Revenge

Autorstwa ztnmllia

5.7K 584 610

Amelia Wulan Lesyantion Drey. Seorang putri mahkota dari kerajaan vampire dunia atas,yang bernama Hutgy. Memi... Więcej

prolog√
1. Gerhana bulan merah
2. Mate
3. Sebuah pertemuan awal
4. Dalbert Flygan
5. Demensi Manusia
6. Penuh tanda tanya
7a. Mimpi
7b. Mimpi
8. Siapakah Gilang?
9. Terungkap
10. Terbunuhnya Gilang
11. Bermain didunia Hutgy
12. Adesya dan Milka
13. Mimpi Rina
14. Nonton film
15. Murid baru
16. Pesta Ultah
17. Membeli Kelinci
18. H1 Ujian
19.H2 Ujian
20.H1 Camping
21.H2 Camping
22.H3 Camping
23.Jiwa sebenarnya
24.Berburu
26.Teror
27.Kerajaan Malaikat
28.Arman musuh?
29.Kantor Dalbert
30.Darah Suci
31.Raja kaum Scygi
32.Rumor
33. Indah sesaat

25.Sayap kecil

67 8 28
Autorstwa ztnmllia

25 February 2021

Nulis nya dari tanggal 25 February,nge publish nya tanggal 3 Maret,biasalah ya Lia habis bergelut sama drama hehe😙

______________________

Lia menganga kaget seraya membawa kepalanya terus menerus untuk melihat ke punggung belakang,yang dimana muncul sayap kecil di sana.Dia tersenyum senang,kemudian mencoba sayap kecil itu untuk terbang.

"Dalbert!! Dia bisa membawa ku TERBANG.."Teriak Lia senang saat tubuh nya terangkat ke atas.

Dalbert tersenyum lebar sambil terus menatap Lia intens,yang terbang di atas mengelilingi dirinya.Hanya beberapa detik saja fenomena itu,Lia berteriak karena sayap di punggung nya hilang begitu saja.

Dalbert dengan siap siaga di bawah sana untuk menangkap tubuh Lia,Untung saja Lia tidak terbang terlalu tinggi.Lia jatuh di pelukan Dalbert dengan badan gemetar ketakutan.

"Te-terima kasih"Ucap Lia sambil terbata.

Dalbert mengangguk lalu menurunkan badan Lia dari gendongannya."Sayap nya masih kecil dan juga lemah,Kau harus meminum darah lebih banyak lagi"Kata Dalbert sambil mengusap-ngusap kepala Lia lembut.

"Mau lanjut berburu atau enggak nih?"Lanjut Dalbert bertanya.

Lia memejamkan mata nya untuk menenangkan diri,lalu mengerucut kan bibir nya kesal."Pulang saja"Sahut nya pelan,tanpa menatap Dalbert.

Cupp

Dalbert mengecup bibir Lia singkat,Lia melotot kaget dan menutup bibir nya cepat dengan tangan,lalu memukul lengan kekar Dalbert dengan kencang.

"Aduuh sakitt"Ujar Dalbert berpura-pura, sambil mengusap lengannya yang kena pukul.

Lia mengacak pinggangnya."Gausah sok-sok an bicara informal!"Ucap Lia bernada pura-pura marah.

Dalbert terkekeh gemas,lalu bergerak memeluk Lia dari belakang untuk membawa nya terbang kembali ke rumah.

"Bilang saja kalau kau suka di cium"Bisik Dalbert seraya mengepakkan kedua sayap nya yang gagah itu.

"Tidak"Jawab Lia cepat.

"Jangan berbohong amor,pipi mu sudah memerah seperti darah"Goda Dalbert.

Lantas Lia langsung memegang kedua pipi nya yang terasa ngilu sedari tadi."Kau yang berbohong"Tuduh Lia.

Dalbert terkekeh kemudian semakin mengeratkan pelukannya untuk menghangat kan tubuh Lia,mereka terbang di bawah langit malam yang sepi.

"Kau tidak kedinginan amor?"Tanya Dalbert khawatir karena Lia mengenakan T-shirt.

"Dingin"Jawab Lia singkat.

"Berbalik lah"Suruh Dalbert.

"Kalau jatuh gimana?"

"Itu tidak bakal terjadi,ayolah nanti kau masuk angin"

"Nggak mau"Keukeuh Lia.

Dalbert menghela nafas nya,Dia membalikkan badan Lia dengan paksa,gadis itu mengeratkan pegangannya pada bahu Dalbert.Nafas nya tersengal sambil menatap Dalbert dengan tajam.

Dalbert kembali tersenyum lebar serta memandang Lia gemas,menenggelamkan kepala gadis itu di dalam pelukannya dan berkata."Tidak jatuh kan?"

Lia hanya diam di pelukan Dalbert,seperti nya pria itu sengaja terbang lambat untuk membuat nya mengantuk.Menguap lebar,Lia tetap membuat mata nya untuk terbuka.

"Tidurlah"Suruh Dalbert.

"Kalau sampe rumah bangunin ya,aku mau mandi"

Setelah mengatakan pesan itu Lia langsung terlalap.Dalbert mengusap-ngusap kepala dan juga punggung kekasih nya itu dengan lembut,tentu saja Dalbert tidak membangun kan Lia nanti karena tidak akan membiarkan kekasih nya itu untuk mandi malam.

Dalbert menyipit kan mata nya saat melihat ada dua orang berjubah berada di depan pintu rumah Lia.Terlihat dari arah pandang Dalbert,kedua orang itu sedang mengawasi sekitar.

Dengan cepat dia membuat tubuh nya dan tubuh Lia untuk tidak terlihat,sayang sekali dia tidak bisa menyamarkan aura nya.Lalu dia kembali mengamati kedua orang itu,aura nya tercium dari bangsa penyihir.Apakah orang suruhan dari Ratu Pressilia?pikirnya.

Dalbert terdiam mematung saat salah satu dari mereka menatap dirinya.Detik kemudian dia tersadar bahwa dirinya tidak mungkin terlihat dari kedua mata orang itu,mungkin mereka mulai merasakan aura nya saja.Dalbert membawa Lia berteleportasi menuju kamar.

Sesampai di kamar,Dalbert meletakkan tubuh Lia di atas kasur dengan hati-hati.Kemudian duduk di tepi kasur sambil mengusap-ngusap pucuk kepala Lia lembut.

"Bisakah aku membalaskan dendam mu?"

"Berjanji lah untuk tidak terbunuh,amor!"

"Bermohon lah kepada dewa,agar kau bisa mengubah takdir mu sendiri"

"Aku sudah terlanjur jatuh cinta pada mu,dan aku tidak akan membiarkanmu hilang begitu saja!"

"Aku berjanji akan selalu disisimu,kalau aku mengingkari nya kau bisa membunuh ku"

"Aku mencintai mu,aku anggap kau mendengar ucapan ku dan sudah berjanji untuk tetap hidup,tidak ada penolakan"

Setelah berkata sendiri seperti itu,Dalbert mengecup dahi Lia dengan durasi sedikit lama.Kemudian bergegas berteleportasi untuk menangkap kedua penyihir yang berada di depan rumah Lia tadi.

***

Vera dan Rina berjalan mengendap-endap di tengah gelap nya rumah.Jam dinding telah menunjukkan pukul 01.44 pagi,apa yang hendak mereka lakukan sepagi itu?.

"Aku mencium aura Lia,kayaknya dia udah pulang"Ujar Rina yang berada di belakang Vera.

"Hah beneran?ayo kita lari aja entar ketauan"Ucap Vera seraya menarik lengan Rina untuk membawa nya lari.Karena rumah Lia sangat besar,Vera sudah menyarankan Lia untuk membuat Lift.namun apa daya,Lia selalu menolak nya.

"Huh..huh..huh.."

Nafas mereka berdua tersengal saat memutuskan untuk berhenti di tengah lari.

"Ih main bawa aja,kan aku bisa berteleportasi"

"Emang lo tau caranya?"

"Tinggal bayangin tempat nya aja"

"Lo kan gatau tempat nya RINAA"Ujar Vera ngegas.

Rina menutup telinga dengan rapat."Iya iyaa,jangan ngegas dong"Ucap Rina sambil mencengir.

Vera menatap Rina kesal,kemudian kembali menarik Rina untuk menuju tempat yang mereka maksud.Sesampai di sana,Vera langsung membuka pintu ruangan itu menggunakan kode yang sempat dia ketahui dari Lia dulu.Untung saja Lia tidak mengganti password nya.

Mereka berdua beriringan memasuki ruangan gelap gulita itu.Setelah menutup pintu ruangan itu dengan rapat,Vera berjalan menuju di mana tempat saklar lampu berada.

Rina menganga dengan wajah takjub nya ketika lampu menerangi ruangan itu.Terlihat 7 buah rak tinggi berisi piala, dari ukuran besar hingga berukuran kecil.Dinding nya juga di penuhi dengan pajangan piagam serta kalung penghargaan.

"Ini hasil prestasi Lia dari tk"Ujar Vera.

"Waah impossible"Ucap Rina yang masih memasang wajah cengo.

"Namanya juga bukan manusia"

Rina memberhentikan aktifitas kaget nya, beralih menatap Vera dengan tajam."Kau bersahabat dengan Lia sejak kapan?"

"S-smp"Gagap Vera karena tatapan tajam dari Rina.

"Itu dia udah jadi vampire belum?"

"Be-belum"

"NAH DI SITU DIA MASIH MANUSIAAAA!"Teriak Rina.

"Mhdkmmmksmm"

Vera membekap mulut Rina."Lo jangan teriak dodol,mau kita ketauan?"

Rina menarik tangan Vera untuk melepaskan bekapan nya."Kenapa juga kamu bilang Lia bukan manusia"Kesal nya.

"Ya maap ga sengaja"Ucap Vera sambil menampilkan jari peace nya.

"Emang kenapa sih kalau kita ketauan masuk sini?"

"Ruangan ini tuh buat jadi kenangan di dunia manusia,jadi dia kayak mau ngejaga banget.Ga boleh ada yang masuk selain dia,gw terakhir masuk sini waktu smp kelas 2"Jelas Vera.

Rina memanggut-manggut kan kepala nya mengerti.Vera mengulum senyum nya lalu tanpa sepatah kata pun kembali menarik Rina untuk berjalan keluar ruangan.

"Okeey udah,maap ya Li"Ujar Vera setelah berhasil mengunci kembali ruangan itu.

"Maap ya Li"Rina mengikuti sambil terkekeh pelan.

"Ah iya Ver,ini rumah Lia atau rumah bibi Nadia?"Tanya Rina.

Vera mengerutkan keningnya."Bibi Nadia?"

"Ah gajadi deh,entar aku tanya langsung aja sama Lia nya"Ujar Rina sambil memeluk lengan Vera,lalu mereka melangkahkan kaki bersamaan.

"10 bulan yang lalu lo ga pernah nanya apa-apa waktu pertama kali datang kesini,baru ini lo kepo semua hal tentang kehidupan Lia"

"Yakan jiwa aku ga ada"Jawab Rina bernada sedikit kesal.

"Lo sekarang kayak cewek temperamental Rin,marah-marah mulu"Ejek Vera.

"Apa kamu bilang???"Geram Rina seraya mencubit lengan Vera dengan keras.

"Awwssh"Ringis Vera sambil mengusap lengannya.

"Dasar----"Terpotong.

Hiks..Hikss...Hiks..

Vera melototkan mata nya sambil mengamati sekitar."Siapa yang nangis Rin?"Tanya Vera yang langsung memeluk lengan Rina.

"Ih gatau"Sahut Rina ketakutan.

"AAAA ADA HANTUUUUUUUUUUUUUU"Teriak Vera sambil berlari kencang menaiki tangga meninggalkan Rina di bawah sana.

"Aish si Vera pake teriak segala,entar Melia sama Lia bangun"Gerutu Rina seraya bergegas menaiki tangga menyusul Vera.

_________________________❥

T-shirt :Kaos oblong lengan pendek
Impossible:Mustahil

♡♡Amelia♡♡

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

1.9M 145K 103
Status: Completed ***** Thalia Navgra seorang dokter spesialis kandungan dari abad 21. Wanita pintar, tangguh, pandai dalam memasak dan bela diri. Th...
3.6K 214 30
rasanya baru kemarin, ketika dia masih memanggilku 'mama' dengan suara kecil nya, dan tangan kecil itu memeluk pinggang ku bahkan ketika aku berusaha...
8K 463 8
Cerita ini tidak sengaja saya tulis ketika ada tugas membuat cerpen. Sebelumnya, saya tidak berniat untuk melanjutkan cerita ini. Cerita ini sudah se...
38.8K 3.4K 39
Menceritakan tentang seorang gadis bernama Ananda Putri Kusuma yang berpenampilan layaknya laki laki serta mengubah identitasnya dengan nama Nando Ba...