Terpaksa Menikah Dengan CEO [...

By Aylesgirl_

7.5M 441K 13.9K

⚠️FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ⚠️Rawan Typo! ⚠️Mengandung adegan romans✅ ⚠️Ringan tapi bikin naik darah✅ Neandra... More

Prolog
Part 1|
Part 2|
Part 3|
Part 4|
Part 5|
Part 6|
Part 8|
Part 9|
Part 10|
Part 11|
Part 12|
Part 13|
Part 14|
Part 15|
Part 16|
Part 17|
Part 18|
Part 19|
Part 20|
Part 21|
Part 22|
Part 23|
Part 24|
part 25|
Part 26|
Part 27|
Part 28|
Part 29|
Part 30|
Part 31|
Part 32|
Part 33|
Part 34|
Part 35|
Part 36|
Part 37|
Part 38|
Part 39|
Part 40 |
Part 41|
Part 42|
Part 43|
Part 44|
Part 45|
Part 46|
Part 47|
Part 48|
Part 49|
Part 50|
Part 51|
Part 52|
Part 53|

Part 7|

155K 9.5K 89
By Aylesgirl_


Saat ini Nea tengah berada dalam ruang ganti. Hah apa ini? Kenapa tidak ada baju-baju yang utuh? Semua baju penuh dengan bolongan-bolongan kecil bahkan ada juga yang cukup besar. Nea menenteng satu baju yang nampak seperti saringan tahu, bahkan kain penyaring tahu saja lebih rapat dibandingkan baju yang ia pegang. Jika ia memakai baju ini sama saja ia tidak memakai baju karena lekuk tubuh nya akan sangat kelihatan. Nea bingung harus memakai baju ini apa tidak, jika ia tidak memakai nya ia akan kedinginan dan jika memakainya pun sama saja tubuh nya akan kedinginan juga.

Nea masih bingung memilih pakaian mana yang akan ia pakai, sambil memikirkan nya nea duduk di kursi yang ada di sana. Namun siapa sangka jika Nea ketiduran disana. Hingga hari sudah mulai sore Nea masih tertidur di kursi dengan balutan handuk putih yang menempel di tubuh nya.

Terdengar gedoran pintu dari luar "Hei kamu ini ganti baju apa tidur didalam?" Terdengar suara pria yang menggedor pintu tersebut. Sontak Nea langsung terbangun dari tidurnya dan menyadari jika hari sudah mulai gelap. Nea pun mengambil salah satu pakaian yang ada di sana.

Tanpa berpikir panjang Nea mengambil salah satu yang tergantung disana, dilihat nya pakaian yang ia pilih sedikit lebih tertutup dari pada yang lain.


Mendengar langkah kaki, Ryszard langsung mendongakkan kepalanya menatap orang yang baru saja keluar dari ruang ganti.

Shit!

Rysard mengumpat dalam hati. Ini pasti kerjaan sekretaris sialan nya itu yang menyiapkan lingerlie untuk gadis itu. Tapi Ryszard tak dapat membohongi mata dan hatinya, tampak gadis di depan nya itu sangat sexy dengan balutan lingerie warna hitam yang kontras dengan warna kulit nya dan itu membuat rasa kelelakian nya muncul. Kulit putih mulus dan tubuh mungil nya ternyata sangat indah jika memakai lingerie.

Melihat penampilan Nea saat ini Ryszard menelan saliva nya dengan sulit seakan menelan bongkahan batu.

"Kenapa kau pakai pakaian itu?" Tanya nya tanpa melihat ke arah Nea.

"Seharusnya saya yang bertanya, kenapa semua baju tidak utuh. Apakah anda tidak bisa membelikan baju yang utuh bukan baju yang bolong-bolong seperti ini" cerocos Nea kesal.

"Hei kamu mulai berani padaku" mendengar suara berat itu Nea tersentak dan nyalinya menciut, bisa-bisanya ia memaki Ryszard.

"T tidak saya hanya bertanya" jawab Nea. "Tapi apakah tidak ada baju yang lebih baik dari ini?" Tanya Nea.

"Tidak ada, kalau kamu tidak mau pakai itu jangan pakai baju" sarkas nya. Nea hanya mendengus sebal mendengar jawaban Ryszard yang menjengkelkan bagaimana bisa ia tidak pakai baju.

Nea berjalan ke arah pintu dengan sesekali menghentakkan kaki nya.

"Hei kau mau kemana?" Tanya Ryszard melihat nea yang hendak keluar kamar.

Nea berbalik badan, "Saya lapar"

"Kamu gila? Mau keluar dengan baju yang seperti itu?" Tanya Ryszard "Biarkan maid yang mengantarkan makanan kesini" Nea hanya mengangguk setuju lalu terlihat Ryszard memencet tombol yang terletak di samping tempat tidur.

Tak lama kemudian bi Lastri datang dengan mengetuk pintu.

Bi Lastri adalah kepala pelayan yang ada di rumah ini jadi dia mempunyai tanggung jawab yang sangat besar. Walaupun kelihatannya sangat mudah hanya memerintah dan mengawasi pelayan bekerja, namun jika ada masalah dengan pekerjaan pelayan lain ia lah yang akan bertanggung jawab. Selain itu bi Lastri adalah satu-satu nya pelayan yang boleh menghubungi Ryszard secara langsung, ya bisa di bilang ia adalah pelayan yang paling dekat dengan tuan mereka dan oleh sebab itu ia mendapatkan posisi penting di rumah ini.

"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Tanya bi lastri dengan sopan.

"Bawakan makan untuk saya dan istri saya" jawab nya lalu di sahuti dengan anggukan oleh bi Lastri.

Nea mendendengara nya. Apa? Istri? Hellow istri sementara ya ingat itu! bukan istri beneran, batin Nea.

Setelah beberapa menit bi Lastri datang lagi dengan salah satu pelayan lain untuk membantu nya membawakan makanan dan ia letak kan di meja dakat sofa yang ada di kamar tersebut.

"Makasih bi" ucap Nea dengan ramah.

"Sama-sama nona" jawab nya.

"Bibi bisa pergi" ucap Ryszard, lalu bi lastri dan satu pelayan yang ia bawa pun keluar dari kamar Ryszard.

Sepeninggalan bi Lastri Nea langsung memakan makanannya dengan lahap seperti sudah satu minggu tidak makan.

Ryszard melihat cara Nea makan dengan pandangan yang tidak dapat di tebak. "Apakan kau tidak pernah makan?" Tanya Ryszard dengan heran, baru kali ini ia mendapati wanita yang tidak tahu malu seperti Nea ini.

"Ya jelas pernah lah, tapi masalah nya dari tadi pagi saya belum makan" jawab Nea dengan mulut penuh dengan makanan. "Uhuk...uhuk" Nea tersedak makanan nya. Lalu buru buru ia mengambil minuman yang ada di dekat nya dan meminumnya sampai habis.

Sekarang Ryszard menatap semua makanan di meja. Semuanya ludes habis di makan oleh Nea, sedangkan ia mungkin hanya memakan 1/5 dari hidangan tersebut dan sisa nya di makan Nea. Setelah makan Ryszard melanjut kan pekerjaan nya kembali dan berkutat dengan laptopnya.

Nea mengelap mulut nya yang belepotan "makasih atas makanan nya pak. Apakah sekarang saya boleh tidur?" Tanya Nea yang sudah mengantuk akibat kekenyangan menghabiskan semua makanan tadi.

"Hm" hanya di sahuti dengan deheman oleh Ryszard.

Nea melangkah kan kaki nya menuju tempat tidur. Saat hendak mejatuhkan dirinya Nea terhenti "siapa yang menyuruh mu tidur di situ?" Suara teguran itu menghentikan langkah Nea.

Nea mengerti perkataan nya pun langsung balik bertanya to the poit. "Lalu saya harus tidur dimana pak?" Tanya Nea malas.

"Terserah yang penting tidak tidur di kasur saya" jawab nya.

Nea langsung mengambil satu bantal yang ada di atas kasur dan membawanya menuju sofa yang tengah di duduki Ryszard. "Baik lah jika itu mau bapak, saya akan tidur disini" ucap nya dengan enteng.

"Apa kamu tidak lihat kalau sofa ini sedang aku pakai?"

Nea mengehela napasnya. "Kalau begitu saya akan mencari kamar lain, rumah ini kan besar pasti banyak kamar yang kosong dong"

"Tidak. Kamu tidak boleh tidur di luar kamar ini"

Astaga!

Nea mengumpat kesal dalam hati.

Lagi-lagi Nea harus mengalah "Kalau begitu ijinkan saya tidur di kasur itu. Nanti jika bapak sudah selesai duduk di sofa itu bisa membangunkan saya untuk pindah ke sofa." ucap Nea sambil menahan amarah nya yang sudah menggebu-gebu, bahkan sekarang wajah nya sudah memerah menahan amahnya itu.

Ryszard tidak menjawab, ia masih fokus dengan laptop nya. "Terserah bapak saya ngantuk dan mau tidur. Mau anda mengijinkan nya atau tidak, saya akan tetap tidur di kasur itu." ucap Nea kesal sambil mejatuhkan dirinya di kasur.

_________

Pagi ini cukup cerah dengan lantunan burung-burung berkicau. Menampil kan dua insan yang tengah tertidur lelap di kasur yang berukuran king size terlihat nampak damai dan akur, tapi itu semua adalah kebalikan dari mereka saat mebuka mata, mereka akan ribut dan berdebat sepanjang hari. Entah apa yang mereka ributkan.

Mata salah satu dari mereka mengerjap saat terterpa sinar matahari yang menembus gorden putih, mata itu adalah mata Nea. Ia terkejut bukan main saat di hadapan nya terpampang wajah laki-laki tampan dan sangat polos seperti bayi saat tertidur. Wajah itu nampak damai dan tenang, berbeda saat membuka mata nya, ia akan sangat garang dan dingin tak tersentuh oleh siapa pun.

Akkkhh!

Nea berteriak kencang saat menyadari ada seseorang yang tidur bersama nya dan membuat orang yang berada di samping nya itu terbangun.

Orang itu menatap Nea dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Kamu ini kenapa, pagi-pagi sudah berteriak saja?" Tanya nya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Kenapa saya bisa ada di sini dan sama bapak?"

Ryszard menghela napasnya panjang. Nampak nya gadis yang ada di samping nya ini lupa jika mereka berdua telah menikah.

"Apa kau lupa kalau kemarin kamu sendiri yang ingin tidur disini?" Bukan nya menjawab Ryszard malah mengajukan pertanyaan kepada nea.

Nea berpikir dan yah! Ia melupakan bahwa ia kemarin ia szngat mengantuk dan memaksa ingin tidur di kasur itu, karena sofa yang seharusnya untuknya tidur tengah di pakai sang suami.

"Kenapa anda tidak membangunkan saya dan membiarkan saya tidur disini?" Tanya Nea.

"Kamu pikir kamu bisa di bangunkan dengan mudah? Walau pun ada gempa pun kau tidak akan bangun" cibir nya.

Nea tak menjawab karena ia menyadari jika dirinya memang sulit dibangunkan jadi mau berdebat lagi pun dirinya pasti akan kalah. Ia lebih memilih turun dari kasur dan pergi ke kamar mandi.


Ryszard yang melihat tingkah laku Nea hanya mengumpat di dalam hatinya.

Dasar gadis gila!

Sepertinya keputusan nya menikahi gadis seperti Nea ini adalah salah, ia jadi memikirkan kembali kenapa bisa ia menikahi gadis seperti itu jelas-jelas masih banyak gadis yang lebih baik di luaran sana.

Continue Reading

You'll Also Like

288 58 14
"jadi kita meninggal gara gara boneka? Kisah anak remaja yang tak sengaja bermain permainan Jepang yaitu "Hitori kakurenbo" apakah mereka berhasil me...
18.8K 829 56
(END) ..... Aku tidak tau apa-apa tentang laki-laki itu, yang aku tau dia seseorang yang sangat ayah percayai, dia yang selalu ayah puji, dan dia yan...
42.1K 7.3K 26
berawal dari roti yang enak, si kembar comblangin ayah buat deket sama pemilik cafe itu. ❝pokoknya harus nikah, kalau gak kita resign jadi anak ayah...
175K 17.6K 22
[HIATUS] [Content warning!] Kemungkinan akan ada beberapa chapter yang membuat kalian para pembaca tidak nyaman. Jadi saya harap kalian benar-benar m...