"No no, please dengerin penjelasan aku dulu oke" Ucapmu panik. Ya gimana gak panik, kamu ketahuan selingkuh sama pacar kamu! Mana ke gep banget lagi.
"I-ini gak seperti yang kamu bayangin"lanjut mu sambil berusaha menyentuh tangan kekasih mu, atau mungkin sebentar lagi akan menjadi mantan kekasih mu.
" Emang apa yang aku bayangin hem?" Ucap pacar mu itu datar sambil menatap mu tajam.
"Asal kamu tahu, yang aku bayangin itu kamu bakal setia sama aku, gak kayak gini"
"Aku kurang apa sama kamu hem?"
Gak, kamu gak kurang apa apa no, aku aja yang bodoh disini, yang udah nyia nyiain cowo sesempurna kamu
"Aku ada salah apa sama kamu sampe kamu tega kayak gini ke aku?" Lirihnya dengan tatapan terluka
Gak, kamu gak salah apa apa sayang, Maaf
"Kayaknya hubungan kita lebih baik sampe disini aja, makasih buat dua tahunnya, sayang" Ucap nya sambil berlalu meninggal kan mu pergi bersama selingkuhan mu, Jaemin.
"No, no tunggu"
Kamu berusaha mengejar kekasihmu, ralat maksudnya mantan kekasih mu. Akhirnya kamu berhasil mencekal pergelangan tangannya.
"No, please kasih aku kesempatan, aku gamau putus sama kamu no" Ucap mu memohon sambil menangis. Kamu tak peduli pada orang orang yang melihat kalian berdua penasaran. Juga pada penampilan mu yang pasti sudah berantakan.
Hatimu terasa tercubit saat Jeno melepas paksa tanganmu.
"Maaf, tapi kayaknya hubungan kita emang udah ga bisa di lanjutin. Kamu tahu kan aku tu benci banget sama yang namanya pengkhianatan"
"Udah jangan nangis" Ucapnya sambil menyeka air mata di pipi mu. Hatimu semakin hancur saat melihat nya mencoba untuk tersenyum padamu.
"Aku pulang dulu" Pamitnya meninggalkan mu.
Kamu hanya bisa menangis dan menyesali semuanya. Tapi kamu berfikir mungkin Jeno hanya butuh waktu untuk sendiri. Kamu yakin, besok Jeno pasti akan kembali menemui mu dan memaafkanmu.
"Iya, besok pasti dia udah bisa maafin aku" Ucap mu optimis sambil berlalu untuk pulang.
Tapi, kamu terlalu menganggap enteng semuanya. Kamu tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
***
3 years later
Sudah tiga tahun sejak kejadian itu. Kejadian yang membuatmu menyesal bahkan sampai saat ini. Dua hari setelah kejadian itu, kamu memutuskan untuk pergi ke rumah Jeno untuk kembali meminta maaf dan memperbaiki semuanya. Tapi, itu tak semudah yang kamu bayangkan.
Saat akan pergi, kamu justru di beri kabar bahwa nenek mu yang tinggal di kampung sakit nya kambuh dan tentu saja kamu dan orang tua mu harus datang kesana untuk ikut mengurus nenek mu.
Setelah satu minggu, akhirnya kamu memutuskan untuk kembali ke kota karena keadaan nenek mu pun sudah membaik. Kamu pun langsung pergi ke rumah mantan mu dengan kepercayaan diri yang tinggi bahwa kamu akan di terima kembali oleh mantan mu itu.
Namun sudah terlambat. Jeno sudah pergi ke Aussie, mengejar mimpinya yang sempat tertunda karena ingin menemani mu kuliah di Indonesia. Dan bodohnya kamu yang justru menyia-nyiakan pengorbanan nya.
Kamu hanya bisa menangis dan menyesalinya. Jeno bahkan tidak memberitahu orang tuanya bahwa dia dan kamu putus karena kamu berselingkuh. Dia hanya bilang bahwa kalian berdua sudah tidak cocok.
Betapa beruntung nya kamu dulu bisa mendapatkan lelaki seperti Jeno, tapi kamu justru menyia-nyiakan nya.
Sejak saat itu, kamu berubah menjadi pendiam dan tidak mau berhubungan dengan lelaki manapun, kecuali teman teman dekatmu.
Lalu bagaimana nasib selingkuhan mu, Jaemin? Kamu tetap berteman baik dengannya, kamu sama sekali tidak menyalahkan kan nya atas kepergian Jeno. Lagipula Jaemin tidak tahu bahwa kamu sudah memiliki pacar.
"Heh ngelamun mulu lo"
Kamu tersentak kaget karena di geplak oleh teman sekantor mu, Haechan.
"Kaget ih taikk"
"Ya lagian gue panggil berkali kali lo nya gak nyaut mulu"
"Ya maap"
"Udah pesen lo?" Oh iya, betewe ini hari sabtu dan kamu lagi makan siang bareng Haechan. Nggak kok, kalian gak pacaran, kalian cuma jalan bareng aja, soalnya mumpung mumpung gak lembur, jadi bisa have fun sepuasnya.
"Belom, kan gue nungguin lo chan, lama banget" Dumel mu sebal. Kamu dan Haechan udah temenan sejak masa kuliah, Haechan ini temen Jeno juga, dan dia juga tahu penyebab kamu putus sama Jeno.
"Ya maap, yaudah lo mau pesen apa, gue traktir deh" Ucap nya sambil senyum lebar, duh gemesh banged sih.
"Serah lo deh, gue ngikut aja"
Dia pun mesen buanyaakkk banget makanan.
"Lo... Yakin chan bakal abis makanan segini banyak? "
"Yakin lahh, gue lagi pengen ngilangin stress nih soalnya" Ucapnya semangat.
Kamu cuma ketawa ngakak, ada ada aja sih ni anak.
Pas lagi enak enak nya makan,
"(Y/N), itu Jeno bukan sih?"
"Hah mana" Ucapmu bingung plus kaget
"Itu yang lagi makan sama cewek tuh" Ucapnya sambil menunjuk meja yang agak pojok.
Dan ya, itu Jeno. Dia mungkin sedang makan siang sama seperti kamu dan Haechan.
Tapi dia tidak sendiri, dia bersama wanita lain.
Kamu udah pulang no, tapi kayaknya aku udah telat yah
Saat kamu menatapnya, ternyata dia juga sedang menatapmu. Kalian bertatapan cukup lama. Sampai..
"(Y/N)" Panggil Haechan menyadarkan mu.
"Chan, kayaknya gue harus balik deh, maaf yah gabisa nemenin sampe abis, gue pergi dulu" Kamu langsung pergi bahkan tanpa mendengar balasan dari Haechan lebih dulu.
***
Kamu langsung pulang kerumah dan langsung berlalu ke dalam kamar bahkan tanpa menyapa orang rumah dulu.
"Adek kamu kenapa tuh, kok udah pulang lagi, samperin gih" Suruh bunda pada kakak mu.
Tok tok tok
"Dek, kakak masuk yah"
Kakak mu mendapati kamu yang sedang telungkup di kasur. Kamu merasakan kasur mu bergerak tanda kakak mu ikut duduk di kasur mu
"Adek cantik nya kakak kenapa hemm" Usapan lembut kamu rasakan di surai hitam milikmu.
"Kakkk hiks" Isakku sambil beringsut duduk ke pangkuannya lalu memeluk kakak mu itu.
"Kenapa hemm? Bilang sama kakak, ada yang nyakitin kamu?"
Kamu langsung geleng gelengin kepalamu
"Jeno kak, Jeno uda balik lagi kesini hiks"
"Bagus dong, kamu bisa merjuangin dia lagi, bukannya kamu emang nunggu dia balik? Kok malah nangis gini,"
"Tapi dia kayaknya udah punya cewe baru huaaaaa" Kamu menangis makin keras.
"Oh ya? Yaudah sih berarti kamu uda ga ada harapan lagi" Ucapnya watados.
"Huaa kakak jahat" Isakmu sambil memukul mukul dada bidang kakak mu itu
Kakak mu, Renjun justru tertawa puas melihatmu menangis semakin keras karena ucapannya.
"Ck yaudah sih (Y/N), cowo kan masih banyak gak cuman Jeno aja"
"Tapi aku maunya Jeno hiks" Ucapmu sesenggukan di ceruk leher kakak mu. Beginilah kamu, meskipun umurmu sudah 23 tahun, tapi kamu tetap menjadi adik yang manja saat bersama dengan kakak mu.
Kamu merasakan usapan lembut di rambutmu.
"Aku juga maunya cuma kamu"
Deg
Bukan, itu bukan suara kakak mu.
Kamu langsung mengangkat kepalamu. Dan..
"Jeno" Lirih mu. Kamu mematung, kaget melihat Jeno yang tiba tiba ada di kamarmu. Kamu bahkan tidak sadar saat kakak mu menurunkan kamu dari pangkuannya, dan pergi meninggalkan kalian berdua.
Cklek,
Suara pintu yang ditutup oleh kakak mu menyadarkan mu dari kekagetanmu.
"Kamu nangis gara gara aku kan? Maaf yah sayang"
"Duh mata kamu jadi bengkak gini" Dia-mantanmu- ikut duduk di kasur mu, lalu tanpa jijik mengelap air mata mu dengan tangannya.
"Jeno"
"Kata Renjun, sejak aku pergi kamu jadi sering nangis, kamu juga jadi banyak ngelamun, maaf" Ucapnya sambil terlihat menyesal.
"Jeno hiks"
"Loh kok nangis lagi, aku salah ya, duh maapin aku oke" Ucap nya panik.
"Nggak hiks, kamu ga salah, aku yang harusnya minta maaf hiks" Isakmu
"Maaf, maafin aku, aku a-aku bener bener nyesel. Waktu itu, aku cuman lagi cape aja hiks, aku lagi bosen, aku juga cape di posesif in sama kamu hiks, aku sama Jaemin cuma main main aja, aku gaada rasa sama dia, hiks a-aku"
"Ssst uda uda, iya sayang iya, aku udah tahu kok, aku juga uda maafin kamu sejak kita putus waktu itu, " Ucap nya tulus.
"Terus hikss kenapa kamu pergi kalo udah maafin aku hiks"
"Pengen ngasih sedikit pelajaran sama pacar nakal aku ini" Ucap Jeno sambil mengecup kedua mata mu yang udah bengkak parah.
"Makasih huaaa" Isakmu sambil langsung memeluk erat mantan mu itu. Tapi, kamu langsung teringat dengan wanita yang tadi makan siang sama Jeno.
"Tapi kamu kan udah punya pacar lagi" Ucap mu sendu.
"Aku udah gapunya kesempatan lagi dong,"
"aku udah terlambat yah" Lanjut mu sambil mengusap ngusap tengkuk Jeno, berniat menggodanya. Karena kamu tahu, titik lemahnya mantan kamu ini di bagian tengkuk nya.
Happ, Jeno menangkap tangan nakal mu itu.
"Dia pacar Haechan"
"Hah" Kamu jadi cengo tiba tiba.
"Pertemuan kita tadi itu udah aku rencanain, dan aku minta bantuannya Haechan"
"Aku dijebak? Ih sebel" Ucapmu dengan muka cemberut, padahal mah udah bahagia banget.
"Besok aku ke sini lagi sama mama papa aku"
"Mau apa" Tanyamu bingung
"Ya mau lamar kamu lah sayang"
"Hah"
"Pokonya mulai sekarang kita harus lebih saling terbuka, okay. Kalo kamu bosen atau ngerasa ga nyaman ngomong sama aku, jangan asal milih orang lain buat jadi pelarian kamu"
"Setiap hubungan pasti ada pasang surutnya, pasti ada masanya kita bakalan ngerasa bosen. Tapi akan lebih baik kalo kita bicara in dulu kan?"
"Iya, aku janji ga bakalan gitu lagi"
"Kalo kamu gitu lagi? "
"Ya aku janji lagi"
"(Y/N)! " Geramnya gemas sambil memelototkan matanya.
"Ck, canda doang elah. Iya iya aku janji kok aku bakal setia sama kamu, Lee Jeno"
"O iya, soal kata kata kamu barusan, kamu beneran mau lamar aku? "
"Iya dong sayang, aku mau cepet cepet jadiin kamu milik aku. Cuman milik aku" Ucap nya penuh nada keposesifan.
Ah, Lee Jeno yang posesif sudah kembali:)
Jan 25th 2021
Happy Lucas Day!