Bukan wanita biasa (TAMAT)

Από Yuyun_erlina

123K 14.6K 957

Sebelum baca cerita ini, baca cerita "kesempatan kedua" dulu karena ini kelanjutan dari anak-anak dari cerita... Περισσότερα

BWB 1
BWB 2
BWB 3
BWB 4
BWB 5
BWB 6
BWB 7
BWB 8
BWB 9
BWB 10
BWB 11
BWB 12
BWB 13
BWB 14
BWB 15
BWB 16
BWB 17
BWB 18
BWB 19
BWB 20
BWB 22
BWB 23
BWB 24
BWB 25
BWB 26
BWB 27
BWB 28
BWB 29
BWB 30
BWB 31
BWB 32
BWB 33
BWB 34
BWB 35
BWB 36
BWB 37
BWB 38
BWB 39
BWB 40
BWB 41
BWB 42
BWB 43
BWB 44
BWB 45
BWB 46
BWB 47
BWB 48
BWB 49
BWB 50
BWB 51
End
Extra Part

BWB 21

1.9K 286 38
Από Yuyun_erlina

Berada di teras belakang rumah menjadi kebiasaan Alesha di waktu sore, melihat matahari terbenam sangat jelas dari teras belakang. Hamparan sawah dan kebun yang luas membuat Alesha merasa tidak bosan memandangnya, bahkan ia merasa ingin terus berada di luar menikmati suasana sore dan hembusan angin sore.

Alesha menoleh kebelakang saat ia mendengar suara deru mesin mobil dari luar sana, ia tidak tahu siapa yang sedang datang, samar-samar Alesha mendengar suara Muis dan Munah bicara, setelah itu ia kembali menatap ke depan.

Di waktu-waktu seperti itulah kadang kesedihan menghampiri Alesha, kesendirian membuatnya semakin tertekan memikirkan nasibnya yang seperti itu. Kadang ia menangis karena merindukan keluarga, kadang menangis karena ia merasa dirinya yang tidak berguna, putus asa, itu yang sering Alesha rasakan, seakan tidak ada harapan untuk bahagia dan kembali sehat, padahal di ujung sana, sedikit lagi ia mencapai kebahagiaan, namun ia terlalu sibuk menilai diri sendiri yang tiada arti.

"Kuatkan lagi diri mu Sha, ini hal kecil bagi Allah, Allah akan terus mengujimu" ucap Alesha pada dirinya sendiri.

"Bolehkah mengeluh ya Allah? Aku tidak sanggup dengan ujian yang aku hadapi saat ini, aku lelah ya Allah. Sampai kapan aku akan terus seperti ini? Terpuruk dalam kesedihan yang tiada akhir" Alesha tertunduk.

Kicauan burung memecahkan keheningan di sore hari. Alesha menatap ke atas langit sambil melihat para burung berterbangan kembali pulang.

Seseorang yang baru saja datang ke rumah Muis berdiri menatap langit yang sama, Alesha tidak sadar bahwa ada orang dibelakangnya dan orang itu sudah tahu ada tamu di rumah kakeknya.

"Indah bukan, suasana sore hari" ucapnya

Mata Alesha membulat, terkejut mendengar suara itu, antara percaya dan tidak dengan suaranya.

"Apa hanya mimpi? Gak mungkin kan itu dia?" lirih Alesha

Alesha memberanikan diri untuk menoleh ke belakangnya, ia harus memastikan apakah itu benar orang yang ia kira.

Deg

Mereka saling beradu mata.

"Ma-mas Hanif?" betapa terkejutnya ia melihat orang yang di belakangnya adalah Hanif.

"Loh, Alesha?" ucap Hanif tak kalah kaget, apalagi melihat kondisi Alesha yang sedang duduk di kursi roda.

"Apa ini mimpi? Gak mungkin bertemu Mas Hanif di sini" ucap Alesha melongo melihat Hanif.

"Gak mimpi Sha, ini beneran saya"

"Ma-Mas Hanif ngapain ke sini?" tanya Alesha masih sama dengan nada gugup.

"Saya yang harusnya nanya seperti itu. Kamu kenapa bisa ada di rumah nenek saya?"

"Nenek?"

"Iya, nenek dan kakek saya" jawab Hanif

Alesha melongo tidak percaya ia berada di rumah neneknya Hanif.

"Eh, ini rumah nenek dan kakek Mas ya?"

Hanif mengangguk. "Kenapa kamu bisa ada di sini? Kakak kamu dan keluarga kamu sibuk mencari keberadaan kamu, dan kaki kamu? Apa yang terjadi Sha?"

"Kalian sudah saling kenal?" tanya Muis

"Alesha adik bos Hanif di kantor Kek"

"Pantesan dari luar kakek mendengar suara kalian asik ngobrol, ternyata saling kenal"

"Iya Kek. Kenapa Alesha bisa ada di sini Kek?" tanya Hanif beralih menatap Muis.

"Sekitar dua minggu yang lalu dia kecelakaan, terus kami suruh dia tinggal di rumah ini, sebelumnya kami sudah lama kenal Alesha, Alesha murid kakek Nif, dia sering banget ke desa ini"

"Kecelakaan Kek?"

"Iya, tapi Alhamdulillah sudah mendapatkan penanganan dari dokter dan sempat di rawat di rumah sakit"

"Keluarga Alesha sedang sibuk mencari keberadaannya Kek, Hanif sendiri juga ikut nyari. Hanif gak nyangka ternyata dia ada di sini"

"Alesha ingin menenangkan dirinya di sini, tidak mudah bagi Alesha menerima kenyataan yang ia hadapi saat ini, dia lumpuh Nif"

"Ya Allah" Hanif terkejut mendengar ucapan Muis.

"Nanti kalau saya sudah siap pulang saya pulang kok, Mas jangan kasih tau Kak Luna ya, pliss ... Saya masih ingin di sini" ucap Alesha memohon pada Hanif.

Hanif menatap Alesha dengan sorot mata berkaca-kaca melihat kondisi Alesha sekarang, dengan cepat Hanif mengalihkan tatapannya. "Baiklah jika itu yang kamu mau" ucap Hanif memasukkan tangannya kedalam saku celana.

"Eh ada Nak Hanif, Zara baru kemarin balik kota"

"Iya Bu, baru sempat pulang"

"Rupanya Zara dan Mas Hanif satu kampung" gumam Alesha.

"Neng waktunya masuk, gak baik senja di luar, sudah mau malam" ucap Asri

"Biar saya aja Bu yang dorong" ucap Hanif

"Baguslah Nif, bawa Alesha masuk" ucap Muis

"Ibu kalau mau pulang, pulang aja ya Bu, sudah mau malam" ucap Alesha

"Iya Neng. Kalau gitu ibu pulang ya Neng"

"Iya Bu. Makasih untuk hari ini"

"Iya Neng"

"Ayo masuk" ucap Hanif mendorong kursi roda Alesha, sungguh hal itu membuat Alesha bahagia, sangat bahagia, namun ia kembali di ingatkan tentang siapa Hanif, Hanif yang sebentar lagi akan jadi kakak iparnya.

Penyakit Alesha kembali kambuh, setiap bertemu Hanif, jantung yang selalu berdebar-debar, jantungnya kembali tidak normal, hal itu meresahkan Alesha karena debaran jantung yang cepat.

"Mas kapan balik ke kota?"

"Kamu ngusir saya? Gak sabar saya balik?"

"Eh, bukan seperti itu, saya cuma nanya, Mas ini, kok mikir gitu"

"Mungkin Minggu"

"Eh, di dorong cucu nenek rupanya"

"Ternyata mereka sudah saling kenal, Alesha adik bos Hanif di kantor" jelas Muis.

"Wah ... beneran Nif?"

"Iya Nek, gak nyangka kan Nek? Pantesan Hanif tiba-tiba mau ke kampung, rupanya ada dia di sini"

"Eh" ucap Alesha salting mendengar ucapan Hanif.

"Alesha cucu ke enam nenek Nif"

"Wah, sudah di anggap cucu lagi" ucap Hanif

"Siapa lah yang tidak ingin mempunyai cucu secantik dan sebaik Alesha" ucap Munah.

"Gapapa kan Mas, Nenek dan Kakek Mas saya ambil"

"Gapapa, asal jangan beralih sayang ke kamu, nanti saya cemburu, nenek dan kakek sendiri sayang cucu angkat daripada cucu sendiri"

Semakin ke sini Alesha merasa sangat nyaman bicara dengan Hanif, seakan lupa dengan keadaannya. Mudahnya perasaannya kembali, hanya dengan berbicara seperti itu, perasaan yang mati-matian ia lupakan dan hilangkan.

"Sadar Alesha! Dia calon kakak ipar kamu!"

"Sha mau ke kamar dulu ya" ucapnya.

"Saya bantu"

"Gak usah Mas, bisa sendiri" jawab Alesha lalu menjalankan kursi rodanya dibantu dengan tangannya.

"Alesha mau ke atas kasur?"

"Gak kok Kek, cuma mau ke kamar aja"

"Kalau mau ke kasur, kasih tau nenek"

"Iya Nek" jawab Alesha tersenyum.

Sebelum masuk ke kamar, Alesha terdiam mendengar obrolan mereka.

"Mohon doanya Nek, kek" hanya itu yang mampu Alesha dengar.

"Apakah Mas Hanif ke sini ingin memberi tahu bahwa ia akan segera menikah?" pikir Alesha.

Alesha kembali menjalankan kursi rodanya masuk ke dalam kamar. Sampai di kamar, Alesha menutup pintu kamarnya.

Kehadiran Hanif di rumah itu masih sulit ia percaya. Takdir mempertemukannya dalam rumah yang sama, Alesha merasa takdir sedang mempermainkannya, saat ia belajar melupakan Hanif, malah ia dipertemukan di tempat yang tidak terduga, seakan takdir ingin mereka lebih dekat.

"Bagaimana bisa move on dari perasaan ini, kalau dianya ada di rumah ini"

"Melupakan dia adalah hal yang harus kamu lakukan Alesha, sebentar lagi dia akan menjadi milik kakak mu dan menjadi kakak iparmu" ucap Alesha pada dirinya sendiri

"Apa rencana Mu ya Allah, kenapa harus dia yang ada di sini? Kenapa tidak pria lain saja? Aku hanya takut ya Allah, takut perasaan ini semakin dalam dan akhirnya kecewa, aku tau perasaan ini salah, tidak seharusnya perasaan ini ada" Alesha memukul-mukul dadanya yang terasa sesak.

Komentar di buka, silakan komentar sebanyak-banyaknya 😄 don't forget Vote nya!
.
.
.
Next gak nih?

Ig : @yuyun_erlinna

Συνέχεια Ανάγνωσης

Θα σας αρέσει επίσης

144K 10.3K 51
SEKUEL PERANTARA MENUJU SURGA . Pada jarak dan waktu yang telah memisahkan Namun takdir kembali mempertemukan. . • • • • • • • • • • • •...
240K 13.3K 58
Menceritakan mengenai Maudya Ayu Azzahra yang berjuang untuk melunakkan hati ayahnya. Ayahnya menganggap, Maudy itu pembawa masalah dan pembuat onar...
Love And Hurts (On Going) Από aliumputih_

Γενικό Φαντασίας

105K 6.8K 22
"Hestama berhak tahu kalau ada bagian dari dia yang hidup di dalam rahim lo, Run." Cinta mereka tidak setara. Pernikahan mereka diambang perceraian...
Future Pedang Pora (Tamat) Από PentaAndromeda

Γενικό Φαντασίας

592K 24.1K 42
" Tapi yah. Aku gak mau. " "Kamu pikir ayah gak tahu kelakuan kamu, Zenda Aliksi Adimakayasa? " " Ayah kamu benar sayang. Kebetulan minggu depan aban...