Not A Wedding Contrac (Selesa...

By heters89751

404K 4.4K 67

"kita menikah hanya seminggu kalau tidak ada halangan maka pernikahan itu akan berakhir. tapi jika ada masala... More

bab 1. Permintaan
bab 3 Dirza
bab 4 tak sengaja
bab 5 rencana
bab 6 saling membutuhkan
bab 7 kesepakatan

bab 2 pertemuan pertama ✅

13.7K 803 21
By heters89751


"Saya tidak ingin tau, pokonya projects ini harus kita selesaikan dalam waktu yang sudah ditentukan. Dan kamu Kayana. Saya mau kamu awasi projects pembangunan hotel itu selagi saya mengambil cuti pernikahan!" perintah Dave, CEO perusahaan kontraktor di tempat Kayana bekerja.

Kali ini Kayana mendapatkan tanggung jawab yang sangat besar karena projects pembangunan hotel klien kali ini harus Kayana yang mengurusnya karena sang boss mengambil cuti, dan ini menambah beban pekerjaan Kayana sebagai sekretaris.

"Baik pak. Saya akan pastikan jika semua akan berjalan lancar lagi pula pembangunan ini hampir selesai." ucap Kayana.

"Iya saya tahu, maka dari itu saya mengambil cuti pernikahan saya mulai besok. Dan saya percayakan ini semua sama kamu dan juga Reno."

Setelah rapat dadakan itu selesai Kayana pun segera bersiap untuk pulang. Hari sudah sangat larut tinggal Kayana wanitanya sendiri.

"Kayana apa kamu ingin pulang bersama," tawar Reno asisten pribadi Dave. Reno adalah partner yang akan mengawasi projects yang telah di serahkan oleh Dave kepada Kayana bersama Reno.

"Tidak, terimakasih aku membawa mobil," tolak Kayana.

"Ayolah ini sudah sangat malam tidak baik jika wanita pulang sendiri."

"Sekali lagi terimakasih, tapi aku membawa mobil. Lagipula aku terbiasa pulang sendiri dan tidak terjadi apapun," ucap Kayana kemudian melenggang pergi meninggalkan Reno di lobi kantor.

Saat Kayana pergi, Reno hanya bisa menatapnya dari jauh. Kayana adalah wanita yang sangat sulit di dekati entah kenapa. Setiap cowok yang mendekatinya pasti tidak akan bertahan lama. Mungkin karena sifat Kayana itu yang cuek terhadap lawan jenis sehingga mereka memilih mundur.

Dan setelah melihat Kayana  pergi dengan mobilnya. Reno pun memilih untuk pulang. Meskipun ada rasa khawatir dalam dirinya kepada Kayana. Reno memilih untuk menahan untuk tidak memaksa Kayana pulang bersamanya.

***

Di perjalanan, saat ini Kayana tengah kalut dengan permintaan sang Ayahnya yang ingin dirinya segera menikah. Tapi bagaimana ia bisa menikah jika calon pun ia tak punya. Ditambah  pembangunan hotel ini menjadi beban pikiran.

"Ahh aku butuh refreshing. Apa aku club aja ya," gumam Kayana kemudian ia pun mengambil jalan yang berbeda yaitu ke club malam.

Club malam bukanlah tempat biasa Kayana menghabiskan waktu atau tempat ia menjernihkan otaknya. Namun kali ini
Kayana benar-benar kalut. Walaupun ia tampak tidak peduli dengan permintaan Ayahnya. Tapi Kayana tetaplah seorang anak yang memikirkan kebahagiaan orang tuanya. Walaupun  terkadang ia egois.

Tapi saat diperjalanan, menuju Club malam, tiba-tiba saja mobil Kayana tiba-tiba berhenti. Kayana yang merasakan hal itu mencoba memeriksa apa yang terjadi.

"Sial!" Umpat Kayana ketika mobilnya berhenti di tempat yang sepi.  Kayana mengecek mulai dari ban mobil hingga kapnya.

"Mogok," 

Braakk!

Tiba-tiba saja segerombolan pria mencoba menghampiri Kayana.

"Hay manis, kenapa malam-malam begini sendirian. Mau ditemenin gak?" 

Para pria jalanan itu tersenyum kearah Kayana.

"Jangan ganggu," ucap Kayana, kemudian mengambil uang yang ada di dalam dompetnya. Semuanya ia keluarkan dan ia berikan kepada preman itu.

"Ini ambil jangan banyak bicara dan banyak tingkah." Kayana pun melempar uang tersebut.

"Hei nona apa cara ini kamu bersikap," ujar preman jalanan yang berjumlah tiga orang itu.

"Saya akan bersikap bagaimana dengan orang yang saya temui dan saya sangat hapal orang-orang tidak berguna seperti kalian. Jadi sekarang kalian pergi dan jangan ganggu saya, dan silahkan. Ambil uang itu," kata Kayana menatap para preman itu dengan tajam.

Para preman itu pun mengambil uang yang Kayana lemparkan.

"Waw, lumayan juga untuk mencicipi satu tubuh  gadis. Tapi sepertinya anda lebih menarik." Seringai preman itu menatap Kayana dengan tatapan melecehkan.

Kayana yang paham dengan kondisinya yang tidak bagus pun mulai waspada..

"Jangan mendekat!" Teriak Kayana ketika salah satu preman itu mulai mendekati dirinya.

Jangankan di sentuh, di tatap seperti makanan oleh preman itu Kayana sudah amat merasa jijik.

"Ouh ayolah, kita tidak cukup jika harus membayar satu wanita sedangkan kami bertiga. Jadi nona, anda bisa menjadi salah satu wanita untuk kami jelajahi.

"Brengsek!" Umpat Kayana.

Tidak ingin menjadi santap, pria gelandangan. Kayana memutuskan untuk lari. Karena tidak mungkin, ia akan diam terus. Namun, kondisinya. Membuat larinya tidak cepat, Heels yang ia gunakan dan rok span itu menyusahkan langkahnya. Satu -satunya yang Kayana lakukan adalah berteriak minta tolong. Walaupun keadaannya sepi. Kayana berharap, ada orang yang mendengarnya.

"Woy jangan lari!"

Kayana tetap berlari meskipun hasilnya akan sia-sia dan saat ini para preman itu mengejarnya.

"Astaga kemana aku harus lari dan bagaimana aku harus mencari pertolongan," gumam Kayana sesekali melirik ke belakang.

Dengan nafas yang memburu, Kayana sudah mulai merasa lelah.  Sedangkan para preman itu masih mengejarnya dan beberapa langkah lagi, para preman itu akan sampai dan menangkap dirinya. Kayana yang melihat itu segera melanjutkan larinya. Namun, sayang, sepatu heels yang digunakannya membuat para preman itu berhasil menangkap dirinya.

"Lepasin! Lepasin tangan saya dari tangan kotor kalian!" Sentak Kayana.

"Ouh ayolah manis, jangan seperti itu. Dari pada kamu capek lari-lari. Lebih baik capek bermain sama kita iya gak." Para preman itu pun tertawa.

"TOLONGGGG! TOLONGGGG! TOLONGGG!" Teriak Kayana sekencangnya.

"Percuma sayang, sekencang apapun kamu berteriak tidak akan ada orang yang mendengarnya karena daerah sini jauh dari pemukiman warga dan satu lagi, kita akan bersenang-senang." Preman itu pun mencolek dagu Kayana.

Kayana yang merasa diperlakukan tidak baik mencoba menghindar itu semua. Tapi karena kedua tangannya sudah dicekal. Kayana tidak bisa menepis tangan kurang ajar itu menyentuh wajahnya.

"TOLONGGGG! TOLONGG! TOLONGGG!" teriak Kayana kembali.

Kayana tidak akan berhenti berteriak meminta pertolongan, ia berjanji dalam hatinya. Siapapun yang menolongnya malam ini. Ia, akan memenuhi keinginan sang Ayah, bila perlu jika yang menolongnya adalah seorang pria ia akan menikah dengan pria tersebut.

"DIAM!" bentak salah satu preman tersebut. Kemudian preman yang paling besar tubuhnya diantara mereka, menyeret Kayana ke kebun yang berbeda di pinggir jalan tersebut secara paksa dan membekap mulut Kayana agar tidak berteriak.

Perasaan Kayana mulai tidak enak. Jantung Kayana tidak berhenti berdetak kencang.

"Ya ampun, siapapun tolong aku. Aku berjanji jika ada yang menolongnku kali ini. Aku akan membantu orang itu."  Batin Kayana ketakutan bahkan air mata Kayana sudah keluar dari tempatnya membentuk sebuah aliran sungai.

"Ah, sepertinya tempat ini cocok," kata preman tersebut. Kedua preman yang memegang tubuh Kayana pun mengangguk dan menyeringai senang.

"Ok siapa dulu nih?" Tanya permen yang memegang tangan Kayana di sebelah kiri.

"Gue dulu," kata preman yang berbadan paling besar.

Kayana yang sudah sangat lemas tak bertenaga pun mulai memejamkan matanya. Ia tidak siap, jika kehidupan sempurnanya akan hancur malam ini.

Namun, tiba-tiba saja ada suara pukulan yang begitu keras dan suara orang meringis kesakitan.

"Ahh brengsek!" Umpat preman yang berbadan paling besar.

Sedangkan, preman yang memegang kedua tangan Kayana pun mulai melepaskan cekalannya dan mulai membantu temannya yang saat ini sedang dipukuli oleh seorang pemuda yang sama seperti mereka, kurus dan berpenampilan berantakan.

"Eh siapa kamu? Main ganggu kita aja. Kalau kamu mau tunggu giliran," kata preman yang berbadan kurus berkulit hitam dengan warna rambut hijau berkalung rantai.

Pria yang menolong Kayana, tidak banyak bicara langsung saja menyerang kedua preman yang berwarna rambut hijau dan biru itu dengan dua pukulan masing-masing, tanpa menunggu persiapan kedua preman itu.

Berbeda dengan Kayana. Dia yang melihat itu bukan merasa tenang. Akan tetapi makin bertambah ketakutannya, karena melihat orang yang telah menolongnya itu sama. Dari penampilannya yang memakai celana lepis robek-robek,  serta kaus yang sangat dekil. Kayana mengira jika orang yang saat ini tengah memukuli ke
tiga preman itu adalah sama-sama preman tapi berbeda kelompok.

Ingin rasanya Kayana berlari ke jalan. Tapi kakinya terasa lemas dan rasanya sulit untuk di gerakan. Lagipula jika  berlari pun hasilnya akan sama. Ia akan tertangkap.

Setelah pria jangkung namun kurus  berpenampilan preman itu selesai menghajar habis ke-tiga preman itu. Ia pun mulai menghampiri Kayana yang saat ini sudah sangat kacau. Mata yang sebab, baju yang sudah sangat acak-acakan, karena kancing kemeja sudah terlepas dua bagian paling atas memperlihatkan teng-top warna hitamnya.

Saat pria yang Kayana kira termasuk permen itu mendekat Kayana pun mulai berlari sekencang-kencangnya namun sayang Kayana malah terjatuh karena menginjak tanah yang berlubang.

"Jangan mendekat! Jangan sentuh saya. Saya mohon apapun yang kamu mau, silahkan ambil. Tapi jangan sentuh saya." Kayana pun melepaskan jam tangan mahalnya serta cincin yang di pakainya.

"Ini silahkan kamu ambil tapi biarkan saya pergi," mohon Kayana.

Sedangkan pria yang melihat itu malah membuka jaket levisnya lalu memakaikannya pada tubuh Kayana.

Kayana yang melihat sikap pria yang ia kira preman itu pun menoleh dan menatap pria tersebut.

"Saya tidak meminta barang yang kamu punya. Saya ikhlas, hanya ingin membantu. mari." Pria jangkung itu pun mengulurkan tangannya.

****

Gyus bisa bantu dengan komentarnya..bantu aku revisi cerita ini

Dengan menandai typo atau segala jenis tanda atau kalimat yang kurang tepat. Makasih.

Continue Reading

You'll Also Like

17M 754K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
29.7K 2.7K 11
나휵-잼동 Fanfiction Nahyuck Sphere #013136 Summary : 'Hiraeth'- kata untuk kerinduan atau nostalgia, kerinduan atau keinginan yang sungguh-sungguh, ata...
2M 9K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
77.6K 6.2K 52
Mengisahkan tentang lika - liku rumah tangga yang rumit antara sepasang suami istri Hwang Minhyun dan Natasya Adelia. Perjodohan dan Menikah diusia...