ASTROPHILIA

By ameyliapebrianti23

269 51 12

Apakah harus merasa kehilangan agar semuanya kembali normal? Tidak.. Tidak,semua manusia akan kembali norma... More

I💫
II 💫
III💫
IV💫
V💫
VI💫
VII💫
VIII💫
IX💫
X💫
XI💫
XII💫
XIII 💫
XV💫
tanpa judul

XIV💫

6 2 0
By ameyliapebrianti23

Sudah sentengah jam Nayla dan temannya berdiri sembari hormat kepada sang merah putih, begitu pula Niki dkk mereka di hukum menghory bendera sampai istirahat dan di lanjutkan membersih kan lapangan.

Niki dan teman temannya terciduk membolos oleh pa Arya guru BK yang tadi menghukum Nayla, alhasil dia di hukum sama seperti Nayla.

"Aduh berapa menit lagi istirahat nya gw cape," ucap ellsa sembari mengusap keringat di kening nya.

"Maafin gw ya, gara gara gw kalian jadi di hukum," ucap Nayla merasa bersalah.

"Iya sih gara gara lu, tapi ngga semuanya gara gara lu juga gw juga salah," ucap ellsa

"Gw juga udah cape banget pengen makan," ucap Widia ikut berbicara.

"Ya elah lemah banget, ya gasi bos," ucap Revan dengan gaya sok nya.

"Hanya lelaki banci yang selalu merendahkan wanita," ucap Widia membela kaum hawa.

"Iya tuh ngapain lu ngejek cewe itu lemah, Mak Lu ngelahirin lu emang lu kira cuma kaya berak biasa," ucap Niki membetulkan ucapan Widia.

"Yailah bos gw kira lu cuma bisa nykitin cewe doang," ucap Ardi.

"Yaa... Engga lah yakali gw yang sejantan ini nyakitin cewe," ucap Niki membela dirinya sendiri.

"Dih apaan lu, gw punya daftar cewe yang curhat karna lu sakitin waktu SMP," ucap Revan

"Berisik nyet gw pusing," ucap Nayla yang sudah pucat.

Hal itu membuat Niki sedikit iba melihat Nayla seperti begitu kelelahan namun ego nya sangat tinggi, entah kenapa Niki yang playboy cap kaki tiga sejak SMP tak berani untuk mendekati Nayla.

"Nay lu ngga papa?," Tanya ellsa panik.

"Iya muka lu udah kaya orang puasa setengah hari nay, lu mau istirahat? istirahat aja, nanti pingsan siapa yang gotong," lanjut Widia yang merasa kasihan kepada teman nya.

"Engga gw kuat, kaya ngga tau gw aja lu pada," ucap Nayla di kuat kuatkan.

Sebentar lagi waktu istirahat namun Nayla sudah tidak kuat pandangannya semakin mengabur hal itu tak sedikit pun terlewat olen niki yang sedari tadi mengamati Nayla.

Seperti dari tempat panas ke tempat teduh seketika penglihatan Nayla menjadi gelap dia tidak tau namun yang dia rasakan hanya gelap dan samar samar mendengar suara orang memanggil namanya yang semakin lama semakin menghilang.

"Ehhhh,,, nayyy, naylaaaa bangun woyy," ucap ellsa panik.

"Nay, Nayla ppp Nay assalamualaikum," ucap Revan yang melihat Nayla tiba tiba pingsan

Widia yang menepuk nepuk pipi Nayla berharap Nayla bangun namun nihil,semua nya panik melihat Nayla pingsan.

"Lu berdua beli minuman anget ke kantin biar gw bawa dia ke UKS," ucap Niki yang tak bisa di bohongi bahwa dia sangat khawatir, dia mengendong Nayla ke UKS dengan langkah yang lebar.

Di lapangan itu hanya tersisa Revan dan Ardi yang mematung melihat Niki membawa Nayla dengan panik.

"Eh Van di Niki kenapa ya?" Tany Ardi.

"Pea, jelas jelas si Niki khawatir," jawab Revan.

"Jangan jangan," ucap mereka bersamaan lalu saling menatap satu sama lain seakan akan mereka mengerti apa yang di maksud.

"Niki kita mencintai gadis lagii," ucap Revan.

"Omgggg omooooo, guwee dukung banget tuh playboy apek pacaran lagii," ucap Ardi tak kalah histeris.

Mereka berdua loncat loncat layaknya orang yang menang lotre saking bahagianya.

Bel istirahat berbunyi Revan dan Ardi tersadar akan posisi mereka yang memeluk satu sama lain.

"Dih homo lu meluk meluk gw tai," ucap Revan semabari mendorong pelukan Ardi.

"Lu juga meluk gw Monet," jawab Ardi membalas dorongan Revan.

"Dahlah kita beli minum aja, sekalian kita intipin si Niki, ya ngga," ucap Revan menaikan alis nya berulang ulang.

"Edi bagus."

Mereka berdua melesat menuju kantin tak memperdulikan hukuman nya yang belum selesai, yang mereka pikirkan adalah makanan dan mengintip sahabat nya kasmaran.

Sementara itu Niki sudah sampai di UKS dan membaring kan tubuh lemah Nayla ke brankar.

"Gw kira lu cewe petakilan Anti sakit club," gumamnya sambil menatap Nayla yang terpejam.

"Mending gw cabut nanti di kira ada apa apa lagi," ucap Niki kembali bergumam.

Sebelum pergi entah dorongan dari Mana Niki mengusap anak rambut Nayla yang menghalangi dahi lebar nya.

"Cepet sembul idiot," ucapnya kemudian melangkah pergi.

Selang beberapa menit Nayla tersadar dengan pandangan yang agak buram dia terduduk mengedipkan matanya beberapa kali untuk mengembalikan penglihatan nya.

"Aduh gw gak bisa liat jelas," keluh nya.

"Dimana lagi ini, gw kan haus pengen minum pengen makan."

Tanpa Nayla sadar bukan Nayla sjaa yang berada di UKS, ada seorang lelaki yang berbaring, dia merasa terganggu karna suara keluhan Nayla.

"Berisik," satu kata yang datar itu keluar dari mulut nya.

"Eh,,, eh bentar, gw kayak kenal suara itu," gumam Nayla.

"Emmm, seperti nya gw emang pernah denger deh," lanjut nya sembari melihat ke sekeliling ruangan.

Perlahan penglihatan nya kembali normal dia tau kini tengah berada di dalam UKS.

"Lohhh Aldo, lu sakit?, Ko disini?" Tanya Nayla beruntun.

"Lu sakit apa, pusing? Mual? Atau apa?" Lanjut nya panik.

"Bacot banget lu jadi cewe," ucap Aldo kasar.

Ya orang yang terbaring di UKS selain Nayla adalah Aldo, Aldo bolos untuk tidur di UKS tak hanya Niki yang berniat bolos dari kelas nya, beruntung nya tidak ada yang melihat Aldo bolos.

"Lu tajem banget punya mulut, jadi cowo tuh yang lembut," ucap nayla balik menasehati Aldo.

"Ngapain ngelembutin cewe petakilan kaya Lo."

"Gw tau lu bolos yaa, karna gw liat lu ngga ada tanda tanda kesakitan tuh," ucap Nayla menyelidiki Aldo.

"NAYLA," Suara lantang itu membuat keduanya melihat ke arah suara.

Disana ada ellsa dan Widia yang begitu terlihat khawatir, namun justru heren melihat Nayla bersama lelaki yang tak di kenal.

"Nay lu ngga papa kan?" Tany ellsa panik buru buru dia menghampiri Nayla dan menelisik setiap sudut tubuh Nayla.

"Ih apaan si lu, gw baik baik ja kali," jawab Nayla sedikit mendorong ellsa karna tak nyaman di tatap begitu.

"Eh biji ketumbar, asal lu tau ya lu tadi pingsan di bawa di Niki kesini," ucap Widia.

"Pingsan?, Niki?" Jawab Nayla malah bertanya.

"Pantesan gw mimpi kaya ada org yang ngangkat gw," lanjutnya.

"Sempet sempet nya lu pingsan sambil mimpi," sahut  ellsa sembari mengeluarkan roti dan obat di kantong kresek.

"Nih minum dulu," suruh Widia yang memberikan teh hangat.

"Abis itu makan roti trs minum obat ini," ucap ellsa.

"Seneng dehh," ucap Nayla menggoda kedua temannya.

"Eh btw itu patung ko di tidurin di sini," ucap Widia menyadari ada sesuatu berbaring di brankar dan tidak bergerak gerak.

"Itu orang pea," jawab ellsa.

"Dia itu si Aldo temen sekelas nya si Niki," ucap Nayla berbisik.

"Ohhh Aldo, APA JANGAN JANGAN SI ALDO ITU YANG BIKIN LU KESURUPAN." Ucap Widia di akhiri teriakan membuat suara yang sangat nyaring di dalam UKS.

Aldo tiba tiba berdiri dan beranjak pergi menuju pintu keluar, hal itu membuat Widi sedikit takut karna merasa menggangu.

Ellsa dan Widia sibuk melihat punggung Aldo yang gagah sehingga tak menyadari bahwa Nayla mengeluarkan cairan merah dari hidungnya.

"Woy indung gw kok ingus nya merah," ucap Nayla membuat kedua teman nya berbalik menatap Nayla.

"Astaga mau lu mimisan," ucap ellsa panik.

"APA, GW MIMISAN!" ucap Nayla panik.

Hal itu membuat Aldo berbalik arah untuk melihat keadaan Nayla Karan dia bersikap kasar kepada Nayla tadi, itu hanya rasa bersalah bukan peduli pikir nya.

"Liat ke atas jangan nunduk," ucap Aldo.

"Lah bukanyak lu mau keluar," ucap Nayla santai.

Tanpa sepatah kata pun Aldo pergi menuju rak dimana obat obatan di simpan Disana, dia mengambil tisu untuk menutupi mimisan Nayla.

Dengan telaten dia mengelap mimisan Nayla dan menutupinya dengan tisu lalu mendongkakkan kepala nya agar mimisan nya tidak terlalu banyak.

"Assalamualaikum yuu-" ucaapn Revan terpotong ketika dia melihat si tembok mengobati Nayla dengan telaten.

"Pssst kayanya kita salah waktu deh di," ucap Revan menyenggol tangan Ardi.

"Iya nih, mending basa basi aja," jawab Ardi.

" Eh Nay, lu kenapa ko di cocokin tous Ama di tembok," ucap Ardi bertanya padahal dia tau Nayla pasti mimisan.

Hal itu tak luput sedikit pun dari pandangan ellsa dan Widia apa lagi Nayla dia begitu terpaku ketika melihat Aldo mengobati nya.

"A -ah ini gw mimisan," ucap Nayla tersadar dari pandangan nya kepada Aldo.

Setelah mengobati mimisan Nayla aldo pergi tanpa sepatah katapun
Hal itu membuat banyak pertanyaan di benak Nayla begitu pula teman temannya.

"Woyy, kutukupret gw nanya orang orang dimana temen alien gw dan mereka jawab lu pada ke UK- eh kenapa dia ?" Ucap Niki yang tadinya mengomeli kepada dua sahabat nya teralih kan karna melihat Nayla mengeluarkan banyak darah dari hidung nya.

"Dia tuh mimisan tadi abis di obatin sama bang Aldo tamvan," ucap Revan.

"Ohh yaudah, ayo pergi kita masih menjalan kan hukuman dari pak Aryo," ucap Niki menarik kedua temannya.

"Dan Lu berdua kenapa diem di sini lu kan masih menjalan kan hukuman kaya gw," ucap Niki kepada ellsa dan Widi.

"Heh kutu badak, gw lagi jagain temen gw dan gw gak mungkin ninggalin dia yang lagi sekarat kehabisan darah ini," jawab Widia tak terima.

"STOPP!" teriak Nayla menghentikan perdebatan yang baru saja akan di mulai.

"Gw mau umumin berita terpenting, pertama YA AMPUN AKHIRNYA GUE MIMISAN DONG GW KEK NGERASA BENERAN MANUSIA LOHH, DAN KEDUA YANG TAK KALAH PENTING GUWE DI OBATIN ALDO YA ALLAH MAKASIH BANGETTT," ucap Nayla histeris.

"Stres kali ya, orang kalo mimisan panik, ini malah bahagia mati keabisan darah tau rasaku," ucap Niki sengit dia merasa kesal karna nayla menceritakan Aldo di depan nya namun sedikit tenang melihat Nayla menjadi Nayla yang abnormal kembali.

"Teee, sirik aja Lo, pokoknya gw gak akan cuci darah nya sebelum semua orang tau kalo gue mimisan."

"Dih stress,yu ah kita kelapangan aja ntar lu pada ketularan stres kasa dia," ucap Niki meninggalkan teman temannya.

"Gw duluan ya nay, sa Wid, cepet sembuh Nay," ucap Revan menyusul Niki.

"Iya ge duluanya," lanut Ardi.

"Iya makasih, eh bilangin makasih juga sama di Nikijancok karna tadi bawa gue kesini," ucap Nayla.

"Ke kantin yu, hukuman kita udah di cabut sama pak Aryo karna tadi gw bilang ku jatuh pingsan dan ngga ada yang jagain," ucap Widia

"Kuy, lah gw laper," jawab ellsa.

"Nay lu yakin ngga apus yu mimisan, entar di sangka orang gila lu," Tanya Widia melihat Nayla yang seakan benar benar bahagia.

"Enggak."

"Tapi Nay nanti banyak orang yang jiji kan lu mau ke kantin," jawab ellsa

"Yaudah Anter gw ke wc, mata gw takut nya buram lagi," ucap Nayla

"Oke cusss."

****

Suasana kantin masih ramai dan berdesakan untuk memesan makanan mengisi kekosongan perut mereka sesekali Nayla meringis kesakitan Karna pusing di kepalanya belum menghilang.

"Nay lu ngga papa kan?" Tanya ellsa.

"Engga kok."

"Yaudah biar gw aja yang nyari makanan ku berdua duduk aja di meja mana ke," ucap Widia menyuruh kedua teman nya untuk mencari tempat duduk.

"Tumben lu mau mengorbankan diri lu," ucap Nayla.

"Yaudah gak jadi."

"Yaelah baperan amat lu, gw mau minum aja fanta nya tida sama roti coklat satu," ucap Nayla.

" Lu mesem fanta banyak banget buat siapa?" Tanya ellsa

"Buat Niki satu karna udah bawa gw ke UKS dan buat Aldo satu karna udah ngobatin gw," tutur Nayla

"Trs buat kita berdua?" Tanya Widia

"Ya lu mau ngambil apa terserah tapi jangan lebih goceng," ucap Nayla di akhiri cengiran mengejek.

"Lu mau apa sa?" Tanya Widia

"Gw samain aja sama Nayla, biar ku ngga ribet."

"Oke tungguin ya lu berdua awas kalo pergi siap siap nyawa lu ber-"

"Udah Napa sih banyak pembicaraan nya lumah," sela Nayla

Sementara itu di lapangan yang begitu luas ada 3 lelaki yang bercucuran keringat.

"Ehh, liat deh van si Niki, senyuman nya bikin merinding anjimm," ucap Ardi kepada Revan sembari menunjuk ke arah Niki yang terus tersenyum.

"Terakhir kali gw liat si Niki senyum kaya gitu tuh waktu kita ngadoin dia mainan yang kaya upo tuh apasi lupa gw namanya," jawab Revan ketika melihat Niki tersenyum.

"Yang bisa ngomong ya, yang telinga nya tajem."

"Kita kerjain aja kuy, kayanya dia lagi kasmaran deh," ucap Revan memberi ide cemerlang.

"Menurut gw nih ya kalo orang lagi kasmaran tuh cuma ngedenger namanya aja langsung nyariin org nya," jawab Ardi.

"Coba kita sebut nama Nayla, menurut gw ya si Niki tuh jatuh cinta ke si nanay."

" Coba dalam itungan ketiga kita sebut namanya kalo dia nyariin berarti dia emng ada rasa Sama si Nayla," ucap Revan menyetujui ide Ardi untuk menyebut nama Nayla.

Continue Reading

You'll Also Like

5.8M 247K 56
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
2.9M 164K 40
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...
4.3M 255K 61
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...