Harmony ; family relationship

Von cherriessade

39K 3K 330

(COMPLETED) [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Bukan cerita tentang kisah percintaan atau penghianatan, bukan juga mi... Mehr

prolog
one
two
three
four
five
six
seven
eight
nine
ten
eleven
thirteen
fourteen
fifteen
sixteen
seventeen
eighteen
nineteen
twenty
twenty one
twenty two
twenty three
twenty four
twenty five
twenty six
twenty seven
twenty eight
twenty nine
thirty
thirty one
thirty two
thirty three
thirty four
thirty five
thirty six
thirty seven
thirty eight
thirty nine
fourty
fourty one
fourty two (END)
Promote

twelve

760 63 10
Von cherriessade

BERBARING tengkurap diatas sofa dengan mata yang terfokus pada laptop didepannya, tidak lupa dengan mulut yang mengikuti nyanyian dari salah satu music video youtube boyband yang berasal dari agensi terbesar dikorea.

"Don't tie me, tie me up, tie me, tie me up"  Gaisa bernyanyi dengan suaranya yang fals. Menahan pekikan ketika melihat ketampanan sang idol dari layar laptop.

Tiba di part favoritenya, dia kembali mengeluarkan suara falsnya. "Yaseongeul dwechaja dallyeo Vroom vroom... "

Beltran yang baru memasuk rumahnya refleks langsung menutup telinga mendengar suara yang kelewat merdu itu. "Woy, Ariana Grande, diam bentar bisa nggak. Nyanyian lo bikin sakit kepala."

Gaisa menoleh sinis. "Cih, belum aja gue keluarin suara emas gue, kalo udah gue keluarin, kelar lo"

Beltran bertekan pinggang. "Udah bisa ngomong lo-gue ya sekarang! Gue aduin Mama Cait lo."

Gaisa melotot. "Ih, bangg! inikan spontan, abisnya ngeselin sih"

"Btw bang Gapinnya ada kan?" Tanya Beltran karena tujuannya kesini memang untuk menemui Gavin.

"Nggak ada. Katanya kerumah Bang Elvano bareng Bang Reon" Sahut Gaisa.

Beltran berdecak. "Tau gini ngapain capek capek kesini, buang tenaga aja"

"Dih, kayak rumah jauhan aja. Nyatanya cuma lima langkah doang, lebay! " Gaisa mencibir.

Beltran tak menyahut. Malah menghampiri Gaisa, ikut menonton music video di-youtube.

"It's the love shot, na, na, na na, na, na, na, na...." Suara lagu dengan vokal yang sempurna terdengar dari music video yang terputar, sedangkan Gaisa kesemsem dengan visual serta koreografi dance dengan konsep yang seksi.

Sontak Beltran menyentil dahi gadis itu, lalu menggelengkan kepalanya seraya berdecak miris. "Apadeh tontonan bocah jaman sekarang macem-macem. Mending nonton upin ipin aja dah lo biar gak aneh-aneh"

"Ck, komen teros. Sana pulang aja daripada cuma bikin pusing kepala" Sinis Gaisa.

"Ogitu ya sekarang sama gue, oke! Lo, gue, end!! " Lelaki menarik tangannya dari kiri kekanan, memutuskan hubungan persaudaraan mereka. Tak lama setelah itu melirik arlojinya dengan gaya sok cool, sengaja berbicara untuk memanas-manasi Gaisa. "Denger-denger pizza hut ada menu baru, gas dulu ah. Eh—ada lo, Shy. Mau ikut abang makan nggak?"

Pas sekali Daishy datang kerumah Gaisa bersama Daren. Beltran langsung menawar pada bocah yang belum genap berumur empat tahun itu untuk ikut dengannya.

"Mau kemana lo, Ngab?" Tanya Daren kepo.

"Nggak usah kepo. Gue nggak ngajak lo"

"Kampret lo. Lagian siapa juga yang mau ngikut? Liat dong gue udah perfect shining shimmering splendid semriwing gini. Artinya gue mau melancarkan pdkt-an gue. Dah ya, gue kesini cuma mau nitipin Ishy doang. Gaisa, lo jagain Ishy ya, imbalannya gue makin sayang sama lo. Bye! " Daren langsung melengos pergi sebelum Gaisa menyuarakan protesannya.

"Abang mau kemana? Ishy pengen ikut! "

Beltran mengangguk, lalu berjongkok, menyetarakan tingginya dengan Daishy. "Iya, Ishy boleh ikut kok. Ishy pengennya makan dimana? Hari ini kita kesana"

"Um..Ishy mau makan di.... dimana ya?" Gadis itu meletakan telunjuknya kedagu, seolah sedang berpikir keras. "Ishy ikut abang aja deh, terserah dimana aja"

"Dihutan mau, Shy?"

Daishy menggeleng ngeri. "Nggak mau. Ishy takut, nanti ada ular"

Beltran tersenyum pahit. Entah kenapa dia merasa tertohok padahal gadis empat tahun itu sedang tidak menyindirnya.

Masih dengan senyum pahitnya, Beltran menggandeng jemari mungil Daishy. "Yok, Shy."

"Aku ikut lah, yakali enggak. Yang disuruh ngasuh Ishy kan aku, jadi kalo Ishy kemana-mana, aku musti ikut" Ujar Gaisa. Awalnya dia ingin mengutuk Daren yang seenaknya menitipkan Daishy padanya, namun kali ini dia bersyukur. Berkat Daishy, dia memiliki alasan untuk bisa ikut.

"Iya deh. Tapi liatin kita makan aja ya, soalnya bos nggak level makan sama pengasuh. Iya nggak, shy?" Daishy mengangguk polos.

"Bangggg, jahat banget sihh!" Gaisa jadi merengek, menggoyangkan tangan Beltran agar lelaki itu juga mau mentraktirnya.

"Ck, apasih nih bocah. Stress ya lo!"

"Mau ikut dan mau ditraktir juga! Sebenarnya selama ini aku sayang banget sama abang, bahkan aku lebih sayang Bang Beltran daripada abang aku sendiri. So, abang harus ajak dan traktir aku!"

"Gila nih keknya," Beltran meliriknya dengan tatapan horor.

"Bodo amat, aku mau ikut, titik!!" Gaisa menggandeng lengan Beltran kuat sambil berjalan mengikuti langkah lelaki itu dengan sedikit memaksa.

***

Daren berjalan mondar-mandir dikoridor sekolah, memilih bersandar pada tembok sambil mengacak rambut sebagai bentuk kefrustasiannya. Usulan Reon yang menyuruhnya untuk memberikan cokelat pada Zila kala itu masih belum dia laksanakan.

Dia tidak ingin menerima penolakan untuk kesekian kali. Untung saja disekolah ini tidak ada yang tahu kalau dia pernah ditolak terkecuali teman-temannya, kalau sampai semua tahu, harga dirinya bisa dipertanyakan.

Ngomong-ngomong soal penolakan, tidakkah Zila merasa rugi menyia-nyiakan makhluk ciptaan tuhan yang tampan nan menawan seperti Daren?

Terkadang Daren bingung, disaat dia serius mencintai seseorang, kenapa orang itu malah menganggapnya hanya sebatas main-main? He know, dia memang pernah mempermainkan hati perempuan. Tetapi disamping itu, dia hanyalah manusia biasa, dia juga tidak sempurna dan penuh dosa. Bukankah semua manusia pernah berbuat buruk? Namun, kenapa untuk memaafkan dirinya sebagai orang yang pernah berbuat kesalahan menjadi sesulit itu bagi Zila?

Kembali pada topik, Daren dilanda kebingungan untuk mengikuti saran Reon atau tidak. Pada akhirnya, dia memilih mengikuti apa yang Reon sarankan. Penolakan urusan belakangan, yang terpenting usahanya yang patut diperdepankan, eak.

"Hai, Daren!" Seseorang perempuan menyapanya dengan ramah ketika melewatinya, kemudian melanjutkan langkahnya pergi.

"Eh, Trisya!"

Langkah Trisya spontan berhenti mendengar Daren memanggil namanya, membalikan badan, menatap Daren tak percaya. "This is crazy. You know my name?"

Daren terkekeh geli. "Siapa coba yang nggak tau sama cewek paling cantik diangkatan ini?"

Jujur saja, Trisya agak kaget sebenarnya. Dia pikir Daren itu sombong sehingga merasa tak perlu menghapal nama-nama orang yang tidak dikenalnya, namun ternyata diluar dugaannya. Ah, Trisya jadi semakin suka, eh.

Daren pun mengakui kecantikan Trisya dengan kulit putih bening dengan bibir merah alami serta bulu mata lentik—walaupun tak selentik bulu mata Zila— serta rambut hitam lurus dengan bawah yang sengaja di curly itu benar-benar menyejukan mata ketika memandangnya, benar-benar jelmaan bidadari. Tetapi apalah daya ketika dirinya malah jatuh hati pada teman sekelas Trisya yang tak lain adalah Zila.

" Gue mau nanya nih, " Daren langsung to the point, "Kira-kira menurut lo, Zila suka cokelat nggak sih?"

Sepertinya, Daren butuh tahu Zila termasuk penyuka makanan manis atau tidak. Sungguh tidak lucu jika lelaki itu membeli cokelat mahal-mahal namun pada akhirnya berakhir dengan penolakan karena perempuan itu tidak menyukai cokelat.

Oke, sepertinya Daren salah bertanya. Terlihat perubahaan yang kentara dari wajah Trisya ketika dirinya selesai melempar tanya.

Perempuan itu menatapnya aneh bercampur geli. "Lo suka Zila ya?"

Daren meringis, menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Trisya tertawa, ah, manis sekali, jika saja dia bertemu Trisya sedikit lebih awal dari pertemuannya dengan Zila, mungkin Daren sudah akan jatuh hati pada gadis jelmaan bidadari ini.

" Sans aja kali, Dar! Walaupun gue penggila cogan sespesies macem lo sama teman-teman lo itu, gue nggak seserius itu kok. Cuma sebatas kagum doang. Jadi, nggak usah ngerasa nggak enak gitu buat ngomong jujur."

Daren cengengesan, cewek cantik dihadapannya ini ternyata termasuk tipe orang yang suka blak-blakan.

" Dari muka lo aja udah ketauan kalo lo suka sama Zila, apalagi pas kemarin lo pakek acara ngedip mata plus ngasih simbol hati ke dia" Lanjut Trisya.

" Lo liat ternyata. Btw emangnya perasaan gue ke dia se-kentara itu ya? "

Trisya terkekeh, lagi. " Iya lah, bego!"

" Kalo gitu, lo mau nggak bantuin gue deket sama Zila?"

Trisya tampak berpikir. "Sebenarnya gue nggak sedeket itu sih sama Zila, but, akan gue coba,"

***

Bara memberhentikan mobilnya didepan gerbang rumah Alin. Beberapa hari belakangan, dia sering memberi tumpangan pada Alinza.

Entahlah, dia juga tidak tahu sejak kapan mereka jadi sedekat itu. Selama perjalanan tadi pun, mereka saling diam. Bara yang memang suka ketenangan dan Alin tipe orang yang tidak acuh dan tak ambil pusing, jadi mereka membiarkan perjalanan hanya diisi oleh keheningan.

"Thanks." Ujar Alin, dia sengaja tidak berbasa-basi menawarkan Bara untuk singgah sebentar kerumahnya karena tahu Bara akan menolak.

"Lin?" Bara memanggilnya dengan suara pelan, namun berhasil membuat perempuan yang baru ingin membuka pintu itu tertoleh.

"Iya?"

"Want to watch a movie? I've two cinema tickets if you want." Sebenarnya Bara ingin memberikannya pada Agatha, tetapi seperti biasa, dirinya tidak memiliki keberanian untuk itu. Apalagi dia dan Agatha tidak saling kenal secara pribadi, jadi akan sangat aneh bila tiba-tiba mengajak cewek itu nonton.

Alin menatap Bara dalam sebelum akhirnya memilih mengangguk." Okay, want it. I also feel a little bored at home."

"I'll pick you up tonight" Ujar Bara. Setelah itu, Alin turun dari mobilnya. Bara sengaja belum pergi hanya untuk melihat Alin masuk kedalam rumah.

Sebenarnya, Bara agak sedikit penasaran dengan pribadi seorang Alinza Qeyna. Dia terlihat seperti cewek polos nan lugu bila dilihat dari luar, tetapi sejak kenal, dia sebetulnya adalah pribadi yang cuek dan tertutup. Aura dingin Alin tetap menguar meskipun gadis itu mencoba untuk berubah dengan menebarkan lebih banyak senyuman. Bara juga merasa, Alin tidak selugu yang orang-orang pikirkan. Kemarin lelaki itu berada dikelab malam hanya berdua dengan Timothy, tak sengaja dia melihat Alin minum-minum sendirian seperti sedang mengalami banyak masalah. Dan itu bukan pertamakalinya.

Awalnya Bara ingin menghampiri Alin yang sepertinya mabuk berat, berniat untuk mengantar gadis itu pulang. Namun tidak jadi setelah melihat Agatha datang dengan wajah cemas lalu membantu membopong tubuh Alin untuk membawa temannya pulang.

***

"Bangsat! Gue nggak bisa biarin Alin dapetin Bara gitu aja. Gue harus cari cara" Angel berjalan mondar-mandir sambil mengigit kukunya.

"Lo mau ngapain lagi, Ngel? Kemaren kita niat ngelabrak dia, malah kita yang dibuat malu. Yakin lo masih mau berurusan sama dia?"

Angel menoleh kearah Kinaya dengan tatapan tajam. "Gue bukan pengecut. Dia pikir dia siapa? Dia memang enggak sepolos dan selemah yang kita kira, tapi bukan berarti gue harus mundur buat ngelawan dia. Gue nggak akan nyerah, liat aja nanti."

Leorina menghela nafasnya. "Kali ini apa rencana lo?"

"Tenang aja, gue punya rencana. Gue bakal minta bantuan sepupu gue, biar dia aja yang ngabisin Alin tanpa kita perlu repot-repot. Kebetulan dia Queen Bullying disekolahnya" Angel memasang smirk.

Kinaya dan Leorina hanya bisa menghela nafas pasrah, merasa ragu rencana kali ini entah akan berhasil atau justru tidak.

***

Agatha melirik ponselnya dimana terpampang foto seorang Bara Danial Zeth yang dia dapatkan dari Alinza.

Sejujurnya, sangat sulit untuk mendapatkan foto Bara. Akun instagramnya diprivat sehingga Agatha mau tidak mau harus membuat fake account untuk memfollow Bara.

Ternyata lelaki itu hanya memposting satu postingan dimana slide pertama merupakan foto Mommynya dan slide kedua foto Daddynya dan dislide ketiga ada foto Mommy bersama Daddynya. Ketika melihat itu, Agatha jadi tahu darimana wajah tampan Bara dan Beltran berasal.

Meskipun tidak ada postingan wajahnya sendiri, followers ig Bara masih terbilang paling banyak diantara semua murid di LHS.

Agatha menghela nafasnya, menyadari bahwa yang mencintai Bara bukan hanya dirinya. Lelaki itu memiliki segala kelebihan yang membuat semua perempuan selalu tertarik padanya.

Agatha memang tidak pernah berpikir untuk bisa menjadi pasangan Bara. Dia hanya selalu berpikir untuk mencintai dalam diam. Namun, sampai kapan dia harus seperti itu?

Mencintai tanpa ujung, can she do that?

Cinta dalam diam? entah kekonyolan macam apa. Semakin dia bepikir dewasa, semakin dia menyadari kalau hanya orang bodoh yang bisa mencintai seseorang dalam diam. Mencintai diam-diam tidak akan pernah bisa menang, sebab bagaimana seseorang bisa mengetahui jika cinta itu malah disembunyikan? Yang didapatkan hanyalah sebuah rasa sakit yang pasti.

Mencintai dalam diam tidak bisa dilakukan terus menerus karena seseorang tidak dapat berada dan stuck ditengah-tengah, maka dari itu dibuat pilihan maju dan lihat hasilnya atau mundur sebagai seseorang yang pengecut.

Agatha rasa dia memilih pilihan kedua karena bagaimana pun dia tidak bisa lagi membiarkan perasaan itu hidup sementara dirinya tidak berani untuk menunjukannya.

Bara Danial Zeth.

Akankah Agatha bisa melupakannya?

***

TBC

Sori gaes apdetnya lama soalnya pusing ma tugas. Karakter disini ntar dirinciiin atu-atu.

Btw ini part terpanjang selama saya nulis cerita ini. Saya dah berusaha ngetik semampu saya, giliran kalian yang menunjukan dukungan buat cerita ini.

Apa ada karakter yang kalian ingin dibanyakin muncul dipart berikutnya? boleh ketik disini.

Bye,


Updated January 24, 2021. ( Berhubung udah tanggal 25 dikorea, so, happy birthday lucas kuh, moga bisa masuk unit dream yang lo impikan hahahah. wish gue dicerita sebelah mon dilaksanakan, sekian terima lucas)

JANGAN LUPA FOLOW IG (at) byfiraa_

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

AlZoe [END] Von jwies

Jugendliteratur

226K 8.2K 83
[BUDIDAYA KAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA,DAN JANGAN LUPA VOMENT] 'Al, I love you'-Zoeline 'Gatau diri, benci gue sama Lo'-Alvarez __________________...
116K 7.7K 49
❝Andai saja Rumus fisika seperti kamu yang mudah di ingat namun sukar untuk di lupakan.❞ · · ─────────── ·𖥸· ──────────── · · #BIKINORANGEMOSI ✓ #NA...
11.3K 1.5K 21
📍 ZONA BAPER BERAT📍 __________________________ Gadis SMA yang menemukan bayi di pinggir jalan saat ia pulang dari pemakaman orang tuanya menjadi mi...
392K 15.2K 51
Selamat membaca kisah Arshaka Kai Bimantara dan Naeva Raveena Arkatama ❤️❤️❤️ Naeva Raveena Arkatama, atau kerap di sapa Naeva, adalah gadis baik, pe...