi kau sebut Seokjin kan serasa aku pernah dengar" Ucap Jungkook sambil berpikir.
"Ya Kim Seokjin adalah pasangan dari Kim Namjoon hyung kandungnya Kim Taehyung" Jelas Soobin seketika Jungkook paham.
"Ahh pantas aku sedikit familier dengan namanya rupanya Yoongi hyung sudah pernah menceritakannya" Ucap Jungkook ingat.
"Seokjin hyung adalah pemilik Cafe ini sekaligus chef utamanya, keren kan" Ujar Soobin bangga.
"Ya aku kagum, dia masih tetap memilih cintanya di saat semua harta pasangannya telah tidak ada" Puji Jungkook.
"Kalau hyung bagaimana?"
"Realistis saja Soobin, hidup ku sudah susah mau bertahan dengan pasangan susah juga. Hubungan itu pasti tidak akan bertahan lama walau ada kekuatan cinta di tengah tengahnya" Balas Jungkook jujur.
"Ya kalau harus bertahan dengan pasangan begitu tentu tidak bisa makan enak sepuasnya seperti saat ini. Bisa bisa malah nanti akan mengikat perut untuk menahan lapar" Ucap Soobin setuju.
Setelah Cafe mulai sepi Seokjin pun menghampiri keduanya awalnya hanya bertanya kabar namun berujung dengan perbincangan panjang, itu terjadi karena mereka cocok.
Dari percakapan itu Jungkook sedikit tahu tentang Kim Taehyung yang tidak lain adalah adik dari Namjoon, namja Kim sedang menjalin hubungan kerja sama dengannya itu rupanya memiliki kekasih sebelum bersama dengan Irene.
Hubungan keduanya berakhir itu karena Taehyung memacari yeoja satu marga dengannya, padahal usia hubungan mereka itu sudah lima tahun lebih namun kandas begitu saja karena tidak di restui.
#Ayo tebak siapa mantan Taehyung???
Jadi kesimpulannya Kim Taehyung itu normal tapi kenapa namja satu itu terlihat menikmati tiap kali mereka berciuman padahal kan lurus, lain halnya dengan dirinya yang sejak awal sudah belok.
Percakapan itu tidak terasa berjalannya hingga kini matahari sudah tenggelam bahkan Joonji sudah tertidur dalam pelukan papanya, lalu hanya sisa mereka berdua saja saat ini karena Soobin ada urusan.
"Ah tidak terasa sudah gelap" Ucap Seokjin baru sadar.
"Benar hyung, karena terlalu asik berbincang" Balas Jungkook dengan memanggil hyung karena atas suruhan Seokjin.
"Kau benar, senang bisa berbincang dengan mu Jungkook ku harap kita bisa dekat" Jungkook langsung mengangguk setuju.
"Tentu saja hyung, sebaiknya pindahkan Princess cantik ini dulu" Suruh Jungkook gemas melihat wajah pulas Joonji.
"Lalu kau bagaimana?"
"Aku di jemput hyung" Jawab Jungkook sambil melirik jam di ponselnya.
"Siapa pacar?" Tanya Seokjin sedikit kepo.
"Bukan hyung hanya rekan kerja, ah dia datang. Aku pamit ya hyung, ku usahakan akan sering datang kesini" Pamit Jungkook sambil berjalan menuju mobil hitam di depan Cafe.
"Sepertinya itu mobilnya Taehyung, tapi wajar jika mereka dekat dari Jungkook adalah adik dari yeoja akan si es batu itu nikahi. Entah kenapa rasanya sedikit aneh melihat Kim satu itu mudah dekat orang lain" Ucap Seokjin memilih masuk ke ruangannya guna menidurkan sang anak ke atas ranjang.
Sementara itu Jungkook kini sudah masuk ke dalam mobil calon suaminya sang noona yaitu Kim Taehyung sekaligus rekannya.
"Kenapa tiba tiba datang menjemput ku, bukannya ada janji dinner dengan noona ku kan?" Tanya Jungkook heran.
"Jadwalnya ku ganti menjadi kami makan di apartemen ku saja" Jawab Taehyung.
"Oh oke lalu aku ingin di bawa ke mana tidak mungkin jadi setan di antara kalian berdua kan?" Tanya Jungkook lagi.
"Kita percepat aksi kita untuk membuat pernikahan ku gagal, di mulai dari malam ini" Ucap Taehyung tanpa beban sungguh membuatnya kesal, tiba tiba menghubungi lalu bicara begini tanpa diskusikan.
"Kenapa tiba tiba?"
"Besok aku ada jadwal ke Jepang hingga beberapa hari" Jungkook akhirnya paham rupanya tuan Kim ini sangat sibuk.
"Oke jadi skenarionya adalah kau mengundang Irene untuk dinner namun malah memberikan kejutan luar biasa dengan melihat kita berdua sedang bercinta di atas kasur mu begitu?" Tanya Jungkook mulai membuat cerita di otaknya.
"Bercinta ya, kau tidak keberatan?" Balas Taehyung dengan bertanya kembali.
"Ya kalau hanya telanjang di atas ranjang dan di tindih oleh mu maka boleh asal jangan masuk saja" Jawab Jungkook yakin.
"Kenapa kau takut ku masuki?" Jungkook langsung menepuk kuat paha Taehyung sebagai balasan.
"Jangan bertanya hal aneh lagi tuan Kim ayo kita lakukan saja rencana kita hingga hasilnya sempurna" Balas Jungkook malas.
"Kau ingin makan apa karena ku yakini malam ini kau akan sibuk?" Tawar Taehyung kini sedang memarkirkan mobilnya.
"Emm aku sudah kenyang tapi aku ingin kau bertanggung jawab atas perawatan kulit karena pasti ada kekerasan fisik akan ku terima lalu traktiran untuk ku hingga hari pernikahan mu" Pinta Jungkook.
"Hanya itu tentu bisa" Jawaban itu membuat Jungkook senang.
"Terima kasih jika begitu tuan Kim semoga malam ini kita habiskan dengan penuh gairah dan keringat" Ucap Jungkook dengan usil mencium pipi Taehyung setelahnya langsung turun dari mobil.
COntohnya gini 😏
Mulus kaga tuh editan 💋💋
"Kelinci nakal" Kekeh Taehyung pelan sambil memegang pipinya yang habis di kecup itu.
Setelah itu keduanya pun tiba di apartemen milik Taehyung sebetulnya lebih mirip ke penthouse menurut Jungkook, terlalu mewah dengan dua tingkat.
Di isi dengan furnitur khas Taehyung sekali yaitu hitam dan putih terlihat monoton namun cukup nyaman, Jungkook suka.
Sementara Taehyung sedang berada di kamarnya Jungkook sibuk dengan kegiatan mengelilingi kediaman mewah ini guna melihat lihat kan ini terakhir pertama sekaligus terakhir kalinya dirinya akan berada di sini.
Jungkook akhirnya tiba di dapur mencoba mencari sesuatu untuk di makan karena setelah ini dia akan kelelahan baik fisik maupun batin, namun nyatanya isi kulkas namja Kim ini hanya ada beberapa botol jus, air, susu, telur, daging dan makanan sehat lainnya.
Dirinya saat ini sangat ingin makan yang bertepung, renyah di temani dengan soda yaitu ayam goreng.
"Percuma rumah besar jika kulkasnya tidak ada isi" Ucap Jungkook malas memilih memesan ayam dua kotak dengan rasa berbeda, ini hanya untuknya ya tidak ada kata berbagi.
Setelah puas berkeliling Jungkook akhirnya bosan karena namja Kim itu belum juga turun padahal ini lebih 30 menit, tidak mungkinkan sedang onani. Karena penasaran dia pun memutuskan untuk menuju kamar Taehyung.
Lalu masuk dengan seenaknya, tanpa ketuk pintu atau izin dari pemilik kamar berujung dengan Jungkook menyesali tindakannya barusan. Itu membuatnya harus melihat Kim Taehyung sedang memakai pakaian.
'Sial itu sexy' Maki Jungkook dalam hati.
Sexy kagak tuhhh? 🌚
Suka aku tuh liat editan kek gini 🤤🤤
"Ah maaf ku kira kau sedang apa" Ucap Jungkook tanpa rasa bersalah.
"Masuk" Suruh Taehyung membiarkan kancing kemejanya begitu saja kan Jungkook salah fokus, dosa mata tapi ena.
"Eh untuk apa?" Balas Jungkook tanpa takut langsung duduk di sudut ranjang milik Taehyung.
"Buka baju mu" Perintah itu membuat Jungkook langsung menyilangkan kedua tangannya ke bagian dadanya.
"Hah untuk apa?" Pekiknya kaget.
"Irene sudah di basemen kita mulai rencana kita" Balasan datar itu membuat Jungkook paham.
"Coba bilang yang jelas jangan singkat begitu, nah tuan Kim silakan berbaring biar aku yang melakukan semuanya" Dengan santai Jungkook mendorong Taehyung untuk berbaring ke ranjang lalu mulai membuka kemeja serta celananya.
"Yakin kau bisa?" Goda Taehyung.
"Ya itu mudah aku tinggal mencium mu lalu memberi tanda saja itu mudah" Jawab Jungkook yakin sebenarnya sedikit malu dengan keadaan hampir polos begini.
"Sungguh tapi kenapa pipi mu merah sekali, sungguh tato yang sexy" Puji Taehyung sambil mengusap pelan tato di tubuh Jungkook.
"Diam saja dan nikmati, lalu jangan menyentuh ku tanpa izin" Perintah Jungkook datar dengan berani kini duduk di pangkuan Taehyung.
"Baik tuan Jeon silakan bermain sendiri" Ucap Taehyung mencoba pasrah.
Mendengar jawaban meremehkan itu membuat Jungkook semakin kesal dengan kuat menggigit pundak Taehyung sebagai pelampiasan.
"Akh tuan Jeon bisa kita bermain lembut, aku baru tahu kau suka yang kasar" Kekeh Taehyung itu semakin memancing emosi sang kelinci.
"Diam dan balas ciuman ku" Dengan kesal Jungkook melumat bibir tebal itu di balas dengan senang hati oleh Taehyung.
Ciuman itu semakin panas dan dalam bahkan terdengar suara lumatan kuat di antara kedua buah bibir itu, namun posisi saat ini bukan Taehyung yang pasrah menerima melainkan Jungkook.
Taehyung mengambil semua permainan itu dengan melilit lidah kelinci ini sambil meremas bokong kenyal ini, bagian tubuh Jungkook yang sangat dia sukai. Kenyal, padat dan besar.
"Akhh sudah" Pinta Jungkook melepaskan ciuman itu namun Taehyung kembali melumat bibirnya tanpa henti dengan posisi dia berada di atas namja Kim ini.
Membuat keduanya bisa merasakan jika para junior mereka itu saling bersentuhan, Jungkook bisa dengan jelas tahu bahwa dia kalah ukuran.
Jungkook menarik kuat rambut Taehyung saat ini dia sangat membutuhkan oksigen bisa mati dirinya. Akhirnya namja Kim ini mengerti itu membuatnya lega.
"Idiot kau ingin membunuh ku" Maki Jungkook dengan kesal menarik lagi rambut Taehyung.
"Aku hanya ingin memperbaiki kemampuan ciuman mu" Balasan itu membuat Jungkook semakin kesal lain halnya dengan Taehyung, menurutnya melihat kelinci ini marah itu pemandangan yang lucu.
Suara pintu apartemen terbuka membuat keduanya saling bertukar seringaian tanda jika mangsa mereka telah tiba.
"Ayo kita mulai tuan Kim" Bisik Jungkook dengan menjilat pelan telinga Taehyung lalu bergerak menaik turunkan pinggulnya berulang ulang.
Membuahkan erangan dari suara berat itu, jujur itu membuat Jungkook terkejut.
"Erangan mu sexy tuan Kim senang bisa mendengarnya" Puji Jungkook setelah itu kembali melumat bibir lebih tebal darinya ini.
Hingga suara pintu di buka kasar menghentikan aksi panas keduanya, ya itu Jeon Irene dengan muka murkanya mirip setan.
"DASAR JALANG MENJAUH DARI TUNANGAN KU" Dengan kasar Irene mendorong Jungkook hingga jatuh dari ranjang lalu di tambah dengan tamparan kuat.
"BAGAIMANA BISA KAU MENGGODA CALON SUAMI NOONA MU SENDIRI" Jungkook pun kembali mendapatkan tamparan, ya dia sengaja menerima.
"Ini bukan salah ku noona, tapi Taehyung ku juga menyukai ku" Balas Jungkook memasang wajah polos.
"JALANG SIALAN MATI KAU" Teriak Irene kuat setelah itu langsung menyerang Jungkook dengan brutal sementara Taehyung hanya menonton dalam diam.
Dia ingin melihat lebih bagaimana sosok Jeon Jungkook yang sebenarnya, namja menawan dengan dua muka tentu itu lebih baik dari pada seorang jalang biasanya dia sewa.
TBCCCCC?
OR
GANTUNG?
ATAU
DOUBLE UP??
(tapi mingdep baru bisanya)
Gmnaaaa memanaskan sudah suasananyaaa?
Rela gak kalian Jungkook jadi pelakor?
Aku rencana mau double up tauu tapi gak bisa soalnya lagi gak enak badan jdi cerita gak gerak dehhh
Ku usahan sebelum puasa bakal double Up krn selama puasa aku gak bakal up cerita biar dosa berkurang dikit lah ☺☺
Satu chapter udah selesai jadi sisa satu lagi yaaa, baru habis itu libur sampe lebaran 🎉🎉
Yg mau double up mane suara nyeee?
VOTE YAA SAYYYY JANGAN LUPA ⭐⭐⭐
bye bye mindep, jangan rindu krn aku bukan Milea / Dilan🤣🤣
Vote yaa 🔪🔪🔪
⬇️⬇️⬇️
👉⭐⭐⭐👈