GOOD BOY || JAKE ENHYPEN ||

By AfifKhrnnsa

131K 22.9K 9.4K

FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA^^ Jake Sim, siapa yang tidak kenal dengan pria itu. Hampir satu sekolah mengena... More

01.MURID BARU
02. RUANG OSIS
03. ULANGAN HARIAN
04. PULANG BARENG
05. PERDEBATAN KECIL
06. PERTEMUAN
07. CAFE
08. TERLAMBAT
09. KANTIN
10. SAKIT PERUT
11. KELUARGA?
12. TUMPANGAN PAGI
13. HUKUMAN BERDUA
14. PINGSAN
15. DI RUANG SERBA PUTIH
16. INTROGASI
17. DIBAWAH HUJAN SORE
18. MINIMARKET
19. SAKSI BISU
20. KESIALAN HANNA
21. AKSI KERIBUTAN
23. DI BAWAH SINAR REMBULAN
24. MONTIR TAMPAN
25. MOBIL MOGOK
26. HUKUMAN KETOS
27. BOLOS
28. KEMENANGAN
29. DUA GURU MATEMATIKA
30. SEBUAH FOTO
31. HARI KEDUA BERSAMA ALIEN
32. JAKEHANA
33. KEPERGOK
34. PUTUS
35. SEKOTAK SANDWICH
36. PERJODOHAN
37. MASALAH
38. SEBUAH PESAN SINGKAT
39. RASA PENASARAN
40. PERGI BERSAMA
41. KABAR BURUK
42. MENGIKHLASKAN
43. RAZIA DADAKAN
44. FLASHBACK (1)
45. FLASHBACK (2)
46. OLAHRAGA
47. KEMBALI SEPERTI DULU?
48. SOMETHING
49. TAK TERBALASKAN
50. PAHLAWAN KEMALAMAN
51. TIDAK DI RENCANAKAN
52. AMPLOP
53. KUNJUNGAN
54. FAKTA

22. PASANGAN BARU

2.3K 375 234
By AfifKhrnnsa

[Jake Enhypen]
.
.
.
Happy reading!




Bunyi bel yang menandakan pelajaran akan segera dimulai, sudah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu. Semua murid siswa maupun siswi sudah memasuki ruang kelas masing-masing, tetapi tidak dengan gadis bermarga Park itu.

Hana si gadis yang tidak tahu aturan, bukannya memasuki ruang kelas untuk mengikuti pembelajaran, kali ini dirinya berjalan seorang diri di lorong koridor dengan santai sesekali bersenandung. Melupakan kelasnya yang sekarang sedang diajar oleh guru mapel matematika, Pak Jeno.

Bodoamat dengan Pak Jeno, biarkanlah dia kehilangan murid tercantiknya ini. Salah sendiri, sudah kali-kali dirinya menggoda beliau, tetapi tidak pernah di notice apalagi diajak berkencan.

Ck, lupakan tentang Pak Jeno, Hana. Beliau sudah memiliki istri yang jauh lebih cantik darimu.

Tujuan Hana kali ini hanya ingin makan dengan nikmat di kantin lalu di temani jus alpukat. Hm membayangkannya saja sudah membuat cacing-cacing diperut Hana berteriak kelaparan minta jatah makan, layaknya sedang mengadakan konser tahunan tersendiri di perut Hana.

Tak terasa kini Hana sudah memasuki pintu masuk kantin. Sepi, hanya itu yang bisa Hana tangkap dari suasana kantin.

"Hm syukurlah, tidak susah-susah buat ngantri lagi. Tinggal pesen terus makan deh, " guman Hana seraya berjalan ke kedai nasi goreng untuk memesannya.

"Mang, nasi goreng porsi spesial satu ya," ucap Hana kepada pedagang muda yang kini terlihat tampan dari biasanya.

Pedagang itu berdecak kesal, "Mbak mohon maaf, saya belum setua itu hingga mbak memanggil saya dengan sebutan 'Mang'. Kalo mbak lupa saya baru lulusan SMA tahun ini," ucap pedagang itu yang Hana tau bernama Yuta, Yuta menatap Hana lalu tersenyum miring ditambah lagi Yuta menggunakan bahasa yang sedikit formal.

Hana tertawa karenanya, "Hahaha, lagian kenapa kerja disini? Kenapa enggak lanjut kuliah saja?" Tanya Hana kepo, Hana kemudian duduk di depan kedai nasi goreng yang selalu saja ramai pengunjung.

Yuta dengan gerakan lincah nan cepat membuat nasi goreng spesial untuk Hana. Hana dibuat melongo dengan bakat seorang Yuta sebagai penjual nasi goreng. Melupakan pertanyaannya yang belum dijawab, kini nasi goreng pesanan Hana sudah berada di depan mata.

"Silahkan, pesanan sudah jadi," ucap Yuta tersenyum lalu menyerahkan nasi goreng dengan bau yang sangat menggiurkan lidah.

Hana berdecak kagum, "Waw, gue sampe melongo lihat bakal lo. Hm sekarang gue tahu, kenapa kedai nasi goreng lo selalu ramai," ucap Hana menatap Yuta sambil menyendokkan sesuap demi sesuap ke dalam mulut.

Yuta hanya mengernyit lalu menaikkan salah satu alisnya tanda 'apa'.

Hana menelan makanannya yang masih berada di mulut, lalu meminum jus alpukat yang dipesan sebelum memesan nasi goreng tadi. "Ck, penjualnya ganteng makanannya juga tak kalah nikmat. Jadi apalagi yang harus diragukan untuk tidak membeli jajan di sini, "balas Hana melanjutkan makan dengan nikmat, sambil memandang wajah tampan pedagang muda itu.

Yuta tersenyum tipis, "Terima kasih."

Hana mengibaskan tangannya, lalu dengan cepat Hana menghabiskan makanannya hanya dalam waktu kurang lebih lima menit. Sekarang Yuta yang dibuat melongo olehnya, bagaimana tidak Hana makan dengan sangat lahap bahkan salah satu kakinya naik ke atas paha. Ck.

"Lo enggak ada jaim-jaimnya sama sekali, padahal gue ini cowok," ucap Yuta yang sudah duduk di kursi depan Hana sambil menatap lawan bicara dengan menyangga dagunya.

Hana mengangkat pandangannya lalu menaikkan salah satu alisnya, "Jaim? Kenapa gue harus jaim dan apa hubungannya kalo lo cowok?" Tanya Hana dibuat bingung oleh cowok keturunan Jepang itu.

Yuta mengendikkan bahunya,"Biasanya cewek yang makan di kedai gue pada jaim semua. Lah ini, boro-boro jaim makan aja ngangkat satu kaki ke paha. Ckck," Yuta berdecak lalu tertawa.

Hana yang melihat Yuta tertawa juga ikutan tertawa, sampai-sampai Hana memukul keras bahu Yuta membuat sang empu meringis pelan, "Buset, tenaga lo mantep juga," ucap Yuta menggelengkan kepalanya.

"Ngapain gue harus jaim. Lagian ke kantin bukannya mau ngisi perut yang kosong? Nah kalo jaim mana bisa kenyang, yang ada buang-buang duit hanya untuk memesan setelah itu makanannya ga di makan. Ck, prinsip gue nih ya, yang penting kenyang, hati pun juga ikut senang!" Ucap Hana lalu meminum jus alpukat yang baru di sedot satu kali, kemudian menyisakan hanya tinggal setengah gelas.

Yuta geleng-geleng lalu bertepuk tangan pelan, "Keren" ucap Yuta membuat Hana menepuk pelan dadanya tanda bangga pada diri sendiri.

"Ngomong-ngomong lo bolos pelajaran?" Tanya Yuta.

Hana mengangguk, "Iya, emang kenapa?"

"Kenapa bolos? Sayang banget kalo harus bolos. Dulu gue juga sering bolos waktu SMA, menyepelekan pelajaran, sehingga ujian hanya dapat nilai 5. Nasib gue sekarang jadi gini deh, kuliah ga keterima dan akhirnya jadi penjual nasi goreng," ucap Yuta  lalu terkekeh membuat Hana menatap Yuta lama.

Yuta yang ditatap seperti itu lalu buru-buru mengusap wajahnya, "Apa? Ada noda di muka gue?" Tanya Yuta lalu Hana menggeleng.

"Gini deh mang—"

"Jangan panggil gue mang, gue belum setua itu," ucapan Hana terpotong oleh Yuta yang sedikit kesal.

Hana meringis, "Maap Yut. Gini deh Yut menurut gue itu sekarang kepintaran nomor dua, yang pertama itu adalah duit. Jika punya otak pintar tapi dompet kosong, bisa geser itu posisi orang pintar. Ya karena sekarang banyak sekali orang yang suka menyuap," ucap Hana.

"Jadi buat apa pintar tapi kalo ga ada duit. Ingat yang pertama dan utama hanyalah duit, duit, duit" sambung Hana menggerakkan jari telunjuknya ke kiri kanan. Seperti halnya sedang menghipnotis lawan bicara.

"Tapi kepintaran bisa buat kita dapat beasiswa tanpa harus ngeluarin duit," sanggah Yuta membuat Hana mengangguk.

"Iya bener, tapi menurut teori gue sendiri yang paling penting itu dompet tebal berisi duit yang warnanya merah. Bukan tebel berisi riasan make up, iuh" ucap Hana membuat Yuta tertawa.

"Hm iya deh terserah, gue cuma mau ngingetin aja sih. Jangan sering bolos lah, nanti akan ada penyesalan di akhir," ucap Yuta yang dibalas acungan jempol oleh Hana.

"Lo tau keributan istirahat tadi?" Tanya Hana lalu Yuta mengangguk sebagai jawaban.

"Itu gue kalo lo ga tau. Si Xu Yiyang dengan kaki sialannya nyandung kaki gue, ya otomatis gue jatoh dong. Ditambah lagi gue lagi bawa bakso, bakso gue tumpah. Gue ga jadi makan, ya jadilah gue bolos pelajaran," ucap Hana kembali meminum jus alpukatnya.

Yuta membulatkan bibirnya,"Yaudah gue mau cuci piring dulu deh," ucap Yuta seraya berdiri, Hana mengangguk membiarkan Yuta kembali pada pekerjaannya.

°°°°°°°

Jam pulang telah tiba, seluruh murid siswa maupun siswi berlomba-lomba untuk sampai ke tempat parkiran agar bisa cepat sampai di rumah. Ada juga yang harus menunggu angkutan umum di depan gerbang maupun di depan halte bus.

Seperti halnya pasangan yang baru saja resmi berpacaran, kini keduanya berjalan berdampingan  layaknya seperti Raja dan Permaisuri, sedang berjalan menuju tempat kendaraannya terparkir.

Keduanya terlihat sangat serasi, yang cowok tampan dan yang cewek juga sangat cantik. Benar-benar pasangan yang sangat cocok. Berita tentang Jake dan Rose resmi berpacaran, kini sudah menyebar dan menjadi trending topik di sekolah.

Namun, berita tentang Jake dan Rose berpacaran menyebabkan beberapa pro dan kontra. Ada beberapa yang setuju karena menurutnya pasangan itu sangat cocok. Ada juga yang tidak setuju, terlebih kaum hawa yang sangat mengagumi ketampanan seorang Jake sang Ketua OSIS.

Oke, mungkin hari ini merupakan hari patah hati nasional.

"ADUH, SERASI BANGET SIH MEREKA!"

"CANTIK SAMA GANTENG, DAHLAH DOAIN AJA SEMOGA SAMPAI KE KUA!"

Teriakan cewek-cewek yang mendukung hubungan Jake dan Rose terdengar, membuat Rose mau tak mau menahan senyumannya.

Jake menoleh, "Kenapa? Hemm?" Tanya Jake dengan suara lembut, seraya menyelipkan anak rambut rose yang berterbangan ditiup angin ke belakang daun telinga.

"AWW JAKE SO SWETT BANGET SIH, JADI PENGEN KAN."

"BERASA DUNIA MILIK BERDUA."

"ALAH PALINGAN BESOK JUGA UDAH PUTUS!"

Teriakan yang terakhir membuat Jake menoleh tajam ke arah cewek yang baru saja lewat di depannya.

"Maksud lo apa?" Tanya Jake membuat cewek itu langsung menggeleng lalu lari terbirit-birit.

"Udahlah, lagian orang kaya gitu diurusin, mending kita langsung ke rumahmu aja," saran Rose sambil menggenggam tangan besar Jake.

Jake tersenyum lalu mengangguk, "Ayo," ucap Jake menarik lengan Rose ke tempat Jake memarkirkan motornya.

Rose sedikit kesusahan saat menaiki motor besar Jake, "pegangan bahu kalo susah naik," ucap Jake membantu Rose naik ke atas motornya.

Rose berdecak kesal, "Lagian motornya besar banget sih, susah kan jadinya," ucap Rose cemberut.

Jake melirik ke arah spion, melihat pacarnya yang cemberut membuat Jake tersenyum, "Pegangan," ucap Jake membuat Rose mengernyit bingung.

"Pegangan apa?" Ucap Rose, lalu Rose tersenyum, "Aku pegangan bahu kamu ya, gapapa kan?" Tanya Rose.

Jake terkekeh,"Gini aja," Jake menarik lengan Rose untuk dilingkarkan ke pinggangnya, Rose dibuat terkejut olehnya, wajah Rose sekarang seperti kepiting rebus ditambah lagi detak jantung yang tidak beraturan.

Lalu motor besar Jake melesat pergi meninggalkan kawasan sekolah. Kali ini dirinya tidak naik motor sendiri, sekarang sudah ada orang di belakangnya, jadi kecepatan Jake berkendara sedikit normal.

°°°°°°°°

Langit masih berwarna cerah, begitupun sang raja siang masih memancarkan cahayanya begitu terik. Membuat orang-orang yang berlalu lalang dengan cepat berteduh, takut dengan panas karena jika terkena sinar UV bisa menyebabkan kulit jadi gosong. Mungkin itulah alasannya. Tetapi ada juga orang yang bodoamat dengan kulit yang terkena sinar matahari.

Sudah pukul 3 sore Hana masih betah berada di halte untuk menunggu angkutan umum datang. Hana menoleh ke kanan ke kiri untuk memastikan ada bus yang datang atau tidak. Hana menggerutu kesal, sepertinya angkutan umum sudah tidak ada.

"Bego banget sih gue, kenapa enggak pesen ojek online," guman Hana lalu dengan cepat mengeluarkan ponsel yang berada di dalam tas.

Jari Hana lincah berada di atas keyboard, seperti sudah hapal di luar kepala letak huruf abjad yang di acak pada layar ponselnya, "Nah udah, dari tadi kenapa ga kepikiran sih. Ck, gue kenapa bisa lupa ya, Hana Hana, masih cantik tapi pikun," kekeh Hana lalu kembali duduk di halte sambil mendengarkan beberapa lagu yang sudah ia simpan offline di ponselnya.

"Mbak Hana?"

Hana mendongak, lalu mengangguk, "Iya pak," jawab Hana lalu naik ke atas motor bapak yang sudah sedikit tua itu.

20 menit berlalu Hana sudah sampai di depan gerbang rumahnya yang menjulang tinggi. Hana melepas helm yang ia kenakan lalu menyerahkan ke bapak tua itu.

"Ini pak ongkosnya, makasih ya," ucap Hana menyerahkan beberapa lembar uang yang didapat dari sisa jajannya tadi di kantin.

Hana memasuki gerbang dengan wajah yang berseri-seri, karena setelah ini dirinya akan mandi, makan lalu nonton kartun. Nonton drakornya di tunda dulu, Hana tidak kuat jika harus menyaksikan adegan kissing lagi. Ck, itu bagus tapi menyebalkan bagi seorang jomblo seperti Hana.

Hana mengernyit bingung, kenapa ada mobil? Wah jangan-jangan ada maling yang mau borong semua isi rumah ini, sampai-sampai bawa mobil. Hana bergegas masuk ke dalam rumah, memastikan bener maling atau bukan.

Hana membuka pintu selebar mungkin, jika benar itu maling, Hana akan menghajarnya sampai kepalanya copot. Perabotan rumah masih lengkap, malahan Hana mencium ada bau harum dari arah dapur, Hana mengernyit bingung.

"Emang iya maling kalo dateng ke rumah kita masak dulu sebelum mencuri?" Guman Hana sambil berjalan mengendap- endap menuju dapur.

Hana menemukan seorang perempuan dengan rambut sepunggung sedang menggoreng, "Cewek? Malingnya cewek? Hm bisa lebih mudah buat hajar nih," ucap Hana bersiap-siap, melipat lengan seragamnya lalu berdiri di samping pantry.

"Heh, lo mau maling ya!" Tudung Hana menggunakan pisau yang ia dapat dari meja pantry.

Orang itu terkejut dengan teriakan cempreng, lalu segera menoleh menemukan seorang gadis yang masih mengenakan seragam, tak lupa tasnya masih berada di punggung.

Orang itu tersenyum, lalu menyapa Hana, "Hay sayang,"

"Mama?"

******

THANK YOU💜

HALO, AKHIRNYA BISA UPDATE JUGA!

GIMANA PART KALI INI? BISA KALIAN JAWAB DENGAN KOMEN DI SINI^^

WAH JAKEROSE UDAH JADIAN YA, CONGRATS!1!1

JANGAN LUPA VOTE+KOMEN GUYS💜

SPAM NEXT UNTUK CEPAT UPDATE!!!

KALIAN MASIH TEAM SIAPA?
• JAKEHANA
•JAKEROSE
•JAYHANA
atau
AUTHORJAKE // PLAK

💜💜

Continue Reading

You'll Also Like

370K 43.8K 30
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
453K 46.5K 47
Rasa sakit menjadi alarm atau penanda bagi kita bahwa tubuh sedang tidak baik-baik saja. Ia memberikan sinyal kepada kita untuk lebih peduli atau mul...
2M 112K 53
"Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan dengan saudara sendiri...
3.7M 218K 58
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...