Theressa [COMPLETED]

By madebygigie

4K 562 76

[FOLLOW SEBELUM BACA] Cerita perjalanan hidup Theressa, gadis yang udah SMA tapi size anak sd yang dikeliling... More

Prolog
Theressa Savina Aurellia
Osvaldo Kevin Gustova
1 | Gebetan baru
2 | Sakit
3 | Pdkt
4 | Kepo
5 | Jatuh cinta?
6 | Jadian?
7 | Rumah Theressa
[BUKAN UPDATE]
8 | Batu nisan, Beling, dan Sakit
9 | Kepingan Kenangan Theo.
10 | Liburan dan Duri Mawar
11 | Officially, IreNico & RayAmanda
12 | Cangkemanz's Party & Info
13 | Karamnya Kapal TheressAldo
14 | Positive Vibes Queens
15 | Aubrey Adara
16 | Tamparan bagi Theressa
18 | Keyna vs Theressa
19 | Poor Theressa
20 | Rindu Theo
21 | Theressa Hilang.
22 | Twins power
23 | He's back
24 | Basecamp Cangkemanz
25 | Comeback.
26 | Jawaban dari Semua Pertanyaan.
27 | Hidden Gems.
28 | Surprise
29 | Tragedy
30 | Akhir Segalanya

17 | Kenyataan pahit

70 14 4
By madebygigie

"Terimakasih segalanya, Osvaldo"
—Theressa Savina Aurellia

⚡️ 17 | Kenyataan Pahit ⚡️

🔞Chapter ini berisi kata-kata kasar dan bisa memancing emosi anda (mungkin) jadi harap bersiap-siap‼️

By the way, jangan lupa tinggalin jejak saat kamu sudah membaca part ini ya? Terimakasih🍓

💫💫💫

Setelah kejadian di club itu, Theressa terlihat lebih murung. Tadi pagi, setelah ia diantar pulang oleh Irene, ia tidak berangkat ke sekolah. Ia mengurung diri di kamarnya.

"Kakak, Sherin pengen masuk" Sherin mengetuk pintu kamar Theressa terus menerus. Theressa merasa terusik dengan suara ketukan itu, ia turun dari kasurnya lalu membukakan pintu untuk adiknya itu.

"Ngapain kesini?" Sherin melihat raut muka Theressa yang tidak biasa itu. Alih-alih menjawab, ia malah bertanya balik. "Kakak lagi sedih ya? Kita makan eskrim mau nggak?" Tawar Sherin dengan mata berbinar.

Theressa melihat adik bungsunya itu berusaha untuk menghiburnya. Ia mengangguk dan memaksakan senyumnya sebagai jawaban. Sherin langsung turun ke dapur untuk mengambil ice cream dan sendok.

"Kakak kita makan eskrim sambil nonton kartun ya?" Theressa mengangguk antusias. Sherin langsung masuk ke dalam kamar Theressa dan duduk di kasur Theressa.

Sedangkan Theressa, ia sedang sibuk mempersiapkan layar proyektor dan macbook nya untuk menyetel kartun yang Sherin pilih nanti.

"Sherin hari ini mau nonton apa?" Sherin memilih menonton Barbie. Theressa tersenyum kegirangan, sebab Barbie adalah tokoh kesukaannya sejak kecil.

Selama film dimulai, mereka berdua asyik menonton sambil makan ice cream. Tiba-tiba suara notifikasi dari handphone Theressa memecah keheningan.

Osvaldo.
Maafin gue semalem
Read.

Setelah membaca dan menghapus pesan itu, Theressa mematikan handphonenya. Ia tak peduli jika para sahabatnya nanti akan mencarinya, bisa saja kan para sahabatnya itu menitipkan pesan lewat Veno?

Beberapa jam berlalu, Sherin merasa bosan. Ia memilih keluar dan bermain diluar. Tadinya Sherin mengajak Theressa bergabung dengannya untuk bermain, tetapi Theressa tidak mau. Ia akan tidur kali ini.

✨✨✨

"Buset diread doang" celetuk Cahya saat mengintip isi pesan yang Osvaldo kirimkan pada Theressa.

"Gua udah bilang, gak usah peduli lagi sama tu cewek. Dia gak baik buat lo" Raynanda memberi saran yang tidak bermutu itu sambil mengelus rambut Amanda sayang. Keyna mengangguk menyetujui saran Raynanda.

"Dia itu udah selingkuhin kamu Val, ngapain juga urusin dia?" sambil mengscroll aplikasi instagramnya, Keyna pun ikut memanas-manasi suasana.

Kabar putusnya Osvaldo dan Theressa memang sudah menyebar. Dan semuanya hanya tau alasan yang Osvaldo buat-buat, yaitu Theressa berselingkuh dibelakangnya. Kini siswa-siswi malah membicafakan Theressa.

Walaupun Theressa tidak bersekolah, tetapi topik tentang Theressa tetap menjadi topik terpanas seantero Kembang Nusa.

"Ni telinga Theressa pasti jedag jedug nih diomongin mulu disekolah" celetuk Dandi yang sedang berjalan sambil memakan tahu bulat. Ia segera menuju taman belakang sekolah tempat mereka berkumpul.

"Parah sih pada ngomongin Theressa anjir. Telinga Theressa pasti jedag jedug" Dandi datang seraya membawa gosip-gosip yang ia dengar tadi. Rian mengepalkan tangannya hingga terlihat jelas buku-buku tangannya.

"Kita harus buat perhitungan sama Osvaldo kalo gini keadaannya" usul Gangga.

"Dan, panggil Osvaldo kesini." Dandi tersedak saat tiba-tiba ia disuruh oleh Rian memanggil Osvaldo.

"Jangan ajak dayang-dayangnya. Suruh dateng sendiri." Dandi langsung melesat menuju kelas Osvaldo. Gangga dan yang lainnya terdiam. Apa yang digosipkan oleh siswa-siswi Kembang Nusa adalah bukan fakta. Harusnya mereka semua bisa membedakan mana fakta mana gosip. Sebab jika alasan karamnya hubungan Osvaldo dan Theressa adalah karena Theressa berselingkuh dengan Rian, itu merupakan hal yang salah bukan?

Rian dan Theressa memang dekat satu sama lain sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Rian juga pernah mengklarifikasi bahwa ia dan Theressa tidak lebih dari sekedar sahabat.

Tapi dengan mudahnya, mereka semua percaya bahwa Theressa dan Rian bermain dibelakang Osvaldo.

"Osvaldo brengsek." Dua kata yang terlontar dari mulut Gangga membuat suasana di taman belakang sekolah menjadi tegang.

"Kenapa manggil gua?" Osvaldo datang dengan muka datarnya. Lihat, tidak ada tampang penyesalan sedikitpun di wajahnya.

"Malam ini, kita balapan" 4 kata yang tidak bisa diganggu gugat keputusannya.

"Kalo gue menang, lo harus rubah gosip yang beredar. Lo harus minta maaf ke Theressa." Gangga memandang Osvaldo dengan tatapan bermusuhan.

"Kalo gue menang?" Tanya Osvaldo.

"Terserah lo mau apa" Osvaldo menerima tawaran itu. Ia sangat yakin ia akan menang dalam balapan kali ini. Karena ia memang selalu menang dalam balapan.

Tapi ia lupa, yang ia lawan kali ini adalah Gangga. Gangga dijuluki Raja balap di kota ini.

"Pergi dari sini, gua muak liat lo" kali ini yang berbicara Cilla.

"Bolos aja yuk, ke rumah Theressa" celetuk Carollina asal. Namun anehnya diangguki oleh semua sahabatnya.

"Beneran bolos?" Tanya Carollina sekali lagi untuk memastikan. Dan ajaibnya semua sahabatnya mengangguk lagi.

Mereka berjalan menuju kelas masing-masing untuk mengambil tas mereka dan berkumpul lagi di parkiran sekolah.

Setelah keluar dari sekolah, mereka mampir ke minimarket terlebih dahulu untuk membeli cemilan. Walaupun di rumah Theressa sudah banyak cemilan, tapi mereka tetap membeli cemilan-cemilan lagi. Katanya gak enak kalo abisin stock rumah Theressa terus.

"Ice cream jangan lupa Ren!" Seru Cilla semangat. Irene dan Nico langsung berjalan ke tempat ice cream berada, dan mengambil beberapa ice cream.

Setelah beberapa menit, mereka sampai di rumah Theressa. Sherina yang melihat Rian datang bersama para sahabatnya sambil membawa beberapa kantong besar yang berisi banyak cemilan langsung berbinar.

"AKAKK! ABANG!!" Teriaknya sambil berlari menghampiri Rian dan yang lainnya.

"Sherin ih sama Rian sama Gangga mulu kangennya sama aku kapan?" Tanya Dandi yang diberikan tatapan tajam oleh Sherina.

"Buset galak" semua tertawa mendengar ocehan Dandi.

"SHERIN KENAPA KAB—."

"Loh ini kan masih jam sekolah? Kok pada kesini?" Tanya Theressa heran.

"Bolos" sahut Nico singkat.

Theressa menyuruh sahabat-sahabatnya masuk dan duduk di ruang keluarga. Irene dan Nayla mengeluarkan cemilan dari kantongnya dan menyusunnya agar terlihat rapi. Carollina sibuk memilih film yang akan mereka tonton. Rian dan Gangga sibuk menjahili Sherina.

"Mau tonton horror gak?" Tawar Carollina yang dijawab dengan anggukan oleh sahabat-sahabatnya. Tetapi, tidak dengan Sherina.

"ENGGAK! Tar kalo Sherin takut gimana?" Tanyanya sambil berkacak pinggang.

"Tinggal sembunyi di ketek abang aja lah" sahut Cilla enteng sambil menunjuk Gangga. Sherina tetap cemberut.

"Gimana? Mau enggak?" Tanya Nayla sekali lagi memastikan.

"Iya-iya. Tapi abang dan akak duduk deketan sama Sherin" fine guys! Kalo udah Sherin yang mengklaim Gangga dan Rian, tidak ada yang boleh menempel pada dua lelaki ini.

Setelah menonton film dan bermain, kini semua sahabat Theressa berpamitan untuk pulang.

"Re, aku tar malem mau balapan. Doain aku menang ya!" Gangga mengecup puncuk kepala Theressa. Theressa hanya mengangguk. Ia tidak tau siapa lawan balapan Gangga malam ini, tapi ia yakin. Siapapun lawannya, Gangga pasti menjadi pemenang.

💨💨💨

Malam pun tiba, kini mereka sudah berkumpul di arena balap. Anak-anak Cangkemanz sudah ada disini, termasuk Irene dan Cilla. Dan ada anak-anak dari Avigator pun sudah berkumpul, dan disana ada Keyna dan sahabat-sahabatnya.

"Songong banget muka Keyna" celetuk Cilla yang berdiri di sebelah Dandi. Dandi menyetujui perkataan Cilla, ia mengangguk seraya memberikan jempolnya pada Cilla.

Gangga sudah bersiap dengan motornya. Sebelum itu, ia menghampiri sahabat-sahabatnya.

"Doain gua menang guys! Kalo menang, besok setelah Osvaldo ngakuin kesalahannya di lapangan sekolah, kita makan-makan pas pulang sekolah. Gua yang traktir!" Serunya yang diacungi jempol oleh Cilla dan Irene.

"Harus menang! Traktiran gak ada juga gak apa, yang penting semua orang harus tau kebusukan Osvaldo" kali ini yang berbicara Nico.

Bendera dengan motif kotak-kotak dengan warna hitam dan putih itu diposisikan sejajar dengan motor kedua remaja ini,  oleh wanita yang berpakaian minim. Setelah pistol ditembakkan ke atas, balapan pun dimulai.

"Ngalah Val, lu harus kalah! Biar orang-orang tau kalo Theressa gak salah" Gangga masih fokus dengan pandangannya pada jalanan sambil menyuruh Osvaldo untuk mengalah.

"Hah? Ngalah? Hahahaha" tawa Osvaldo berderai, ia menambah kecepatan motornya. Gangga melongo melihat respon Osvaldo.

"Tengil amat bocah" kali ini Gangga yang menaikkan kecepatan motornya dan menyusul Osvaldo.

"Theressa berhak dapet rasa sakit ini Ga" Osvaldo mengeluarkan senyum miringnya. Gangga tidak senang, mengapa gadisnya harus merasakan rasa sakit ini? Memang apa salah Theressa?

Karena lama merenung, Gangga tidak sadar bahwa kecepatan motornya sudah berkurang dan Osvaldo sudah jauh ada di depannya.

"Lo gak boleh menang Val" Gangga melaju menyusul Osvaldo.

"Kak, kira-kira Abang menang gak ya?" Tanya Cilla pada Rian.

"Menang pasti. Abang lo kan raja balap" sahut Nico enteng.

"Tapi kayaknya kali ini kalah gak sih?" Celetuk Irene yang membuat semua sahabatnya menoleh menatapnya.

Sedangkan dilain tempat, Theressa sedan rebahan di kasurnya. Tadinya ia sudah mengantuk, tetapi tiba-tiba rasa kantuknya hilang begitu saja.

"Eh, Gangga kan bilang balapan. Apa gua dateng kesana aja kalik ya?" Theressa beranjak dari kasurnya langsung mengambil hoodie berwarna coral dan mengambil handphonenya.

Ia keluar rumah dengan mengendap-ngendap, dan akhirnya ia sudah berada di luar rumah. Tetapi rencana kaburnya yang diam-diam itu ternyata tidak berjalan dengan mulus, ia tertangkap basah oleh mamanya.

"Mau kemana kak?" Teriak Nadia dari teras rumahnya.

"Mau nginep ke rumah Irene ya mah? Itu udah dijemput di depan gang sama Cilla. Tar subuk kakak pulang sebelum sekolah." Dan keajaiban baru saja terjadi, tiba-tiba Nadia mengangguk dengan mudah mempercayai alasan bohong Theressa.

Ia berjalan sambil mendengarkan lagu yang mengalun di telinganya. "Biasanya Gangga kalo balapan deket sini, aku telfon Kak Rian aja ah" Theressa mencari nama Rian dan langsung menekan simbol telepon.

"Lah gak diangkat? Ga kedengeran kalik ya. Kan disana rame" Theressa tetap melangkah dan ia melihat keramaian di depannya.

"Ah itu ada Beni!" Theressa berlari mendekat pada Beni. Beni terkejut melihat Theressa ada disini. Mengapa gadis ini malah datang kesini?

"Heh! Lu ngapain kesini?" Tanya Beni panik.

"Ya emang kenapa gak boleh? Pengen tau Gangga menang atau enggak?" Beni tak habis pikir dengan jawaban cewek dihadapannya.

"Gangga menang tap—."

"Theressa itu berhak sakit hati! Gua deket sama dia juga karena pengen ngejatuhin dia kok" Theressa mendengar perkataan itu, ia yakin betul mengingat pemilik suara itu.

"Dan sekarang, gua emang kalah. Tapi gua gak mau bilang ke semua murid kalo alasan gua sama Theressa putus itu karena kesalahan gua. Biarin aja Theressa dibenci semua orang!" Osvaldo tidak menyadari bahwa Theressa mendengar setiap kata yang terlontar dari mulutnya.

Beni menatap prihatin gadis dihadapannya. Tanpa menunggu waktu lama, Theressa menerobos kerumunan hingga ia berada di tengah-tengah lingkaran.

"Terimakasih Osvaldo, berkat kamu, aku sekarang punya banyak musuh. Makasih loh ya, aku berasa artis tau punya banyak haters" Theressa mengatakan itu dengan suara bergetar. Kakinya lemas.

Rian, Irene, Cilla, Nico dan Dandi melongo melihat Theressa yang tiba-tiba muncul. Sedangkan Gangga, ia langsung mendekati Theressa dan memeluknya dari belakang.

"Re, tenang ya. Ada aku yang sayang kamu" bisiknya.

"Osvaldo Kevin Gustova, terimakasih atas segala duka yang kau toreskan. Terimakasih segala kenangan indah yang hanya 20% dan kenangan buruk 80% di hubungan kita" Theressa tersenyum. Senyuman manis yang begitu memikat hati kaum adam.

"Tolong jangan ganggu ketenangan aku dan sahabat-sahabatku." Lanjutnya.

"Bang, anterin aku ke rumah Irene ya?" Gangga tentu saja mengangguk menanggapi permintaan Theressa. Ia mengajak Theressa menepi dan mendekat ke arah sahabat-sahabatnya.

Sedangkan Osvaldo, ia mematung. Tadinya ia ingin membenci Theressa, tetapi saat melihat senyuman dan raut muka Theressa ia merasa dunianya runtuh seketika.

To be continue...

Hai, gimana? Dapet gak emosinya? Jujur aku ngetiknya sambil gemeteran karena kesel sama Osvaldo.

Semoga part ini, gak ngebosenin ya🤗🤗🤗

Btw, jangan lupa buat vote, comment, dan share cerita ini ke temen-temen kamu yaa🐙🍓❤️

Jangan lupa follow ig @bentengrasa @ogesthetic (disini aku post hal random dan kebanyakan post visual-visual tokoh ceritaku)
✨🌸🦭🕊🍓

—Salam sayang,
Gekti pacar sah Abang Gangga

Continue Reading

You'll Also Like

7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...
580K 27.6K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
1.7M 121K 48
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
3.3M 168K 25
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...