Enemy Boyfriend [Selesai]

By IndahOctaviany

289K 41.8K 10.1K

Bukankah sebuah hubungan itu didasari oleh kepercayaan? Lantas, Apa yang kamu lakukan ketika orang yang kamu... More

S a t u
D u a
T i g a
E m p a t
L i m a
E n a m
T u j u h
D e l a p a n
S e m b i l a n
S e p u l u h
S e b e l a s
D u a b e l a s
T i g a b e l a s
E m p a t b e l a s
E n a m b e l a s
T u j u h b e l a s
D e l a p a n b e l a s
S e m b i l a n b e l a s
D u a p u l u h
D u a p u l u h s a t u
D u a p u l u h d u a
D u a t i g a
D u a e m p a t
D u a l i m a
D u a e n a m
D ua t u j u h
D u a d e l a p a n
D u a s e m b i l a n
T i g a p u l u h
New Story!
Grup chat whatsapp

L i m a b e l a s

8.7K 1.4K 405
By IndahOctaviany

Aku minta maaf banget buat kalian yang merasa kecewa karna alur cerita ini gak sesuai dengan ekspektasi kalian.

Aku juga minta maaf kalau ceritanya gak jelas, dan bikin kalian jadi males baca.

Yang harus kalian tau, aku udah berusaha next cepet biar kalian gak lama nunggu:')

Dahlah baperan amat aing:v


15. Nyaman

___

Rios menatap Regita, gadis itu tersenyum ke arahnya. Memberikan secangkir teh, Rios langsung menyesapnya pelan. "Makasih ya, Yos."

"Iya."

Rios meraih ponselnya. Cowok itu menatap wajah Beby yang terpampang jelas di layar lock screennya.

Regita yang melihat itu, langsung merebut paksa ponsel milik Rios. "Apaan nih?"

"Balikin."

Regita menghela napasnya. Gadis itu memberikannya pada Rios. "Hapus, atau gue bakal bikin malu Beby lebih dari tadi," ancam Regita.

Rios menatap gadis itu tajam. Kemudian, dengan berat hati ia menghapus foto Beby di ponselnya.

"Puas?" tanya Rios.

"Banget."

Rios beranjak, cowok itu hendak meraih helmnya. Namun, Regita menahan tangan cowok itu. "Inget ya, Pacar. Jangan deket-deket sama Beby lagi."

"Terserah lo. Lepas." Rios menepis tangan gadis itu.

Kemudian, ia memilih naik ke atas motornya dan pergi meninggalkan kawasan rumah Regita begitu saja.

Regita tersenyum miring, ia tak masalah dengan sikap Rios sekarang. Yang terpenting, Beby harus merasakan apa yang pernah Regita rasakan.

Di lain tempat, Beby menatap layar ponselnya sendiri. Dengan kekuatan hatinya, Beby menghapus foto dirinya dan Rios. "Gue harus move on," tekadnya.

Satu pesan masuk dari Abay, sontak membuat Beby membulatkan matanya. Gadis itu beranjak, menatap ke arah bawah. "Abay, Ya Allah, gak takut ditelen sama Papa, apa?" gumam Beby.

[By, gue di bawah. Lagi ngobrol sama bokap lo nih.]

Gila! Abay benar-benar gila. Bukan apa-apa Daffa itu selalu sensitif jika tahu Beby dekat dengan lawan jenis.

Dari mulai Ben, bahkan sampai Rios yang sudah berteman dengan Beby dari kecil.

Beby dengan segera berlari ke luar.

"Heh, mau ke mana?" tegur Ana.

"Itu, temen Beby di bawah," ujar Beby.

Ana menggeleng pelan, "Pake baju yang bener."

Beby menunduk, gadis itu lupa dirinya selalu memakai pakaian pendek jika malam.

Gadis itu membawa jaketnya, setelahnya mengambil celana kulot dan memakainya cepat.

"Beby---"

"Bentar, Ma! Papa ngamuk berabe!" teriak Beby setelah berlari melewati Ana.

Boby menatap Ana heran, "Dia kenapa sih, Ma?" tanya Boby.

Beby membuka pintunya, gadis itu mengatur napas kemudian merapikan rambutnya sendiri. "Pa, Abay cuman temen Beby! Kita gak pacaran, Papa jangan---"

"Kamu kenapa, By?" tanya Daffa heran.

Beby menganga tak percaya, benarkah ini Daffa? Gadis itu melirik Abay yang tersenyum seraya mengangkat secangkir kopi.

Tidak adil! Bahkan, Rios saja tak pernah di ajak ngopi bareng oleh Daffa.

Eh, kenapa jadi Rios?

"Papa lebih setuju kamu sama Abay."

Uhuk!

Abay dan Beby batuk bersamaan. Keduanya saling pandang, "Eh, Om bisa aja." Abay menggaruk tengkuknya sendiri.

Sumpah demi apapun, ia malu!

"Abay itu fotografer di resto Papa, By. Kamu suka bilang makanannya enak, yang motonya bagus. Nah, Abay yang suka foto-foto makanan buat brosur," kata Daffa.

Beby menatap Abay, gadis itu mengangguk-anggukan kepalanya.

Padahal, ia selalu ikut kemanapun Daffa pergi. Kenapa dirinya baru tahu kalau Abay salah satu karyawan Papanya?

Pantas saja cowok itu ada di Restoran waktu itu.

"Ya udah, Papa masuk ya. Kalian ngobrol aja." Daffa beranjak, pria itu langsung masuk ke dalam rumahnya.

Beby duduk di tempat Daffa dan menatap Abay, "Kenapa gak pernah bilang kalau lo kenal sama Papa?" tanya Beby.

"Gue gak tau kalau lo anaknya Om Daffa," jawab Abay.

Cowok itu mengusap tengkuknya sendiri. "Dunia sempit banget, ya?" kata Abay.

Beby mengangguk pelan. Gadis itu melirik Abay sesekali. Kemudian, ia memainkan jarinya yang tersimpan di paha.

"Besok gue mau ajak lo ketemu Papa gue, mau?" tanya Abay.

"Boleh," jawab Beby.

Cowok itu mengangguk, ia menyodorkan roti bakar pada Beby. "Suka roti bakar?" tanya Abay lagi.

Wajah Beby seketika berbinar. Gadis itu langsung mengambilnya, "Makasih," ujarnya.

Dengan segera, Beby membukanya dan memakan isinya.

Abay menggeleng pelan. "Sumpah, ini tuh enak banget, Bay. Lo mau." Beby menyodorkannya pada Abay.

Namun, detik selanjutnya ia tersadar. Ayolah, ini Abay bukan Rios. Mana mungkin Abay mau di suapin oleh Beby?

Beby hendak menarik tangannya kembali. Namun, dengan cepat Abay menarik pergelangan tangannya dan memakan roti bakar itu.

Beby terkejut.

"Suka? Kalau suka, nanti gue beli lagi," kata Abay setelah menelan roti bakar itu.

Beby menutup roti bakarnya, "Bay," panggil Beby.

"Kenapa, hm?"

"Lo … gak malu deket sama gue?" tanya Beby.

Abay mengerutkan alisnya, "Malu? Buat apa?" tanya Abay.

"Lo tau kan? Gue tukang makan, nama gue juga udah jelek gara-gara tadi. Mending, lo jangan deket-deket gue deh, gue takut lo malah malu nantinya."

"Pacar gue juga selingkuh karna lebih milih yang lebih kalem dari gue," cicit Beby.

Abay beranjak, cowok itu berdiri dengan lututnya di depan Beby yang duduk di kursi.

Tangannya terulur mengusap pipi gadis itu, "Gue gak malu. Justru, gue takutnya lo yang malu, By."

"Gue bukan cowok baik-baik, semua guru juga tau gue biangnya masalah," sambung Abay.

"Tapi … mereka gak tau lo yang sebenernya gimana, Bay," ujar Beby.

Abay mengangguk, "Nah, itu. Mereka juga gak tau lo yang sebenernya kaya gimana, By. Gak usah terlalu denger apa kata orang, selama lo nyaman jadi diri lo, gak ada yang salah."

"Mereka nyinggung soal … maaf … lahirnya lo, ya udahlah, hidup lo lo yang jalanin. Mereka juga gak patungan buat makan lo kok," sambung Abay.

Tangan Beby terulur menyentuh anting hitam cowok itu. "Lo kenapa pake ini?" tanya Beby.

"Karna gue suka sama segala hal yang bikin gue nyaman," ujar Abay.

Cowok itu tersenyum, "Termasuk deket sama lo."

TBC

Iya Bay, iya. Beby buat Abay aja:')

Double up lagi nih:')

Ada yang ingin di sampaikan untuk Beby

Abay

Rios

Regita

See you!

Continue Reading

You'll Also Like

20K 2.6K 59
!!!FOLLOW DULU SEBELUM.BACA !!! "Sebuah usaha untuk memperbaiki" Sea adalah gadis yang mental dan kepribadiannya berubah semenjak putus dengn pacarny...
167K 10.6K 59
PART LENGKAP! Cerita ini bisa membuat Anda kesal sendiri bahkan sampai gigit guling karena gemes. ________ Namanya Arseno Aditya Tristan. Masa lalu...
10.9K 1.2K 62
🍌UPDATE DUA KALI SEMINGGU🍌 Mikha. Nama yang dikenal se-SMA Wismagama. Bukan karena prestasi yang selalu di capai nya, tetapi ia dikenal sebagai 'ga...
218K 18.9K 77
Sequel cerita 'Alvaro'. "Cashel, kamu mau kan anterin aku ke toko buku?" Zee. "Nggak!" Alexi. "Kenapa?" "Males!" "Ihh! Ayoo dong! Cashel anterin...