Sour Candy | MarkHyuckโ˜‘

By Hc6689

1.2M 155K 49.2K

Mark Lee, seorang pemuda biasa yang hanya hidup untuk musik tanpa tertarik dengan hal lain, termasuk cinta. ... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
epilog
...

21

59.8K 7.1K 5.3K
By Hc6689

_

4 bulan kemudian

_

Mark terduduk diam dengan masker juga topi hitam yang menutup wajah tampannya, kedua matanya fokus menyaksikan persidangan yang tengah berlangsung didepan. Sudah 4 bulan berlalu sejak penculikan Haechan dan hari ini adalah sidang terakhir untuk Jihun.

Kedua mata kelamnya bergerak, melihat dingin Jihun yang duduk diam dikursi terdakwa dengan seragam tahanan. Entah punya nyawa berapa, si brengsek itu berhasil selamat dari tusukan pisau Haechan walau keadaannya krisis untuk beberapa hari.

4 bulan berlalu dan kasus ini menjadi perhatian besar dimasyarakat Korea, karena tentu dengan tittle 'Penculikan dan Pelecehan yang dilakukan anak Walikota Seoul' cukup membuat para jurnalis dan wartawan menggila belum lagi dengan fakta bahwa sang korban pernah diperkosa nya 2 tahun lalu hingga mengalami depresi berat. Membuat seluruh masyarakat mengecam Jihun.

Dan hari ini juga Walikota Kang berhenti dari pencalonannya sebagai Gubernur lalu mengundurkan diri dari jabatannya, membuat Jihun tak bisa lagi lepas dari hukum seperti 2 tahun lalu.

Mark membenarkan letak maskernya dan menatap lurus kedepan kala sang Hakim mulai membacakan keputusan.

"...Melihat keadaan korban, dengan ini terdakwa Kang Jihun dengan tuduhan Penculikan dan Pelecehan juga menimbang pemerkosaan keji yang dia lakukan 2 tahun lalu.." Sang Hakim meriah palu nya. "... Kami jatuhi hukuman 37 tahun penjara"

Tok! Tok! Tok!

Tiga ketukan palu terdengar nyaring memenuhi ruang sidang, membawa seruan bahagia para saksi juga beberapa jurnalis yang meliput.

Mark menyatukan kedua tangannya sembari menunduk dalam. Bahu lebarnya bergetar perlahan, tak mampu membendung seluruh rasa lega dan haru didadanya. Haechan-ah.. Kau berhasil.

Dengan hembusan napas dalam ia bangkit, melepas topinya dan membungkuk pada sang Hakim yang bangkit dari kursinya. Setetes air matanya jatuh kala sang Hakim berjalan melewatinya dan semakin membungkuk dalam, menyampaikan rasa terimakasih.

"Terima kasih.." Lirihnya dan mulai terisak tertahan.

....

Mark berjalan keluar gedung dan hanya menatap diam sosok Jihun yang dikerubungi reporter kala akan dibawa ke penjara. Wajah tampannya menengadah, menatap langit cerah diatas sana dengan sendu. Dengan helaan napas pelan dia masukan kedua tangannya dalam mantel dan berjalan pergi namun terhenti kala ia lihat ketiga sahabatnya berdiri diam menunggunya di depan sana.

Dengan senyum kecilnya Mark melangkah, mendekati ketiga sahabatnya yang tersenyum lebar.

"Yo!" Sapa Lucas dengan wajah cerahnya membuat Mark mendengus.

"Ini" Ucap Hendery sembari menyodorkan gitar kesayangannya yang langsung diambil Mark dengan senyum tipis. "Thanks"

Mark tatap lamat gitar itu dan menunduk dalam kala dadanya terasa sakit mengingat apa yang terjadi. Kedua bahu lebarnya kembali bergetar, menahan tangis akan semua yang Haechan alami. "Ini salahku.."

Ketiga pemuda itu menghela napas dan mengerubungi Mark, menepuk-nepuk pundak itu pelan. "Ini bukan salahmu, semua ini salah bajingan itu" Ucap Xiaojun pelan.

"Dejun benar, semuanya sama sekali bukan salahmu.." Timpal Hendery. Melihat sahabatnya yang terus menyalahkan diri sendiri membuat Lucas lama-lama jengah, sudah 4 bulan dan Mark masih terus begini.

"Yak! Mau sampai kapan sahabat bodohku terus sedih seperti ini??? Ingat kau masih punya tugas penting!" Seru Lucas sembari menyodorkan brosur kehadapan Mark, membuat pemuda itu mendongak dan menatap lekat brosur yang Haechan berikan waktu itu.

"Lucas benar, wajahmu itu tidak cocok untuk menangis bodoh! Kau sangat jelek kalau mau tahu!" Dengus Hendery dengan wajah sebalnya, membuat Mark tertawa kecil dan menyeka air matanya kasar. Benar, kesatria Haechan tidak boleh terlihat jelek.

"Terimakasih" Lirihnya membuat ketiga pemuda itu saling melirik.

"Yak! Jangan mengucapkan terimakasih seperti itu! Kau membuat ku merinding sialan" Seru Hendery sembari bergidik ngeri. "Ayo Cas, kita tinggalkan si kesatria lemah ini"

"Yakk.." Seru Mark kala si aneh menarik pergi si bongsor. "Aku tidak lemah!"

"Nyenyenye.." Ledek Hendery sembari terus berjalan meninggalkan Mark yang hanya bisa mendengus kesal.

"Mark" Panggil Xiaojun membuat Mark menoleh, menatapnya bingung melihat wajah tak biasa sang sahabat. "Hm?"

"Mn... Haechan, apa masih belum?" Tanyanya hati-hati membuat Mark terdiam dan menjawab pertanyaan itu dengan gelengan pelan.







'Sour Candy♡∞:。.。  






Mark berjalan di bawah temaram lampu jalan dengan tas gitar dibahunya, ia lirik jalanan komplek yang sepi disisinya karena memang ini sudah lewat jam malam dan dia baru pulang dari latihan. Lusa nanti adalah hari final lomba Festival Band Seoul dan mereka berhasil masuk menjadi salah satu kandidat, maka dari itu mereka mulai berlatih hingga larut.

Langkah pemuda itu terhenti, wajahnya berpaling melihat sebuah rumah besar dengan pagar menjulang tinggi disisi jalan sana. Dengan perlahan ia buka tas gitarnya, mengeluarkan gitar kesayangannya dan duduk di trotoar jalan.

Ya, dia terlihat seperti pengamen sekarang.. Kalian boleh tertawa, Mark tak akan marah karena memang seperti itu kelihatannya.

Mark mendongak, menatap lekat jendela dilantai 2 yang selalu tertutup rapat tirai tebal. Itu adalah kamar Haechan, si 'Cinta' yang kini tak bisa ia tatap secara langsung.

Sejak hari itu, Haechan kembali menjadi Seo Haechan 2 tahun lalu. Selalu mengurung diri di kamar, tak mau bicara dan tak ingin ditemui siapapun, termasuk Mark. Dan kini ia kembali ditangani Kim Doyoung, psikiater yang merawatnya dulu.

Mark mengambil napas dan memetik senar gitarnya. "In silence~ no one answers.."

"... But I still hear your voice"

Ia genggam erat pick gitarnya dan kembali memetik senar itu, mengiringi suara husky-nya. "Tears flow~ sorry I- late again"

".. Let them fall, sorry I- late again"

"...Days will come, for you.. For us-"

Mark hentikan nyanyiannya dan menghembuskan napas kasar kala air matanya mendesak keluar. Arghh sial! Dia pasti terlihat menyedihkan sekarang. Mana ada kesatria yang menangis di trotoar depan rumah sang putri.

Mark bangkit, memasukkan kembali gitarnya dan kembali menengadah, menatap jendela itu teduh seakan Haechan lah yang ia tatap.

"Besok aku akan datang lagi untuk menemani mu.."ucapnya lembut.

".. Jadi Haechan-ah, jangan takut lagi" Lanjutnya dengan senyum kecil dan berbalik, berjalan pulang ke asrama dengan langkah berat. Ah~ dia tak ingin pergi.

Yang tak pernah Mark tahu, Haechan selalu menatapnya dari celah tirai setiap malam. Menatap kosong punggung lebarnya yang semakin jauh dan berpaling, melihat Doyoung yang tengah mengenakan mantel bersiap untuk pulang.

"Hyung.." Panggilannya lirih membuat dokter itu menoleh. "Ya?"

Haechan tatap dalam sang dokter sembari menggenggam erat kedua jemarinya. "Apa.. Apa aku sudah sembuh?" Tanyanya lirih penuh harap.

Dan Doyoung hanya memberikan senyum lebar sebagai jawabannya.








'Sour Candy♡∞:。.。  










Mark genggam erat bandul silet di lehernya dengan mata terpejam rapat, berusaha mengumpulkan semua semangat juga energinya. Hari ini adalah final lomba dan disinilah dia sekarang, berdiri dibelakang panggung bersama ketiga sahabatnya yang tengah bersiap.

Ia genggam erat strap gitar dipundaknya kala mendengar penampilan kontestan lain yang tengah tampil diatas panggung. Jari-jari panjangnya bergerak pelan, mengetuk pahanya mengingat semua latihan keras mereka.

Pemuda tampan itu menghela napas, seandainya Haechan ada disini.. Menyaksikan penampilan finalnya. Ah~ pasti akan sangat menyenangkan.

Mark terkekeh kala terbesit pikiran jika Haechan ada disini dan dia melakukan kesalahan.. Apa dia akan dilempar pisau?

Tawa Mark mengeras dengan mata terpejamnya kala membayangkan dirinya sekarat diatas panggung karena lemparan pisau Haechan dan si manis hanya melihatnya bosan dari bawah panggung. Ah~ dia sangat merindukan Haechan.

"... MARK LEE BRENSEK! CEPAT BAWA PIALA ITU PADAKU ATAU KU LEMPAR PISAU!"

Mark tersentak mendengar teriakan suara Haechan, dengan mata yang masih terpejam dia mendengus miris. Astaga.. Dia pasti sangat merindukan Haechan sampai suara itu terdengar begitu jelas di kepalanya.

"MARK LEE BODOH!!! YAKKK!!!"

Mark menutup wajahnya dengan kedua tangan kala suara itu semakin terdengar jelas. Apa.. Apa dia gila sekarang? Suara itu terdengar begitu nyata, seakan Haechan ada disini.

"Mark!" Panggil Lucas heboh sembari menguncang bahu si tampan membuat pemuda itu meringis risih akan gangguan Lucas.

"Jangan ganggu aku! Aku sedang mendengar suara Haechan" Ketusnya dan semakin menutup matanya rapat, membayangkan Haechan benar-benar ada disini.

"Yak! Haechan datang!" Seru Lucas membuat Mark menghembuskan napas dalam. "Hm, dia ada dikepala ku sekarang" Balas Mark cuek.

"YAK BODOH! HAECHAN DATANG! DIA ADA DIDEPAN SEKARANG!!"

"EHH???" Kedua mata Mark langsung terbuka lebar, menatap tak percaya pada Lucas yang terus mengangguk sembari menunjuk depan panggung dengan wajah antusiasnya.

Tanpa pikir panjang Mark langsung berlari menaiki panggung dan tertegun kala kedua matanya melihat Haechan yang berdiri diantara kerumunan penonton. "Haechan-ah..."

Pemuda manis itu melambaikankan tangannya heboh dengan sebuah senyum lebar yang terukir indah diwajah cantiknya, membuat jantung Mark seketika berhenti. Ini nyata kan?

"MARK LEE PENGECUT! CEPAT KEMBALIKAN KALUNGKU AGAR AKU BISA LANGSUNG MEMACARI MU!!!" Teriak Haechan dengan satu tarikan napas, sama sekali tak peduli dengan tatapan semua orang yang datang.

Mark tertawa melihat senyum lebar Haechan dan mengambil napas dalam untuk membalas teriakan Haechan.

"OK! AKAN KU KEMBALIKAN SETELAH INI JADI TETAP DISANA! JANGAN KEMANA-MANA KARENA KAU MILIKKU! MENGERTI!!!"

"Aahahah.." Keduanya tertawa riang dengan binar bahagia pada satu sama lain, seakan hanya ada mereka berdua disana.

"Yak! Ayo kita rebut Piala itu" Seru Mark dengan mata berkobar penuh semangat pada ketiga sahabatnya dibelakang.

Xiaojun dengan cepat menarik tangan Mark kala pemuda itu hendak berjalan ketengah panggung untuk tampil. "Yak! Ini belum giliran kita bodoh! Turun!" Desis Xiaojun menahan malu.

"Eh?" Kaget Mark dan tersadar akan kehadiran pemain lain yang sudah siap sedari tadi diatas sana, sedangkan para pemain itu masih terbengong setelah melihat aksi teriak-teriakan dua orang aneh disaat mereka akan tampil.

Mark berdehem canggung dan membungkuk dalam pada para pemain itu lalu turun panggung dengan tergesa. Argghh sial! Ini benar-benar memalukan!

......

_

Now playing ➷
Lighting Up Your World by Janett Suh

_






Mark genggam erat pick gitarnya dan tersenyum lebar melihat Haechan berdiri diujung sana bersama Sungchan, Yeri dan Jaemin juga seorang pria tinggi yang Mark tak tahu siapa. Wajah tampan itu berpaling, melihat Xiaojun dan memberi kode pada sang vocalis untuk memulai.

"Everytime I see your eyes~ All my world is freezing.."

"...My song is always full of you~"

Sorak penonton terdengar riuh kala suara merdu Xiaojun menggema indah memenuhi ruang besar itu. Dan Haechan tersenyum manis kala melihat tatapan Mark hanya fokus padanya diatas sana.

"Apa itu kesatria mu?" Haechan menoleh, mengangguk dengan senyum bangga nya pada Doyoung yang menunjuk Mark.

"Wah.. Dia benar-benar bersenjata gitar" Kagum Doyoung mengingat harapan Haechan 2 tahun lalu, dan kini menjadi nyata.

Haechan kembali berpaling, melihat Mark dengan binar bahagia. Walau bukan pemuda tampan itu yang menyanyi, tapi Haechan tahu lagu itu untuknya.

"....Now we think the same, No worries on our ways"

"And I could tell you now~ We're always having each other.. And we think the same-"

"My world is always you~"

Haechan tertawa kecil dalam senyumnya. Benar, mereka punya satu sama lain sekarang.. Tak ada yang perlu ditakutkan lagi.

"..Every night, we'll spend together.. Every step, we'll take together"

"This is where our stories begin- I'm lighting up, lighting up, lighting up your world~"

Mark tersenyum miring pada Haechan diujung sana, seakan memberi tahu bahwa dialah yang berhasil menerangi dunia si manis. Sedangkan Haechan hanya mendengus dan menunjukkan jari tengahnya membuat Mark tertawa diatas sana.

"...So many of my smiles begin with you, I'll be the same wherever we are"

"I'm gonna give you more, I tell you~ I'm lighting up, lighting up, lighting up your world~"

"... Lighting up your- world~"

Sorak riuh terdengar heboh kala penampilan itu usai dan Mark segera meraih standing mic didepan Xiaojun lalu berteriak kencang.

"I LOVE YOU LEE HAECHAN!!"

Dengan senyum lebarnya ia buka strap gitarnya tergesa dan langsung melompat dari panggung, berlari membelah kerumunan untuk memeluk Haechan.

Dia peluk erat tubuh tan itu dan langsung mengangkatnya lalu memutarnya riang, menumpahkan semua kebahagiaan nya saat ini. Membuat Haechan refleks memekik dan memeluk leher Mark erat.

Mark hanya tertawa lebar melihat wajah kaget Haechan kala kedua kaki itu kembali bertapak dilantai, sedangkan si manis hanya mendengus dan mengalungkan kedua tangannya di leher Mark.

"Kau belum bawa pialanya padaku.." Sungut Haechan membuat Mark tersadar. "Ah.. Maaf" Sesal Mark dan mencoba beranjak untuk kembali keatas panggung namun terhenti kala Haechan mengeratkan pelukan di lehernya.

"...Tak perlu, aku sudah tidak butuh lagi" Lanjut Haechan lalu raih kalung dileher Mark, menariknya cepat hingga terputus dan langsung ia cium bibir tipis didepannya.

Mark tertegun sejenak dan langsung membalas ciuman itu lebih dalam sembari mendekap erat pinggang ramping Haechan, saling melumat sekaligus melengkapi satu sama lain. Dan keduanya sama sekali tak peduli mereka menjadi pusat perhatian semua orang sekarang.

Ciuman itu terputus perlahan. Dengan detak jantung yang bertalu, Haechan tangkup wajah tampan itu dengan kedua tangannya lembut. Menatap dalam manik kelam Mark yang terasa hangat menatapnya.

"Aku mencintaimu.. Mark Lee" Ucapnya lirih dengan senyum tulus, membuat kedua sudut bibir Mark terangkat tinggi.

"Aku lebih mencintai mu Lee Haechan" Balasnya tanpa memutus pandangan mata keduanya. Dan keduanya tertawa sembari saling memeluk erat satu sama lain.

Sorak riuh kembali terdengar penuh haru kala dua insan itu kembali menyatukan bibir. Dan Doyoung hanya tersenyum lebar dengan kedua tangan yang setia menutup rapat mata Sungchan sedari tadi.

"Doyoung Hyung, ada apa? Kenapa ramai sekali? Apa yang terjadi? Kenapa menutup mataku?" Tanya Sungchan bertubi-tubi dan berusaha menyingkirkan tangan Doyoung namun dokter kakaknya itu justru semakin menekan tangannya.

"Anak kecil tidak boleh tahu" Jawabnya asal membuat Sungchan semakin kesal. "Hyung!" Doyoung hanya melihat Haechan penuh haru dan sama sekali tak peduli dengan Sungchan yang mulai berontak.

"Akk sial! Kenapa aku selalu jadi saksi ke-uwu-an kisah cinta Haechan???" Sungut Jaemin dengan hembusan napas kesalnya. Ayolah, dia juga ingin merasakan cerita cinta semanis itu!

"Yak! Kau punya Jeno dan Renjun, kau lupa??" Decak Yeri dengan tangan yang sibuk merekam adegan indah didepannya, membuat Jaemin merotasikan kedua matanya melihat tingkah Yeri.

"Nuna, cobalah mencari pacar"

"Aku tidak tertarik" Balas gadis itu cuek dan tersenyum lebar melihat hasil rekamannya. "Au! Dasar fujo!" Dengus Jaemin.

"Si bodoh itu!" Jengkel Xiaojun melihat tingkah Mark di bawah sana. Xiaojun senang, akhirnya sahabatnya itu berhasil menaklukkan sang 'Cinta' tapi tetap saja mereka masih ditengah perlombaan!

Astaga... Kenapa sahabatnya tak ada yang beres????

"Yak kau mau kemana!" Seru Xiaojun kala Mark tiba-tiba menggendong bridal Haechan dan berniat pergi.

"Mark Lee brengsek! Bagaimana dengan pialanya!!" Serunya lagi saat pemuda itu tak menghiraukan nya. "UNTUKMU" Balas Mark dan pergi dari sana dengan Haechan dalam gendongan nya, membuat Xiaojun mendengus kesal.

"Entah kenapa aku merasa seperti mereka akan melakukan malam pertama setelah ini" Celetuk Lucas dan langsung dihadiahi delikan tajam Xiaojun.

"Kenapa?" Tanyanya bingung kala semua orang menoleh padanya.

"Kau mengatakannya didepan mic bodoh!" Saut Hendery membuat Lucas membekap mulutnya. "Uppss"

....








"Mark.." Panggil Haechan sembari memandangi wajah tampan Mark yang terpejam disisi ranjangnya. "Hm?"

"Terima kasih.." Kedua mata Mark terbuka, tersenyum hangat dan meraih tangan Haechan. Menautkan erat kedua jemari mereka lalu mengecup punggung tangan tan itu lembut.

"Jangan pernah pergi dariku.." Pinta Haechan dan diangguki Mark dengan senyumnya. "Tak akan" Balasnya lalu meraih tubuh dalam balutan tebal selimut bagai kepompong itu kedalam dekapan hangatnya.

"Kau juga jangan pernah pergi dariku" Ucap Mark sembari mengecupi surai madu Haechan. "Hm!" Angguk Haechan dalam dekapan Mark, membuat pemuda tampan itu memeluk erat bahu sempit dalam dekapannya.

"Mari tidur tuan putri.. Kesatria mu ini akan membasmi semua mimpi burukmu" Haechan mendengus mendengar ucapan Mark dan menggesek hidungnya dalam dada bidang si tampan. "Ok, basmi mereka semua dengan gitarmu"

"Haha.. Ok!" Kekeh Mark dan kembali memejamkan mata, bersiap membasmi seluruh mimpi buruk Haechan.

Begitupun dengan Haechan yang mulai memejamkan kedua matanya perlahan dalam dekapan Mark lalu tersenyum kecil, menantikan kehadiran sang kesatria dalam mimpinya.

...Karena bagi Haechan seorang kesatria jauh lebih baik dari pada sang pangeran.










END🌻
26 Januari 2021








Haiiii haiiiiii...

Akhirnya book ini selesai🎉🎉
Makasih buat semua support juga semangatnya💚💚💚💚

Makasih juga buat yang baca, vote atau komen.. Serius, makasih bangett ❣❣❣

Dan aku boleh minta pendapatnya buat book ini, karena jujur ini adalah cerita yang paling bikin otakku jungkir balik- agak lebay memang hahaha..

Terus aku bingung mau ngetik apa lagi.... Jadi sekali lagi terimakasih udah suka cerita ini💕💕💕💕💕

Untuk epilog aku up besok disekitaran jam segini..

Thank youuuu & see uuu di work selanjutnya ☘☘☘☘☘ paiii paii

Continue Reading

You'll Also Like

31.4K 5.8K 101
[FAKECHAT] Kim Jisoo x BTS "๐˜ž๐˜ฆ๐˜ญ๐˜ค๐˜ฐ๐˜ฎ๐˜ฆ ๐˜ต๐˜ฐ ๐˜ฌ๐˜ญ๐˜ถ๐˜ฃ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข ๐˜ค๐˜ณ๐˜ฐ๐˜ค๐˜ฐ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ญ๐˜ฆ" [03.02.24] [Non baku] ๐Ÿฅ‡ yoonsoo [28/02/24] ๐Ÿฅ‡ yoonsoo [03/03/2...
369K 4K 82
โ€ขBerisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre โ€ขwoozi Harem โ€ขmostly soonhoon โ€ขopen request High Rank ๐Ÿ…: โ€ข1#hoshiseventeen_8/7/2...
8.1K 880 7
Dinda Aryani yang begitu terobsesi kepada teman SMP-nya yaitu Sasa Meira. Dinda sudah menyukai Sasa dari awal mereka masuk ke SMP, apapun yang berhub...
426K 8K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.