The Flying Flower, "that's me...

By pink_chili2805

155 28 5

"Itu aku" "Satu persatu bagian ku telah gugur" "Aku terbang mengikuti arah angin" "Ah aku mudah rapuh, tapi a... More

two 🌿

one🌱

75 14 0
By pink_chili2805



The Flying Flower
that's me dandelion


Apakah kalian tahu mengenai filosofi bunga yang sangat dalam untuk kehidupan?

Bunga Dandelion adalah bunga yang jarang di amati orang-orang karena tidak indah seperti bunga lainnya, warnanya putih seperti kapas. Tangkainya yang kecil dan rapuh dapat tumbuh di mana saja, tergantung dimana benihnya jatuh. Serpihan-serpihan kecil bunganya yang ringan akan terbang terbawa angin dan menyebar kemana pun ia mau, yang pada akhirnya ia akan tumbuh menjadi bunga baru di tempat ia jatuh dan membawa kehidupan baru.

Bunga Dandelion, terlihat sangat rapuh, namun sangat kuat, sangat indah, dan memiliki arti yang dalam. Kuat menentang angin, terbang tinggi dan menjelajah angkasa, dan akhirnya hingga di suatu tempat untuk tumbuh menjadi kehidupan baru.

Sama seperti Yoongi, bocah manis yang menginjak masa remajanya dengan cara menentang angin. Ia rapuh namun kuat. Ia menempuh kegelapan seorang diri dalam ruang lingkup yang utuh.

Di sini Yoongi berada, taman belakang milik keluarganya. Banyak jenis bunga yang ia tanam seorang diri di taman ini. Taman belakang rumah memang wilayah tanggung jawab Yoongi sejak kecil. Ia menumbuhkan mawar, krisan, lily, bahkan juga anthurium. Bukan hanya itu sebenarnya, masih banyak jenis lagi dengan makna dan filosofi yang beragam.

Remaja yang sehari lagi genap berusia 16 tahun itu bersenandung dengan ceria di taman sebelum seseorang menginterupsi kegiatannya.

"Tuan muda sudah semakin larut, mari masuk. Makanan pun sudah siap" tutur lembut Bibi Chu, kepala pelayan yang bertanggung jawab penuh atas tumbuh kembang Yoongi. Dari bayi yang begitu merah hingga kini saat dirinya tumbuh menjadi remaja manis bibi Chu lah yang merawat dan menjaganya.

"Iya bi, temani Yoonie makan ya?" Tangan mungil dan putih itu merengkuh tangan yang lebih besar dan sedikit keriput. Bibi Chu menerima uluran tangan Yoongi dan kemudian mereka beriringan masuk ke dalam rumah.

Meja makan telah terhidang banyak jenis makanan. Di hiasi piring-piring cantik dan gelas kaca yang berkilauan. Bunga hasil ia petik di taman juga terpajang di tengah hidangan. Semua anggota keluarga pun sudah berkumpul. Ayah, ibu, dan kedua kakaknya. Mereka ada di sana. Yoongi berdiri sejenak di sekitar meja makan. Namun segera ia sadar dan melanjutkan langkahnya bersama bibi Chu. Ia menaiki anak tangga satu persatu. Hingga sampai di kamar miliknya, di kamarnya juga tak mau kalah. Terdapat meja kecil di lantai tepat di atas karpet bulu berwarna putih. Tersaji makanan kesukaannya. Dengan segelas jus yang menemani menu utama. Segera ia ambil posisi duduk di hadapan meja. Mengambil sendok dan garpu dengan terburu-buru. Dengan senyum gummy khas miliknya ia mulai menyendokkan makanan ke dalam mulutnya yang sebelumnya ia telah berdoa terlebih dahulu.

"Pelan-pelan saja, tak ada yang minta Yoongi" bibi Chu mengusap lembut surai hitam milik Yoongi.

"Bibi ini aaa" bocah itu menyodorkan sendok berisi nasi dan suwiran ayam goreng pada Bibi Chu.

"Tidak" Bibi Chu menolak dan mengambil alih sendok untuk disuapkan ke mulut mungil tuan mudanya. Yoongi cemberut tapi tetap menerima suapan itu dan mengunyahnya dengan lahap.

"Bibi sudah makan sayang, ini khusus untuk mu" Yoongi tersenyum

"Bibi Chu adalah yang terbaik" serunya dengan semangat.

Seperti inilah gambaran si bungsu keluarga Min setiap harinya. Ia akan sarapan, makan siang dan makan malam di kamarnya seorang diri. Ah terkadang juga di temani oleh Bibi Chu seperti sekarang ini. Meja makan yang tadi di lewati, ia sekalipun tak pernah makan di sana.

Yoongi tumbuh di kamar ini atas pengawasan Bibi Chu, jika pun ia keluar kamar mungkin ia hanya ke taman belakang untuk merawat bunga-bunga nya.

Menjadi bagian keluarga yang tak di harapkan membuat semangat hidupnya sedikit menurun. Tak banyak orang yang tahu bahwa ia adalah bungsu dari Keluarga Min. Keluarganya selalu menyebut bahwa Min Jungkook lah si bungsu itu, di hadapan orang lain. Mereka juga mengatakan bahwa keluarga Min hanya mempunyai dua orang putra. Dengan Min Jaebum si sulung yang di gadang- gadang akan menjadi penerus nomor satu perusahaan Min Uni Royalty.

"Bibi, besok Yoonie ulang tahun" cicitnya saat sebelum Bibi Chu menutup pintu kamar membawa piring bekas Yoongi makan.

"Tentu. Bibi tak pernah lupa. Ingin sesuatu untuk hadiah mu besok?" Tanya bibi

"Yoonie ingin di peluk ayah dan ibu. Apa itu boleh?" Matanya berbinar, harapannya sangat besar. Namun tak bisa di tampik bahwa hal itu sangatlah mustahil.

"Akan Bibi usahakan" bibi Chu menjawab dengan sedikit gemetar ia tak bisa janji untuk hal itu. Melihat tuan mudanya mengangguk dan kembali menarik selimutnya untuk tidur membuat hatinya terasa tercubit. Ia menutup pintu dan menghela napas panjang. Kasihan tuannya yang tak pernah terlihat dan tak pernah terucap.




The Flying Flower
that' me dandelion








Keesokan harinya. Sebelum Tuan Min Hyun Bin berangkat menaiki mobilnya untuk ke kantor, bibi Chu terlebih dahulu mencegahnya demi menyampaikan keinginan Yoongi di hari yang spesial ini.

"Tuan mohon pertimbangkan dengan baik sekali lagi. Saya mohon untuk satu kali ini saja Tuan" Bibi Chu bahkan sampai berlutut di hadapan Tuan Min.


"Berdirilah. Akan ku pikirkan nanti" setelah mengatakan itu ia segera memasuki mobil dan berangkat. Bibi Chu risau akan kah tuan besarnya menyanggupi hal itu.

Seluruh keluarga Min terkecuali sang kepala keluarga, malam nanti akan menghadiri pesta ulang tahun Putra Tunggal keluarga Park.


Tak mungkin bagi Hyun Bin untuk menghadiri perayaan ulang tahun putra sahabatnya karena ia disibukan dengan meeting bersama client dari Rusia. Untuk itu mungkin ia akan pulang sangat larut. Biar istri dan anaknya saja yang datang.


"Jungkook sayang pastikan nanti malam kau dandan yang cantik ya" ujar Chaerin pada anaknya yang bersiap untuk berangkat ke sekolah.


"Ah aku kan sudah cantik dari lahir ibu" Jungkook menjawab dengan nada bercanda.

"Tentu saja kau putra ibu yang paling cantik" Chaerin mengusap lembut kepala putranya itu.

"Benar Jungkook yang paling cantik? Bukan Yoongi?" Min Jaebum menyela antara keharmonisan ibu dan anak ini.

Nyonya Min dan Jungkook menoleh secara bersamaan. Mata tajam Jungkook mengarah tepat ke arah Jaebum.

"Aku lebih cantik!!!" Marah Jungkook ia segera berpamitan pada ibunya dan pergi berangkat sekolah.

"Kau ini! Jangan menggoda adikmu itu, kau tahu kan dia mudah sekali marah" Jaebum hanya nyengir tidak jelas dan melanjutkan sarapannya.

"Nyonya Guru Kim sudah datang" pelayan menyela kegiatan sarapan Chaerin. Ia menyuruh pelayan itu untuk mengantarkan Guru Kim ke kamar Yoongi.

Guru Kim adalah guru privat Yoongi selama memasuki tingkat menengah atas. Yoongi tak pernah pergi ke sekolah atas laragan ayah dan ibunya. Ia homescooling dari kecil bahkan hingga sekarang yang seharusnya ia menduduki kelas tingkat awal di menengah atas.

Guru yang sudah cukup lama mengabdi pada keluarga Min ini tahu betul dengan tumbuh kembang Yoongi selain Bibi Chu. Ia memasuki ruangan yang memang sering ia kunjungi ini. Di atas ranjang masih ada gundukan nyawa yang terbungkus selimut.

"Apa ini terlalu pagi?" Tanyanya pada diri sendiri. Ia duduk di ranjang tepat di sebelah Yoongi. Perlahan ia menarik selimut tebal itu dari tubuh mungil si manis.

"Yoongi ah sudah pagi waktunya belajar" sambil sedikit mengguncang tubuh ringkih itu.

"Heumm" Yoongi menggeliat dan melenguh. Tidur nyenyak nya terganggu

"Selamat pagi Princess, selamat ulang tahun juga untuk putri tidur yang manis ini" ucap Guru Kim dan kemudian mengecup kening Yoongi dengan lembut.

"Jin hyung?" Yoongi tersenyum manis melihat kehadiran seorang Kim Seokjin di depannya. Seokjin segera memerintahkan Yoongi untuk mandi dan bersiap belajar.






The Flying Flower
that's me dandelion




Malam harinya Yoongi merenung di kamar sendirian. Ia sedih dengan kenyataan Bibi Chu tidak bisa menepati janjinya. Ia tak mungkin mendapat pelukan dari ayah dan ibunya. Bahkan ibu dan kedua kakaknya pergi menghadiri pesta ulang tahun putra keluarga Park. Yoongi tahu siapa itu, ia adalah Park Jimin. Seorang yang diam diam Yoongi kagumi sejak kecil. Ia dan Park Jimin memiliki tanggal lahir yang sama, hanya saja keduanya lahir di tahun yang berbeda. Jimin seusia dengan Jungkook kakaknya. Dua tahun lebih tua dari dirinya.

Semua melupakan hari spesial baginya. Bahkan Bibi Chu izin untuk pulang karena anaknya sakit setelah mengucapkan selamat ulang tahun padanya dan memberi hadiah berupa boneka beruang. Ia sendirian, di depannya sudah ada kue ulang tahun dengan beberapa lilin kecil yang menyala. Ia berdoa pada Tuhan agar dirinya selalu bahagia dalam lindungannya. Ia tak lupa mendoakan seluruh kelurga dan orang-orang yang ia cintai. Serta doa yang paling ia harapkan adalah pelukan dari Ayah dan ibunya. Setelah lilin mati tertiup, air matanya tak mampu ia bendung lagi.

Ceklek

Yoongi menoleh ke arah pintu yang terbuka, menampilkan sosok Ayahnya.








Bersambung...






Storie baru woyyy :v
Chapter pertama kepanjangan wkwk
Yang sebelah aja belum kelar wkwkw udah sok sok an bikin baru
Rame gak nih klo rame lanjut sih
Btw Yang sebelah udah mulai bosen aku nya hehe. Saking banyak ide tapi gak di tulis jadi bingung nglanjutinnya gimana
Sorry aja klo update nya lama banget. Akunya mageran soalnya. Klo gak mood nulis ya gak bakal ada ide juga.

Yang sebelah pasti bakal up sampe kelar kok tenang aja
Nulis ini buat membagi ide aja sih

Thanks udah mau dukung storie aku:')

Filosofi dandelion aku ambil dari artikel ini ya
https://rismafitr.wordpress.com/2016/07/01/filosofi-bunga-dandelion/

Continue Reading

You'll Also Like

33.4K 88 8
Ini adalah kisah di mana heroin Qiao Yuan dipaksa, dihajar beramai-ramai, diperkosa beramai-ramai, dan dihipnotis. *Pria Tampan
24.6K 4.8K 20
Gatau baca aja!
251K 3.3K 17
Up sesuai mood Kalau ada waktu juga Tolong jangan di bawa ke RL Futa Area
101K 309 12
Cerita Istri majikan yang kepincut pegaiwainya.