Dating with My Mind

By Chaphine

504 147 17

Kalian tidak akan pernah benar-benar tahu bagaimana isi kepala seseorang. Untuk itulah terdapat anjuran untuk... More

Pra-Kata
[1/28] Penciptaan
[2/28] Mengubah Nasib
[4/28] Non Playable Character
[5/28] Akhir dari sebuah Dongeng
[6/28] Critical - Action
[7/28] Aku dan Isi Kepala
[8/28] Energi dan Akhir Hari
[9/28] Aku belum Ingin Membunuhmu
[10/28] Dunia tanpa Tulisan
[11/28] Menulis Untuk Kami, Ya?
[12/28] Haru Bahagia Cinta
[13/28] Bukankah Dunia Ini Menakutkan?
[14/28] Kebohongan
[15/28] Iba Sekaleng Kopi
[16/28] Bis Menuju Sekolah
[17/28] Ruru Bertemu Lili
[18/28] Cuplikan Natal dalam Sejarah
[19/28] Semoga Ya
[20/28] The Land of Dream and Crows
[21/28] Motel
[22/28] Organ
[23/28] Kesempatan
[24/28] kematian Palsu
[25/28] Helena
[26/28] Hantu Mati
[27/28] Senja dan Mereka
[28/28] Kiamat

[3/28] Laura dan Pesta Teh Tamara

29 7 0
By Chaphine

/spin off Laura Melody/

"Kak Ara." Anak perempuan yang rambut cokelatnya diikat dua oleh Ayahnya itu menempelkan diri ke tubuh Laura. Tangan mungilnya meremas jubah hitam kasar yang dikenakan Laura. "Kita di mana?" 

"Tempat tinggal Kakak." Laura mengusap kepala adiknya dengan lembut. Sentuhan hangat yang tidak selaras dengan raut dan intonasinya yang dingin. "Tadi 'kan kamu yang merajuk ingin ikut." 

"A-abisnya Kak Ara udah lama nggak main sama Mara." Usapan Laura sepertinya berhasil membuat Tamara lebih tenang. Bibirnya sudah bebas mengerucut dan tangan mungilnya kini melingkar di kaki Laura dengan erat. 

Mata cokelat bundarnya berbinar saat bertemu mata dengan Laura, lantas kemudian keningnya bekerut saat menyisir sekelilingnya yang gelap.  Bahkan Tamara tidak yakin menginjak lantai, aspal, atau bebatuan dari tadi. "Kenapa Kakak tinggal di tempat gelap?" Benaknya kemudian teringat film yang diam-diam ditontonnya dari sela pintu kamar setelah menyuruh Tamara pergi tidur. "Ja-jangan ini dunia ba-bawah tanah yang ada orang ja-jahatnya?!"  

Tamara memekik seraya mengeratkan pelukannya, hingga Laura tidak mampu melangkah karena gerakannya terkunci. "Anggap saja begitu, tapi di sini tidak ada orang jahat, Mara." 

"Be-benarkah?" Air mata Tamara yang nyaris keluar pun tertahap di pelupuknya. Salah satu tangan kecilnya mengusap mata, sementara yang lain kembali mencengkeram jubah Laura. 

Laura mengambil tangan adiknya itu dan menyelipkan di jemari. "Benar." 

Tamara tersenyum lebar. "Hehe." 

Mereka menyusuri kegelapan–atau lebih tepatnya kehampaan cukup lama. Tamara mulai bosan  dan mengembuskan napasnya kesal. Laura yang menydari itu, diam-diam menggerakkan jemarinya yang bebas. 

Sesaat setelah itu, kilauan cahaya muncul mengambang disekitar mereka dengan jarak yang tidak terlalu jauh. Binar di mata Tamara kembali. "Kak! Kakak! Ada kilauan!" 

"Iya, ya. Kamu mau ke sana? Siapa tahu benda berkilau itu adalah periasanmu yang hilang 'kan? Bukannya saat aku baru tiba, kamu sedang ribut dengan Addy soal itu?" Laura ingat benar seketika ia bertelportasi ke depan pintu rumah keluarganya subuh tadi, Tamara sedang merajuk tidak ingin sekolah tanpa periasan kalung manik-maniknya yang berkilau. 

"Ayo kita ke sana!" seru Tamara senang hingga tanpa sadar berjalan melompat-lompat. 

Sesampainya mereka di kilauan cahaya itu, Tamara tidak menemukan periasannya yang hilang. Tentu saja itu karena, kemampuan Laura memang bukan untuk menciptakan sesuatu, namun keceriaan di wajah Tamara tidak dibiarkannya hilang. 

Ana–asisten Laura yang merupakan siluman burunhg gagak–ternyata berdiri tempat di sisi cahaya yang berkilau itu bersama dengan satu set teh yang sudah tersusun di atas meja berikut dengan bangku besi berukir yang biasanya Tamara lihat di kartun. 

"PESTA TEH!" serunya seraya buru-buruk duduk dan menuangkan teh ke dalam gelasnya dan Laura.

Laura segera duduk dan menikmati waktunya mendengarkan Tamara berceloteh tentang kehidupan sekolahnya sambil meminum teh yang sudah disiapkan Ana sebelum mereka tiba di kekosongan milik Laura.

Continue Reading

You'll Also Like

264K 8.5K 61
Cerita Pendek Tanggal update tidak menentu seperti cerita yang lainnya. Berbagai tema dan juga kategori cerita akan masuk menjadi satu di dalamnya.
240K 3.2K 17
Up sesuai mood Kalau ada waktu juga Tolong jangan di bawa ke RL Futa Area
112K 1.8K 19
Cerita mungkin dari imajinasi penulis serta pengabungan dari kisah nyata Cerita mengandung konten dewasa 21+
104K 8.2K 34
Original story' by rld.oct Preview : "Sebenarnya sejak awal memang sudah jelas bahwa aku sangat mencintaimu , akan tetapi kenapa takdir berkata lain...