MY BEST ENEMY ( End )

Oleh BirunyaLangit

8M 605K 226K

FOLLOW SEBELUM MEMBACA BIAR GAK ADA PART YANG ERROR PAS BACA‼️ [ Genre : Humor-fiksiremaja ] Plagiat saja, ji... Lebih Banyak

Part 1
Part 2
Part 3
Part 4
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
My Best Enemy
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
My Best Enemy
Part 38
Part 39
Part 64
Part 77 - ENDING
BENERAN EXTRA PART
After Married ( Season 2 )
Novel MBE Diskon 50%!!

Part 17

100K 13.1K 6.5K
Oleh BirunyaLangit

FOLLOW sebelum membaca biar gak ada part error nantinya-!

Kalau masih error, caranya :
- Hapus cerita ini dari perpustakaan kamu terlebih dahulu.
- Cari akun authornya lalu follow.
- Setelah follow baru tambahkan kembali cerita My Best Enemy ke perpustakaan kalian-!

Jangan lupa Vote + Komen❗


✌🏻

Happy Reading 👀❤️

***

"Alan, Xavier, kalian bantu bawa barang ibu ke ruang guru, yah," ucap guru Geografi di sekolah Zeva.

Afshina Yasmin namanya, seorang janda berusia 27 tahun yang ditinggal suaminya seminggu setelah pernikahan mereka karena Bu Yasmin tertangkap basah sedang bercumbu dengan satpam rumah tetangganya yang 7 tahun lebih muda darinya.

"Dan kamu, Zidan. Tolong temani saya sekaligus bawain kertas ini ke fotocopy depan, soalnya mesin fotocopy di kantor lagi rusak," lanjutnya.

"Ckckck ... dasar janda bunga rafflesia, sukanya ama berondong," gumam Zeva dengan jiwa julid yang bergejolak.

"Heh, gitu-gitu dia guru lo," ucap Ansel menasehati teman sebangkunya itu yang kuota akhlak nya terbatas alias tak unlimited.

"Yang bilang dia supir gw siapa," balas Zeva.

"Lagian, sebagai guru harus nya memberi contoh yang baik. Ini malah kebalikannya, ke sekolah bukannya ngajar malah godain siswa-siswa ganteng," ucapnya penuh dendam. Bu Yasmin memang kurang disukai oleh beberapa siswi. Pasalnya, ia selalu memberikan nilai plus bagi siswa yang tampan, namun untuk siswi malah kebalikannya.

"Gw sebagai cewek berdada rata jadi minder, cowok-cowok malah oleng ke Bu Yasin yang udah tuwir," lanjut Zeva.

"Bu Yasmin Zeva ... bukan Bu Yasin.
Hobi bgt perasaan ganti nama orang," ujar Ansel.

"Udah mending lah Bu Yasin, kan bagus. Dari pada Bu Hina? Kan namanya Asfhina Yasmin."

Ansel mendelik, "Serah apa kata lo deh."

Zeva mengamati gerak-gerik gurunya itu yang sedang ditemani oleh Zidan untuk membawa beberapa berkasnya ke fotocopy depan sekolah.

Bu Yasmin tersenyum genit menatap Zidan lalu mengedipkan sebelah matanya.

Bulu kuduk Zeva berdiri, "Astagfirullah. Ntar abis nikah, gw ga mau bangun rumah dekat dari jangkauan Bu Yasin. Bisa-bisa suami gw oleng," ucapnya.

Ansel terkekeh, "Udah ah, mending ke kantin."

Zeva melirik meja Melisa yang berada dekat pintu kelas. "Ga ponakan, ga tante, modelnya samaan kalau ke sekolah."

Setelah sampai di kantin, Zeva meninggalkan Ansel lalu memesan makanan.

"Kiww Mpok Sita," sapanya kepada ibu kantin berumur 26 tahun itu. Mpok Sita hanya melirik sekilas.

Plak!

"Aduh!" Mpok Sita memukul tangan Zeva yang hendak mencomot kerupuk pangsit di toples.

"Kebiasaan main comot aja," ucap Mpok Sita garang.

"Yaelah, mpok. Kan Zeva mau pesan, gpp lah ngambil kerupuk nya."

"Pelanggan mpok yang paling banyak makan kerupuk itu kamu," ujar Mpok Sita.

"Hehehe." Zeva menyengir, "eh, mpok udah dilamar Pak Joko?" tanya Zeva saat melihat cincin yang melingkar di jari manis ibu kantinnya itu.

Raut wajah Mpok Sita berubah ceria, "Iyadong, semalem Mas Joko ngajak mpok jalan-jalan di jembatan pelangi sambil makan es goreng," ucap Mpok Sita bahagia, "abis tuh, Mas Joko berlutut di depan mpok trus ngasih cincin sambil bilang, kalau ga salah gini 'wil yu meri krismas' ."

Zeva mengatupkan bibirnya menahan tawanya agar tidak meledak saat itu juga.

"Jembatan pelangi? Es krim goreng? Udah kayak parodi full house Thailand aja," batin Zeva.

"Pas Mas Joko bilang 'wil yu meri krismas' muka mpok langsung panas, kalau di film-film katanya bleaching."

Ga bisa, ini ga bisa ditahan, bleaching apalagi?!

"AHAHAHA ... ADUHH ZEVA GA BISAAAA."
Zeva tertawa terpingkal-pingkal dengan sebelah tangan memegang gerobak mie ayam dan sebelah nya lagi memegang perutnya.

"ADOHHHH ... AHAHAHA ...."

Mpok Sita mengerutkan dahinya, "Kamu kenapa?"

"NGGROOKK ... Ahahaha ... aduhh bengekk Ya Allah ... Astagfirullah ... Bentar mpok."

Zeva mengusap air matanya yang keluar akibat terlalu banyak tertawa, sampai-sampai hidungnya mengeluarkan suara seperti babi.

"Kamu kenapa sih? Kerasukan?"

"Jadi gini mpok, ahaha ... Astagfirullah. Kalau dilamar itu bukan 'wil yu meri krismas' tapi 'Will you marry me'," jelas Zeva, "trus tadi apa? Pipi mpok panas jadi bleaching kayak di film-film?"

Mpok Sita mengangguk.

"Ahahaha ... Aduh mpok, itu bukan bleaching tapi blushing. Bleaching mah buat ngewarnain rambut."

"Oalah, mpok mana ngerti bahasa Korea."

"Ha? Korea?" tanya Zeva.

"Iya, itu bahasa Korea 'kan?"

"Ha? AHAHAHAHA ... aduhh gw jadi pengen pipis gara-gara ngakak. Ya Allah kebengekan apalagi ini."

"Kenapa lagi sih?"

"Itu bahasa Inggris, mpok. Bukan Korea," jelas Zeva.

"Maklumin aja, mpok ini cuma lulusan S2," ucap Mpok Sita.

"Lahh. S2 kan sekolah tinggi, mpok."

"Maksud mpok, S2 itu bukan yang sarjana, tapi SMP, SMA. Kan huruf awalnya 'S'."

Tawa Zeva lagi-lagi meledak, "Ahahaha ... humor gw kenapa receh bgt, Ya Allah. Udah ya mpok, perut Zeva udah ga kuat."

Mpok Sita menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Zeva yang aneh.

"Ehh tapi, mpok. Bu Yasin lagi keluar fotocopy, bisa-bisa dia godain Pak Joko di yang lagi jaga gerbang. Kan mpok tau sendiri Bu Yasin itu gimana."

"Bu Yasin?"

Zeva mengangguk, "Iya, si Janda bunga rafflesia," balas Zeva.

"Serius?!"

"Serius, mpok. Emang muka Zeva ada tampang-tampang pembohong nya?"

"Tampang kamu itu tampang kriminal, tiap liat bawaannya pen nabok," ucap Mpok Sita.

"Mpok kalau emosi jangan lampiasin ke Zeva, ke Bu Yasin sana."

"Yaudah, kamu temenin mpok ke gerbang." Mpok Sita menarik tangan Zeva.

"Bentar, mpok. Zeva mau numpang pipis dulu di wc kantin yah. Abis bengek bawaannya pengen pipis."

Zeva berlari aneh ke wc kantin sambil merapatkan kakinya agar tidak terlalu lebar, pasalnya ia sudah tidak bisa menahan sesuatu di bawah sana.

"Yuk, mpok," ajak Zeva setelah keluar dari wc.

Mpok Sita berjalan menuju gerbang dengan semangat membara, bahkan Zeva yang ditarik hanya diam melihat pancaran kobaran api dari mata Mpok Sita.

Sesaat sampai di pos gerbang sekolah, mereka berdua melihat Bu Yasmin sedang berbincang ria dengan satpam sekolah berumur 30 tahun itu. Tak lupa ada Zidan yang ikut berbincang juga dengan kertas fotocopy-an di tangannya.

"Wah wah ... sepertinya Pak Joko mulai oleng ke Bu Yasin," kompor Zeva.

Gigi Mpok Sita bergeletuk menandakan amarah yang ia tahan sudah di ubun-ubun.

"Dasar janda genit!" Mpok Sita berjalan anggun, menebar pesona lalu mendekati Pak Joko.

"Mas Joko udah makan siang?" tanyanya basa-basi.

"Ehh. Dek Sita. Mas baru aja mau nyusul ke kantin," balas Pak Joko.

"Kalian pacaran?" tanya Bu Yasmin.

"He'ekhhemm ...." Mpok Sita memperbaiki cincin yang melingkar di jari manis nya lalu sengaja menjatuhkan tepat dekat kaki Bu Yasmin.

"Aduhh, mas. Cincinnya jatoh, tolong ambilin trus pasangin."

Pak Joko mengambil cincin yang jatuh lalu memasangkan di jari Mpok Sita.

"Makasih, mas."

"Mas Joko udah lamar Mpok Sita?" tanya Bu Yasmin.

Zeva menarik tangan Zidan agar keluar dari area pergulatan menuju kursi yang tersedia dekat pos.

"Gila! Pak Joko udah kepala tiga tapi tetap direbutin cewek maupun janda," ucap Zeva.

"Ini pasti ulah lo lagi 'kan? Sengaja mancing mpok biar gelud ama Bu Yasmin," ujar Zidan.

"Hidup lo terlalu hambar Jidan. Sekali-kali nge-war kek biar berwarna."

"Hidup gw udah berwarna karena lo," ucap Zidan.

"Ha? Aduhh sweet banget abang Jidan." Zeva mengusap rambut Zidan.

"Maksudnya, hidup gw berwarna karena tingkah lo yang aneh. Sampai-sampai ga tahan pen nabok."

Zeva mencebik, "Simpii-simpii gi tihin pin nibik."

"Gengsian amat," lanjutnya.

Mereka kembali menyaksikan pertandingan Mpok Sita Vs Bu Yasmin.

"Bu Yasmin kok manggil Mas Joko dengan sebutan mas?" tanya Mpok Sita baik-baik.

"Terserah saya dong, Mas Joko juga ga keberatan saya panggil mas. Iyakan, mas?"

Pak Joko menggaruk tengkuknya.

"Bu Yasmin mulutnya tampar-able bgt," gumam Zeva menyaksikan pertandingan tersebut.

"Saya yang ga terima, bu. Mas Joko itu calon suami saya," balas Mpok Sita.

"Baru calon, mpok. Masih bisa saya rebut," ucap Bu Yasmin santai sambil meniup-niup kukunya.

"Apa?!" Mpok Sita menggeram, "Mas Joko milih Sita atau Bu Janda?!"

Zeva berdiri dari duduknya lalu berjalan mengitari area pergulatan seraya mengikat tangan yang satunya dengan tangan yang lainnya di belakang tubuhnya.

"Abang pilih yang mana?"

"Perawan atau Janda."

"Perawan memang menawan."

"Janda lebih menggoda~~"

Zeva bernyanyi dengan santai.

Semua pandangan tertuju padanya, namun ia tak peduli. "Ehh, gelut nya lanjut aja, jangan peduliin Zeva."

"Sambungan lagunya apayah?" tanyanya pada diri sendiri.

"Zidan, pinjem hp dong buat google lirik."

Zidan mengeluarkan ponselnya lalu memberikan pada Zeva.

Ia mengetik sepenggal lirik di kolom pencarian google.

"Ohh ini."

"Jadi Mas Joko pilih siapa?" tanya Mpok Sita sekali lagi, Pak Joko yang baru ingin menjawab, omongannya kembali terpotong oleh nyanyian Zeva.

"Kalau abang pilih Perawan, sudah pasti masih segelan, belum disentuh oraaaanggg. Belum berpengalaman."

"Kalau abang pilih Janda, sudah pasti lebih dewasa. Banyak pengalamannya."

"Abang pilih yang mana? Perawan atau janda."

"Perawan memang menawan, Janda lebih menggoda~~"

"Tuh, dengar sendiri lagu Zeva, Janda lebih menggoda," ucap Bu Yasmin.

"Lahh. Padahal kan gw nyinggung dia, ngapa malah tersanjung?" batin Zeva.

"Mas Joko emangnya mau sama Janda bunga rafflesia kayak dia?" sindir Mpok Sita.

"Apa kamu bilang?!"

Zeva merasakan hawa-hawa peperangan segera terjadi saat melihat Bu Yasmin maju menarik rambut Mpok Sita.

"Eh ehh! Kok malah peluk-pelukan sih?!"

Zeva berlari melerai pertarungan sengit antara ibu kantin dengan Janda bunga rafflesia.

"Udah mpok! Bu!"

Zeva berusaha melepaskan tangan Bu Yasmin dari rambut Mpok Sita.

"Keterlaluan ya kamu!" geram Bu Yasmin.

"Kamu yang ga tahu malu!" Mpok Sita membalas jambakan Bu Yasmin.

Zeva masuk di tengah-tengah mereka dengan niat ingin melerai, namun pada akhirnya dia yang menjadi korban.

Mpok Sita dan Bu Yasmin saling membalas dengan menutup mata, jadi tak sadar bahwa yang sedar mereka siksa ialah Zeva.

"Aduhh! Bu Yasin! Rambut saya ketarik!"

"Mpok! Kok narik tali bra Zeva?! Kalau copot gimna?!"

"Bu Yasin kukunya!"

"Aaaaaaa!!"

"Tolong!!!"

Segala cara pertolongan sudah keluar dari bibir Zeva. Namun siswa-siswi yang datang di gerbang depan hanya menonton dengan serius tanpa ada niat membantu Zeva, bahkan ada yang membawa cemilan untuk dimakan.

"Nak Zidan tolongin Neng Zeva, atuh," ucap Pak Joko.

"Lah. Bapak kenapa ga nolongin Mpok Sita?"

"Saya takut jadi sasaran seperti Neng Zeva."

Zidan terkekeh, "Liatin aja dulu, pak. Kata Zeva hidup lebih berwarna kalau ada yang war," ucapnya.

"Mamaaa!!" Zeva berteriak kencang.

"Aduhhh!!"

"Hei hei STOP!!" Pak Supri datang melerai.

"Pak Supir! Ehh maksud saya Pak Supri. Tolongin Zeva!!"

"Masih sempat-sempatnya ngubah nama orang," batin Zidan.

"Udah stop!!" Pak Supri berjalan menuju pos gerbang tempat Zidan dan Pak Joko menonton aksi tersebut.

"Kalian bantuin saya pisahin mereka, cepat!" perintah Pak Supri.

Pak Joko menarik Mpok Sita, sedangkan Pak Supri menarik Bu Yasmin. Begitupun dengan Zidan, ia menarik pinggang Zeva lalu mengangkat nya enteng menuju tempat aman.

"Aduhh ...." ringis Zeva, "dari tadi kek nolongin nya."

"Kan kata lo biar hidup lebih berwarna, kita harus sering-sering liat orang lain war," ucap Zidan menahan tawanya.

"Yeuu, tapi ga gitu juga kali!" Zeva memanyunkan bibirnya. Zidan yang melihat itu menarik bibir Zeva dengan gemas.

"Ih!!"

"Kalian bertiga ikut saya ke ruang BK!" perintah Pak Supri, "Pak Joko, Zidan, kalian juga ikut saya!"

***


"Zeva Anastasya."

Zeva mendongakkan kepalanya saat namanya disebut oleh Pak Supri.

"Melempar sepatu ke kepala Bu Susi."

"Memecahkan 3 bola volly saat olahraga."

"Membawa lari kunci wc hanya karena sudah BAB dan kotoran nya tidak mau hilang dari kloset."

Zeva membulatkan matanya saat Pak Supri membaca satu persatu kenakalannya. "Pak uda-"

"Berbuat mesum di belakang kelas saat part 2 di cerita My Best Enemy."

"Loh? Kok bapak tau itu part 2?"

"Yakan saya ada pas bagian part itu."

"Saya aja lupa loh pak."

"Kamu kebanyakan kesalahan, jadi lupa kesalahan lainnya."

"Perasaan di setiap part Zeva paling pendiam."

"Huuuu ...." -Reader, Author, berserta pemain lainnya-

"Membuat Bu Susi masuk RS karena hipertensi."

"Terlambat ke sekolah, tapi dimaafkan karena menolong orang kecelakaan."

"Bolos 17 kali."

"Pak cuku-"

"Izin ke toilet padahal bolos."

"Absen 7 kali."

"Sekarang membuat ulah bersama ibu kantin, satpam, dan gurunya sendi-"

"Tjukup miskah!!" Zeva berteriak lantang.

Pak Supri menutup buku catatan dosa. "Itu baru sebulan lebih kamu menginjak kelas 12. Belum lagi catatan dosa kamu dari kelas 10 sampai 11 80% isinya nama kamu. Ga tau beberapa bulan kedepannya seperti apa."

"Tjukup pak! Chukupp." Zeva menahan malunya, pasalnya guru BK-nya itu mengabsen semua dosa-dosa Zeva selama kelas 12 di depan banyak orang di ruang BK.

"Bapak ga bisa bayangin seberapa capeknya malaikat pencatat amal keburukan mencatat semua kenakalan kamu," ucap Pak Supri tak sanggup.

"Bapak ... saya juga ga tau gimana malaikat Izrail mencabut nyawa."

"Kamu ini!"

"Loh loh. Sayakan cuma bilang ga tau cara malaikat mencabut nyawa, bukan nyawa bapak sebagai contohnya." Zeva membela diri.

Pak Supri menghela nafas, "Hufftt ... saya capek Zeva."

"Istirahat dengan tenang, pak."

Pak Supri menatap muridnya itu tak percaya. "Allahu ...."

"Jangan salah paham lagi, pak. Maksud saya, bapak istirahat nya tenang-tenang. Jangan memikirkan beban," elak Zeva.

"Sudah ya, Zeva. Kamu diam dulu. Saya mau interogasi pengikut kenakalan kamu dulu." Pak Supri menatap para pengikut Zeva.

"Kalian ini memiliki peran penting di sekolah, seharusnya memberikan contoh yang baik. Bukan malah bertengger di depan sekolah," ucap Pak Supri.

"Zeva dalangnya, pak." Pak Supri, Mpok Sita, Bu Yasmin serentak menuduh Zeva.

Zeva menatap para pengikut nya tak percaya. Bahkan di sini posisinya sebagai korban kekerasan, kenapa malah ia yang disalahkan.

"Astagfirullah. Fitnah lebih kejam daripada pembujangan," ucap Zeva.

"Pembunuhan!" Serentak yang ada di dalam ruangan.

"Iya-iya. Aku mah apa atuh."

"Saya ga tahu lagi mau ngasih kamu hukuman apa," ujar Pak Supri, "diskorsing kamu nya kesenangan. Dihukum kamu nya kabur-kaburan."

"Zidan," panggil Pak Supri.

Zidan maju saat namanya dipanggil. "Iya, pak?"

"Seminggu ke depan kamu ada jadwal?"

"Beberapa hari ke depan saya dan tim lagi sibuk latihan buat lomba di SMA Cakrawala, pak."

"Setelah acara itu?"

Zidan menggeleng, "Gaada, pak."

"Baiklah ...." Pak Supri menjeda, "setelah acara itu, saya mau buatin jadwal belajar buat Zeva, 5 peringkat paralel akan menjadi tutor Zeva."

"Baik, pak," balas Zidan.

"APA?!" Zeva berdiri dari duduknya, "hukumannya kok seperti itu, pak?"

"Itu yang terbaik."

"Astagfirullah ... Rip otak."

***

"Mah, Zeva lapar. Mama masak apa hari ini?"

"Mama ga masak. Papa kamu lagi lembur pulang nya besok, abang kamu mama suruh singgah makan di warung. Kalau mama ga makan, lagi diet."

"Trus Zeva gimna dong?"

"Ya masak sendiri lah. Masa cewek ga bisa masak. Kamu sampai kapan mau dimasakin terus?"

"Abis nikah Zeva belajar masak deh."

"Kalau gaada yang mau sama kamu, gimana? Jadi perawan tua?"

"Astagfirullah mulutnya minta dicabein," gumam Zeva.

"Bilangin ke abang kamu, mana tau dia bisa singgah beliin makanan. Mama ga mau masuk dapur, takut gagal diet," ucap Rena.

"Dia diet, gw juga ikut diet."

Zeva mengangguk lalu membuka room chat nya bersama Lingga.

.

Bangkai anak dari ibuku yang galak🤡
Online

Assalamu'alaikum, akhii|


|Waalaikum salam ughteaa


Eakk tumben bener|


|Mau apa?

Abang lagi di mana?|

|Di mobil

Maksud Zeva posisinya|
lagi di mana?!


|Emang kenapa sih?


Zeva lapar, beliin nasi|
goreng dekat kampus
abang


|Ga bisa, abang udah di jalan


Halah, alasan|

|Serius💣

Coba PAP|


|Minta PAP mulu, heran

Cepetan!😤|

|

😮|
Ini apa?!|
Pasti abang sengaja kan|
mancing jiwa julid Zeva!

|Apalagi sih, Ya Allah.
|Kan kamu sendiri yg
minta PAP

Abang kejam!|
Zeva ini berhati lembut|
Ga mungkin mendzolimi|
seorang ayah yang melindungi anaknya
dari segala sisi!
Calon ayah macam apa kamu|
di masa depan

|

🧘🏻‍♀️🏋🏻‍♀️🧘🏻‍♀️🏋🏻‍♀️|

Read

.


"Berita terkini. Pesawat Sriwijaya tujuan Jakarta-Pontianak di duga hilang kendali saat melakukan penerbangan. Puing, badan pesawat beserta korban tenggelam sedalam 23m dari permukaan laut setelah meledak di udara ketinggian sepuluh ribu kaki ...."

Zeva mengalihkan pandangannya ke arah tv yang sedang menampilkan acara berita dengan reporter yang berbicara. Matanya terasa perih mendengar berita itu.

"Ya Allah ...."

"Semoga korban cepat ditemukan yah," ucap Rena.

"H-hiks ... Zeva ga tega liatnya mah."

Rena mengusap pundak Zeva yang memang sensitif dengan hal-hal seperti itu.
"Semuanya sudah ada yang ngatur, dibalik ini pasti ada hikmahnya."

Zeva mengangguk, "Syyruuuutttt ...."

Mata Rena membola, "Zeva! Kenap ngelap ingus di daster mama?!"

Zeva menatap Rena yang duduk di sofa sedangkan ia melantai.

"Maaf, mah. Zeva kirain taplak meja ternyata daster mama."

***

.

.

.

TBC


Hai🧚🏻‍♂️

Kita doakan saudara kita, semoga jasadnya segera ditemukan dan keluarga korban diberi ketabahan 🙏🏻

Aamiin 🤲🏻

Berdoa sesuai keyakinan masing-masing yah^^

#prayforSJI82🤲🏻

.


Jangan lupa Vote + Komen 🏋🏻‍♀️🧘🏻‍♀️🏋🏻‍♀️🧘🏻‍♀️

See you next part 👀❤️

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

Abighea Oleh cell.

Fiksi Remaja

32.4M 2.8M 56
Abi sayang ghea, abi juga sayang vanya. Walaupun sayang abi pada vanya hanya sebatas teman, terkadang ghea sering merasa tidak berarti karna perlakua...
4.3M 255K 61
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
13.2K 2K 87
[ Novel Terjemahan ] Penulis : Keju Hawthorn Kategori : Romansa Fantasi Status : Selesai Jumlah Bab: 87 Bab Sistem kehidupan gourmet surgawi menghidu...
1.4K 89 5
vote terus yaaa.... #rakhmal #nara #magic5