Revenge || Vkook🚫 [END]

Av AWulanDOhSs

279K 23.8K 7.3K

[Vkook, with Yeonbin] Jungkook kembali setelah dua tahun pergi atau lebih tepatnya di usir yang bertepatan de... Mer

💎 Prolog
💎 I'm Back
💎 Bad Incident
💎 Tatto
💎 Ex
💎 The Beginning
💎 Little Happiness
💎 Start
💎 And Complete🔞
💎 Engagement
💎 Your Ex
💎 I See, I Like It
💎 I Want It
💎 I Got It🔞
💎 Posessive
💎 Weekend
💎 So Happy
💎 I Know I Love You🔞
💎 Extra I [Say You Love Me]

💎 Oh Hello

13.3K 1.3K 282
Av AWulanDOhSs

Haloo/ assalamualaikum?

Met malam para kaum jomblo, singel (sejenis aku), ato yg ada pcr?

Malam sabtu kalian ngapain?

Cuman baca cerita kek aku ato apa?

Nihh aku up lagi yaa

Chapter kemaren mantep banget VOTE DAN KOMENNYA 🎉🎉

chapter ini bisa lagi gakk yaa?

Vote ingat, wajib 🔪🔪

60++ VOTE UNTUK MELUNCUR

Happy Reading

Jungkook turun dari lantai atas yang hanya mengenakan sweter kebesaran dengan celana pendek di bawah lutut, yang sweter itu memperlihatkan bahu serta leher mulusnya si manis ini mengabaikan tatapan manusia di bawah sana.

Bibirnya membuat senyuman manis ketika melihat orang di rindukannya sudah berada di meja makan dan terlihat lebih sehat dari terakhir kali mereka bertemu.

"Kakek Jungkook rindu" Ucap Jungkook manja langsung memeluk kakeknya dengan sayang.

"Kakek juga, setelah ini kita bicara sayang. Ayo makan dulu" Jungkook duduk tepat di samping kakeknya yang itu membuat wajah pamannya kesal.

"Kapan kau datang Jungkook?" Tanya paman Jungkook dengan nada ramah tentu saja itu hanya pura pura.

"Ah selamat pagi paman, aku baru sampai kemarin" Balas Jungkook sopan.

"Pagi hyung" Sapa Yeonjun dan Soobin bersama itu membuat Jungkook tersenyum kecil.

"Pagi juga kalian berdua" Balas Jungkook.

"Kenapa tiba tiba datang tanpa pemberitahuan, padahal paman kan bisa menjemput mu" Ujar paman Jungkook masih dengan nada ramah.

"Aku hanya ingin menghadiri pesta pernikahan Irene noona, tentu saja aku harus hadir benar bukan noona" Irene tersentak karena tiba tiba Jungkook menyebut namanya.

'Jika kau yang menjemput malahan aku akan selamanya di tahan di sana' Pikir Jungkook.

"Ya tentu saja, lalu Jungkook perkenalkan ini Kim Taehyung calon suami ku" Ucap Irene bangga selalu saja tingkah yeoja ini mampu membuatnya muak.

"Oh halo, nama ku Jeon Jungkook. Namdongsaeng dari Irene noona" Ujar Jungkook memperkenalkan diri.

"Emm, aku Kim Taehyung" Balas Taehyung singkat, tipe datar yang sangat Jungkook benci.

Kim Taehyung, Muka ganteng tapi datar

Calon masdepnya Jungkook atau mungkin juga Irene

Ato gak itu aku ato kamu 😂

"Jungkook sebaiknya ganti baju mu dulu, kini kau kenakan kurang sopan" Tegur nyonya Jeon dengan sengaja ingin mempermalukan Jungkook.

"Kakek apa perlu aku mengganti baju?" Tanya Jungkook manja.

"Tidak perlu, lagi pula kau masih mengenakan pakaian dan gunakan apa saja kau asal itu membuat mu nyaman" Balas kakek Jeon sungguh membuat Jungkook senang karena hanya kakeknya ini lah satu satunya kekuatannya.

"Menurut ku baju Jungkook hyung itu biasa saja, hanya sedikit longgar saja" Sahut Yeonjun.

"Tapi tetap saja tidak sopan, Jungkook gantilah baju mu" Perintah paman Jungkook.

"Berhenti bicara, kita makan" Potong kakek Jeon.

Mereka semua makan dengan tenang, bahkan Yeonjun biasanya usil ikut diam karena menghormati makanan yang di sediakan terlebih ada kakek Jeon.

"Kakek ingin tambah dagingnya lagi?" Tanya Irene ingin memindahkan beberapa potong daging piring kakek Jeon.

Lebih tepatnya cari muka di depan Taehyung sukses membuat Yeonjun dan Soobin mendadak mual.

"Jangan noona, kakek tidak boleh memakan banyak daging karena kolesterolnya tinggi. Lebih baik kakek makan sayur itu jauh lebih sehat" Jungkook memindahkan beberapa sayur kesukaan kakeknya kepiring.

"Terima kasih sayang kau memang paling mengerti kakek" Ucap kakek Jeon lembut.

"Itu karena aku menyayangi kakek dan aku ingin kakek tetap sehat" Balas Jungkook tulus.

Yang pada akhirnya Irene hanya mempermalukan dirinya sendiri dengan pura pura perhatian.

'Memang hanya kau yang bisa mencari muka' Cibir Jungkook dalam hati.

Sementara itu Taehyung tetap memakan sarapannya dalam diam sedangkan Soobin dan Yeonjun berusaha menahan tawa mereka.

Untuk nyonya Jeon dan paman Jungkook wajah keduanya tidak berbeda jauh dari Irene yaitu menahan emosi.

Jungkook menggigit kuat bibir bawahnya karena menahan tawa, wajah ketiga orang di bencinya itu sungguh lucu membuatnya ingin menumpahkan sup panas di wajah ketiganya.

"Hari ini kegiatan mu apa Jungkook, jika tidak ada lebih baik temani noona mu menyiapkan perlengkapan pernikahannya dari pada buang buang waktu untuk hal tidak berguna" Suruh paman Jeon.

"Maaf paman, dari pada menemani noona aku lebih senang pergi ke kantor untuk mengurusi masalah perkerjaan" Balas Jungkook acuh tidak sengaja pandangannya bertabrakan dengan Taehyung namun dengan segera dia melihat ke arah lain.

Lagi pula calon suami noonanya ini bukan tipenya, dia tidak suka yang sekaku serta sedingin semacam Kim Taehyung ini. Dia tidak suka dengan yang sulit di taklukkan apa lagi dengan sifatnya.

"Ke perusahaan, untuk apa bukannya kau dulu tidak ingin bekerja di kantor kau lebih suka bersenang senang bukan?" Pertanyaan penuh dengan hinaan itu membuat Jungkook berhenti memakan sarapannya.

"Paman bukannya manusia itu bisa berubah, aku ingin bersikap dewasa lagi pula jika aku tidak ikut campur dalam perusahaan maka percuma saja saham milik ku itu" Balas Jungkook tenang seolah mengingatkan bahwa siapa orang memiliki saham di perusahaan Jeon terbesar kedua setelah kakeknya adalah dirinya.

"Pemikiran hyung sungguh berbeda, dewasa sekali bukan tipe yang suka membuang buang uang untuk hal tidak berguna" Puji Yeonjun sambil menyindir orang lain.

"Kakek sebelum ke kantor ingin pergi ke tempat lain dulu, kau ingin ikut atau Taehyung saja mengantar mu sekalian kau belajar darinya" Suruh kakek Jeon itu membuat orang orang di meja makan itu terkejut terutama Irene.

"Kenapa bersama Taehyung kakek, kan masih ada sopir atau Jungkook bisa membawa mobil sendiri" Ujar Irene menentang saran barusan.

"Itu benar kakek, lagi pula aku ingin berangkat bersama kakek saja. Rasanya aneh jika tiba tiba aku muncul di perusahaan lalu mengaku sebagai cucu kakek yang ada malah aku di usir" Tutur Jungkook sambil terkekeh.

"Coba saja bila ada berani memperlakukan mu seperti itu, kakek pastikan dia akan di pecat di tempat" Balas kakek Jeon itu membuat Jungkook tersenyum senang.

"Appa jangan terlalu memanjakan Jungkook, dia itu sudah dewasa" Ucap eomma tiri Jungkook.

"Maaf jika menyela, tapi ku rasa itu bukan dari bentuk di manja karena sejak senior high school Jungkook hyung sudah hidup mandiri, yang hanya sesekali kemari. Jadi ku rasa tidak cocok bila itu saja di bilang di manja" Jelas Soobin ikut bicara.

Sekilas info, Soobin itu sepupu Jungkook dari pihak eomma tapi begitu dekat dengan kelinci senior ini.
Lalu Jungkook dan Irene itu saudara tiri beda eomma, sementara kedua orang tua Jungkook sudah meninggal saat dirinya masih duduk di Junior High School akibat kecelakaan.

Sejak awal dirinya hanya satu satunya cucu pada keluarga Jeon hingga sebulan setelah hari meninggalnya kedua orang tuanya. Eomma tirinya mendatangi kakeknya mengaku sebagai mantan kekasih dari mendiang appanya, lengkap dengan membawa bukti surat DNA membuktikan bahwa Irene merupakan anak dari mendiang appanya.

Sungguh aneh bukan, jika Irene sungguh asli anak appanya bukannya lebih baik jika sejak awal langsung di beri tahukan tapi kenapa malah memilih pada waktu tidak tepat.

Kakek Jeon tentunya tidak langsung percaya, butuh sebulan penuh penyelidikan agar membuktikan semua bukti itu benar adanya dan sejak saat itu kakeknya mengumumkan bahwa Irene menjadi cucu tertua dari keluarga Jeon.

Dari situlah kehidupan nyaman Jungkook mulai terusik dan berujung dengan penderitaan yang hingga kini tidak bisa di lupakan olehnya.

"Kau hanya orang luar, tidak usah ikut campur" Bentak Irene secara tidak sadar dan langsung menutup mulutnya karena baru ingat Taehyung di sampingnya.

"Jangan bicara kasar begitu, biar bagaimana pun Soobin sudah menjadi cucu ku juga. Aku tidak suka perdebatan di pagi hari, Jungkook kakek tunggu di mobil" Ucap kakek Jeon pergi keluar.

"Baik kakek" Jungkook langsung lari menuju kamarnya untuk mengganti bajunya dengan lebih normal.

"Kalau begitu aku pergi juga, permisi" Ucap Taehyung pergi begitu saja.

"Nah bunny kita juga pergi, aku tidak tahan aura rumah ini panas sekali" Sindiri Yeonjun.

"Ah tentu saja panas jika ada tiga iblis berdarah setan tinggal di sini" Sahut Soobin lalu kedua Choi itu pergi dengan langkah ringan.

"Sial, eomma paman kenapa jalang satu itu kembali padahal kehidupan kita begitu tenang saat dia tidak ada" Maki Irene.

"Benar, cepat singkirkan jalang tidak berguna itu" Suruh eomma Irene.

"Sabar, akan paman kembalikan dia ke tempatnya semula yaitu jurang kematiannya" Ucap pamannya itu yakin.

"Jangan terlalu percaya diri, takutnya nanti kalian yang malah masuk jurang lebih dulu dan noona jangan terlalu sering marah marah lebih baik fokus saja pada pernikahan mu" Sahut Jungkook baru saja turun.

"Anak sialan kemari kau" Bentak nyonya Jeon.

"Selamat pagi nenek sihir, sering sering perawatan kerutan di wajah mu itu banyak sekali" Jawab Jungkook tanpa takut lalu melangkah pergi ke luar.

Jungkook dan kakeknya sudah berkendara lebih 20 menit, yang tujuannya ini tidak di ketahui olehnya karena ini pertama kalinya dia kemari.

Tempat tujuan mereka ini juga termasuk kawasan Elit, lihat saja rumah rumah besar dan mewah berjajar rapi, setara dengan masion kakeknya.

"Kakek sebetulnya kita ke mana, ini bukan jalan ke tempat teman kakek biasanya atau dia sudah pindah kemari?" Tanya Jungkook penasaran.

Kini mobil mereka masuk ke dalam salah satu kediaman sepertinya paling mewah di antara yang lain, lihat saja luasnya halamannya sepertinya jika berjalan kaki membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit.

"Kau kenal Park Jimin bukan, kakek ada urusan dengannya" Jelas kakek Jeon.

"Aku hanya kenal tunangannya yaitu Yoongi hyung, oh jadi ini kediaman Park Jimin" Balas Jungkook sambil menyeringai.

"Bukan ini kediamannya orang tua Taehyung, kakek ada urusan dengan mereka. Ayo turun" Kakek dan cucu itu turun dari mobil, Jungkook tidak bisa menahan ekspresi senangnya melihat banyaknya bunga di taman kediaman Kim ini.

"Indah sekali, pasti sulit merawat semua ini" Ucapnya pelan tidak sadar bahwa ada seorang yeoja paru bawa di dekatnya.

"Ya, perawatannya cukup susah namun hasilnya membuat ku bahagia" Sahut yeoja paru baya itu.

"Oh astaga" Pekik Jungkook terkejut.

"Maaf sayang, karena sudah membuat mu terkejut. Selamat pagi tuan Jeon silakan masuk" Ujar nyonya itu sepertinya adalah eomma Taehyung.

Jungkook hanya mengekor dengan patuh di belakang mengikuti kakeknya.

"Maaf sekali tuan Jeon membuat anda harus datang pagi pagi begini, padahal Anda sangat sibuk" Namja paru baya itu menjabat tangan kakeknya sepertinya dia lah tuan Kim.

"Tidak masalah lagi pula ini sangat lah penting" Balas kakeknya kini sudah duduk di sofa dan di ikuti oleh Jungkook.

"Nah tuan Jeon, siapa si manis ini?" Tanya nyonya Kim sambil menuangkan teh ke gelas.

"Ini cucu kedua ku, kenal kan diri mu" Suruh sang kakek, Jungkook langsung berdiri.

"Nama saya Jeon Jungkook, cucu kedua kakek" Ucap Jungkook sopan.

"Ah yang sekolah di luar negeri itu ya, selamat datang Jungkook" Ujar nyonya Kim ramah.

"Iya, saya mengambil cuti karena tidak ingin tertinggal untuk acara pernikahan Irene noona" Nyonya Kim tersenyum senang karena ucapan Jungkook.

"Kau sungguh adik yang baik" Puji nyonya Park.

"Bagaimana dengan sekolah mu, apa lancar?" Tanya tuan Kim.

"Ah ne, saya tidak sabar ingin membantu kakek di perusahaan" Balas Jungkook sopan, dia tentu tahu noona, paman serta eomma tirinya pasti menceritakan hal buruk tentangnya kepada keluarga Kim.

"Jungkook mengambil jurusan manajemen bisnis atas kemauannya sendiri, dan dia sangat cerdas sehingga mempelajari semua itu dengan cepat" Jelas kakek Jeon bangga.

"Memang terlihat bahwa si manis ini begitu pandai, nah sayang jika kau tertarik dengan berkebun maka silakan datang kemari" Tawar nyonya Park.

"Terima kasih tawarannya nyonya" Ucap Jungkook sedikit terkejut dengan tawaran barusan.

"Panggil saja bibi sayang, sebentar lagi noona mu akan menjadi menantu ku. Kau pasti sudah bertemu dengan Taehyung bukan?"

"Ya tadi, di meja makan saat sarapan" Balas Jungkook seadanya.

"Bagaimana menurut pendapat mu tentang anak bibi itu?" Pertanyaan barusan membuat Jungkook bingung harus menjawab apa.

"Sayang berhenti memberikan pertanyaan aneh, ingat anak mu itu sudah memiliki calon istri jangan bersikap seolah kau sedang menjodohkannya" Potong tuan Kim itu membuat Jungkook lega.

"Apa salahnya, lagi pula aku sejak lama ingin memiliki anak se manis Jungkook begini bukan seperti Taehyung selalu memasang wajah datar" Cibir nyonya Kim.

"Maafkan atas kelakuan aneh istri ku Jungkook" Ucap tuan Kim.

"Tidak masalah"

Bunyi bel kediaman Kim membuat keempatnya menoleh ke arah pintu.

"Sepertinya Jimin sudah datang" Benar saja Jimin masuk bersama tuangannya.

"Selamat pagi tuan nyonya Kim, tuan Jeon" Sapa Jimin sopan namun lain dengan tuangannya itu yang berjalan cepat menuju Jungkook.

"Akkk sakit Yoongi hyung" Ringis Jungkook karena kepalanya di pukul dengan kuat.

"Itu hanya pukulan pelan anak nakal, setelah seenaknya pergi tanpa memberi kabar kini kembali juga begitu. Kau ini tidak menganggap ku ini hyung mu apa?" Ujar Yoongi kesal dan memilih duduk di samping Jungkook bukannya tunangannya.

"Itu salah kakek. Kakek yang tiba tiba menyekolahkan ku ke Jepang dan aku pulang karena pernikahan Irene noona" Balas Jungkook masih mengusap kepalanya.

"Pernikahan noona mu kau datang tapi saat pertunangan ku kenapa tidak" Ujar Yoongi lagi masih kesal.

"Iya, saat pernikahan hyung nanti aku pasti akan datang dan membawa hadiah yang sangat besar" Janji Jungkook hanya di balas dengan cibiran dari Yoongi.

"Kalian berteman, terlihat dekat sekali?" Tanya nyonya Kim.

"Iya bibi, kami sudah kenal sejak junior high school sehingga kami berdua cukup dekat" Balas Jungkook.

"Orang dekat dari mana yang pergi tanpa kabar" cibir Yoongi.

"Ayo kita tinggal kan ketiga pemimpin perusahaan ini, lebih baik kita ke rumah kaca bibi menikmati coklat panas dan biskuit dari pada mendengarkan pembicaraan membosankan mereka" Ajak nyonya Kim tentu saja di iakan oleh Jungkook serta Yoongi.

Jungkook melirik sekilas ke arah Park Jimin lalu tersenyum membuat namja tunangan Yoongi itu salah tingkah dengan cepat membuat muka.

'Tidak berubah ya' Pikir Jungkook geli.

"Jadi yang ingin ku bahas tentang masalah kita itu adalah..." Ujar kakek Jeon serius.

Akhirnya ketiga pimpinan perusahaan itu asik dengan obrolan bisnis membosankan mereka sedangkan tiga yang lain sedang menikmati keindahan rumah kaca nyonya Kim.

Lanjuttttt?
Or
ATAU STOP AJA NIHHH?
Atau
HAPUS AJA?? 😂


Haloo/ Assalamualaikum?

Ada yg kagen? Rindu?
Ato B aja?

Yg rindu silahkan merapat dekan komen dan tekan Vote yaaaa

Chaper ini akhirnya Vkook ketemu walau sama2 acuh karena kan Vren bakan nikah 🎉🎉

Haram untuk Jungkook jadi pelakor untuk ular apa lagi calonnya datar amet 😂😂

Chapter depan ada FIRTS sesuatu lohhh, penasaran? 😏

Trus bsok malam chapter terakhir STEP BROTHERS BAKAL KU UPP WALAU VOTENYA BLOM SAMPE, PADA PELIT HERANNNN 🔪🔪

jadi jangan pelit sama cerita yg ini yaaa, biar aku semangat dan bisa double up gitu 🤔🤔

Vote yaaa sama komen 👍👍

💪💪
⬇️⬇️
⭐⭐⭐

Fortsätt läs

Du kommer också att gilla

379K 27K 19
[revisi] jeon jungkook. Merupakan pemuda manis yang bekerja di sebuah cafe milik sahabatnya. Hidupnya aman, damai ,tentram tetapi, ibunya yang telah...
116K 7.8K 26
⚠️ 21+ GAY AREA! MPREG! MISGENDERING ⚠️ Kisah percintaan seorang Guru, Kim Taehyung dan murid berandanya yang misterius yaitu Jeon Jungkook. Taehyun...
547K 54.9K 27
{FIN} Not a cinderella story.. this is taekook story. Homophobic ⛔ Go Away! KTH | JJK Tae!Top boyxboy Rate : M pada chapter dg warning Start : 23.08...
123K 5.2K 98
Tak ada satupun manusia yang mengetahui takdir Cintanya.