Farrel terlihat memilih-milih novel yang ingin di beli adik perempuannya beli waktu itu. Tapi sayangnya Farrel tidak tau yang mana jenis novel, yang di inginkan adiknya. karena Farrel jarang sekali membaca buku.
"Donat, lo tau buku novel tentang pramugari gak?" tanya Farrel pada Denata yang tengah memilih-milih novel di rak buku, di seberangnya.
"Emm... Gue tau. Tapi gue gak yakin lo suka."
"Suka kok. Cepetan pilihin." Farrel menyuruh tidak sabaran. "Biar cepet pulang, gerah gue liat novel-novel kaya gini," ujarnya sambil mengipas-ngipas wajahnya dengan tangan.
"Iya sabar." Denata menyodorkan sebuah novel yang berjudul Diary Pramugari. "Gue suka banget novel ini. gue paling suka sama karakter Anya, dia gak pegang agama apapun. Tapi dia seakan bisa berkomunikasi sama Tuhan, dia juga kek bisa ngeramal masa depan gitu."
"Oh si Anya pemeran utamanya?"
"Bukan! Anya itu sahabat si pemeran utama. Tapi endingnya dia meninggal, gara-gara kecelakaan sama pacarnya."
"Owh tau banget lo jalan ceritanya." Farrel manggut-manggut. "Endingnya gimana?"
"Endingnya? Bentar gue inget-inget dulu. Kalau gak salah endingnya, si pemeran utama di pantai sama cowok, tapi sayangnya mereka beda agama."
"Kaya gue sama lo ya?" tanya Farrel membuat Denata terdiam selama beberapa saat. "Sans aja kali, gak usah tegang mukanya."
"Ih siapa juga yang tegang, ge'er lo!"
Setelah selesai membeli novel tersebut, mereka sempat membeli eskrim terlebih dahulu. Kemudian Farrel mengajaknya ke suatu tempat.
*****
Sore ini, Farrel mengajak Denata ke sebuah toko ikan hias, disana banyak sekali jenis ikan yang di jual, ada juga makanan ikan, dan segala jenis hal yang berhubungan dengan ikan.
Bisa di bilang, Farrel itu pecinta ikan. Dia sangat menyukai Ikan cupang, selain untuk di adu bersama teman-temannya. Ikan cupang mempunyai bentuk dan warna yang indah.
Selain ikan cupang, Farrel juga mengoleksi berbagai ikan-ikan lainnya seperti arwana, koki, sapu, dan banyak lagi.
"Ikan apa ini Rell?" tanya Denata sambil melihat Aquarium yang diisi oleh banyak sekali ikan-ikan kecil.
"Ikan Koki. Gitu aja gatau lo, katanya pinter," cibir Farrel.
"Wajarlah gue gatau, karna gue baru pertama kali ke tempat kaya gini."
"Woyy Den, mending gue beli ikan sapu langsung yang besar, atau yang kecil dulu?" tanya Farrel sambil melihat, Aquarium yang ada di sebelah Aquarium ikan arwana.
"Ikan sapu? Ada gitu?"
"Adalah bego!" Farrel menoyor kepala Denata sebal. "Liat tuh buktinya."
"Ckck lo gak ada, lembutnya sama sekali sama cewek."
"Suka-suka gue lah wlee." Farrel malah memeletkan lidahnya pada Denata bermaksud mengejeknya.
"Saran gue mending lo beli yang kecil aja dulu, jadi kita kaya ngurus dia dari kecil. Dan tau perkembangannya setiap hari."
"Yaudah kalau gitu. Lo tunggu disana gue mau bayar dulu."
Denata menganguk patuh. Lalu berjalan menunggu Farrel di sebelah motor sport milik Farrel. Cowok itu terlihat mengobrol ramah dengan penjual ikan itu.
"Nih, Buat lo." Farrel memberikan ikan Mas koki berwarna merah putih yang di bungkus oleh plastik bening pada Denata. "Tapi lo harus janji, harus rawat dia kek anak lo sendiri," ujar Farrel.
"Oke. Btw ma-ka..sih rel." Denata menyungingkan senyum kecil.
Melihat Denata yang tersenyum seperti itu akhirnya Farrel bersuara. "Gak usah ge'er lo! Lagian gue beliin lo ikan, sebagai tanda terimakasih karena lo. Udah bantuin gue cari novel."
****
Malam harinya Denata terlihat sedang memainkan ponselnya, hari ini tidak ada Pr apapun. Jadi Denata bisa sepuasnya bermain ponsel.
Denata melihat notifikasi pesan WhatsApp nya yang sepi. Biasanya Kenzo sudah menyepam pesan. Entah itu menanyai kabar, ataupun membahas hal-hal random.
Karena kesal, Kenzo tidak memberi kabar akhirnya Denata yang mengirimkan pesan duluan.
Denata: kenzo
Kenzo: apa
Denata: udah makan?
Kenzo: ud
Denata: kenzoo!!!
Denata: I miss you
Kenzo: ikan hiu makan tomat, lo bilang i miss you gue bilang BODO AMAT
Denata: Kenzo kok gitu sih!!!!!!
Denata: kamu marah ya sm aku?
Kenzo: udh lah den gak usah chat gue, gue sibuk
Denata tidak bisa seperti ini. Denata tidak mau Kenzo cuek seperti ini padanya. Denata harus menemui Kenzo ke rumahnya.
*****
"Penyerangan akan segera di mulai dari hitungan 1.....," ujar Liora memberikan aba-aba pada seluruh anggota Bloods Yakuza, yang ikut melakukan penyerangan ke markas the dead.
Liora ingin melakukan balas dendam. Karena The dead sudah membunuh tangan kanannya. Juga mereka sudah mencuri senjata-senjata milik Bloods Yakuza.
"2."
"3!"
"Serang!"
Masing-masing anggota yang sudah di arahkan Liora sebelumnya, langsung masuk ke dalam markas, ada yang melalui pintu belakang, dan atap.
Mereka juga harus bersiap siaga. Karena mungkin saja mereka memasang jebakan.
Dor.. Dor...
Dua tembakan langsung menyambut kedatangan Liora. Seorang anak buah dari The dead langsung menembaki Liora. Untung saja Liora berhasil menghindar, jika tidak mungkin Liora sudah tertembak.
Liora langsung menendang anak buah the dead. Kemudian masuk ke dalam, sambil memperhatikan sekitar takutnya ada seseorang yang ingin mencelakainya.
Si ketua The dead itu tersenyum miring pada Liora. Sedetik setelahnya ketua The dead tersebut berlari ke arah Liora sambil membawa belati, dan akan segera menancapkannya pada punggung Liora.
dorr.. Dorrr.. dorr
Kira-kira siapa yang ketembak ya?
Maaf ya sedikit😭
-Tertanda
Kembaran Sakura Izone