I am coming Istanbul [COMPLET...

By rdzanditaa

849 270 75

Jika didunia ini terdapat pintu ajaib seperti di film Doraemon, mungkin Aresap Wiguna adalah salah satu dari... More

PROLOG - Awal Mula
01||Asep Lelaki Tampan
02||Asep pamit Pak, Buk, Dik.
03||kebahagiaan baru
04||Pekerjaan Baru
05||Azize Elife Aslan
06||Bertemu lagi?
07||Istimewa
08||Pilihan Terbaik
09||See you Bali!
10||See you Bali (2)
11||Turki?
12||Ini bukan mimpi!
13||Kenyataan Pahit
14||Goes to Mosque Blue Turki
15||First Dinner
16||Istanbul University
17||Gadis itu?
18||Asep, Azize, Aisyah
19||Permainan Rasa
20||Seiring berjalannya waktu
21||Lelah atau kalah?
22||Pernyataan sesungguhnya
24|| Mine!
25|| Perang dingin
26|| Kembali bertemu
27|| Putus atau bertahan?
28|| Cinta dan misteri
29|| Tidak bisa dipungkiri
30|| Bolehkah aku egois?
31|| Koma
32|| Hanya sebuah mimpi
33|| Tanpa batas waktu
34|| Selamat tinggal
35|| Selamat tinggal (2)
36|| Kepergian tuan putri
37|| Bersama bintang
38|| Kita nikah!
39|| See you Turki!
40|| See you Turki (2)
41|| Asep pulang pak, bu, dik!
42|| Petaka besar
43|| Engagement Day's
44|| Engagement Day's (2)
45|| Spesial moment
46|| Spesial moment(2)
EPILOG - Akhir kisah

23||Berhenti berharap

6 5 0
By rdzanditaa

Aku harap hati ini segera pulih, dari rasa sakit yang menghantam ribuan kali.

Terdengar bising sekali, bar malam ini sangatlah ramai dikarenakan malam minggu. Banyak muda mudi yang asik dengan dunia mereka sendiri, sedangkan lelaki ini hanya diam tanpa suara. Dia Aresap, siapa lagi jika bukan lelaki ini yang sedang mengalami frustasi sekali. Tidak ada jalan lain, Asep pergi ke tempat yang sebenarnya tidak ingin sekali dia datangi sampai kapanpun. Asep tidak minum ataupun bersama wanita-wanita liar disana. Asep hanya perlu ketenangan dan menangis tanpa ada yang tahu.

"Saya bingung mau apa?" gumam Asep sambil mengacak rambut nya yang sudah panjang itu.

Asep sebenarnya bingung dengan hatinya sendiri, mencintai dua orang sekaligus itu tidak mudah. Dilain sisi saat bersama Azize Asep bisa mendapatkan apa saja, kebahagiaan, semuanya yang Asep tidak bisa dapat dari orang lain, sedangkan bersama Aisyah gadis asal Indonesia itu. Asep merasa dunia ini sangat bahagia sekali, Asep dapat tertawa lepas, bisa berbagi cerita hingga Asep lupa pahitnya dunia ini.

Seharusnya saya tidak pernah mencintai Aisyah, rasanya sesakit ini. Batin Asep kesal.

"Saya harus apa? Berhenti mencintai nya? Atau pergi meninggalkan Azize?"

Asep tidak punya pilihan, sebelum Azize meninggalkan dia Asep harus lebih dulu meninggalkan hal yang tidak disukai kekasihnya itu. Asep harusnya sadar, Azize sangat berarti untuk nya lebih dari apapun itu. "Saya harusnya sadar, siapa yang membuat saya seperti ini? Bahkan orang lain tidak akan mau cuma-cuma membantu saya." gumam Asep lagi.

Asep beranjak dari tempat duduknya, mencoba keluar dari sana untuk mendapatkan ketenangan lain. Saat keluar ponsel dengan lambang apple itu berdering.

"Halo," ujar Asep yang baru sampai keluar, tanpa melihat siapa yang menelepon nya malam-malam begini.

Tidak terdengar suara dari seberang sana, "halo," ujar Asep kembali saat masih tidak memperhatikan siapa yang menelepon nya.

"Aresap.... " gumam seseorang dari balik telepon ini.

Asep terkejut, ini suara Aisyah dia yakin itu untuk memastikan nya Asep menatap layar nya yang kemudian menampilkan nama Aisyah. "Hai ada apa?" tanya Asep sesantai mungkin walaupun perasaan nya sedang benar-benar kacau.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Aisyah pelan.

"Tentu saja, apa yang kau harapkan dariku?" gurau Asep.

"Eum... tidak apa kau sedang berada dirumah?"

Asep harus menjawab apa, jika dia berbohong itu tidak akan baik. Tapi, jika dia jujur Aisyah akan marah kepadanya, "aku dirumah," ungkap Asep yang terpaksa berbohong.

"Kau berbohong.... " Aisyah menekan setiap katanya, yang benar-benar seperti dia mengetahui keberadaan Asep sekarang.

"Tidak... aku benar dirumah,"

"Sekarang aku didepan apartemen mu, lalu kenapa tidak membukanya sedari tadi." tanya Aisyah tak suka.

Asep harus berkata apa lagi dia sudah ketahuan bohong tidak mungkin dia akan berbohong lagi, "aku akan menemui mu di cafe didepan apartemen ku. Pergilah kesana aku akan segera kesana." ungkap Asep yang kemudian langsung mematikan telepon nya karena takut untuk ditanyai lagi.

"Ternyata kau masih belum bisa melupakan gadis itu," gumam Azize.

Azize sedari tadi mengikuti Asep, dia kira Asep akan menjauh ternyata dugaan nya salah. Asep akan tetap perduli dan tetap mencintai sahabat nya itu.

Sesakit itu ya Ares.... batin Azize.

Azize langsung memasuki mobilnya dan kemudian mengikuti Asep kembali. Dari percakapan yang dia dengar, Azize tahu tujuan kekasihnya ini. Harus menunggu waktu lama untuk kesana, karena jarak bar ke apartemen Asep sekitar 45 menit an. Azize yakin kekasihnya mencari bar yang jauh dari apartemen agar tidak bisa di susul. Tapi, Azize bisa melakukan semuanya tanpa terkecuali sekalipun.

Perjalanan masih panjang, mobil yang dikendarai Asep sama sekali tidak ngebut. Sepertinya, dia sedang banyak pikiran dan tidak ingin membuat sebuah musibah dimalam hari.

"Ada apa sebenarnya, kenapa dia terlihat kacau seperti itu." gumam Azize pelan.

"Ozkan, apa kau tahu kenapa wajah Aresap sangat kacau?" tanya Azize yang memasukkan panggilan.

"Nona... sahabat anda sudah memberitahu semuanya." jelas Ozkan dari sana.

"Baik, terimakasih informasinya. Kau sedang berada dimana?"

"Saya sedang mengikuti nona Aisyah, dia sudah menunggu tuan Aresap dicafe didekat apartemen nya."

Azize merasa cukup, dia sudah tahu semuanya. Azize akan tetap pura-pura tidak tahu didepan Aresap. Apapun yang terjadi Azize akan tetap mencintai Aresap walaupun harus sedikit bersabar.

****

"Sial... bagaimana ini, harus menemui Aisyah sedangkan saya ingin menjauh."

Asep mengemudikan mobilnya dengan santai, sengaja memperlambat waktu agar tidak terlalu lama bertemu Aisyah. Asep tidak akan sanggup jika terlalu lama, dia tidak ingin menyakiti hati Azize maupun Aisyah.

"Saya harus mencari alasan agar bisa segera pulang, dan tidak terlalu lama bersama Aisyah," gumam Asep sambil memikirkan cara untuk tidak berlama-lama bersama Aisyah nantinya.

Perjalanan sudah sampai, Asep yang sudah bisa melihat Aisyah dari kejauhan masih belum bisa turun kesana. Asep mengontrol perasaan nya dan berusaha untuk tetap tenang.

Dia berjalan memasuki cafe tersebut dengan santai, "hai sudah menunggu lama?" tanya Asep berbasa-basi.

"Akhirnya kau datang... darimana saja kau?"

"Tidak, hanya sebentar pergi mencari angin. Ada apa kau menemui ku?" tanya Asep to the point.

Aisyah menyerahkan paper bag yang dia bawa ke depan Asep. "Ini kue yang aku janjikan, aku tidak akan mengingkari janjiku." ujar Aisyah dengan tersenyum.

Asep menerima nya tanpa berusaha menolak dan tersenyum manis seperti biasanya, "terimakasih, aku kira kau tidak akan datang membawakan kue nya."

Aisyah terdiam sebentar, "kita masih bisa berteman bukan? Setelah ini kau akan menjauhi ku?"

"Tentu saja, kita akan berteman. Lupakan perasaan yang tidak jelas ini, berhenti berharap baik aku ataupun kau." ujar Asep santai.

Aisyah merasa perasaan nya sakit mendengar Aresap berbicara dengan sesantai itu. "Baiklah, aku pergi ya hari sudah semakin malam." pamit Aisyah yang sudah lebih dahulu pergi.

Asep sengaja tidak mencegah nya atau untuk mengantarkan wanita itu pulang, Asep takut perasaan nya akan terus menerus bertambah.

Kenapa Ares tidak mengejar Aisyah? batin Azize bertanya-tanya.

Aisyah yang terlihat berjalan tidak semangat membuat Azize menjadi takut akan terjadi sesuatu padanya. Azize meminta Ozkan untuk mengikuti Aisyah dari belakang agar menjaga wanita itu tetap baik-baik saja.

Sedangkan Asep masih melamun dengan pikiran nya sendiri tanpa berniat beranjak dari tempat duduknya.

"Apa saya sudah menyakiti hati nya?"

Asep mengacak rambutnya dengan kasar, kenapa hidupnya penuh dengan ketidakmampuan yang harus dia rasakan. Situasi ini membuat nya harus lebih sabar menghadapi semuanya.

"Hai.... " ujar Azize yang mengambil kursi didepan Asep.

Asep terkejut kenapa kekasihnya ini berada disini, apa dia mendengarkan semuanya atau memang baru datang.

"Hei kenapa?" tanya Azize kembali.

"Tidak... tumben kau malam-malam kesini, dan tidak memberiku kabar untuk datang."

"Aku tadi ke apartemen mu, dan sepertinya tidak ada orang. Aku pikir kau sedang berjalan atau bersantai, eh ternyata benar kau ada disini." ujar Azize yang pura-pura tidka tahu semuanya.

"Oh baiklah, apa kau sudah makan?"

"Sudah, sebelum kesini aku sudah makan." jelas Azize sambil tersenyum manis.

Azize memang sengaja tidak menanyakan apa yang ada didepan Asep, karena itu akan membuatnya teringat kembali semua perbuatan kekasihnya itu. "Apa kau ada hal lain sampai kau datang malam-malam begini?" selidik Asep yang masih bertanya atas kedatangan kekasihnya ini tiba-tiba.

Azize memajukan sedikit wajahnya, "aku hanya ingin mengatakan, berhenti berharap dengan seseorang yang sebenarnya bukan menjadi milikmu." tekan Azize disetiap perkataan nya.

Deg

Sebenarnya apa yang Azize inginkan padaku, batin Asep.






















































Hai balik lagi!
Semoga suka ya!
Jangan lupa vote dan komen nya!
Makasih banyak!

Continue Reading

You'll Also Like

2K 199 30
Nares menolak saat eyang menunjuk Arawinda sebagai gadis yang akan menjadi jodohnya. Ara jauh dari kriteria wanita idaman bagi Nares yang memiliki kr...
457K 31.1K 33
Apa yang pernah kau ketahui tentang Mahram? Seseorang yang haram bagimu untuk menikahinya, lantas bagaimana dengan saudara yang bukan menjadi mahram...
8.6K 765 3
Berkali-kali kau tinggalkan, aku masih tetap di sini. Aku ingin kau kembali, agar kita bisa menciptakan kenangan bersama. Berkali-kali kau sakiti, a...
2.7K 142 6
DISELINGKUHI TUNANGAN, DILAMAR DOKTER KONGLOMERAT Tak cukup derita Shayna gara-gara diselingkuhi tunangan, Shayna juga difitnah dan diusir dari rumah...