QUEEN FOR ALPHA

By MOONRHOE

1.2M 92.3K 2.9K

Bagaimana jika seorang King of Werewolf dikhianati matenya sebanyak 3 kali? Dialah Dareen Walcott. Seorang pr... More

PROLOG
PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
PART 36
PART 37
PART 38
PART 39
PART 40
PART 41
PART 42
PART 43
PART 44
PART 45
PART 46
PART 47
PART 48
PART 49
PART 50
PART 51
PART 52
PART 53
PART 54
PART 55
NEWS
VOTE COVER
OPEN PO
SPOILER(?)
INFO
SEQUEL?

PART 8

28.5K 2.2K 127
By MOONRHOE

Hari ini adalah hari terakhir Study Tour mereka di Bali, para murid sekarang sudah berkumpul di lobi hotel guna menunggu para guru yang katanya sedang mengurus sesuatu, tak terkecuali Alisha dan ke-empat sahabatnya yang sedang duduk di sofa dekat pintu masuk hotel

"Kenapa sih waktu berjalan cepet banget, perasaan baru aja kemarin sampai eh tapi sekarang kok udah mau pulang aja" gerutu Dion

"Gak papa santai aja, nanti kalau lu udah sukses, lu balik aja lagi ke sini dan jangan lupa bawa kita ber-empat, ya?" ujar Alan dengan nada bercanda

"Emm ide bagus tuh" balas Dion sampil mengangguk-anggukan kepalanya "tapi sayangnya gue gak mau bawa kalian ber-empat, gue mau sendiri aja"

"Kalau gue sebagai kembaran lu gak mau di ajak juga?"

"Gak mau, kalau gue ajak lu kesini yang ada lu nyusahin idup gue terus"

"Hilih, sabar gue sabar untung lu sodara gue kalau enggak udah gue santet lu dari kemarin-kemarin" gerutu Rion

"Guys gue baru aja buka grup kelas, katanya kita semua udah di suruh ke bis, bis nya udah siap" seru Alan

"Yah kita jadi pergi nih"

"Rion itu kembaran lu urusin gih" kali ini Zahra yang angkat bicara karena sudah jengah dengan tingkah aneh Dion

"Idih ogah, ngapain gue ngurusin beban keluarg-... aduh!! woy sakit tau" pekik Rion yang kepalanya baru saja terkena timpukan sepatu milik Dion

"Makanya punya mulut di jaga" Dion mengambil sepatunya kembali lalu memakainya "ya udah yuk kita cabut ke bis, udah ditungguin gurunya juga kan"

Tak butuh waktu lama untuk mereka sampai ke parkiran hotel tersebut, terlihat satu persatu murid mulai memasukan koper mereka ke dalam bagasi bis, tak terkecuali ke lima sahabat tersebut

"Rion bantuin gue masukin nih koper dong, berat nih" pinta Alisha yang melihat Rion baru saja selesai memasukan koper ke dalam bagasi

"Mana koper nya, sini gue masukin" dengan semangat empat lima Rion memasukan koper milik Alisha agar tersusun rapi di tempatnya

"Thanks ya"

"Sama-sama 'Sha"

"Woy Rion bantuin gue juga dong" kali ini Dion yang ikut berbicara

"Ogah, siapa suruh beli barang banyak-banyak" tolak Rion

"Gue kan beli banyak juga buat orang rumah juga"

"Kalau buat gue ada gak?"

"Gak ada!!, cepetan bantuin gue" rengek Dion yang merasa keberantan dengan koper miliknya

"Kalau gitu gue juga gak mau" setelah mengatakan hal itu Rion pun berlari masuk ke bis

"Dion gue masuk dulu ya, kalau mau minta bantuan sama Alan aja noh yang dari tadi stand by di sebelah lu" seru Alisha lalu menarik tangan Zahra untuk ikut masuk ke dalam bis

"Dasar sahabat gak ada akhlak semua" gerutu Dion

"Siniin koper lu" Alan dengan segera mengambil koper milik Dion dan memasukannya ke dalam bagasi

"Lo bener-bener sahabat terbaik gue 'lan, makasih ya"

"Sama-sama" setelah mengatakan itu Alan dan Dion dengan segera memasuki bis dan tak lama setelah itu bis pun pergi meninggalkan Pulau Bali

Selama perjalanan pulang banyak sekali hal-hal yang dilakukan para murid di dalam bis, ada yang sibuk karaoke dengan suara yang menurut mereka bagus namun tidak dengan yang lain, ada yang sibuk memakan cemilan namun tidak ingin berbagi dengan yang lain dan ada juga yang sibuk dengan dunianya sendiri, tak terkecuali dengan Alisha

Sudah 2 jam berlalu semenjak mereka meninggalkan hotel tempat mereka menginap dan sekarang mereka sudah ada di dalam kapal yang di gunakan untuk menyebrang dari Pulau Bali menuju ke Pulau Jawa, tidak membutuhkan waktu yang lama memang, hanya sekitar 45 menit saja

Alisha yang notabene seseorang yang tidak menyukai keributan pun hanya bisa diam sambil mendengarkan musik lewat earphone miliknya

Jujur Alisha benar-benar dalam mood yang sangat buruk ketika dalam perjalanan pulang, dia hanya tak ingin bertemu dengan Ayahnya dan merasakan rasa kecewa lagi, Alisha berharap ketika dia pulang nanti hanya ada Kak David saja, tidak dengan Ayahnya, semoga saja

"Alisha jangan bengong aja, ini kapalnya udah sampai di tujuan" ujar Zahra yang mengingatkan Alisha agar tidak tertinggal karena terus melamun

"Lah udah sampai ya? Kok gak kerasa" bingung Alish

"Itu karena lu bengong terus, udah ayok kita ke bis, jangan sampai kita di tinggal sama yang lain" Zahra dengan sigap menarik tangan Alisha untuk mengikutinya

"Dion tolong ambilin minum dong" pinta Alisha ketika bis baru saja meninggalkan dermaga

Dengan sigap Dion mengambilkan botol air di kardus yang berada di sebelahnya, yah untungnya pihak sekolah menyiapkan air mineral di dalam bis, jadi para murid tidak perlu khawatir jika akan kehausan di tengah perjalanan

"Ini 'Sha" ucap Dion sambil memberikan botol kemasan air mineral tersebut

"Makasih ya" Dion hanya menganggukan kepala sebagai jawaban

Alisha yang sudah merasa kehausan itu pun dengan segera meminum air tersebut hingga tersisa setengah

"Eh 'Sha kira-kira kapan kita sampai?" Tanya Zahra yang duduk di sebelah Alisha

"Karena kita naiknya bis bukan pesawat, terus juga kita gak tau nanti di jalan ada kendala apa, mungkin besok pagi kita baru sampai" jawab Alisha

"Yah lama banget"

"Gak papa kali, nikmati aja perjalanannya, kalau lu capek mending tidur aja"

Zahra menimbang-nimbang sebentar "Ya udah deh, gue juga udah mulai ngantuk, kalau gitu gue tidur dulu ya, nanti kalau ada apa-apa bangunin gue ya 'Sha"

"Siap" balas Alisha

Kini Alisha kembali memasangkan earphone ke telinganya, memutar lagu yang menurutnya sangat pas dengan suasana hatinya sekarang, Alisha mulai termenung sambil menatap ke arah luar jendela yang hanya menampilkan jalanan dan perumahan warga, tidak ada yang spesial memang, hanya saja Alisha ingin menikmati suasana ini sebelum nantinya dia tidak bisa merasakan hal semacam ini lagi ketika pulang ke rumah

************

Anak perusahaan Walcott Company yang berada di Semarang digemparkan dengan sebuah pengumuman jika CEO dari Walcott Company yaitu Dareen Walcott yang akan datang pada siang hari ini

Pengumunan ini diumunkan secara mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya, hal itu juga yang mengakibatkan para karyawan sangat kewalahan menyiapkan acara penyambutan untuk CEO perusahaan tersebut, mereka berusaha semaksimal mungkin agar tidak ada kesalahan sekecilpun, karena mereka tau bahwa sang CEO terkenal sangat arogan dan tidak kenal ampun

Mereka semua menegang ketika mendapatkan kabar dari salah satu karyawan yang sedari tadi ditugaskan untuk memantau keadaan jika mobil yang ditumpangi oleh CEO mereka sudah datang

Dengan tergesa-gesa mereka semua berbaris lurus di depan pintu masuk guna menyambut CEO perusahaan, tak menunggu waktu yang lama Dareen yang di ikuti Richard dibelakangnya pun sudah berjalan memasuki lobi perusahaan miliknya

Dareen berhenti di depan direktur yang merupakan anggota dari pack miliknya yang dia suruh untuk mengawasi cabang berusahaannya ini

"Aku ingin kau memberikan kepada ku semua data dari perusahaan ini dalam setahun terakhir" perintah Dareen

"Siap tuan" ujar sang direktur yang bernama Louis, seperti halnya dengan Richard, Louis juga tidak diperbolehkan memanggilnya dengan sebutan King jika berada di keramaian

"Aku tunggu semua data itu" setelah mengucapkan hal tersebut, Dareen mulai berjalan lurus menuju lift khusus yang hanya digunakan oleh petinggi perusahaan, setelah lift nya tertutup dan bergerak naik menuju lantai 15 yang merupakan lantai teratas dari gedung ini, para karyawanpun mulai bernafas lega karena sedari tadi mereka kesulitan bernafas ketika berhadapan dengan Dareen

Tak membutuhkan waktu yang lama bagi lift tersebut untuk sampai ke lantai 15 yang di mana ruang CEO berada, di lantai tersebut hanya ada ruangan CEO, tidak ada ruangan lain, ruang untuk Sekertaris perusahaan dan Direktur perusahaan berada satu lantai dibawahnya, yah Dareen hanya ingin melakukan segalanya tanpa ada gangguan dari para karyawan di perusahaan miliknya

Tidak sembarangan orang bisa berada di lantai 15 tempat ruangan Dareen berada, jika ingin menginjakan kaki di sana harus ijin terlebih dahulu kepada Dareen lewat telfon perusahaan, sangat rumit memang, selama ini hanya sang sekertaris dan direktur yang pernah berada di lantai 15 dan hanya beberpa karyawan saja yang memang di panggil Dareen untuk menghadap kepadanya

Ketika Dareen memasuki ruangan tersebut, mata Dareen disuguhkan dengan ruangan yang di dominasi warna hitam dan abu-abu, sangat suram memang namun menurut Dareen itu sangat nyaman jika di lihat mata

"Sudah satu tahun lebih semenjak King menginjakan kaki di sini" itu suara Richard, ah Dareen sampai lupa jika ada Richard di belakangnya

Tapi dia benar, sudah satu tahun lebih Dareen tidak menginjakan kaki di sini, terakhir dia berada di sini karena ada proyek yang harus dia lakukan dan setelah itu dia kembali ke Alaska dan menyerahan perusahaan ini ke Louis

"Periksalah semua barang di sini, termasuk laptop dan komputer di atas meja kerja ku dan juga periksa data yang akan louis berikan, jika ada sesuatu yang mencurigakan, segera beritahu kepadaku" titah Dareen

"Siap King"

Tanpa memperdulikan Richard yang mulai sibuk memeriksa semua ruangan, Dareen mulai berjalan ke arah sudut ruangan yang terdapat sebuah pintu berwarna hitam, pintu yang hanya bisa di buka menggunakan sidik jari miliknya

Ketika Dareen mulai membuka pintu, hal pertama yang di lihat oleh mata Dareen adalah sebuah kamar dengan kasur king size berwarna hitam sesuai dengan suasana kamar tersebut yang bernuansa gelap

Dareen melangkahkan kakinya menuju ke arah kasur king size miliknya, dengan segera dia melepas semua baju atasan miliknya, karena memang Dareen mempunyai kebiasaan tidur dengan bertelanjang dada dan setelah itu Dareen mulai menidurkan tubuhnya di atas kasur tersebut

Sambil melihat langit-langit kamarnya, pikiran Dareen menerawang ke jauh ke arah matenya, seorang manusia yang berhasil memporandakan hatinya sejak terakhir kali bertemu, Dareen tidak henti-hentinya memikirkan mate nya itu

Jay, wolf miliknya bahkan semenjak pertemuan itu semakin aktif berbicara tidak seperti dulu yang selalu pendiam, namun hal yang dibicarakan tidak jauh dari Alisha, matenya

Dareen sebenarnya masih bingung, akankah dia menerima matenya itu dan bersiap jika suatu hari nanti kejadian yang sama akan terulang lagi  ataukah ia harus menolaknya, dengan begitu dia tidak perlu merasakan penderitaan lagi

"Dia manusia" guman Dareen

Dareen sangat tau jika kaumnya memiliki mate seorang manusia pasti akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membuat matenya percaya kepada mereka, karena bagi manusia werewolf hanyalah sebuah mitos belakang.

Namun tanpa Dareen sadari bahwa dia telah jatuh cinta kepada matenya semenjak pandangan pertama hanya saja ego terlalu mendominasi sehingga membuat dirinya tidak menyadari akan perasaanya tersebut

"Tinggal menghitung hari lagi, kita akan segera bertemu kembali" Setelah mengucapakan sederet kalimat tersebut, mata Dareen mulai menutup dan tak lama kemudian kegelapan merengut kesadaran Dareen

********

Hai guys 👋👋

I am back!!!

Jika ada typo dan kesalahan lainnya tolong bilang-bilang ya, ntar aku perbaiki

Jangan lupa untuk Follow, Vote dan Commentnya 💋💋💋

See you in the next chapter 👋👋👋

- Love Ryn

Continue Reading

You'll Also Like

955K 75.5K 58
[Sequel of I'm The Queen of Demon Kingdom] Evander Nicolas Harrison, putra dari Lord Xavier kini telah menjadi penerus kerajaan Demon, King of Demon...
756K 57K 90
Update setiap hari - RANDOM- ON REVISI! Alex adalah seorang werewolf, dan Alpha adalah nama panggilan dari gelarnya. Memiliki kehidupan yang dipenuhi...
1.6M 92.2K 61
Highest Ranking : 2 in Fantasy Bagaimana jika kehidupanmu yang awalnya biasa-biasa saja menjadi berubah karena bertemu laki-laki aneh yang mengaku ba...
33.5K 5.4K 40
rumah tangga mereka selalu harmonis Mew sangat mencintai istrinya begitu pun sebaliknya