Power Sphera adalah robot berteknologi tinggi yang mengandungi kuasa-kuasa yang hebat. Menjadi rebutan ramai. Power Sphera telah lari dan bersembunyi di sekitar Galaxy. Satu persatu, Power Sphera telah diburu dan dijumpai oleh kuasa jahat. Kini, Power Sphera digunakan untuk kemusnahan dan kehancuran sejagat. Ini adalah kisah pengembaraan seorang Superhero Bumi, BoBoiBoy dalam misinya untuk menyelamatkan Power Sphera dan mempertahankan Galaxy.
***
Di suatu malam, sebuah kapal angkasa nampak mendarat di suatu gang. Dari kapal angkasa itu, muncul bayangan dua sosok bayangan dengan tawa jahat dari salah satu sosok itu.
"Ahahaha, masanya sudah tiba."
***
Sementara di tempat lain, Cici Ko nampak tengah sibuk memperbaiki kapal angkasanya ditemani oleh MotoBot.
Sedangkan BoBoiBoy dan [Name] nampak sibuk membantu Atoknya mengurus kedai yang ramai malam ini. Mungkin karena pengaruh pemandangan kapal angkasa Cici Ko yang terdampar:v
"BoBoiBoy! Ambil minuman ni cepat!" perintah Tok Aba.
"BoBoiBoy, tolong kemas meja yang sana tu!" teriak Ochobot.
"Ah, Dik. Kira ni?" teriak seorang pelanggan.
"Cepat BoBoiBoy, antar air ice ni sekarang!" teriak Tok Aba kembali.
BoBoiBoy dan [Name] pun kebingungan dan sangat repot saat ini karena kedai ini terlalu ramai dan banyak yang harus dikerjakan. Ochobot, [Name] dan BoBoiBoy saja tidak akan cukup untuk mengatasi ini semua.
"Haduh, ramai banget nih kedai!" ujar [Name] kerepotan sambil berlarian mengantar pesanan dan mencatat pesanan dari para pelanggan.
"Tak boleh jadi ni! BoBoiBoy Kuasa Tiga!" BoBoiBoy lalu menggunakan kuasa terkuatnya untuk membantu mengkoordinasikan kedai.
"Angin, kau tolong tok Aba dan [Name]!"
"Petir, kau bantu Ochobot!"
"Aku tolong kira kan harga!"
Tanah membagi tugas dan langsung dikerjakan semuanya. Petir dengan cepat membersihkan meja-meja, Tanah menghitung harga pesanan, Angin yang mengantar pesanan, dan [Name] yang mencatat pesanan yang kemudian disampaikan kepada Tok Aba.
Setelah menghantarkan pesanan terakhir kepada Tok Aba, [Name] berjalan menghampiri Gopal yang tengah mempromosikan pekerjaan dadakannya. [Name] sedikit lebih tenang sekarang melihat kedai ini mulai terkoordinasi dengan bantuan ketiga elemen BoBoiBoy itu.
"Ya ampun, kau ni buat apa Gopal?" [Name] menepuk ubun-ubunnya.
"Berbisnis! Kau nak gabung ke? Lumayan ni!"
"Ish ish, kau ni ...."
"Kenapa baru ajak sekarang?! Mestilah aku mau!" seru [Name] antusias. Ternyata sifat mereka berdua sama saja. Selalu memanfaatkan kesempatan yang ada.
Akhirnya terjadilah kerja sama dadakan antara Gopal sang fotografer abal-abal dan [Name] sang editor dadakan.
"Mari mari mari! Ambil gambar mari! Tiga ringgit, sepuluh foto!"
"Di tangan [Name] dan Gopal, foto Anda pasti akan menjadi menarik dan unik!" [Name] ikut-ikutan berpromosi. Jangan salahkan Re atas tingkah absurd mereka berdua.
Namun tingkah absurd mereka berdua tak sia-sia karena lumayan banyak juga yang ingin berfoto bersama kapal angkasa Cici Ko dengan jasa mereka berdua.
Tak beberapa lama, BoBoiBoy Angin menghampiri mereka berdua dengan pusaran angin di bawahnya dan membawa satu ice koko di tangannya.
"Dah lah kalian berdua. Dah lewat masa masih nak berniaga lagi?" tegur Angin.
"Mestilah, kata nak kaya!" Gopal dan [Name] tiba-tiba langsung memakai kacamata hitam dengan cahaya--Ilahi--bersinar dibelakang mereka berdua yang tengah mengibas-ibaskan uang pendapatan mereka sambil tersenyum bangga.
"Wuih, banyaknya duit kalian!" seru Angin kagum dengan kemampuan dadakan kedua temannya itu.
Iya, kini BoBoiBoy sudah mulai akrab dengan [Name] berkat kemampuan bersosialisasi [Name] yang cukup baik.
"Mestilah, ramai yang nak tengok kapal angkasa ni tadi!" jawab [Name] bersemangat.
"Lalu mereka membayar kami! Fuyoh, banyak untung! Nah nah, kuy selfie!" seru [Name] dan Gopal langsung menarik kedua temannya itu dan langsung menjepret foto selfie mereka bertiga.
"Ternyata sifat diorang berdua ni sama je! [Name] pula, waras di awal, bobrok di akhir. Semoga dia tak makin bobrok bila kawan ngan Gopal ni," batin Angin saat dirinya tarik tiba-tiba untuk ber-selfie.
"Nah! Hasil editan ala [Name]!" ujar [Name] sambil memberikan selembar foto yang sudah dicetak lengkap dengan editannya.
"Wuih, terbaik juga hasil kerja sama korang berdua ni!" seru Angin sambil melihat foto itu. [Name] dan Gopal pun langsung bertos ria.
"Kau nak? Bagi 30 ringgit untuk 1 foto!" ujar Gopal memulai lagi bisnisnya.
Sedangkan Angin protes karena harganya naik dengan tak elitnya.
"Harga kawan-kawan ni, BoBoiBoy! Pfftt," ujar [Name] sambil menahan tawa.
"Haish, korang ni. Harga kawan-kawan apa? Baik aku hantarkan minuman ni, lagi bagus!" Angin langsung berlalu begitu saja.
"Woi! Yelah, kami kurangkan harga!" [Name] dan Gopal langsung berlari mengejar Angin yang masih tak mau membayar.
"Harga tuk kawan baik, 20 ringgit!" Gopal masih berusaha membujuk Angin.
"Ayolah, Angin! Murah banget, nih!" [Name] bahkan ikut-ikutan. Mereka berdua masih berusaha mengejar Angin.
"[Name]! Kau tolong hantarkan pesanan ni, ye!" teriak Tok Aba memanggil [Name].
[Name] pun berhenti dan berlari ke arah kedai dan menyuruh Gopal agar tetap mengejar Angin demi bisnis dadakan mereka.
Namun tanpa mereka sadari, dua sosok bayangan tengah mengawasi mereka dari balik kapal angkasa dan menyemprotkan sebuah gas berwarna hijau ke arah kedai dan terus menyebar.
"Tidurlah, tidurlah!"
***
"Apa kata kalau kita guna sahaja kuasa aku tuk hasilkan kapal angkasa baru, Komandan?" tawar MotoBot sambil melihat Cici Ko yang tengah fokus memperbaiki kapal angkasa.
"Tak perlu mubazirkan tenaga kau, MotoBot. Kapal angkasa ni masih bisa diperbaiki," jawab Cici Ko.
"Hai, Cici Ko! Tok Aba buatkan kau air ni!" seru Angin yang baru sampai di tempat Cici Ko sambil memberikan minuman yang dibawanya.
"Terima kasih, BoBoiBoy. Eh? Air apa ni?"
"Inilah-- aduh!"
"Inilah dia, Special Ice Cokelat Tok Aba! Ianya dibuat daripada koko yang dipetik oleh Tok Aba sendiri. Dicampurkan dengan susu lembu segar dari ladang Pak Din. Dan diaduk sepenuh hati dengan cube ice dari kedai Tuan Runcit Maniam. Hingga menjadi ... minuman Ice Cokelat Sejati!
Gopal menerangkan asal-usul Special Ice Cokelat Tok dengan sok iyanya dan langsung merebut Ice Koko itu dari tangan Cici Ko. Dan dengan tak berakhlaknya langsung meminumnya sampai habis.
Angin yang baru saja terpental karena ulah Gopal pun langsung protes lagi karena Gopal meminum minuman Cici Ko sampai habis. Gopal hanya cengengesan lalu mengembalikan--sampah--minuman itu kepada Cici Ko.
Tak lama, gas berwarna hijau mulai memasuki tempat mereka. Mereka semua kebingungan dan menghirup gas hijau itu. Alhasil mereka semua tertidur karena gas tidur tersebut.
"Lari, lari swemuaaa ...." Bruk! Ngok, ngok.
***
Sementara [Name] yang baru saja menyelesaikan tugas dari Tok Aba, kini tengah duduk di bangku bundar depan kedai sambil mengelap keringatnya.
"Angin kemana, sih? Lama banget baliknya."
"Oh iya, [Name]. Kau malam ni nak tidur kat mana?" tanya Ochobot.
"Em, itu ... aku belum tahu lagi. Hehe."
"Macem mana kalau kau tidur di rumah Atok sahaja?" tawar Tok Aba.
"Tapi, Tok ... em ...."
"Tak pe, biar Atok lempar BoBoiBoy tu ke Galaksi kalau dia macam-macam ngan kau." Blush! [Name] mendadak blushing seketika entah kenapa:v
"Mac-- gas apa tu, Ochobot!" seruan dari Tok Aba langsung membuat [Name] sadar bahwa ada gas hijau yang menyebar di sekitarnya.
[Name] melihat Petir yang tiba-tiba tertidur dengan wajah tak elitnya, Tanah yang tiba-tiba tertidur di atas tanah lalu kembali menjadi BoBoiBoy Original. Semua pengunjung lain pun sama keadaannya.
"Lari, [Name]! Tok Aba! Lari!" Ochobot langsung menarik tangan Tok Aba dan [Name] menjauh dari TKP.
***
"Muahahaha, setelah sekian lama ... akhirnya, Power Sphera jadi milik aku!"
"Si-siapa kau?" tanya MotoBot ketika dua sosok asing menghampirinya.
"Siapa aku? Akulah Adu Du!" ujar sosok alien yang mengaku bernama Adu Du itu sambil melepas maskernya dan langsung menghirup gas hijau itu dan berakhir Adu Du itu tertidur seketika. Bego emang.
Melihat Bos-nya yang tertidur, satu sosok lainnya yang berwujud robot berwarna ungu bernama Probe, langsung bertindak menangkap MotoBot yang hendak kabur.
***
Pagi harinya ....
"BoBoiBoy! Bangun!" Tok Aba tengah membangunkan BoBoiBoy yang tertidur semalaman di tanah karena efek gas tidur itu.
"Hoahm, selamat pagi, Tok Aba!" sapanya sambil meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku.
"Gopal! Cici Ko! Bangun!" Ochobot berusaha membangunkan dua makhluk--nista--ini.
"Kau musti cari [Name], BoBoiBoy! Dari semalam dia tak balik-balik!" ujar Tok Aba yang tengah panik.
"Hah?! [Name] hilang?!" teriak Gopal setelah mendengar teman online-nya itu hilang.
"Ma-macam mana dia bisa hilang, Tok? Ochobot?" tanya BoBoiBoy sambil menatap Ochobot.
"Semalam tu, ki--"
"Aduh, sakitnya punggungku!" penjelasan Ochobot dihentikan oleh suara rintihan seorang gadis.
Mereka semua langsung mengalihkan perhatian mereka pada suatu semak-semak yang diketahui sebagai sumber suara rintihan tersebut.
BoBoiBoy mendekati semak-semak itu dan menyibakkan semak-semak itu perlahan.
"Hah?! [Name]!"
"Apa?! [Name]?!" Semuanya langsung berlari menghampiri BoBoiBoy yang berteriak.
"Macem kau bisa ada kat sini, [Name]?" tanya BoBoiBoy sambil menarik tangan [Name] membantunya berdiri.
"Aduh, punggungku yang malang ...." [Name] mengusap-usap punggungnya yang terasa ngilu.
"Kita bawa [Name] duduk dahulu. Oh iya, mana MotoBot?!" teriak Cici Ko panik.
[Name] terlihat menghela napas. "Itulah, aku tahu dimana dia."
Akhirnya mereka membawa [Name] agar duduk terlebih dahulu sebelum dia menceritakan semuanya.
"Malam tu ...."
-Tbc-
Hwhw, lanjut di bagian dua dari episode 2, yak xD
Selajutnya mungkin Re ga bakalan bikin alurnya sedetail yang di eps 1. Re ambil intinya, soalnya takut klo kepanjangan, oks?
Janlup vomentnya, ya!
Hei siders^^ bisa pencet votenya gak cuy?!
Eh? Ulang-ulang! Ekhem,
Bisa tolong kasih vote nya engga? Gratis lo, ga percaya? Coba deh pencet tombol bintang di pojok tuh. Klo sampe dimintain bayaran, kalian batalin aja deh, gpp kok:) btw, Tq buat yg udah vomment. Vomment kalian tu berharga banget ＼(^o^)／
Next, Episode 2 : MotoBot! Bagian 2
👇Ini namanya tombol vote.