Theressa [COMPLETED]

By madebygigie

4K 562 76

[FOLLOW SEBELUM BACA] Cerita perjalanan hidup Theressa, gadis yang udah SMA tapi size anak sd yang dikeliling... More

Prolog
Theressa Savina Aurellia
Osvaldo Kevin Gustova
1 | Gebetan baru
2 | Sakit
3 | Pdkt
4 | Kepo
5 | Jatuh cinta?
6 | Jadian?
7 | Rumah Theressa
[BUKAN UPDATE]
8 | Batu nisan, Beling, dan Sakit
9 | Kepingan Kenangan Theo.
10 | Liburan dan Duri Mawar
11 | Officially, IreNico & RayAmanda
12 | Cangkemanz's Party & Info
13 | Karamnya Kapal TheressAldo
15 | Aubrey Adara
16 | Tamparan bagi Theressa
17 | Kenyataan pahit
18 | Keyna vs Theressa
19 | Poor Theressa
20 | Rindu Theo
21 | Theressa Hilang.
22 | Twins power
23 | He's back
24 | Basecamp Cangkemanz
25 | Comeback.
26 | Jawaban dari Semua Pertanyaan.
27 | Hidden Gems.
28 | Surprise
29 | Tragedy
30 | Akhir Segalanya

14 | Positive Vibes Queens

55 12 1
By madebygigie

"Kita memang kelihatannya imut, manis, kalem, dan anggun. Tapi jangan coba-coba buat cari masalah sama kita. Karena kita bisa matahin tulang kamu dalam sekejap."
Bobba gurls

✨💛 14 | Positive Vibes Queens 🌸❤️

❤️❤️❤️

Pagi ini, sekolah sudah mulai aktif kembali. Gangga kembali bersekolah setelah sekian lama meninggalkan sekolah. Cilla adiknya pun kini bersekolah.

Semua orang menatap Cilla yang berjalan di koridor dengan wajah judesnya. Awal tahun ajaran kemarin, Cilla tidak mau bersekolah dan memilih homeschooling, sekarang ia berubah pikiran dan memilih bersekolah di sekolah Gangga dan yang lainnya.

Alasan Cilla mau bersekolah di sekolah pada orang tuanya adalah ia bosan berada di rumah. Orang tuanya yang sibuk bekerja membuatnya harus sendirian di rumah. Walaupun ia memiliki banyak asisten rumah tangga, tetapi tetap saja ia merasa sepi.

Cilla memasuki kelas X IPA 4, kelas Theressa dan teman-temannya berada.

"Priscilla silahkan perkenalkan diri kamu" kata guru yang mengajar mata pelajaran biologi yang merupakan wali kelas X IPA 4. Cilla pun mengangguk dan maju selangkah untuk memperkenalkan dirinya.

"Hai nama gua Gayatri Priscilla Adijaya, panggil aja gua Cilla. Gua bukan pindahan dari sekolah manapun karena gua kemarin semester 1 homeschooling. Semoga kalian bisa menerima gua jadi temen kalian." Cilla menyelesaikan perkenalannya.

Bu Gita mempersilahkan Cilla duduk di sebelah bangku Theressa. Cilla duduk bersama Indah.

"Eh Cilla betah gak ya duduk sama nenek lampir?" Tanya Nayla. Carollina tertawa mendengar Nayla mengoceh.

"Hai kenalin gua Indah, ini Sinta dan ini Indy" Cilla tersenyum singkat. "Lo udah tau kan nama gua siapa. Jadi gua ga usah ngasih tau lagi"

"Iya. Lo anak kedua keluarga Adijaya kan? Donatur terbesar di SMA Kembang Nusa?" Tanya Indah antusias. Cilla mendegus, ia benci jika ia dipandang dari hartanya atau tampangnya saja tidak dengan tulus dan ikhlas.

"Btw, gua sama kakak lo pacaran loh. Gua Indy, pacar Gangga." Indy dengan bangganya memperkenalkan dirinya dengan embel pacar Gangga.

"Bisa diem gak? Gua ke sekolah mau belajar bukan gosip." Cilla menaruh buku tulisnya dengan kasar di atas meja. Bu Gita yang mendengar keributan, langsung menghampiri bangku Cilla dan Indah.

"Ada apa Priscilla?" Tanya Bu Gita dengan lembut. Bu Gita memang dikenal sebagai guru yang lembut dan penyayang. Ia juga selalu bersikap adil kepada anak muridnya.

"Ini bu, mereka ganggu saya. Saya kan sekolah buat belajar bukan gosip" sahutnya dengan menatap ketiga cewek disebelahnya dengan tatapan sinis.

"Indah, Indy, Sinta. Belajar yang bener jangan gosip terus"

Bu Gita kembali menuju papan tulis dan menerangkan materi. Theressa dan teman-temannya tertawa kecil sambil mengejek Indy dan teman-temannya.

"Kok lo munafik banget sih? Mana ada cewe gak suka gosip?" Tanya Indah dengan suara pelan. Cilla tetap diam, tidak ingin menjawab pertanyaan sampah itu.

Setelah bel istirahat berbunyi, beberapa murid berhamburan ke kantin untuk mengisi perutnya. Ada juga yang memakan bekalnya di kelas karena malas mengantri di kantin.

Gangga berjalan masuk ke dalam kelas Theressa. Gangga tidak sendirian, disana ada Rian, Nico dan Dandi.

"Ayo sayang ke kantin" Sambil bermain game di handphonenya, Gangga berbicara seperti itu yang sebenarnya ditujukan kepada Theressa. Tiba-tiba, Indy datang menghampirinya dan langsung memeluknya dari belakang.

Semuanya menahan tawa kala melihat Indy yang sedang menempel di punggung Gangga. Gangga pun tiba-tiba menoleh, karena tidak mungkin Theressa bertingkah seperti ini padanya. Ia hanya begini pada Rian.

"HEH NENEK SIHIR JAUH-JAUH LO. TAR BLUSH ON SAMA LIPSTICK LO NEMPEL LAGI DI BAJU GUA"

"Sayang kok gitu? Eh kamu kapan baliknya? Kok gak kabarin aku? Kan bisa aku jemput di bandara" Indy bergelayut manja di lengan kekar Gangga.

"Sayang? Sayang palalo meledug!"

"Kok kamu kasar banget sama aku?" Indy menampilkan wajah pura-pura sedihnya. Saat Gangga hendak menyahut, Cilla maju menghampiri mereka berdua.

"Denger ya, gua gak akan pernah ngebiarin kakak gua pacaran sama nenek sihir kaya lo!" Cilla menatap Indy penuh intimidasi dari atas hingga bawah.

"Baju ngepas, rok pendek, make up tebel. Lu mau sekolah apa mau mangkal?" Terlihat jelas ada telaga kecil yang menggenang di pelupuk mata Indy. Ia menangis mendengar perkataan menohok yang keluar dari mulut Cilla. Sinta langsung berlari menghampiri Indy yang dipermalukan begitu di depan kelas yang berisi beberapa orang, dan Indah sudah lari keluar kelas entah kemana.

Theressa dan teman-temannya pergi ke kantin meninggalkan Indy yang sedang menangis terpuruk. Cilla dengan muka judesnya berjalan beriringan dengan Nayla Dan Carollina.

"Parah sih Cil! Lo hebat banget tadi! Gua sampe merinding!" Kata Dandi dengan gayanya seperti biasa, lebay.

"Cal cil, panggilnya La!" Protes Cilla.

Dandi mengangguk, ia takut kepada Cilla, apalagi setelah kejadian Indy tadi di kelas Cilla, membuat nyali Dandi seketika ciut.

Baru saja mereka menduduki bangku kantin, dan Irene yang pergi memesan makanan dengan Theressa, terdengar suara yang muncul dari speaker sudut ruangan ini.

"Diberitahukan kepada siswi atas nama Gayatri Priscilla Adijaya dan Indyani Syahputri dari kelas X IPA 4 agar datang ke ruang Bimbingan Konseling saat ini juga. Terimakasih"

"Gua belum aja nyentuh makanan ah" keluh Cilla lalu berdiri hendak meninggalkan kantin, tiba-tiba tangannya dicekal oleh Gangga.

"Mau gua temenin ngga?" Tanya Gangga. Cilla menggeleng. Gangga pun mengerti, adik kecilnya itu tidak perlu dibantu siapapun. Cilla pasti akan mengakui kesalahannya dan akan berkata yang sebenarnya.

Sesampainya Cilla di ruang BK, ia disuguhi pelototan tajam dari Ibu Indy. Sebenarnya ia terkejut, tapi ia mampu dengan cepat mengganti muka terkejutnya dengan muka judesnya, serta auranya yang dingin.

Ni bu ibu, norak banget sih gayanya. Pantesan aja anaknya sekolah kayak ondel-ondel. Keluhnya dalam hati.

"Apa kamu lihat-lihat saya?! Gak sopan!" Ibunya Indy merasa tidak nyaman dilihat seperti itu oleh Cilla.

"Hah? Saya punya mata bu jelas saya bisa melihat. Tar kalo saya punya mata tapi gak bisa melihat mah buta namanya" sahut Cilla dengan santai.

"Sudah-sudah, Cilla duduk di kursi itu" suruh Bu Endang, yang merupakan guru BK di kelas mereka.

"Indy silahkan jelaskan kronologinya" Indy menceritakan kronologinya. Awalnya biasa saja, tapi lama-kelamaan, cerita Indy seperti dibuat-buat. Cilla menunggu Indy selesai berbicara, baru ia yang akan berbicara.

"Bu, saya boleh menceritakan kejadiannya?" Tanya Cilla dengan sopan dan ramah. Bu Endang mempersilahkan, tetapi tidak dengan ibunya Indy.

"Sudah jelas bu, dia bersalah dihukum aja dia"

"Heh tante jablay! Gua emang salah ya tapi anak lo itu mengada-ngada. Kasih gua cerita dulu kek biar Bu Endang bisa mempertimbangkan hukuman buat gua" sahut Cilla tak terima.

"Cilla, bahasanya dijaga!" Cilla mengangguk dan mengucapkan maaf.

Cilla mulai bercerita, dari ia baru duduk di bangku depan Indy sampai jam istirahat dan kejadian itu terjadi.

"Saya berani sumpah bu. Saya gak ada sentuh Indy sedikitpun, gimana mau jambak? Saya gak bakal pakai kekerasan kalau dia gak kelewatan nyari masalah sama saya." Cilla menarik nafas sejenak dan melanjutkan omongannya.

"Di kelas saya lihat ada cctv. Ibu bisa cek cctv nya sekarang juga kalau gak percaya. Karena jika saya suruh ibu bertanya kepada kakak dan teman-teman saya, ibu pasti mengira mereka akan membela saya walaupun mereka akan berkata yang sebenarnya." Setelah Cilla menjelaskan dengan detail, Bu endang memanggil seseorang untuk membawa rekaman cctv.

Wajah Indy terlihat pucat. Bagaimana tidak? Kebohongannya akan terbongkar sebentar lagi. Ia merasa bodoh karena berpikir Cilla akan merasa ciut padahal yang nyalinya ciut sekarang adalah dirinya.

Indy bodoh mencari lawan. Cilla, putri kedua dari keluarga Adijaya yang dijuluki "Ice Queen" atau gadis dingin yang cantik dan pintar. Tidak akan bisa dikalahkan oleh siapapun. Keputusannya kembali bersekolah di sekolah umum adalah agar ia bisa menjaga dan melindungi teman-temannya yang perempuan.

"Kenapa muka lo pucet ndy? Sakit lo?" Tanya Cilla dengan santai.

"Kamu kalo ngomong gak pernah diajarin sopan santun ya?! Kamu anak siapa sih? Pasti anak broken home ya? Papa mamanya gak mau dateng ke sekolah pas dipanggil guru BK!" Kalimat yang terlontar dari mulut wanita ini mampu membuat Bu Endang serta orang yang baru saja memasuki ruangan ini terdiam.

Ups, sepertinya Indy dan ibunya ini salah mencari lawan.

"Hahahahaha" Cilla tertawa sampai matanya mengeluarkan air mata.

"Tante nanya siapa orang tua saya? Orang tua saya ini donatur terbesar di sekolah ini. Terus tante bilang saya broken home karena orang tua saya gak bisa dateng ke sekolah? Hahahaha Mom dan Dad aku sibuk. Lagian mereka juga tau disini ada Gangga, kakak aku yang bakal jadi wali aku kalo aku dipanggil. Tanpa mereka pun aku juga bisa mengatasi masalah aku."

Kini giliran muka ibunya Indy yang pucat.

"Aku itu mandiri dari kecil tante, gak kayak Indy. Dikit-dikit ngadu, mana ngadunya dilebih-lebihin. Dasar lebay!" Cilla lanjut tertawa hingga Bu Endang geleng-geleng kepala.

"Cilla. Udah ketawanya" suruh Bu Endang.

Bu Endang memutar rekaman cctv kelas Cilla dan Indy. Sekarang Indy dan ibunya merasa takut. Cilla memang salah, namun cerita yang dikarang oleh Indy juga salah.

"Saya tidak akan memberikan Cilla dan Indy hukuman apapun. Karena masalah ini tidak terlalu serius." Keputusan Bu Endang sudah final. Cilla berpamitan kepada Bu Endang untuk kembali ke kelas karena bel tanda masuk kelas sudah dimulai.

Kalau kalian tanya, Cilla berpamitan atau tidak dengan Ibunya Indy. Tentu saja kalian tau jawabannya.

Cilla berjalan di koridor dengan tampang judes yang ia miliki. Banyak siswa yang menyapa Cilla dengan menggodanya. Dan banyak pula siswi yang menjulid nya karena kecantikan dan kepintaran yang Cilla miliki.

"Perasaan udah bel kok masih rame aja sih" kesalnya dalam hati.

Cilla sudah sampai di kelasnya. Ia memindahkan tas nya ke bangku kosong di belakang Nayla dan Carollina. Ia memilih duduk sendiri ketimbang duduk dengan tiga manusia norak itu.

"Kok pindah? Hiih bangku kosong tuh" suara yang dibuat-buat itu dilontarkan oleh Nayla.

"Hantu juga takut sama gua Nay" sahut Cilla dengan santai dan langsung melipat tangannya di atas meja sebagai bantalan kepalanya.

"La! Gua tadi bungkusin lo makanan. Nih makan, kita jamkos di mata pelajaran ini" Theressa berjalan dan duduk di bangku kosong sebelah Cilla. Irene pun ikut menarik kursinya dan duduk di sebelah Theressa. Karena jika di sebelah Cilla, ia akan bersebelahan dengan Indy.

"Kok gak di sebelah gua aja?" Tanya Cilla.

"Irene takut tuh, kecantikannya disedot sama nenek sihir" celetuk Carollina sambil membalikkan kursinya agar bisa berhadap-hadapan dengan temannya yang ada dibangku belakangnya. Hal yang sama dilakukan oleh Nayla juga.

Mereka bercanda dan tertawa bersama. Aura keceriaan yang mereka keluarkan membawa pengaruh positif kepada siapapun yang ada di dekat mereka. Kecuali Keyna dkk, dan Indy dkk.

Theressa dan ketiga sahabatnya yang sekarang nambah satu, Cilla, sering dijuluki dengan "Positive vibes Queens" oleh orang-orang disekitarnya. Seperti yang sudah dijelaskan tadi, aura yang mereka keluarkan mampu memberi pengaruh positif kepada siapapun.

Theressa dan keempat sahabatnya terlihat cantik dan anggun memang. Tetapi jika mereka terusik, mereka akan marah dan sangat galak jika marah. Seperti Cilla, ia akan mengeluarkan mukanya yang super judes kepada siapapun yang ia anggap membuat kenyamanannya hilang.

Tak lama setelah mereka tertawa dan bercanda, beberapa anggota OSIS memasuki kelas mereka. Hari ini akan dilaksanakan sidak dadakan.

Siswa dan siswi lainnya merasa gelisah. Mereka pasti melakukan pelanggaran, seperti membawa make up, rokok, vape, atau semacamnya, menggunakan pakaian ketat, dan menggunakan make up tebal.

Theressa dan keempat sahabatnya adem ayem saja. Karena mereka sudah tau bakal ada sidak, jadi mereka tidak membawa make up nya hari ini. Seragam yang mereka gunakan ukuranyannya biasa saja. Tidak longgar dan tidak ketat. Roknya pun tidak terlalu pendek, hanya selutut.

"Lagian bego ya, dah tau sidak sebulan sekali harinya juga sama aja masih aja ngelanggar. Ke sekolah buat julid sih bukan belajar." Nyinyir Nayla dengan suara pelan.

Apa yang dikatakan Nayla itu memang benar adanya. Sidak ini memang dadakan, tapi jika diingat-ingat, sidak ini berjalan setiap bulan. Dan pasti ada di minggu ketiga, entah itu hari Selasa atau Rabu. Dan jika di minggu ketiga di bulan ini mereka tidak ada sidak, berarti di bulan depan akan sidak di minggu pertama dan minggu keempat, di hari Selasa atau Rabu.

Theressa dan sahabatnya sudah hafal dengan jadwal sidak dadakan yang diadakan oleh para anggota OSIS. Theressa mengetahui informasi ini semua, karena Rian dahulunya memiliki jabatan sebagai Wakil Ketua di OSIS.

Saat tas Theressa di cek oleh Rendy, mantan kekasih Theressa, Rendy terus menatap Theressa.

"Apa lo liat-liat? Mau ngajak balikan?" Sembur Theressa. Rendy dengan santainya masih menatap Theressa dan meletakkan tas itu di atas meja Theressa.

Sambil memajukan wajahnya, Rendy berkata tepat di depan wajah Theressa, "kalo iya, kenapa? Lo pasti mau kan?" Tanyanya dengan nada yang menjijikan bagi Theressa dan teman-temannya.

Carollina bersiap untuk menampar muka Rendy yang masih bertengger didepan wajah Theressa dengan jarak yang sangat dekat. Tetapi tangannya ditahan oleh Cilla.

"Biarin Theressa bakal ngatasin sendiri. Percaya deh, insting gua gak pernah melesat Lin" Carollina duduk, ia percaya dengan perkataan Cilla.

Sindi yang merupakan anggota OSIS yang sedang mengecek tas milik Nayla pun angkat bicara dengan gaya songongnya, "gak mungkin ada yang nolak pesona Rendy. Theressa bakalan luluh kok apalagi dengan jarak yang begitu dekat"

"Hah? Gak bakalan. Theressa waktu pacaran sama tu orang pasti dipelet." Balas Cilla tak kalah songong.

"JAUHIN MUKA LO DARI WAJAH GUA! MULUT LO BAU!" Theressa berteriak sambil mendorok bahu Rendy.

See? Apa yang Cilla katakan benar.

Cilla melirik Sindi dan mengedipkan matanya sebelah. Cilla menang, dan insting Cilla sama sekali tidak meleset.

Theressa mampu mengatasinya dan membuat Lelaki yang merupakan siluman crocodile itu malu di kelas Theressa.

Para anggota OSIS itu keluar dari kelas X IPA 4. Theressa dan sahabat-sahabatnya  tertawa melihat muka masam Rendy.

"Pulang sekolah, ke mall yuk! Dah lama gak hang out" usul Carollina. Irene dan Nayla mengangguk setuju. Sekarang Carollina menatap Cilla meminta persetujuan gadis itu.

"Bentar, izin kepada yang mulia maha Gangga dulu" Cilla langsung mengeluarkan handphonenya dan mengirimkan pesan kepada kakaknya. Sedangkan Theressa langsung mengangguk setuju. Ia tidak tahu apakah diizinkan atau tidak oleh Rian. Yang ia tau, Rian dan yang lainnya pasti akan menyusul ke mall.

Tepat setelah Cilla menaruh handphonenya, bel tanda pulang sekolah berdering. Semua siswa dan siswi merapikan barang mereka.

"Kita ke mall naik mobil siapa dah?" Tanya Nayla. Di antara mereka yang baru memiliki SIM hanya Irene. Dan mereka semua tidak membawa mobil.

"Huh yang tadinya tidak ingin membawa para curut sekarang jadi membawa para curut. Dahla" pasrah Nayla.

Theressa dan keempat sahabatnya menunggu para lelaki di parkiran. Tak lama kemudian, Gangga pun datang sendirian.

"Nih kunci mobil, Irene yang nyetir gak apa kan? Kita ada pengayaan ternyata. Kata Rian nanti balik kesini jam 5 sore ya. Kita abis pengayaan latihan basket dulu buat lomba."

Irene menerima kunci mobil dan STNK yang diberikan Gangga. Mobil mewah milik putra pertama Adijaya, keluar melewati gerbang utama SMA Kembang Nusa dan mendapatkan tatapan kagum dari banyak siswa dan siswi.

"Ohh gini toh rasanya jadi artis" celetuk Carollina.

"Hah? Kenapa?" Tanya Theressa disebelahnya.

"Diliatin walaupun dalem mobil doang" sahut Carollina dan dibalas dengan toyoran di kepalanya dari 2 sahabatnya.

To be continue...

Hai, maaf ya aku update cerita tengah malam begini hehehe. Kayaknya ini sebuah rekor deh, aku bisa update cerita double, dalam waktu berdekatan😭❤️❤️❤️

*proud of me yang otaknya tiba-tiba lancar banget berimajinasi

Semoga kalian suka dan dapet feelnya ya❤️❤️.
Jangan lupa buat vote, comments, dan share cerita ini sebanyak-banyaknya❤️❤️ ajak juga temen kamu buat baca cerita ini!!❤️❤️

1 Vote, 1 Comment, dan 1 Share dari kalian sangat amat berarti bagi aku dan anak-anak Rp aku❤️

Btw, aku lagi adain giveaway di instagram @bentengrasa jangan lupa ikutan yaa❤️❤️

Selamat malam, selamat beristirahat. Have a nice dream, sweetestbabes🦭🌸💜

Salam sayang, Gekti
✨🌸🔥🔫🦭💜

Continue Reading

You'll Also Like

30.4M 1.7M 65
SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA - (Penerbitan oleh Grasindo)- DIJADIKAN SERIES DI APLIKASI VIDIO ! My Nerd Girl Season 3 SUDAH TAYANG di VIDIO! https:...
888K 66.1K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
31.1M 2M 103
1# Mavros Series | COMPLETED! MASIH LENGKAP DI WATTPAD. DON'T COPY MY STORY! NO PLAGIAT!! (Beberapa bagian yang 18+ dipisah dari cerita, ada di cerit...
9.8M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...