Prem segera bergabung masuk. Dia baru melihat kertas yang tertempel di pintu kalau klub ini adalah klub renang Universitas Thamsat. menyatakan kalau dia sangat ingin bergabung di klub renang ini. Joong senang mendengarnya, karena makin banyak yang ingin bergabung akan semakin baik. Nine sangat kesal dengan kehadiran prem, dia memandang tajam ke prem lalu mengibaskan rambutnya.
Di rumah keluarga noppanut,plan sudah membelikan keperluan renang untuk prem yang semuanya bernuansa pink, termasuk celana dan kacamata renangnya. Prem sangat senang menerimanya. Plan bercerita kalau dialah yang pertama kali mengajari boun renang saat masih kecil.
“boun, menurutmu pakaian prem manis sekali kan? Bagiamana menurutmu?” tanya ibunya.
“Kurasa itu terlalu kekanak kanakan” jawab boun jutek sambil lalu. Prem termangu mendengar jawaban boun.
“Bagus! Kau dan boun bergabung di klub yang sama. Artinya kalian berdua akan jatuh cinta” kata plan menggoda prem.
Prem menyatakan kalau tidak semudah itu, karena boun sangat terkenal. Prem menanyakan kepada plan apakah boun suka dengan seseorang yang seperti apa yang cantik atau cerdas? Plan tidak menyangka kalau hia itu terkenal.
“Wow. Aku tidak tahu ternyata dia terkenal. Dia benar-benar tidak peka. Tapi jangan khawatir, prem. Mulai sekarang, pergilah ke fakultas teknik sesering mungkinlah menghampirinya. Itu satu-satunya cara.lalaki atau pun Gadis seperti apapun itu, kau yang terbaik untuk boun. Aku tahu karena aku selalu melihatmu saat kita tinggal bersama. Yah? Aku mendukungmu!” kata plan menyemangati prem.
Sementara di ruangan sebelah, ayah prem memperhatikan dan mendengarkan pembicaraan mereka berdua. Dia sedih melihat prem yang sering mengalami penolakan dari boun. Ayah Prem mulai berpikir.
Pagi hari di kolam renang, untuk megetahui kemampuan anggota baru maka diadakan tes kecil. Prem panik mendengarnya, karena dia sama sekali tidak bisa berenang. Mereka akan latihan berenang, prem mulai berpikir ia bahkan tidak bisa masuk kekolam itu dari atas kolam itu tampak bening dan dalam,satu persatu anggota klub mulai dengan berenang. akan ada saat nya giliran Prem ia takut.
Sekarang giliran nine ia tampak tenang tapu saat ia masuk kedalam kola ia berenang dengan cepat dan juga baik
"Uuuhhh ternyata dia cepat juga"prem
Dia berhasil masuk ke empat besar tunggal saat masih di SMA nine cukup cerdas untuk masuk ke universitas mana pun yang ia inginkan Thamsat punya klub renang terbaik” terang boun.
“Bagamana kau tahu?” tanya prem.
“Dia meminta saranku saat ia memilih kampus. Aku bertemu dengannya di turnamen nasional di tahun pertama SMA”jelas boun
“boun tidak mengenalku di kelas satu SMA. Aku hanya melihatnya dari jauh. Artinya hubungan nine dengan boun lebih lama dariku. Sepertinya aku akan kalah”
Joong lalu memanggil boun, joong sudah menantikan momen ini. Tapi ternyata setelah beberapa kali latihan,joong tidak mampu melawan boun. Prem sangat kagum melihat kehebatan boun.
Ketua klub berkata cukup untuk hari ini, dia meminta boun naik keatas. Tapi sepertinya joong tidak mau menerima kekalahannya, dia minta main sekali lagi. Tapi ketua klub mengatakan kalau ini cuma tes. Anggota baru yang lain pun kagum melihat boun berenang, persis seperti rumor yang beredar. Tapi kemudian mereka melihat wajah joong yang terlihat masih begitu kesal. Mereka merasa kasihan pada orang berikutnya yang akan dipanggil.
“prem warut! Kemari!” teriak joong galak. ternyata orang selanjutnya itu prem.
“Baik” jawab prem hampir menangis, dia pun berjalan lemah, lesu,tak berdaya
“Jangan jalan seperti siput! Ayo masuk kedalam kolam” teriak joonh lagi melampiaskan amarahnya akibat kekalahan dengan boun barusan.
Prem segera masuk kedalam kolam, dia segera menyatakan kalau dia tidak bisa berenang. Tapi joong tidak mau dengar.
Prem mulai dengan menyeimbang kan tubuh gempal nya saat ia akan mengambang ia tenggelam Prem melakukannya berkali kali.joong semakin murka dan meminta prem untuk serius. joong masuk ke dalam kolam memperagakan cara cara berenang dengan baik prem hanya unggek unggek saat Joong mengajarkan nya.
Prem mulai memperagakan yang joong lalukan tapi Prem lupaa yang diajarkan Joong jadi ia gagaall. Karena terlalu lama prem belajar dan selalu gagal joong menyerah dan meminta prem naik keatas tetapi karena terlalu lama di dalam air kaki nya kesemutan dan berakhir dengan terpeset dan kepala prem terbentur dinding kolam.
''memalukan" nine,
muka prem merah padam lagi lagi ia di permalukan oleh tingkah nya sendiri.
Di rumah, plan langsung merawat prem . Plan menanyakan keadaan prem, dia menyarankan agar prem tidak latihan besok. Tapi anggota baru tidak boleh melewatkan latihan klub. Prem meyakinkan kalau dia tidak apa2, dia akan terbiasa. Ayah prem yang duduk tidak jauh dari sana mendengarkan pembicaraan mereka. Kembali dia terlihat berpikir melihat apa yang dialami prem.
Pagi hari,ayah prem sedang menyiapkan menu makanan untuk restoran. Ohm datang membawa beberapa bahan sayuran. Ayah prem memastikan ohm yang kalau siang bekerja di kampus. Dia menanyakan bagaimana prem di kampus, apakah prem punya pacar, sampai akhirnya ayah Prem menanyakan bagaimana dengan boun.
“Boss, jangan khawatir. Aku akan melindunginya dari si brengsek itu. Dan karena kelas mereka di gedung yang berbeda.. Aku merasa jarak mereka lebih jauh dari saat SMA. Yang jelas, keadilan sudah ada padaku” jawab ohm senang.
“Hey, ohm. Kau bisa sampaikan pesanku?” tanya ayah orem.
Tine dan gun prihatin dengan luka prem.
“Kudengar klub renang Thamsat sangat kuat. Karena sulit, banyak anggota baru telah keluar. Setiap tahun hanya beberapa saja yang bertahan” ujar tine.
“Sungguh? Kau yakin kau bisa lanjut?” tanya gun ke Prem.
“Akan kulakukan apapun untuk mendekati boun noppanut” kata prem semangat.
“Berhenti saja” potong ohm yang datang membawa kue tart bertuliskan nama Love Prem. Tine protes karena itu cuma untuk Prem. Ohm meminta prem keluar dari klub dari pada melukai wajah imutnya nanti. Tapi prem berkata kalau dia akan berusaha karena dia baru mulai, dia tidak akan menyerah di tengah jalan, ayahnya mengajarinya begitu. Ohm menyampaikan pesan ayahnya supaya Prem datang ke restoran malam ini karena ada yang ingin dibicarakan. Tapi ohm tidak tahu tentang apa.
Prem kembali latihan renang. Dia mengikuti latihan fisik yang cukup melelahkan.
“Apa ini sungguh klub renang? Semua yang kita lakukan cuma latihan otot. Lalu boun dan nine tidak ada di sini. Apa-apaan semua ini?”
Tetapi jika melihat ke dalam kolam nine dan boun nampak sedang latihan berdua prem menoleh ke arah kolam.
“Tunggu. Hey! Kau anggota baru, kenapa tidak latihan otot?”tanya Kotoko.
“Oh, kau tidak tahu? Prestasi itu yang terpenting bagi klub renang adalah. Jika kau lulus tes kemarin, meski anggota baru diizinkan bermain” jawab nine.
“Benarkah? Saat ini, boun…” prem
“boun punya hak lebih. Dia bergabung di klub dalam dua kondisi, dia bisa main hanya jika dia mau dan di pertandingan resmi”,nine
“Tidak mungkin. Jadi dia tidak ikut latihan? Lalu kenapa aku ikut klub?”prem
“Oh! Kudengar kau tinggal di rumahnya. Tapi kau tidak tahu apa-apa soal dia. Berarti hubunganmu dengannya hanya di tingkat itu” kata nine tersenyum kepada prem lalu melanjutkan kegiatannya.
“prem warut. Kau mengintip lagi? Fokus kubilang fokus!” teriak joong senpai menambah beban penderitaan prem.
Prem tiba di restoran ayahnya. Ayah prem menanyakan kondisi prem yang aneh jalannya. Prem jawab kalau dia pegal2.
Di ruang pribadi, saat prem makan ayahnya memulai pembicaraan.
“Kau bahkan tidak pandai olahraga. Aku tahu kau tidak tertarik berenang. Kau lakukan itu untuk boun?”
“Kenapa ayah tanya begitu tiba-tiba?”
“Dengar, prem. Hampir setahun sejak kita pindah ke keluarga boun. Aku sudah memikirkan hal ini. Seharusnya kita tidak boleh bergantung terus pada kemurahan hati mereka. Aku tahu mean dan plan memperlakukanmu dengan baik. Sejujurnya,aku berharap kau dan boun akan… Kukira kalian berdua bersama ke depannya”
“Ayah”
“Tapi aku melihat kalian sejauh ini… boun sepertinya tidak tertarik padamu. Aku tidak yakin rencana ini akan berhasil. Kita kembali ke kehidupan kita sendiri. Hanya kita berdua. Bagaimana, Prem? Tentu aku ingin menghargai perasannmu juga. Tapi aku temukan tempat yang bagus di dekatnya. Aku ingin kau pertimbangkan perasaanku juga. Aku… aku tidak suka kau terluka”
Prem berjalan gontai mengingat pembicaraan ayahnya barusan.
“Tapi kalau aku pindah dari rumah boun sekarang… Tidak akan ada lagi yang menghubungkan boun dan aku”
Saat prem menatap langit, tepat saat itu ada bintang jatuh. Prem seperti membuat permohonan di dalam hatinya.
“Kau menatap apa?”
“boun. Kau mau pulang sekarang? Kau darimana?” tanya prem. Mereka pun jalan bersama.
“Aku tidak perlu beritahu kemana aku pergi. Bagaimana denganmu? Ini sudah larut”
“Aku ke restoran ayahku”
“Ayahmu?”
“Yeah”
“Kau ke sana ingin melihat orang itu?” (yang di maksud boun adalah ohm)
“Orang itu?”
“Lupakan”
“Ayahku bilang dia menemukan tempat yang bagus untuk tempat tinggal"
Boun menghentikan langkahnya. “Apa?” kata boun kaget.
“Rumah baru kami. Dia bilang dia akan menandatangani sewanya. Sudah hampir setahun sejak kami mulai tinggal dengan keluargamu. Karena itu dia sudah memikirkan soal ini. Karena itu…”
“Jadi kau mau pindah?” sahut boun, matanya menerawang kali ini, tapi sangat terpancar kesedihannya
“Jika seperti itu… kau akan merindukan kami? Boun?”
“Akhirnya, hidupku kembali seperti sebelumnya” jawabnya dingin lalu pergi meninggalkan prem.
“Aku tidak mengerti. Aku tidak mengerti… perasaanmu, boun. Aku harus bagaimana?”
bersambung